Showing posts with label Choice. Show all posts
Showing posts with label Choice. Show all posts

Aug 22, 2014

Dari Meminang Istri Hingga Mendidik Anak

  • Acara halal bil halal dilarang bawa pacar. Sebab pacar itu pasangan yang tidak halal. 
  • Hari ini kamu mau ikut lomba panjat pinang atau panjatkan doa agar dipinang? 
  • Jomblo itu kaum terjajah. Terjajah oleh impian kapan nikah. Saat akad terucap, itulah proklamasi kemerdekaannya! 
  • Memilih pasangan yang cakep memang bukan yang utama. Tapi kalau mendapatkan yang jelek membuatmu tak mau pulang ke rumah, untuk apa kamu nikah?
  • Carilah pasangan yang sedap dipandang. Jika kurang, kasih masako secukupnya ‪#eh‬ 
  • Suami idaman itu rajin ngaji dan berlimpah gaji. 
  • Ibu, kembalilah ke rumah. Anakmu terkapar oleh peluru zaman. Fisiknya bugar namun jiwanya terkapar. Kembalilah!
  • Apa yang kau cari dalam hidup? Jika surga adalah tujuan, maka mendidik anak sungguh-sungguh adalah pintu terdekat yang antarkan kau menuju surga idaman.
  • Jika harus bekerja maka itu darurat. Segeralah cari jalan untuk bisa kembali ke rumah. Sebab, anakmu makin tumbuh dan tak bisa ditunda,
  • Memang tidak bijak meminta ibu berhenti bekerja. Namun lebih tidak bijak lagi membiarkan anak-anak terlantar tanpa kasih sayang.
  • Tundalah dulu obsesi karirmu. Setidaknya ketika anak telah tumbuh dewasa. Setelahnya, kau bisa puas menuai karya.
  • Sejatinya, ibu itu profesi utama. Sisanya, sambilan aja.
  • Jika mengurus anak, dengan cara sambilan. Maka akan muncul generasi sambel-sambelan (saudara kandung cabe-cabean)
  • Bagi seorang suami, jangan tuntut istri bekerja. Sebab, kau telah renggut hak anak yang lebih butuhkan ibunya dibandingkan TV atau Galaxy S5.
  • Jadilah lelaki pemberani. Berani katakan kepada istri; tinggallah kamu dirumah. Biar aku saja yang penuhi kebutuhan kita.
  • Ingatlah... Anak itu titipan dari Allah. Maka jangan kau titipkan lagi kepada orang lain. Emangnya Allah salah nitip? Wal'iyaadzu billaah.

Yaa Allah, berilah kami pasangan dan keturunan yang menjadi 'penyejuk hati', satukan hati kami (sekeluarga) diatas ketaatan pada-Mu, dan janganlah engkau mematikan kami kecuali dalam keadaan islam dan husnul khatimah. Aamiin Allaahumma Aamiin.
Ust Bendri Jaisyurrahman Udah 
(Salah satu Pembimbing Kursus Pra Nikah Islami KPNI di AQL Islamic Center Jakarta)




shared at WhatsApp family 2b WOW chapter 22
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Sepenggal Kisah Penyejuk Hati

Orang selalu berkata ada bekas istri atau suami, tapi tidak ada bekas anak dan bekas orang tua. Mungkin cerita berikut ini  dapat merubah pandangan tersebut dan membuat seseorang ingin memiliki suami atau istri sampai akhir hayat.

Seorang Dosen mengadakan permainan kecil pada mahasiswanya yang sudah berkeluarga dan meminta 1 orang maju ke papan tulis.
"Tulis 10 nama yang paling dekat dengan anda."
Lalu mahasiswa tersebut menulis 10 nama. Ada  orang tua, istri, anak, saudara, teman, tetangga, dst.
"Sekarang, silahkan pilih 7 diantaranya yang anda inginkan untuk dapat hidup terus bersamanya."
Mahasiswa itu mencoret 3 nama.
"Coret 2 nama lagi."
Tinggal 5 nama. 

"Coret lagi 2 nama."
Maka tersisalah 3 nama yaitu nama orang tua, istri dan anaknya. Suasana kelas hening. Mereka mengira permainan sudah selesai dan tidak ada lagi yang harus dipilih. Tiba-tiba Dosen berkata,
"Silahkan coret 1 nama lagi!"
Mahasiswa itu mengambil pilihan yang amat sulit lalu dengan perlahan mencoret nama orang tuanya.
"Silahkan coret 1 nama lagi!"
Sang Mahasiswa terlihat bingung. Kemudian mengangkat spidol dan lambat laun mulai mencoret nama anaknya sambil menangis. Setelah suasana tenang sang Dosen bertanya kepada Mahasiswa itu : 
"Anda tidak memilih orang tua yang telah membesarkan Anda, tidak juga memilih anak yang merupakan darah daging anda sendiri, sedangkan istri itu bisa dicari lagi. Tetapi mengapa anda lebih memilih istri anda?"
Semua orang di dalam kelas terpana menunggu jawaban dari Mahasiswa itu. Lalu sang Mahasiswa itu berkata perlahan dengan mata berkaca-kaca :  
"Seiring waktu berlalu, orang tua saya pasti akan meninggalkan saya. Sedangkan anak jika sudah dewasa lalu akan menikah. Setelah itu pasti akan meninggalkan saya juga. Orang yang benar-benar bisa menemani saya dalam hidup ini hanyalah istriI saya. Orang tua dan anak, bukan saya yang memilih tetapi Allâh  yang menganugerahkannya pada saya. Sedangkan istri, sayalah yang memilihnya sendiri dari seluruh wanita yang ada."




shared at WhatsApp family 2b WOW chapter 22
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee