Showing posts with label Muhasabah. Show all posts
Showing posts with label Muhasabah. Show all posts

Mar 7, 2015

#MuhasabahDiri

Tidaklah aku pantas menghisab dosa orang lain. 
Disaat diriku masih bergelimang dosa disetiap harinya.

Tidaklah aku pantas menghakimi kehilafan orang lain. 
Disaat diriku masih diselimuti kelalaian.

Tidaklah aku pantas mengatakan ini salah dan itu benar. 
Disaat diriku masih sukar meninggalkan apa yang aku cintai.

Masih sanggupkah aku menasihati atas kesalahan orang lain, dengan nada tak pantas. 
Sedang diri ini masih kotor, hina dan penuh akan dosa.

Setiap hari sesungguhnya diri ini masih dzalim. 
Dzalim pada diri sendiri. 

Khusyuk didepan orang lain, tapi ketika sendiri untuk mengingat jumlah raka'at kadang lupa.
Dermawan didepan orang lain, tapi ketika sendiri untuk memberi sebutir nasi yang kita makan saja belum tentu ikhlas. 

Cantik akhlak didepan orang lain, tapi ketika sendiri untuk bangun meninggalkan pekerjaan dan menunaikan kewajiban untuk sujud, masih ogah2an. 
Sibuk dakwah di media sosial atau nyata, tapi ketika sendiri sibuk melepas topeng satu per satu.

Wallahi diri ini masih dzalim! 
Sibuk mencari wajah manusia, hingga lupa wajah Allah lebih nyata. 
Wallahi diri ini masih banyak dosa! 
Sibuk menghisab dosa orang lain, sampai lupa dosa sendiri belum terampuni.
Wallahi diri ini punya masa lalu! 
Sibuk mencari celah keburukan saudari sendiri. 
Hingga lupa siapa diri kita dimasa lalu!  

Allahu Hayya!
Malulah kita karna sibuk mengajak orang lain, untuk menjadi seperti apa yang kita mau. 

Orang yang sebenar-benarnya merasa dekat pada Allah. Ia tidak akan sibuk mencari keburukan saudarinya sendiri. Ia terus bermuhasabah memperbaiki diri dan keluarganya, meninggalkan perkara haram lebih utama, dan  tetap semangat mengajak kebaikan dengan cara yang makruf.




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Jan 1, 2015

Muhasabah di Ujung Penantian

Seiring denyut nadi kehidupan yang terus mengalir,
semua tetap dalam skenario-Nya yang indah.
Hamba yang berselimut malu, berhiaskan noda,
selalu bertanya masih adakah waktu untukku Ya Rabb?

Aku ingin seperti indahnya kupu-kupu yang bermetamorfosis.
Anggun nan menawan.
Tapi mungkinkah?

Tertundukku dalam rasa malu mengibas lembar-lembar perjalanan masa silamku,
serasa kuasa itu hilang di ujung penantian.
Lenyap dalam kesibukan duniawi.
Lepas bersama lantunan syair yang menderu.
Terkubur bersama angan yang menghias awan.
Ya Rabb masih adakah kesempatan itu?

Saudaraku...
Kini Dipenghujung penantian, di pergantian tahun, akankah esok hari kita jelang?
Masihkah kaki ini sanggup menapak jalan kebenaran?
Sanggupkah mata ini menerima kenyataan?
Atau telinga ini mendengar penuh kesabaran?

Ya Rabb semua ada di tangan Mu?
Ijinkan hamba berjuang meraih kesyahidan di ujung penantian.
Ijinkan hamba merenda ikhtiar menata hati mengisi jiwa,
agar hamba teguh menapaki masa depan dalam penuh penghambaan.

Sahabat di ujung penantian
"Hisablah dirimu sebelum kalian dihisab dihadapan Allah kelak" 
(Umar bin Khattab)
-Umar Hidayat dan Affandy Mohammad-




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Nov 3, 2014

Rangkaian Muhasabah Diri

Saat tsiqah kepada saudara mulai memudar,
itulah pertanda ada yang salah dengan ukhuwah yang kita bangun
Saat ukhuwah kita mulai cacat,
maka renungkanlah bagaimana dengan tajarud (kemurnian) akidah kita
jangan-jangan ukhuwah yang kita bangun hanya mementingkan unsur duniawi yang fana

Saat tajarud kita tidak murni lagi,
pasti ada keraguan dengan tsabat (keteguhan) kita akan janji Allah dan pahala yang besar
Saat keteguhan kita mulai dipertanyakan,
renungkanlah bagimana dengan ketaatan (kepatuhan) kita kepada sang pencipta?
Karena hanya dengan ketaatan akan melahirkan keteguhan prinsip hidup

Saat ketaatan mulai luntur,
mari kita tengok lagi dengan tadhiyah (pengorbanan) kita
Saat tadhiyah kita mulai lemah,
maka kencangkanlah kembali jihad(kesungguhan) kita

Saat jiwa kita lemah untuk berjihad,
maka tingkatkanlah kembali amal-amal kita baik yang wajib ditambah dengan yang sunnah
Saat kuatitas dan kualitas amal kita mulai menurun,
maka dipastikan ada yang cacat dengan keikhlasan kita

Saat keikhlasan kita mulai dipertanyakan,
maka perbaikilah pemahaman kita akan pentingnya ukhuwah dan balasan tiada tara yang akan Allah berikan

Karena kepahaman yang benar akan melahirkan keikhlasan yang berbuah amal yang lurus.
Amal yang berkesinambungan akan melahirkan semangat baru dalam bentuk kesungguhan kita dalam berbuat.
Jihad yang benar akan melahirkan kerelaan untuk berkorban.
Kerelaan berkorban akan membawa pada ketaatan.
Ketaatan akan melahirkan keteguhan.
Kesabaran untuk tetap teguh akan membentuk kemurnian tujuan.
Ideologi yang murni itulah yang melahirkan ukhuwah yang benar dan akhirnya membuahkan ketsiqahan.
-Ummu Zaheera Al Fath-




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee