Showing posts with label Child. Show all posts
Showing posts with label Child. Show all posts

Dec 14, 2014

Ayah Bisu

Sebuah tulisan karya Sarah binti Halil bin Dakhilallah al-Muthiri yang ditulis untuk meraih gelar magister di Universitas Umm al-Quro, Mekah, Fakultas Pendidikan, Konsentrasi Pendidikan Islam dan Perbandingan, mungkin bisa menyemangati para ayah untuk rajin berdialog dengan anak-anaknya.

Judul tulisan ilmiah tersebut adalah:
“Dialog orangtua dengan anak dalam al-Qur’an al-Karim dan aplikasi pendidikannya”
Dari judulnya saja, sudah luar biasa. Dan memang luar biasa isinya. Menurut tulisan ilmiah tersebut, terdapat 17 dialog (berdasarkan tema) antara orangtua dengan anak dalam al-Qur’an yang tersebar dalam 9 Surat.

Ke-17 dialog tersebut dengan rincian sebagai berikut :
• Dialog antara ayah dengan anaknya (14 kali)
• Dialog antara ibu dan anaknya (2 kali)
• Dialog antara kedua orangtua tanpa nama dengan anaknya (1 kali)

Lihatlah ayah, subhanallah…
Ternyata al-Qur’an ingin memberikan pelajaran. Bahwa untuk melahirkan generasi istimewa seperti yang diinginkan oleh Allah dan Rasul-Nya, harus dengan komposisi seperti di atas. Jika kita bandingkan, ternyata dialog antara ayah dengan anaknya, lebih banyak daripada dialog antara ibu dengan anaknya. Jauh lebih banyak. Lebih sering. 14 banding 2!

Kalau hari ini banyak muncul ayah ‘bisu’ dalam rumah, inilah salah satu yang menyebabkan munculnya banyak masalah dalam pendidikan generasi. Sebagian ayah seringkali kehabisan tema pembicaraan dengan anak-anaknya. Sebagian lagi hanya mampu bicara dengan tarik urat alias marah. Ada lagi yang diam saja, hampir tidak bisa dibedakan saat sedang sariawan atau memang tidak bisa bicara. Sementara sebagian lagi, irit energi; bicara seperlunya. Ada juga seorang ayah yang saat dia belum selesai bicara sang anak bisa menyela, “Cukup yah, saya bisa lanjutkan pembicaraan ayah.” Saking rutinitas pembicaraannya yang hanya basa basi dan itu-itu saja.

Jika begitu keadaan para ayah, maka pantas hasil generasi ini jauh dari yang diharapkan oleh peradaban Islam yang akan datang.




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Dec 8, 2014

Apakah Anakku Harus Rangking 1?

Di kelasnya terdapat 50 orang murid, setiap kali ujian, anak perempuanku tetap mendapat ranking ke-23. Lambat laun membuat dia mendapatkan nama panggilan dengan nomor ini dan menjadi murid kelas menengah yang sesungguhnya. Suamiku mengeluhkan ke padaku, setiap kali ada kegiatan di perusahaannya atau pertemuan alumni sekolahnya, setiap orang selalu memuji-muji “Superman cilik” di rumah masing-masing, sedangkan dia hanya bisa menjadi pendengar saja. Anak keluarga orang, bukan saja memiliki nilai sekolah yang menonjol, juga memiliki banyak keahlian khusus. Sedangkan anak kami rangking nomor 23 dan tidak memiliki sesuatu pun untuk ditonjolkan.

Saat suamiku membaca sebuah berita tentang seorang anak berusia 9 tahun yang masuk perguruan tinggi, dia bertanya dengan hati kepada anak kami: 
“Anakku, kenapa kamu tidak terlahir sebagai anak dengan kepandaian luar biasa?” 
Anak kami menjawab: 
“Itu karena ayah juga bukan seorang ayah dengan kepandaian yang luar biasa”. 
Suamiku menjadi tidak bisa berkata apa-apa lagi, saya hanya tertawa sendiri mendengarnya.

Pada pertengahan musim, semua sanak keluarga berkumpul bersama untuk merayakannya, sehingga memenuhi satu ruangan besar di sebuah restoran. Topik pembicaraan semua orang perlahan-lahan mulai beralih kepada anak masing-masing. Dalam kemeriahan suasana, anak-anak ditanyakan apakah cita-cita mereka di masa mendatang? Ada yang menjawab akan menjadi pemain piano, bintang film atau politikus, tiada seorang pun yang terlihat takut mengutarakannya di depan orang banyak, bahkan anak perempuan berusia 4½ tahun juga menyatakan bahwa kelak akan menjadi seorang pembawa acara di televisi, semua orang bertepuk tangan mendengarnya.

Nov 17, 2014

Kisah Sedih Seorang Ibu

Jalannya sudah tertatih-tatih, karena usianya sudah lebih dari 70 tahun, sehingga kalau tidak perlu sekali, jarang ia bisa dan mau keluar rumah. Walaupun ia mempunyai seorang anak perempuan, ia harus tinggal di rumah jompo, karena kehadirannya tidak diinginkan. Masih teringat olehnya, betapa berat penderitaannya ketika akan melahirkan putrinya tersebut. Ayah dari anak tersebut minggat setelah menghamilinya tanpa mau bertanggung jawab atas perbuatannya. Di samping itu keluarganya menuntut agar ia menggugurkan bayi yang belum dilahirkan, karena keluarganya merasa malu mempunyai seorang putri yang hamil sebelum nikah, tetapi ia tetap mempertahankannya, oleh sebab itu ia diusir dari rumah orang tuanya. Selain aib yang harus di tanggung, ia pun harus bekerja berat di pabrik untuk membiayai hidupnya. 

Ketika ia melahirkan putrinya, tidak ada seorang pun yang mendampinginya. Ia tidak mendapatkan kecupan manis maupun ucapan selamat dari siapapun juga, yang ia dapatkan hanya cemohan, karena telah melahirkan seorang bayi haram tanpa bapak. Walaupun demikian ia merasa bahagia sekali atas berkat yang didapatkannya dari ALLAH SWT di mana ia telah dikaruniakan seorang putri. Ia berjanji akan memberikan seluruh kasih sayang yang ia miliki hanya untuk putrinya seorang, oleh sebab itulah putrinya diberi nama Love - Kasih. 

Siang ia harus bekerja berat di pabrik dan di waktu malam hari ia harus menjahit sampai jauh malam, karena itu merupakan penghasilan tambahan yang ia bisa dapatkan. Terkadang ia harus menjahit sampai jam 2 pagi, tidur lebih dari 4 jam sehari itu adalahsesuatu kemewahan yang tidak pernah ia dapatkan. Bahkan Sabtu Minggu pun ia masih bekerja menjadi pelayan restoran. Ini ia lakukan semua agar ia bisa membiayai kehidupan maupun biaya sekolah putrinya yang tercinta. Ia tidak mau menikah lagi, karena ia masih tetap mengharapkan, bahwa pada suatu saat ayah dari putrinya akan datang balik kembali kepadanya, di samping itu ia tidak mau memberikan ayah tiri kepada putrinya. Sejak ia melahirkan putrinya ia menjadi seorang vegetarian, karena ia tidak mau membeli daging, itu terlalu mahal baginya, uang untuk daging yang seyogyanya ia bisa beli, ia sisihkan untuk putrinya. Untuk dirinya sendiri ia tidak pernah mau membeli pakaian baru, ia selalu menerima dan memakai pakaian bekas pemberian orang, tetapi untuk putrinya yang tercinta, hanya yang terbaik dan terbagus ia berikan, mulai dari pakaian sampai dengan makanan. 

Nov 12, 2014

Ayahku Pahlawanku‬

Ayah...
Ayah akan melupakan apa yang dia inginkan,
supaya dapat memberikan apa yang kamu perlukan.
Ayah membelikanmu lolipop yang kamu inginkan,
dan dia akan menghabiskannya kalau kamu tidak suka.
Ayah menghentikan apa saja yang sedang di kerjakannya,
walaupun kamu hanya ingin berbual.

Ayah selalu berfikir dan bekerja keras untuk membayar iuranmu setiap semester,
meskipun kamu tidak pernah membantunya menghitung berapa banyak kerutan di dahinya.
Ayah akan berkata “tanyakan pada ibumu” ketika dia ingin berkata “tidak”.

Ayah tidak pernah marah,
tetapi mukanya akan sangat merah padam ketika anaknya menginap di rumah teman tanpa izin.
Perasaan terbaik bagi seorang ayah adalah ketika dia melihatmu melakukan sesuatu seperti gayanya.

Ayah lebih bangga melihat prestasimu, daripada prestasinya sendiri.
Ayah hanya akan bersalam denganmu ketika pertama kali kamu pergi merantau meningalkan rumah,
karena kalau dia memelukmu,
mungkin dia tidak akan pernah dapat melepaskannya.

Ayah tidak suka meneteskan air mata
Ketika kamu lahir dan dia mendengar kamu menangis untuk pertama kalinya,
dia sangat gembira sehingga hampir keluar air dari matanya.
Ketika kamu masih kecil,
dia akan memelukmu untuk mengusir rasa takutmu ketika kau mimpi akan dibunuh hantu.

Tetapi, ayah akan tidak dapat tidur sepanjang malam,
ketika anak kesayangannya diperantauan tidak memberi kabar selama hampir satu bulan.
Kalau tidak salah ayah pernah berkata :
“kalau kau ingin mendapatkan pedang yang tajam dan berkualiti tinggi, janganlah mencarinya di pasar, tetapi datang dan pesanlah secara langsung pada tukang besinya. Begitu pun juga dengan cinta dan teman dalam hidupmu, jika kau ingin mendapatkan cinta sejatimu kelak, maka minta dan pesanlah pada Yang Menciptakannya”
Untuk masa depan anak lelakinya Ayah berpesan :
“jadilah lebih kuat dan tabah daripadaku, pilihlah ibu untuk anak-anakmu kelak wanita yang lebih baik dari ibumu, berikan yang lebih baik untuk menantu dan cucu-cucuku, daripada apa yang yang telah ku beri padamu”
Dan untuk masa depan anak gadisnya ayah berpesan:
“jangan kecewa meskipun kamu seorang wanita, selalulah menjadi bidadari kecilku dan bidadari terbaik untuk ayah anak-anakmu kelak! lelaki yang lebih dapat melindungimu melebihi perlindungan ayah, tetapi jangan pernah kamu gantikan posisi ayah di hatimu”
Ayah dapat membuat mu percaya diri,
karena dia percaya kepada mu
Ayah tidak mencoba menjadi yang terbaik,
tetapi dia hanya mencoba melakukan yang terbaik

Dan terpenting adalah Ayah tidak menghalangmu untuk mencintai Tuhan,
bahkan dia akan membentangkan seribu jalan agar kau dapat menggapai cinta-Nya,
karena dia pun mencintaimu karena cinta-Nya.
-akuislam.com-




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Nov 9, 2014

Berbakti Kepada Kedua Orangtua

-Inspirasi dari Surat Luqman ayat 14-

Sekeras apapun usaha kita dan sematang apapun rencana kita, hasil akhirnya tetap ada pada Allah. Segala hal yang ada di dalam Quran menjadi pelajaran bagi kita. Kisah orang yang diberi nikmat fungsinya agar kita berusaha mendapatkan kenikmatan tersebut. Kisah orang yang diberi azab fungsinya agar kita berusaha menghindari azab tersebut.

Luqman Al-Hakim Allah abadikan dalam Quran agar selalu kita tadabburi kisahnya.
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. 
(QS Luqman: 14)
Allah mewasiatkan tema berbakti kepada kedua orangtua. Lafaz 'wasiat' memiliki arti: hal yang harus dan sangat penting untuk dilakukan. Tidak boleh tidak. Lafaz 'wasiat' dalam Quran digunakan untuk tema-tema besar. Misalnya dalam surat Al-Ashr (wasiat saling menasihati dalam kebaikan dan kesabaran).

Oct 23, 2014

Mendidik Anak Laki-Laki Sebagai Calon Imam Keluarga Tangguh

"Mendidik satu anak laki-laki sama dengan membangun sebuah peradaban, karena mereka adalah calon imam keluarga, calon pemimpin peradaban. Ketika kita mendidik mereka dengan benar, maka kita sedang berkontribusi untuk munculnya "khairu ummah" (ummat terbaik) yang terdiri dari keluarga-keluarga dahsyat, yang dipimpin para imam keluarga yang tangguh. Rakyat yang tangguh akan memiliki pemimpin yang unggul, karena pemimpin adalah cerminan rakyatnya."
MENDIDIK ANAK LAKI-LAKI DI JAMAN RASULULLAH SAW
Rasulullah SAW telah memulai pendidikan generasi aqil baligh ini tentu pada dirinya sendiri lewat bimbingan Allah SWT. Usia 9-12 tahun, Rasulullah SAW telah magang berdagang ke Syams bersama pamannya. Usia 17 tahun beliau sudah memiliki usaha mandiri sebagai manager perdagangan regional, usia 25 sudah menjadi bussiness owner. Usia 40 tahun beliau sudah berdakwah meluruskan tata cara dan moral. Rasulullah SAW menjadi "coach" mendampingi para anak laki-laki muda, para Sahabat Rasulullah yang mulia, yang saat itu masih anak-anak saat Rasul menjelang senja.

Kita mengenal Usamah bin Zaid ra. Siroh mencatat bahwa Rasulullah SAW menikahkan Usamah ra ketika berusia 14 tahun. Apakah Rasulullah SAW lalai ketika menikahkan Usamah ra? Tentu tidak. Usamah telah mengalami pendidikan generasi aqil baligh. Siroh kemudian mencatat bahwa Usamah ra ditunjuk menjadi panglima perang ke Tabuk pada usia 16 tahun. Apakah Rasulullah SAW  lalai ketika menunjuk seseorang dalam penugasan yang penting? Tentu tidak. Kami meyakini bukan hanya Usamah ra yang menjalani pendidikan generasi aqil baligh ini, tetapi juga sahabat-sahabat lain yang seangkatan dengannya. Tentu dengan pendidikan yang disesuaikan dengan potensinya masing-masing. Karenanya, model mendidik seperti ini kemudian menjadi tradisi selama ratusan tahun setelah Rasulullah SAW wafat.

Oct 20, 2014

Nice Story

Seorang dokter yang bertugas di sebuah desa sedang berkeliling ke rumah warga. Ia terkesan oleh kepandaian dan keramahan seorang anak perempuan berumur 5 tahun yang menyambut kedatangannya dengan ramah.

Tak lama kemudian ia menemukan jawabannya, saat ibu anak itu sedang sibuk di dapur mencuci
piring-piring dan perkakas dapur yang kotor, si anak datang kepadanya sambil membawa sebuah
majalah, 
"Bu, apa yang sedang dilakukan pria dalam foto ini?" tanyanya.
Sang dokter tersenyum kagum ketika melihat ibu anak itu segera mengeringkan tangannya, duduk di kursi, memangku anak itu dan menghabiskan waktu selama sepuluh menit untuk menerangkan serta menjawab berbagai pertanyaan buah hatinya.

Setelah anak itu beranjak pergi, sang dokter menghampiri ibu itu dan berujar, 
"Kebanyakan ibu tidak mau diganggu saat ia sedang sibuk, mengapa ibu tidak seperti itu?"
Dengan senyum si ibu menjawab, 
"Saya masih bisa mencuci piring dan perkakas kotor itu selama sisa hidup saya, tetapi pertanyaan-pertanyaan polos putri saya mungkin tidak akan terulang sepanjang hidup saya".
Semoga kita selalu bisa menyediakan waktu untuk keluarga. Jangan sampai kesibukan-kesibukan yang ada merampas kebersamaan kita dengan keluarga.

Barakallahu fiikum




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Oct 2, 2014

Abi, Seks Itu Apa?

Sahabat Ummi, penting sekali menghadapi segala pertanyaan anak-anak kita dengan ketenangan, apalagi jika mereka sudah mengajukan pertanyaan-pertanyaan sensitif misalnya seputar seks, tidak perlu langsung menghakimi. Jangan sampai terjadi gagal paham sebagaimana cerita di bawah ini:

Sepulang sekolah, seorang anak sebut saja Salim yang masih duduk di bangku kelas 1 MI (Madrasah Ibtidaiyah) bertanya pada Abinya.
“Abi, seks itu apa?”
Abinya terperanjat kaget dan marah-marah. Karena takut, Salim pun menangis. Mendengar suara tangis Salim, Uminya yang sedang sibuk di dapur pun menghampiri.
"Loh, kenapa kamu menangis, Nak? Kenapa Salim nangis, Bi?" tanya Umi pada Salim dan Suaminya.
"Tanya sendiri situ pada Salim." Abi menjawab dengan ketus.
"Kenapa sayang?" tanya Umi dengan lembut.
"Salim gak ngapa-ngapain, Umi. Salim cuma mau tanya, seks itu apa?" jawab Salim sambil terbata.
Umi Salim bingung, ia menarik nafas panjang. Ia hampiri anaknya yang masih sesenggukan menahan tangis. Dipeluknya putra satu-satunya itu. Dahi Umi berkernyit, tampak ia sedang berfikir keras untuk mencoba menjawab pertanyaan putranya itu dengan bahasa yang bisa dimengerti oleh anaknya. 
Di jaman modern ini orang tua memang harus terbuka, dan informasi mengenai hal ini memang sudah diberikan kepada anaknya walaupun dia masih MI.
Sambil mengusap air mata Salim, Umi mencoba memberi penjelasan, "Salim, seks itu adalah pembuahan sel telur yang disebut ovum yang ada pada Umi oleh sel sperma yang ada pada Abi.” jawab sang Umi dengan harapan anaknya bisa faham.
“Panjang sekali Umi. Mana cukup tempat buat isinya? Ini Umi saja yang isi ya. Salim bingung.” jawab Salim sambil memberikan buku tugas bahasa inggris kepada Uminya.
Di sana tertera :
Name : _____________
School : ____________
Class : _____________
Sex
: _______________
Abi & Umi : "....??????!!!"




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Aug 21, 2014

Trik Dekat Dengan Anak Untuk Ibu Bekerja

Bagi ibu bekerja, walaupun harus berkutat hampir seharian penuh di kantor, Anda tetap bisa melakukan bonding dengan Si Kecil melalui banyak cara. Ingat, kebersamaan Anda dan Si Kecil untuk menciptakan bonding tidak dilihat dari seberapa lama waktu yang dihabiskan, melainkan kualitas dari kebersamaan itu sendiri. Saat Si Kecil merasa dicintai dan aman, ia pun akan lebih dekat dan terikat dengan Anda. Dilansir dari sumber Babyzone, inilah beberapa cara yang bisa para ibu bekerja lakukan supaya semakin dekat dengan Sang buah hati.

Ikut Bermain Bersama
Luangkan waktu Anda, meski hanya sebentar, untuk duduk bersama Si Kecil di lantai dan bermain bersamanya. Ini akan memberikan kesempatan kepada Anda untuk bersenang-senang serta lebih dekat kepadanya.

Selalu Ada
Jam berapapun Anda berangkat atau pulang kerja, selalu sediakan waktu untuk berinteraksi dengan Si Kecil tanpa terganggu hal lain, misalnya televisi atau gadget. Dengan begitu, kepercayaan di dalam dirinya terhadap Anda akan tumbuh dan ia pun bisa menjalin bonding dengan Anda. Walau hanya 10 menit saja dalam sehari, hal tersebut tetap dapat menggantikan waktu selama ia tidak bertemu Anda.

Membaca Buku Bersama
Membaca bersama Si Kecil merupakan salah satu kegiatan berkualitas antara ibu dan anak. Sisipkan kegiatan ini setiap Anda memiliki kesempatan. Ia akan merasa lebih dekat saat fokus mendengarkan suara dan melihat gerakan jari ibunya ketika menunjukkan gambar-gambar di buku cerita.

Memandikan Si Kecil
Waktu mandi mampu meningkatkan bonding Anda dan Si Kecil. Bukan hanya itu, memandikan sambil bermain air bersama Si Kecil juga bisa menjadi sesi seru penuh tawa.

Bermanja-manja
Berikan pelukan dan ciuman, serta berbaring di samping Si Kecil sebanyak yang Anda bisa. Bayi dan anak-anak sangat merespons sentuhan, terutama dari ibunya. Oleh karena itu, luangkan waktu selama lima menit dalam sehari untuk memeluk, berbaring bersama, atau mengusap-usap rambutnya.

Seru Bersama Si Kecil
Lupakan kalau Anda sudah bukan anak kecil lagi dan lakukan hal-hal seru bersamanya! Menari, bermain peran, menggelitik atau membuat ekspresi lucu di depan cermin hingga Anda dan Si Kecil tertawa lepas. Tunjukkan padanya kalau Anda memiliki selera humor dan bisa diajak bergembira, selelah apapun Anda dengan rutinitas pekerjaan yang dijalani.

Akhir Minggu Hanya Bagi Si Kecil
Pada hari kerja sangat sedikit kemungkinan Anda pergi keluar dan bereksplorasi bersama Si Kecil. Tidak perlu khawatir, sebab Anda bisa melakukannya di akhir minggu. Pergi bukan berarti harus ke tempat yang jauh, cukup piknik ke taman bisa menjadi alternatif bagi Anda dan dirinya membangun bonding sambil menikmati hangat sinar matahari dan hijaunya rumput. _Sagar/DT/Dok. M&B_




shared at WhatsApp family 2b WOW chapter 22
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Jan 31, 2014

Aku Ingin Jadi Orang Yang Bertepuk Tangan Di Tepi Jalan

Sebuah cerita inspiratif yang di share oleh temanku di group chat "LINE".
Sebuah cerita yang membuatku kembali teringat pada keinginan yang ingin kuwujudkan suatu hari nanti. Sebuah keinginan kecil yang telah aku miliki sewaktu aku kecil, hingga saat ini. Sebuah keinginan sederhana yang sulit untuk terwujud karena adanya keinginan lain dari orang-orang di sekelilingku. 

The point of view of this story is from a mother side..
Let’s read the story and consider what your thinking about it..
Did you ever dreaming that little dream in your life??

Di kelasnya ada 50 orang murid, setiap kali ujian, anak perempuanku tetap mendapat ranking ke-23.  Lambat laun membuat dia mendapatkan nama panggilan dengan nomor ini, dia juga menjadi murid kualitas menengah yang sesungguhnya.  Sebagai orangtua, kami merasa nama panggilan ini kurang enak didengar, namun anak kami ternyata menerimanya dengan senang hati. 
Suamiku mengeluhkan ke padaku, setiap kali ada kegiatan di perusahaannya atau pertemuan alumni sekolahnya, setiap orang selalu memuji-muji "Superman cilik" di rumah masing-masing, sedangkan dia hanya bisa menjadi pendengar saja. Anak keluarga orang, bukan saja memiliki nilai sekolah yang menonjol, juga memiliki banyak keahlian khusus.  Sedangkan anak nomor 23 di keluarga kami tidak memiliki sesuatu pun untuk ditonjolkan. 
Dari itu, setiap kali suamiku menonton penampilan anak-anak berbakat luar biasa dalam acara televisi, timbul keirian dalam hatinya sampai matanya bersinar-sinar.  Kemudian ketika dia membaca sebuah berita tentang seorang anak berusia 9 tahun yang masuk perguruan tinggi, dia bertanya dengan hati pilu kepada anak kami:
“Anakku, kenapa kamu tidak terlahir sebagai anak dengan kepandaian luar biasa?” 
Anak kami menjawab:
“Itu karena ayah juga bukan seorang ayah dengan kepandaian luar biasa.”
Suamiku menjadi tidak bisa berkata apa-apa lagi, saya tanpa tertahankan tertawa sendiri.