Nov 25, 2014

Tidurnya Rasulullah SAW

“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu diwaktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.”
(QS. Ar-Ruum: 23).
“Dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat.“ 
(QS. An-Naba’: 9).

Imam Ibnu Katsir berkata :
“Yaitu termasuk tanda-tanda kekuasaan-Nya Allah menjadikan sifat tidur bagi kalian diwaktu malam dan siang, dengan tidur, ketenangan dan rasa lapang dapat tercapai dan rasa lelah serta kepenatan dapat hilang.”

Ya, tidur merupakan salah satu nikmat dari Allah. Rasulullah mengajari kita bagaimana tidur yang benar dan juga waktu-waktunya. Kapan saja Rasulullah tidur? Hal ini dapat disimpulkan dari beberapa Hadist yang In sya Allah shahih.

Rasulullah tidur di awal malam dan bangun di sepertiga malam.

Hal tersebut ditunjukkan oleh hadist di bawah ini.
“Beliau saw tidur di awal malam dan menghidupkan akhir malam.” 
(Mutafaq ’Alaih)

Ada beberapa hikmah dibalik itu, sebuah informasi dari internet, misalnya, mengatakan, Dr. Moh. Sholeh dalam bukunya berjudul Tahajud, Manfaat Praktis Ditinjau dari Ilmu Kedokteran yang diterbitkan oleh Pustaka Pelajar – Jogjakarta terbitan April 2001 membedah mengenai manfaat sholat tahajjud serta tips tidur sehat. Dari penelitiannya yang dilakukan kepada 19 santri yang sudah terpilih di Pesantren Hidayatullah Surabaya, Dr. Moh. Sholeh memperoleh informasi bahwa salat tahajjud sangat efektif membangun sistem kekebalan (imunologi) dan keseimbangan (homeostasis) tubuh.


  • Tidur/Istirahat Siang

Tidur atau istirahat siang (sesudah dhuhur sebelum ashar) dianjurkan oleh Rasulullah. Aktivitas ini disebut juga Qoyluulah. Berikut dasar-dasarnya.
Berkata Ibnu Atsir
“Qoyluulah adalah istirahat di pertengahan siang walaupun tidak tidur”.

Berdasarkan hadits
Dari Sahl Bin Sa’d dia berkata,
“Tidaklah kami qoyluulah dan makan siang kecuali setelah shalat jum’at”.
Juga Rasulullah bersabda,
“Qoyluulah kalian sesungguhnya syaithon tidak qoyluulah”.

Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata,
“Hadits di atas menunjukkan bahwa qoyluulah termasuk kebiasaan para sahabat Nabi setiap harinya”.

Pernah mendengar Siesta? Siesta adalah tidur siang singkat setelah makan siang dalam budaya Spanyol. Mirip kan dengan qoyluulah? Nah, manfaat tidur siang semacam qoyluulah dan siesta pernah diteliti. Berikut penelitiannya: Seperti dikutip dari The Washington Post, para peneliti mengatakan, tidur siang bisa mengurangi stres, karena itulah dampaknya lebih terlihat di kalangan pria yang bekerja. Ketua tim peneliti, Dr Dimitros Trichopoulos dari Harvard School of Public Health, mengatakan di negara-negara yang tingkat kematian akibat penyakit jantung rendah, tidur siang sebentar adalah sesuatu yang lumrah.


  • Rasulullah tidak pernah tidur sebelum sholat isya’

Seperti pada hadist di bawah ini.
“Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘allaihi wasallam membenci tidur malam sebelum (sholat Isya) dan berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat) setelahnya.” 
[Hadist Riwayat Al-Bukhari No. 568 dan Muslim No. 647 (235)]

Beberapa ulama menjelaskan, sebab dibenci tidur malam sebelum isya’ adalah memungkinkan ditinggalkannya sholat isya’ pada waktunya.

Catatan :
Hikmah dalam beramal tidak boleh menjadi tujuan utama, karena itu berarti menjadikan dunia sebagai tujuan utama. Cukuplah hikmah dianggap sebagai hadiah atau rizki dari Allah, dan kita mengamalkan yang wajib, sunnah, dan mubah dengan niat mendapatkan Ridho-Nya.

Ayo kita amalkan!




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

No comments:

Post a Comment