Dec 31, 2014

Air Mata Yang Menyelamatkan

Kapan kita bisa menangis?
Mungkin kala diri kita mendapat sikap yang sinis
Mengapa kita menangis?
Mungkin kala hati kita serasa teriris-iris
Bolehkah kita menangis?
Abu Abdirrahman Ra dengan bijak mengatakan
"Tangis yang dibenarkan ialah jika berasal dari suara hati karena dorongan iman, lalu diwujudkan dengan tindakan" 
Menangislah hai sahabat...
Karena takut akan ajal mendekat
Karena takut Allah akan melaknat
Bila tiada henti dan jera kita bermaksiat

Terpekur diri sambil menghitung hari
Tanpa terasa semua seperti mimpi
Waktu berlalu hari demi hari
Hanya berkawan sepi, bersahabat sunyi

Berbenah diri menjadi kewajiban
Jaga diri dari bujuk rayu syaitan
Jaga hati tuk jadikan jiwa tetap beriman
Jaga pekerti agar menjadi tauladan bagi insan.

Dec 30, 2014

Seluk Beluk Perayaan Tahun Baru Masehi

Alhamdulillah, pada kesempatan kali ini, kita masih diberi kesempatan oleh Allah Ta'ala, untuk meneruskan kaji kita. Sama seperti pembahasan sebelumnya yakni tentang Natal, pada pembahasan kali ini, saya mengajak ananda seluruhnya untuk memantapkan kembali aqidah yang menjadi jalan hidup baik di dunia maupun di akhirat kelak. Salah satunya adalah untuk tidak ber-tasyabbuh atau mengikuti tradisi orang-orang di luar Islam.
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. 
(Al Isra:36)”
Dari Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوا فِى جُحْرِ ضَبٍّ لاَتَّبَعْتُمُوهُمْ , قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ آلْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ : فَمَنْ
“Sungguh kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta sampai jika orang-orang yang kalian ikuti itu masuk ke lubang dhob (yang sempit sekalipun, -pen), pasti kalian pun akan mengikutinya.” Kami (para sahabat) berkata, “Wahai Rasulullah, apakah yang diikuti itu adalah Yahudi dan Nashrani?” Beliau menjawab, “Lantas siapa lagi?” 
(HR. Muslim no. 2669).
Ibnu Taimiyah menjelaskan, tidak diragukan lagi bahwa umat Islam ada yang kelak akan mengikuti jejak Yahudi dan Nashrani dalam sebagian perkara. Lihat Majmu’ Al Fatawa, 27: 286.

  • Meniup Terompet Tahun Baru: Mengikuti Tradisi Kaum Yahudi

Siapa yang tak kepincut dengan bersahut-sahutan meniup terompet tepat pada pergantian tahun? Seru, memang, Apalagi buat anak-anak muda jaman sekarang. Tapi ingat, meniup terompet pada malam peringatan Tahun Baru rupanya merupakan salah satu bentuk tasyabbuh yang tidak disadari. Meniup terompet pada tahun baru merupakan budaya masyarakat Yahudi untuk menyambut datangnya Rosh Hasanah atau tahun baru Taurat, yang jatuh pada bulan ketujuh atau tanggal 1 bulan Tishri dalam kalender Ibrani purba.
“Katakanlah kepada orang-orang Isra’el, begini: Dalam bulan yang ketujuh, pada tanggal satu bulan itu, kamu harus mengadakan hari perhentian penuh yang diperingati dengan meniup serunai (terompet), yakni hari pertemuan kudus”
(Imamat 23:24)
Dan Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam sama sekali tidak menyukainya. Mengapa? Sebab, membunyikan terompet adalah perilaku orang-orang Yahudi. Dari Abu ‘Umair bin Anas dari bibinya yang termasuk shahabiyah anshar, 
“Nabi memikirkan bagaimana cara mengumpulkan orang untuk shalat berjamaah. Ada beberapa orang yang memberikan usulan. Yang pertama mengatakan, ‘Kibarkanlah bendera ketika waktu shalat tiba. Jika orang-orang melihat ada bendera yang berkibar maka mereka akan saling memberi tahukan tibanya waktu shalat’. Namun Nabi tidak menyetujuinya. Orang kedua mengusulkan agar memakai terompet. Nabi pun tidak setuju, beliau bersabda, ‘Membunyikan terompet adalah perilaku orang-orang Yahudi.’ Orang ketiga mengusulkan agar memakai lonceng. Nabi berkomentar, ‘Itu adalah perilaku Nasrani.’ Setelah kejadian tersebut, Abdullah bin Zaid bin Abdi Rabbihi pun pulang.”
(HR. Abu Daud, no.498 dan Al-Baihaqi, no.1704).

  • Topi Kerucut Tahun Baru: Tanda Anda Telah Murtad!

Dahulu, pada masa Raja Ferdinand dan Ratu Isabela (keduanya penganut Kristiani) berkuasa di Andalusia - ketika kaum muslimin dibantai – keduanya memberi jaminan hidup kepada orang Islam dengan satu syarat, yakni keluar dari Islam. Maka untuk membedakan mana yang sudah murtad dan mana yang belum adalah ketika seorang muslim menggunakan baju seragam dan topi berbentuk kerucut dengan nama Sanbenito. Jadi, Sanbenito adalah sebuah tanda berupa pakaian khusus untuk membedakan mana yang sudah di-converso (murtad).

Saat itu umat Islam di Andalusia dibantai, kecuali yang memakai Sanbenito. Itu sama artinya dengan bersedia mengikuti agama Ratu Isabela.  Topi ala Sanbenito itulah sebagai simbol orang Islam yang sudah murtad. Topi itu digunakan saat keluar rumah, termasuk ketika ke pasar. Dengan menggunakan sanbenito, mereka aman dan tidak dibunuh.

Setelah pembantaian selesai, agenda Ratu Isabela selanjutnya adalah mengejar muslim yang lari dan bersembunyi ke Amerika Selatan. Orang Islam yang tertangkap lalu diseret ke lembaga inkuisi (penyiksaan) yang dilaksanakan oleh orang gereja. Adapun pastur pertama  yang ditunjuk Ferdinand dan Isabela untuk melaksanakan inkuisi adalah pastur bernama  Torquemada. Ia adalah Jenderal Yahudi yang dikenal sebagai pembantai umat Islam Andalusia.

Bukan hanya orang Islam saja yang diseret ke lembaga inkuisisi, tapi juga orang yahudi yang menolak masuk Kristen. Di tanah lapang,  mereka kemudian ada yang dibakar hidup-hidup, ada pula yang disiksa dengan kayu yang diruncingkan dan ditusuk dari bagian (maaf) duburnya. Penyiksaan lainnya ada yang dipatahkan kakinya. Kekejaman inkuisisi itu memang hendak membuat mati seseorang dengan secara perlahan, bahkan sambil tersenyum. Sadis!

Tanpa disadari, topi kerucut yang bernama Sanbenito ini sudah menjamur ke berbagai perayaan, termasuk ulang tahun. Maka, orang tua yang merayakan anaknya ulang tahun dan disertai topi kerucut seraya mendoakan anaknya menjadi anak yang sholeh-sholehah, justru mereka membuat pengumuman resmi bahwa anaknya telah murtad.

  • Kembali Pada Sejarah

Oleh sebab itulah, mengapa Allah Subhanahu Wa Ta'ala memerintahkan kita untuk mempelajari sejarah. Ini dilakukan agar kita tak salah langkah, apalagi sampai ber-tasyabbuh. Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman. 

Demikian kaji singkat yang saya bagikan menjelang Tahun Baru ini, semoga Allah senantiasa menjaga langkah kita. Rapatkan Barisan - Bentengi Aqidah - Lahirkan Generasi Qur'ani
-Irena Handono-




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Awas! Murka Allah Turun Bagi Yang Merayakan Tahun Baru

Umar radhiallahu anhu mengatakan:
"Jauhilah musuh-musuh Allah pada momentum hari raya mereka" 
(HR. Baihaqi))
Beliau juga mengatakan,
"Janganlah kalian mengunjungi kaum musyrikin di gereja-gereja (rumah-rumah ibadah) mereka pada momentum perayaan hari besar mereka, karena sesungguhnya kemurkaan Allah akan turun atas mereka"
Sementara Abdullah bin Amr –radhiallahu anhuma- mengatakan:
"Barangsiapa yang tinggal dinegeri orang ajam (non muslim) lalu turut merayakan hari raya Nairuz dan Mahrajan bersama mereka dan ikut serta turut menyerupai mereka, kemudian dia mati dalam keadaan demikian, maka pada hari kiamat kelak dia akan dibangkitakan bersama mereka" 
(Sunan Al Kubro jilid: 9/243)
Hari raya Nairuz merupakan perayaan tahun baru Majusi, sama seperti perayaan Tahun baru Masehi. Dan atsar-atsar diatas sangat jelas menunjukkan haramnya merayakan pesta tahun baru bagi seorang muslim.

Sahabat, mari merenung sejenak.
Sungguh Allah telah memuliakan kita dengan Islam. Kitapun memiliki momentum perayaan sendiri yang lebih baik dari hari raya mereka. Tidak pantas bagi umat pilihan turut serta dalam perayaan hari besar non muslim. Karena hal tersebut merupakan bentuk tasyabbuh (penyerupaan) yang dilarang.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa yang meniru-niru suatu kaum, maka dia adalah bagian dari kaum itu". 
Maukah menjadi bagian orang-orang yang di murkai Allah?
Padahal Allah azza wa jallah berfirman:
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Barangsiapa mencari agama selain dari agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” 
(Ali ‘Imran : 85)
Tahun baru bukan saja sekadar tiupan terompet, tapi soal aqidah yang tergadaikan
-Madinah 07/03/1436 H, ACT El Gharantaly-




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Untuk Apa Kita Hidup?

Pernahkah kita merenung, sebenarnya untuk apa hidup di dunia ini?
Mengapa tidak ada manusia yang hidup selamanya?
Mengapa mereka mati?
Apa maksud di balik penciptaan manusia dengan usia yang terbatas?

Mari kita merenung dari pertanyaan diatas,
Sudah berbuat apakah saya sampai detik ini?
Mari kita timbang dengan hati, amal apa yang sudah kita siapkan untuk hari yang lebih abadi.
Kebaikan apa yang sudah kita lakukan untuk orang lain, apakah hanya kebaikan untuk diri sendiri?
Apapun dan dimanapun kita berada, jadilah yang terbaik, dan yang terbaik pastilah yang bermanfaat.
"Beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seseorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk manusia lain. 
(HR. Thabrani)
Kita sebenarnya berada dalam himpitan waktu yang semakin mundur, maka tebarkanlah cinta kemanapun kita pergi,jangan pernah biarkan orang lain bertemu kita tanpa merasa lebih baik, kebaikan hati, kehangatan jiwa lewat perbuatan kita.
Jangan sampai satu hari ini habis meninggalkan kita, tanpa kita isi dengan sesuatu yang berguna.
Salam FULL Semangat!




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Dec 29, 2014

Terompet

Apa kata Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam tentang terompet?
فعن أبي عميرٍ بن أنسٍ عن عمومةٍ له من الأنصار قال: "اهتم النبي - صلى الله عليه وسلم - للصلاة كيف يجمع الناس لها؟ فقيل له: انصب راية عند حضور الصلاة فإذا رأوها آذن بعضهم بعضاً، فلم يعجبه ذلك، قال: فذكر له القنع يعني الشبور (هو البوق كما في رواية البخاري) ، وقال زياد: شبور اليهود، فلم يعجبه ذلك، وقال: ((هو من أمر اليهود))، قال فذكر له الناقوس، فقال: ((هو من أمر النصارى))، فانصرف عبد الله بن زيد بن عبد ربه وهو مهتمٌ لهمِّ رسول الله - صلى الله عليه وسلم -، فأُريَ الأذان في منامه 
Dari Abu ‘Umair bin Anas dari bibinya yang termasuk shahabiyah Anshor, “Nabi memikirkan bagaimana cara mengumpulkan orang untuk shalat berjamaah. Ada beberapa orang yang memberikan usulan. Yang pertama mengatakan, ‘Kibarkanlah bendera ketika waktu shalat tiba. Jika orang-orang melihat ada bendera yang berkibar maka mereka akan saling memberitahukan tibanya waktu shalat. Namun Nabi tidak menyetujuinya. Orang kedua mengusulkan agar memakai terompet. Nabi pun tidak setuju, beliau bersabda, ‘Membunyikan terompet adalah perilaku orang-orang Yahudi.’ Orang ketiga mengusulkan agar memakai lonceng. Nabi berkomentar, ‘Itu adalah perilaku Nasrani.’ Setelah kejadian tersebut, Abdullah bin Zaid bin Abdi Rabbihi pulang dalam kondisi memikirkan agar yang dipikirkan Nabi. Dalam tidurnya, beliau diajari cara beradzan.”
(HR. Abu Daud no. 498 dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abu Daud)




 shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Hanya Allah Yang Diri Tuju

Hidupnya hati dengan dzikir bagai kebutuhan ikan akan air.
Menyelami palung-palung samudera cinta Rabb dengan tenggelam mengingat-Nya.

Hidupnya jiwa dengan takwa selayaknya kehati-hatian melangkah di dunia.
Melalui setiap jengkal waktu dengan bait-bait lintasan zuhud dan wara mendekati-Nya.

Semaikan pribadi dengan akhlak mulia kelak keberkahan akan diterima di dunia.
Suburkan nurani dengan amal nyata atas izin Rabb keselamatan di akhir masa.

Pribadi tegar adalah pribadi yang tak takut dicecar.
Pribadi tangguh adalah pribadi tak kenal letih membersamai-Nya.
Pribadi mulia ada pada diri mereka yang berjuang karena-Nya.

Tak pernah sepi semangat dalam diri.
Lantaran kecintaan yang dahsyat pada Illahi.
Hingga lelah dan letih tak dirasai lagi.

Hanya Allah yang diingati.
Hanya Allah yang dicintai.
Hanya Allah sandaran hati.
Dan kebersamaan dengan-Nya yang diingini.

Ungkapan bijak dari Ibnul Qoyyim Al Jauzi
"Jika hanya Allah yang kamu tuju, maka kemuliaan akan mengikutimu. Tapi jika kamu hanya mencari kemuliaan, Allah akan meninggalkanmu. Jika kamu telah menuju Allah kemudian tergoda untuk mencari kemuliaan selain bersama Allah, maka Allah dan kemuliaan-Nya akan pergi meninggalkanmu."
Jika Rabb mulai mencintai diri,
maka jemari akan bekerja sesuai dengan kehendak-Nya,
kaki akan melangkah sesuai arah-Nya,
mata akan melihat sesuai pandangan-Nya.
Cinta Allah itu datang dan kembali kepada-Nya.
-Rochma Yulika dan Ummu Adib-




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Dec 28, 2014

Persiapanlah Kematianmu!

Inilah di antara tulisan terbaik Syekh Ali Thanthawi Mesir Rahimahullah
Pada saat engkau mati, janganlah kau bersedih. Jangan pedulikan jasadmu yang sudah mulai layu, karena kaum muslimin akan mengurus jasadmu. Mereka akan melucuti pakaianmu, memandikanmu dan mengkafanimu lalu membawamu ke tempatmu yang baru, kuburan. Akan banyak orang yang mengantarkan jenazahmu bahkan mereka akan meninggalkan pekerjaannya untuk ikut menguburkanmu. Dan mungkin banyak yang sudah tidak lagi memikirkan nasihatmu pada suatu hari. 
Barang-barangmu akan dikemas; kunci-kuncimu, kitab, koper, sepatu dan pakaianmu. Jika keluargamu setuju barang-barang itu akan disedekahkan agar bermanfaat untukmu. Yakinlah, dunia dan alam semesta tidak akan bersedih dengan kepergianmu. Ekonomi akan tetap berlangsung! Posisi pekerjaanmu akan diisi orang lain. Hartamu menjadi harta halal bagi ahli warismu. Sedangkan kamu yang akan dihisab dan diperhitungkan untuk yang kecil dan yang besar dari hartamu! 
Kesedihan atasmu ada 3; Orang yang mengenalmu sekilas akan mengatakan kasihan,
kawan-kawanmu  akan bersedih beberapa jam atau beberapa hari lalu mereka kembali seperti sediakala dan tertawa tawa, di rumah ada kesedihan yang mendalam! Keluargamu akan bersedih seminggu dua minggu, sebulan dua bulan, dan mungkin hingga setahun??Selanjutnya mereka meletakkanmu dalam arsip kenangan!  
Demikianlah "Kisahmu telah berakhir di tengah-tengah manusia". Dan kisahmu yang sesungguhnya baru dimulai, Akhirat!! Telah musnah kemuliaan, harta, kesehatan, dan anak. Telah engkau tinggalkan rumah, istana dan istri tercinta. Kini hidup yang sesungguhnya telah dimulai. Pertanyaannya adalah "Apa persiapanmu untuk kuburmu dan Akhiratmu??" Hakikat ini memerlukan perenungan. Usahakan dengan sungguh-sungguh; menjalankan kewajiban kewajiban, hal-hal yang disunnahkan, sedekah rahasia, merahasiakan amal shalih, shalat malam, semoga saja engkau selamat.
Andai engkau mengingatkan manusia dengan tulisan ini in sya Allah pengaruhnya akan engkau temui dalam timbangan kebaikanmu pada hari Kiamat. "Berilah peringatan, karena peringatan itu bermanfaat bagi orang orang mukmin"
-Diterjemahkan oleh Ust. Ainul Haris, semoga Allah mengampuninya-




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Dec 27, 2014

Wanita Yang Cantik

WANITA yang Cantik Kulitnya akan Takut Terbakar Panas Matahari.
Sedangkan, Wanita yang Cantik Akhlaknya akan Takut Terbakar Api Neraka

WANITA yang Cantik Wajahnya akan Berseri - seri Menikmati Duniawi.
Sedangkan, WANITA yang Cantik Hatinya akan Tunduk, Patuh dan Takut pada Illahi.

WANITA yang Cantik Dirinya akan Menangis jika Dunia pergi Darinya.
Sedangkan, WANITA yang Cantik Jiwanya  akan tercukupi Hidupnya dengan Aqidahnya.

WANITA yang Cantik Hidupnya akan Bangga dengan Kemewahannya.
Sedangkan, WANITA yang Cantik Akhiratnya akan Berpuasa dan Bersedekah dengan Hartanya.

WANITA yang Cantik Zamannya akan mengikuti Akal, Nafsu dan Segala kehendaknya.
Sedangkan, WANITA yang Cantik Waktunya, akan menemukan Hikmah, Ilmu dan Segala Amal Soleh untuknya.




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Dec 26, 2014

Sifat Orang Munafik [Tafsir QS Al-Baqarah : 8 - 10]

8] وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ آمَنَّا بِاللَّهِ وَبِالْيَوْمِ الْآخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِينَ 
Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian," padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. 
يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَمَا يَخْدَعُونَ إِلَّا أَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُونَ [9
Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar. 
فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ [10
Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.
~Tafsir Ayat~
Kita memasuki pembahasan mengenai sifat-sifat orang munafik. Sifat orang munafik jauh berbeda dengan sifat orang beriman yang berbudi luhur dan tidak bisa juga disamakan dengan sifat orang kafir yang memusuhi islam secara jelas. Namun dapat kita ketahui, sifat orang munafik lebih buruk dari sifat-sifat yang ada. Sungguh orang seperti ini tidak kita temukan sedikit pun dihatinya keberanian untuk menerima kebenaran. Mereka mengatakan iman kepada Allah dan hari akhir, namun sejatinya mereka tidak dalam keimanan sedikitpun.

Orang munafik selalu berbeda antara perkataan dengan apa yang diperbuat. Karena itu,  Allah Swt memperingatkan kita terhadap orang-orang munafik, agar tidak tertipu oleh sikap dan perbuatan mereka.

  • Ayat 8

Allah SWT berfirman,
ومن الناس من يقول آمنا بالله وباليوم الآخر وما هم بمؤمنين
 "Di antara manusia ada yang mengatakan: 'Kami beriman kepada Allah dan hari kemudian,' pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman."
Maksudnya, mereka menyatakan keimanan sebatas pada lisan saja, namun dibalik perkataan mereka tak ada satupun iman dihati meteka.

Allah juga berfirman,
إذا جاءك المنافقون قالوا نشهد إنك لرسول الله
"Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata 'kami mengakui bahwasanya kamu benar-benar Rasul Allah'."
(Munafiqun : 1)
Sesungguhnya mereka berkata demikian jika datang dihadapanmu saja, tapi tidak demikian jika dibelakangmu. Maka terhadap orang-orang seperti ini, Allah langsung yang menyebut mereka sebagai seorang pendusta bahkan bukan bagian orang-orang beriman.
والله يشهد إن المنافقين لكاذبون 
"Allah mengetahui bahwasanya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta"
(وما هم بمؤمنين )
"Sesungguhnya mereka bukan orang-orang beriman"

  • Ayat 9

Allah berfirman : ( يخادعون الله والذين آمنوا ) "mereka menipu Allah dan orang-orang beriman" yaitu dengan menampakkan keimanan kepada Allah dan menyembunyikan kekufuran. Mereka membohongi Allah SWT sebagaimana mereka membohongi orang beriman. Atas perbuatan mereka tersebut, Allah Swt membalikkan keyakinan mereka: ( وما يخدعون إلا أنفسهم وما يشعرون ) "dan tidaklah mereka menipu melainkan menipu diri mereka sendiri, sedangkan mereka tidak sadar" karena bencana tipu daya itu akan kembali menimpa diri mereka sendiri. Di dunia, rahasia mereka akan Allah SWT bukakan kepada Nabi-Nya, sedangkan di akhirat mereka akan menerima hukuman setimpal. Berkata Sa'id dari Qotadah, sifat orang munafik itu ada pada banyak hal : memiliki akhlak tercela, tidak sesuai perkataan dengan perbuatan, pagi begini dan sore begitu, selalu berubah-rubah layak nya kapal yang diterpa angin yang setiap kali ia tertiup, pun ikut bergoyang.

  • Ayat 10

Allah SWT berfirman, ( في قلوبهم مرض فزادهم الله مرضا ) "Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya"

Penyakit apakah yang di maksud?
As-suddi menceritakan dari ibnu mas'ud dari annas, ia mengatakan: '(penyakit) yaitu berupa keraguan lalu Allah tambah dengan keraguan lagi." Sedangkan menurut Ikrimah penyakit tersebut berupa riya.

Berkata abdurrahman bin zaid bin aslam : (didalam hati mereka ada penyakit) ini penyakit agama dan bukan  penyakit yang terdapat pada jasad atau tubuh, penyakit ini menimpa orang munafiq dengan keraguan dihati mereka ketika masuk ke dalam islam. Maka ketika mereka ragu dengan islam maka Allah tambah keraguan mereka.
فأما الذين آمنوا فزادتهم إيمانا وهم يستبشرون وأما الذين في قلوبهم مرض فزادتهم رجسا إلى رجسهم
"Adapun orang-orang yang beriman, maka surat ini menambah imannya, dan mereka merasa gembira. Dan adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka Allah tambah kekafiran mereka, disamping kekafirannya (yang telah ada) dan mereka mati dalam keadaan kafir"
(QS. At-Taubah : 124 ، 125 )
(وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ)
"bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta"
Wallaahu'alaam bishshowwab
Sumber: 
Tafsir al-qur'an al-'azhim (Ibn Katsir)
Tafsir fi zilal al qur'an (Said Qutb)
Diterjemahkan Oleh:
Muhammad Hamzah




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Dec 25, 2014

Belajar Bersyukur

Belajar bersyukur agar rizki bertambah.
Belajar bersyukur agar hidup menjadi berkah.
Belajar bersyukur agar urusan menjadi mudah.

Banyak bersyukur hidup menjadi makmur.
Banyak bersyukur agar perjalanan mujur.
Dan banyak bersyukur niscaya Allah kan beri balasan yang tak terukur.

Bersyukur atas apa saja yang hadir.
Lantaran memahami bahwa semua tak terlepas dari takdir.
Dan mendapat balasan di hari akhir.

Dengan bersyukur hati kan terlapangkan.
Dengan bersyukur usia kan terpanjangkan.
Dengan bersyukur hidup kan terselamatkan.

“Barangiapa mensyukuri nikmat-Ku, maka akan Ku tambahkan nikmat baginya. Dan barangsiapa kufur terhadap nikmat-Ku, sesungguhnya adzab-Ku amat pedih.”
(Q.S. Ibrahim : 7)
-Rochma Yulika-




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Dec 24, 2014

Andai Allah Lupa Padamu

Ukhtiku...
Hingga untuk mendengarkan Allah berbicara denganmu pun kau tak punya waktu. Bukankah ulama mengatakan: 'jika kau ingin berbicara dengan Allah swt, maka sholatlah atau berdoalah. Jika kau ingin Allah berbicara padamu, maka bacalah al qur'an,"

Kulihat sibuk sekali dirimu duhai ukhtiku....
Dengan segudang aktifitas, amanah, dan pekerjaanmu. Hingga bahkan tak sempat kau menyisihkan waktu barang 1 jam. Untuk menunaikan hak Allah atas dirimu

Sibuk sekali dirimu duhai ukhtiku....
Andai Allah sesibuk dirimu. Dan lalai mencurahkan nikmat-Nya padamu. Tak punya waktu untuk mengabulkan doa-doamu. Bahkan tak sempat untuk memerintahkan jantungmu untuk tetap berdetak. Paru-parumu untuk tetap bernapas. Darah di seluruh tubuhmu untuk tetap mengalir.
Jutaan serabut syaraf di otakmu untuk tetap bersambung

Apa jadinya ukhtiku...
Jika Allah sesibuk dirimu? Apa jadinya ukhtiku. Jika Allah tak punya waktu mengingatmu. Seperti engkau tak punya waktu mengingat-Nya? Tidak, ukhtiku! Allah tak sesibuk dirimu. Yang tak punya waktu untuk membaca kalam-Nya. Namun punya banyak waktu untuk hal lainnya. Bahkan Dia Yang Selalu Dalam Kesibukan! Allah tak pernah lalai dalam mengurusmu! Bahkan Dia yang selalu mencurahkan nikmat-Nya padamu! Allah tak pernah meninggalkanmu, ukhtiku. Bahkan tidak barang sedetik dalam kehidupanmu!

Dengarlah firman-Nya:
يَسْأَلُهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ كُلَّ يَوْمٍ هُوَ فِي شَأْنٍ
“Semua yang ada di langit dan bumi selalu meminta kepadaNya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan” 
(QS. Ar Rahman: 29).

اللّهُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ لَّهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاء وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ وَلاَ يَؤُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
"Allah tiada tuhan selain Dia yang Maha Kekal lagi terus menerus mengurus makhluknya. Tiada mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaannya apa yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafa'at disisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang ada di belakang mereka dan didepan mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang di kehendaki-Nya. Singgasana Allah meliputi langit dan bumi, dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya,dan Allah lagi Maha Tinggi dan Maha Besar.
(QS : Al-Baqarah : 255)
Astaghfirullah....astaghfirullah....astaghfirullah
Andai....
Andai....
Andai....
Andaikan Allah sesibuk dirimu....
Apa gerangan yang akan terjadi pada dirimu?




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Hukum Memberi Ucapan "Selamat" Kepada Orang Kafir Pada Hari Raya Mereka

Memberi ucapan "Selamat" pada hari raya Natal atau lainnya dari hari raya keagamaan mereka, ulama sepakat mengharamkan hal tersebut. Hal itu dinukil oleh Ibnu Qoyyim rahimahullah dalam kitabnya Ahkam Ahlu Dzimmah, beliau mengatakan: " Adapun memberi ucapan selamat dengan syiar khusus untuk orang kafir, hal itu disepakati keharamannya. Seperti memberi ucapan selamat pada hari raya dan puasa mereka dengan mengucapkan "Hari raya yang diberkahi untuk anda".  Atau memberikan ucapan selamat dengan hari raya ini atau semisal itu. 

Hal ini, walaupun pelakunya selamat dari kekufuran, maka ia termasuk sesuatu yang diharamkan. 
Hal itu seperti kedudukannya dengan memberikan ucapan selamat dengan sujudnya kepada salib. 
Bahkan hal itu lebih besar dosanya disisi Allah dan lebih dimurkai dibandingkan memberi ucapan selamat untuk orang yang meminum khamr dan membunuh jiwa. Serta terjerumus dalam perbuatan asusila yang diharamkan dan semisalnya. Banyak di antara orang yang kurang penghargaan terhadap agama, terjerumus terhadap hal itu. tidak tahu kejelekan apa yang dilakukannya. Barangsiapa yang memberi ucapan "Selamat" kepada seorang hamba yang melakukan kemaksiatan, bid’ah dan kekufuran, maka dia terancam mendapatkan kemurkaan Allah Swt.

Sesungguhnya memberi ucapan "Selamat" kepada orang kafir terhadap hari raya agama mereka itu diharamkan. Sebagaimana dinyatakan oleh Ibnu Qayim. Karena itu berarti mengakui dan ridha dengan syiar kekufuran mereka, meskipun dia sendiri tidak rela dengan kekafiran itu. Seorang muslim diharamkan ridha dengan syiar kekufuran atau memberi ucapan selamat dengannya atau lainnya. Karena Allah Ta’ala tidak ridha akan hal itu sebagaimana dalam firman-Nya:
إن تكفروا فإن الله غني عنكم ولا يرضى لعباده الكفر وإن تشكروا يرضه لكم
"Jika kamu kafir maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya; dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu." 
(QS. Az-Zumar: 7)
Dan Firman-Nya,
"Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu."
(QS. Al-Maidah: 3)
Maka, memberikan ucapan "Selamat" itu HARAM, baik mereka ikut serta dalam perayaan maupun tidak.

Kalau mereka memberikan ucapan "Selamat" kepada kita dengan hari raya mereka, maka kita tidak memberikan jawaban akan hal itu, karena itu bukan hari raya kita. Dan karena itu hari raya yang Allah tidak rela dengannya. Juga karena hal itu adalah perkara yang diada-adakan dalam agama mereka, atau disyariatkan akan tetapi dihapus dengan agama Islam yang Allah utus Muhammad sallallahu alaihi wa sallam kepada seluruh makhluk.

Allah berfirman,
"Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi."  
(QS. Ali Imran: 85)
Maka JAWABAN seorang muslim pada kesempatan semacam ini adalah haram. Hal ini bahkan lebih besar (dosanya) dibandingkan dengan mengucapkan selamat terhadap mereka di hari raya, karena hal itu termasuk ikut serta dengan mereka.

Begitu juga seorang muslim diharamkan menyerupai orang kafir dengan mengadakan perayaan seperti ini, atau saling memberi hadiah, membagikan kue, memasak makanan, libur kerja atau semisal itu. Berdasarkan sabda Nabi sallallahu’alaihi wa sallam : 
"Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka."
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah dalam kitab Iqtidha As-Syiratal Mustaqim Mukholafatul Ahlil Jahim’ mengatakan,
"Menyerupai mereka pada sebagian hari rayanya, melahirkan kegembiraan dalam hati terhadap kebatilan pada mereka. Kadang mereka memberi makanan untuk memanfaatkan  kesempatan dan merendahkan orang-orang lemah."
Barangsiapa yang melakukan sesuatu dari hal itu, maka dia berdosa. Baik dia lakukan sekedar basa-basi, pertemanan, maupun malu sebab-sebab lain. Karena hal itu termasuk mudahanah (bermuka dua) dalam agama Allah, dan dapat menguatkan jiwa orang kafir serta rasa bangga kepada agama mereka. Hanya Allah yang berkuasa memuliakan umat Islam terhadap agamanya, memberi kekuatan  untuk dapat konsisten, serta menolong kaum muslimin menghadapi musuh-musuhnya. Sesungguhnya Dia Maha Kuat lagi Maha Perkasa.
-Sumber: Majmu Fatawa Wa Rasail Syekh Ibnu Utsaimin, 3/369-




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Dec 23, 2014

Misteri Rizki dan Ikhtiar

Mungkin kau tak tahu di mana rizqimu. Tapi rizqimu tahu di mana engkau. Dari langit, laut, gunung, dan lembah; Rabb memerintahkannya menujumu.

Allah berjanji menjamin rizqimu. Maka melalaikan ketaatan pada-Nya demi mengkhawatirkan apa yang sudah dijamin-Nya adalah kekeliruan berganda.

Tugas kita bukan mengkhawatiri rizqi atau bermuluk cita memiliki; melainkan menyiapkan jawaban "Dari Mana" & "Untuk Apa" atas tiap karunia.

Betapa banyak orang bercita menggenggam dunia ; dia alpa bahwa hakikat rizqi bukanlah yang tertulis dalam angka ; tapi apa yang dinikmatinya.

Betapa banyak orang bekerja membanting tulangnya, memeras keringatnya; demi angka simpanan gaji yang mungkin esok pagi ditinggalkannya mati.

Maka amat keliru jika bekerja dimaknai mentawakkalkan rizqi pada perbuatan kita. Bekerja itu bagian dari ibadah. Sedang rizqi itu urusanNya.

Kita bekerja tuk bersyukur, menegakkan taat & berbagi manfaat. Tapi rizqi tak selalu terletak di pekerjaan kita; Allah taruh sekehendakNya.

Bukankah Hajar berlari 7x bolak-balik dari Shafa ke Marwah; tapi Zam-zam justru terbit di kaki bayinya? Ikhtiar itu laku perbuatan. Rizqi itu kejutan.

Ia kejutan tuk disyukuri hamba bertaqwa; datang dari arah tak terduga. Tugasnya cuma menempuh jalan halal; Allah lah yang melimpahkan bekal.

Sekali lagi; yang terpenting di tiap kali kita meminta & Allah memberi karunia ; jaga sikap saat menjemputnya & jawab soalanNya, "Buat apa?"

Betapa banyak yang merasa memiliki manisnya dunia ; lupa bahwa semua hanya "hak pakai" yang halalnya akan dihisab & haramnya akan di'adzab.

Banyak yang mencampakkan keikhlasan amal demi tambahan harta, plus dibumbui kata tuk bantu sesama ; lupa bahwa 'ibadah apapun semata atas pertolonganNya.

Dengan itu kita mohon agar setiap tetes keringat dan jengkal langkah kita tercatat ikhlas kepada -Nya sebagai tanda bakti dan ibadah hanya untuk Allah semata...

Semoga kutipan kalimat-kalimat diatas bermanfaat bagi Kita semua..




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Dec 22, 2014

Ketika Allah Mencintaimu

Ketika Allah mencintaimu
Dia akan menjagamu agar tetap bersama-Nya
Dia akan mengingatkanmu untuk senantiasa mengingat-Nya setiap waktu

Ketika Allah mencintaimu
Dia akan meminta segalanya darimu
Dia akan meminta waktu, harta bahkan jiwamu

Buahnya Ketika Allah mencintaimu
Dia akan menjadi Pelita dengan apa kau melihat
Dia akan menjadi Energi dengan apa kau melangkah
Dia akan menjadi Tangan dengan apa kau meraih impian

Dan... Ketika Allah mencintaimu
Dia akan memberikan solusi dari setiap masalahmu
Dia akan memberikan rizki dari arah yang tiada disangka-sangka

Namun, Cinta Allah tidak mudah untuk diraih
Dekatilah Dia dengan sujud panjang di sepertiga malammu
Rayulah Dia dengan dua rakaat Dhuhamu
Rebutlah perhatiannya dengan tilawahmu di awal hari
Jauhilah cinta dan pandangan yang tidak halal
Agar Allah memilihmu menjadi hamba yang layak Dia cintai

Raihlah cinta-Nya
Maka kau akan mendapatkan cinta dari seluruh penduduk langit dan bumi
Raihlah cinta-Nya
Maka kau akan mendapatkan segalanya
-Ummu Zaheera-




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Dec 21, 2014

Wahai Jiwa-Jiwa Yang Tenang

Wahai saudaraku yang semoga selalu dalam lindungan-Nya, saatnya kita harus tersadar bahwa yang dibutuhkan setiap manusia kelak di akhirat adalah panggilan Allah :
يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ # ارْجِعِي إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً # فَادْخُلِي فِي عِبَادِي # وَادْخُلِي جَنَّتِي
Maka bagaimana jika kita membayangkan dihari itu, Allah memanggil kita dengan panggilan "wahai jiwa yang tenang", kemudian Allah meminta kita untuk kembali kepada-Nya dengan penuh ridho dan bahagia, kemudian Allah kembali menyeru "masuklah engkau ke dalam golongan-Ku dan masuklah engkau ke dalam surga-Ku."

Jika kita teringat ayat ini dan ingin mendapatkan panggilan ini, maka tentunya kita akan senantiasa mendahulukan Allah, karena hanya Allah lah yang kelak akan memanggil hamba-hambanya, Allah diatas segalanya. Dan hal itu akan terwujud dengan mengamalkan salah satu ayat-ayat cintanya,
فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا
"Maka brg siapa yg mengharap perjumpaan dengan Rabbnya (Allah), hendaklah mereka beramal sholih dan tidak menyekutukanNya dengan sesuatu apapun"
(QS. Al-Kahfi : 110)
Ibnu Abbas menjelaskan makna amal sholih adalah amal ibadah yang sesuai dengan petunjuk Nabi shallallahu 'alaihi wasalam dengan tanpa menambah atau menguranginya karena ajaran beliau telah disempurnakan oleh Allah (Al Maidah :3). Sedangkan tidak menyekutukan Allah bermakna Ikhlas dalam beribadah hanya tertuju kepada Allah semata. 

Dua hal ini adalah syarat mutlak diterimanya amal ibadah kita. Karena ikhlas saja tidak cukup untuk amal kita diterima Allah selama ibadah kita menyelisihi petunjuk Nabi, begitu juga sebaliknya sesuai petunjuk Nabi-pun tidak akan bisa mengantar amal kita diterima Allah selama tidak ada ikhlas di dalamnya. 

Sudahkah keduanya terkumpul dalam setiap ibadah kita?? Inilah yang harus menjadi sebuah pertanyaan besar jika kita ingin mendapatkan panggilan Allah "Wahai jiwa-jiwa yang tenang."

Wallohu'alam bishowab.




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Dec 19, 2014

Thaharah : Hukum-Hukum Yang Berkaitan Dengan Najis

Berikut akan kita bahas mengenai hukum-hukum yang berkaitan dengan najis.

  • Najis yang ada pada pakaian

Jika ada najis pada  pakaian, maka wajib dicuci dengan air pada tempat yang terkena najis, tapi apabila tidak diketahui tempat najis pada pakaian tersebut, maka hendaklah dicuci seluruhnya.


  • Ragu antara pakaian yang suci dengan yang najis

Apabila ragu antara pakaian yang suci dan najis sedangkan tidak ada pakaian lain, hendaknya ia berijtihad dan shalat dengan pakaian yang diduga kuat suci.


  • Bejana dan pakaian orang kafir

Dibolehkan menggunakan bejana dan pakaian orang kafir jika tidak diketahui kondisinya, entah suci atau najis, karena hukum asalnya adalah suci. Tetapi jika diketahui bejana dan pakaian tersebut terkena najis, maka wajib mencucinya dengan air.


  • Kotoran yang melekat pada badan, pakaian, atau tempat

Dapat disucikan dengan air atau menggunakan benda padat yang suci dan dapat menghilangkan kotoran.


  • Sandal dan sepatu yang terkena najis

Cara mensucikannya dengan menggosokkan di tanah sehingga bekas najisnya hilang.


  • Kencing bayi

Untuk menyucikan air kencing bayi laki-laki, cukup dengan memercikkan air pada bekas kencingnya selama belum makan makanan selain ASI. Sedangkan pada bayi perempuan harus dicuci baik ia belum makan selain ASI maupun sudah makan makanan yang lain.

Wallahu'alaam bishshowwab
-Mulyani-
Sumber: Kitab Mukhtashar Alfiqh Alislami (Muhammad bin Ibrahim Attuwaijiri)




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Dec 18, 2014

Munajahku

Ya Allah,
jangan henti keesaan-Mu terteguh di jiwa kami,
sebab kuasa dan rizqi-Mu juga tak sedetikpun berpisah dari hidup ini.

Ya Allah,
jangan henti bimbingan-Mu menuntun kami,
selama jantung berdenyut seru,
semasih Kau hembuskan nafas dalam paru.

Ya Allah,
jangan henti kasih-Mu mengguyuri kami,
hingga santun berbudi menebar sayang,
bahkan membalik penentang jadi pejuang.

Ya Allah,
jangan henti keagungan-Mu tertaut dalam nyali,
hingga kami hadapi segala yang aniaya dengan gagah dan berani.

Ya Allah,
jangan henti kemuliaan-Mu menyusupi syaraf-syaraf kami,
hingga tiap ilmu jadi amal,
tiap hasrat baik jadi akhlaq berseri.

Ya Allah,
jangan henti penjagaan-Mu mengarus di darah kami,
hingga syaithan tak beroleh tempat di alirannya yang sehat dan suci.

Ya Allah,
jangan henti rasa malu pada-Mu menyumsum di tulang kami,
mengurat di otot kami,
hingga semua gerak dalam ridha Ilahi.

Ya Allah,
jangan henti kebenaran-Mu tertambat di akal dan lisan kami,
terpancar dalam sikap,
terjuang di tiap kalimat.

Ya Allah,
jangan henti keindahan-Mu mengilhamkan senyum dan cerah di wajah kami,
agar pergaulan semanis madu-seharum kasturi.
-Rochma Yulika-




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Dec 17, 2014

Bersiaplah Untuk Hari Yang Sudah Pasti

Sahabat seperjuanganku,
Sudah saatnya kita berbenah, sebelum jasad kita punah.
Sebelum hidup berakhir sudah.
Saling mengingatkan agar bertambah berkah.
Hingga kita bisa bersama tinggal di Jannah.
Bersiaplah dengan bekal untuk hidup yang kekal.

Sahabat seperjuanganku,
Masihkah kita akan terus mengikuti nafsu dunia yang semu?
Sementara akhirat kita lalaikan lantaran pesona dunia yang menipu.
Masihkah  ibadah hanya polesan belaka?
Sementara ajal setiap saat mengintai kita.
Masihkah iri dan dengki di hati?
Sementara amalan tidak lagi berarti.

Sahabat Seperjuanganku,
Bergegaslah melangkah di dunia yang serba berbatas.
Untuk kehidupan yang lebih pantas.
Untuk kemuliaan surga yang maha luas.

Perbaiki niat, agar ibadah menjadi bekal akhirat.
Wallahu musta'an

-Rochma Y dan Rizka L M-




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Dec 16, 2014

Bolehkah Mengucapkan "Selamat Natal"?

Di bulan Desember ini seperti tahun-tahun sebelumnya dan sepanjang tahun, selalu muncul pertanyaan yang ditujukan kepada saya, tentang boleh tidaknya mengucapkan 'Selamat Natal'. Jawaban saya cukup singkat: TIDAK!

Sebagian memberikan alasan bahwa mereka masih terikat pada pekerjaan yang dalam posisi sulit mengelak untuk mengucap 'Selamat Natal' pada relasi, customer, bos, atau atasan. Sebagian yang lain beralasan karena untuk menjaga hubungan baik, kekerabatan, kekeluargaan dengan saudara, ipar, orang tua, mertua ataupun tetangga. Bahkan ada yang berdalih, rekan kerja suaminya, tetangga atau kerabatnya yang beragama Kristen, selalu hadir saat Idul Fitri, memberikan selamat dan bahkan ikut meramaikan perayaan Idhul Fitri di rumah. Maka, 'tidak enak' rasanya kalau harus cuek kala mereka sedang merayakan Natal. Dan seringkali 'toleransi' dijadikan dalih untuk menempatkan Muslim pada posisi sulit sehingga terjebak untuk berpartisipasi dalam kegiatan Natal. Dan jawaban saya tetap tidak pernah berubah, cukup singkat, TIDAK BOLEH!. Apapun alasan, kita tidak boleh mengucapkan 'Selamat Natal' dalam apapun kondisinya.

Kali ini kita tidak membahas tentang Natal dari sudut sejarah. Karena in sya Allah kita sudah mengetahui semua, bagaimana sejarah Natal dan pengaruh budaya pagan Romawi yang kental mewarnai ritual 25 Desember ini. Namun kita akan membahas Natal dari sisi ibadah dan dampaknya pada aqidah. 

Sanbenito

Topi Tahun Baru yang berbentuk kerucut ternyata adalah topi dengan bentuk yang di sebut SANBENITO, yakni topi yang digunakan Muslim Andalusia untuk menandai bahwa mereka sudah murtad dibawah penindasan Gereja Katholik Roma yang menerapkan INKUISISI SPANYOL.

SANBENITO, TANDA MUSLIM TELAH MURTAD
Ketika kaum Frank yang beragama Kristen Trinitarian menyerang Negeri Muslim Andalusia. Mereka menangkapi, menyiksa, membunuh dengan sadis kaum Muslim yang tidak mau tunduk kepada mereka. Mereka kaum Kristen Trinitarian membentuk lembaga yang bernama Inkuisisi. Sebuah lembaga dalam Gereja Katholik Roma yang bertugas melawan ajaran sesat, atau pengadilan atas seseorang yang didakwa bidat. Dan dalam hal ini yang dimaksud sesat/bidat adalah MUSLIM! 
Adalah sebuah pakaian yang diberi nama SANBENITO, pakaian dan topi khas yang dipakaikan kepada tawanan muslim yang telah menyerah dan mau conferso (confert/murtad). Pakaian ini untuk membedakan mereka (para converso) dengan orang-orang lain ketika berjalan di tempat-tempat umum di Andalusia yang saat itu telah takluk di tangan Ratu Isabella dan Raja Ferdinand.
SANBENITO adalah sebuah pakaian yang menandakan bahwa seorang muslim di Andalusia saat itu telah MURTAD. Bagaimana bentuk pakaian itu? Jubah dan topinya?? 
SANGAT IRONIS! Kini, 6 abad setelah peristiwa yang sangat sadis tersebut berlalu, para remaja muslim, anak-anak muslim justru memakai pakaian SANBENITO untuk merayakan TAHUN BARU MASEHI dan merayakan ULANG TAHUN. Meniup trompet-terompet ala topi SANBENITO di saat pergantian tahun. Perayaan-perayaan yang sama sekali tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah yang justru nyata-nyata berasal dari kaum Kafir. Kaum yang telah merampas kejayaan Muslim Andalusia, dan menghancurkan sebuah peradaban maju Islam, Andalusia. Astaghfirullah...astaghfirullah...
Setelah kita tahu sejarah ini, apakah kita masih tega memakai SANBENITO? atau membiarkan anak-anak, adik-adik, sahabat-sahabat kita memakainya? padahal 6 abad yang lalu, SANBENITO adalah pakaian tanda seorang MUSLIM TELAH MURTAD.

-Buku MENYINGKAP FITNAH & TEROR - Hj.Irena Handono-



.
shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Cerita Membingungkan Untuk Orang Bingung

George (50 th) tinggal bersama istri, dan dua orang anaknya (Tony & Julia) di Washington. Menjelang datangnya bulan Dzul Hijjah, George dan istri serta anak-anaknya mengikuti berita-
berita seputar penentuan tanggal 1 Dzul Hijjah.

George aktif menyimak berita di radio. Istrinya menyimak lewat televisi. Sedangkan Tony rajin
searching di internet. Ketika pengumuman tanggal 1 Dzul Hijjah diumumkan, George sekeluarga bersiap-siap untuk menyambut Iedul Adha yang bertepatan dengan tanggal 10 Dzul Hijjah, setelah acara wukuf di Arafah tanggal 9-nya.

Keesokannya, mereka sekeluarga pergi ke desa untuk membeli domba sesuai kriteria syari untuk dijadikan hewan kurban (udhiyyah), yaitu: tidak boleh buta sebelah, pincang, atau terlalu kurus. Mereka berniat menyembelihnya begitu hari raya tiba. Domba pun mereka bawa dengan pick-up sambil terus mengembik di perjalanan.

Adapun Julia yang baru berusia 5 tahun, asyik berceloteh dan mengatakan, “Ayah, alangkah indahnya hari raya Iedul Adha! Aku akan pakai gaun baru, dapat THR, dan bisa membeli boneka baru, aku akan pergi bersama teman-temanku ke TOY CITY untuk bermain sepuasnya di sana. Duh, alangkah indahnya saat-saat hari raya”, katanya. “Andai aja semua hari adalah hari raya.” lanjutnya.

Begitu mobil tiba di rumah, istri George berbisik, “Wahai suamiku tercinta. Kamu tahu kan, bahwa disunnahkan membagi daging korban menjadi tiga: sepertiga kita makan sendiri untuk beberapa hari ke depan, sepertiga kita sedekahkan ke fakir miskin, dan sepertiga lagi kita hadiahkan ke tetangga kita David, Elizabeth, dan Monica”.

Begitu Iedul Adha tiba, George dan istrinya bingung di manakah arah kiblat, karena mereka hendak menghadapkan domba kurban ke kiblat. Setelah menebak-nebak, mereka memutuskan menghadapkan kurban ke arah Saudi Arabia, dan ini sudah cukup. Setelah mengasah pisau, George menghadapkan dombanya ke kiblat lalu menyembelihnya. Ia kemudian menguliti dan memotong-motong dagingnya. Adapun istrinya membaginya menjadi tiga bagian sesuai sunnah.

Namun tiba-tiba George berteriak mengatakan, “Waduh, kita terlambat ke gereja sebab ini hari Minggu dan kita akan terlambat menghadiri misa!”. George konon tidak pernah ketinggalan misa di Gereja setiap hari Minggu. Ia bahkan rajin membawa istri dan anak-anaknya ke gereja. Sampai di sini, pengisah mengakhiri kisahnya tentang George.

Salah satu yang hadir bertanya: “Waduh, kamu membingungkan kami dengan kisah ini!! George ini seorang muslim ataukah Kristen??”.

Pengisah menjawab: “George dan keluarganya adalah penganut Kristen. Mereka tidak meyakini kemahaesaan Allah, namun menganggapnya salah satu dari Tuhan yang tiga (trinitas). Mereka juga tidak percaya bahwa Muhammad adalah penutup para nabi dan rasul” jelasnya.

Majelispun geger mendengar penjelasan tersebut. lalu salah satu yang di majelis berseru, “Hai Ahmad, kamu jangan membohongi kami. Siapa yang percaya kalau George dan keluarganya melakukan itu semua? Mana mungkin seorang Nasrani menerapkan syiar-syiar Islam, mana mungkin mereka membuang-buang waktu untuk menyimak radio, televisi, dan internet sekedar untuk mengetahui kapan hari raya Iedul Adha tiba?? Mana mungkin mereka rela merogoh koceknya untuk membeli hewan kurban, lalu menyembelih dan membagi-baginya… dst!!!” kata si penanya.

Ahmad pun menjawab dengan senyum dan sedikit heran, “Wahai saudara-saudaraku tercinta, tentu kalian tidak mempercayai ceritaku. Kalian tidak akan membenarkan jika ada sebuah keluarga Kristen yang melakukan hal tersebut. Akan tetapi, kita yang berada di negeri-negeri muslim: Abdullah, Muhammad, Khalid, Khadijah, Fatimah, dan nama-nama muslim lainnya dengan santai turut merayakan hari raya kaum Nasrani dan Yahudi. Kita turut merayakan tahun baru Masehi (Masehi nisbat kepada Isa Al Masih/Yesus), mengucapkan selamat Natal, merayakan
Valentine’s Day, April Mop, Paskah, ulang tahun, hari raya ini dan itu?”.

“Mestinya, kita tidak perlu mengingkari bila George melakukan hal itu. Namun kita harus mengingkari diri dan keluarga kita sendiri”. kemudian dengan nada serius Ahmad melanjutkan, “Aku pernah tinggal di Amerika lebih dari 10 tahun, namun demi Allah, aku tak pernah sekalipun melihat seorang Kristen maupun Yahudi yang merayakan salah satu hari raya kita kaum muslimin. Aku juga tidak pernah mendapati seseorang dari mereka menanyakan tentang acara atau pesta yang kita rayakan. Sampai-sampai ketika aku berhari-raya di apartemenku, tidak ada seorang pun yang memenuhi undanganku setelah mereka tahu bahwa yang kurayakan adalah hari raya Islam. Aku menyaksikan itu semua selama aku tinggal di Barat, namun sekembaliku ke negeri muslim, ternyata kita merayakan hari raya mereka. falaa haulaa walaa quwwata illa billaahil azhiem. Ujian bagi kita, sebntar lagi tahun baru Masehi, yang sudah jelas-jelas hari raya mereka.

Kisah ini ditulis oleh Syaikh Abdul Malik Al Qasim dengan judul ( ﺟﻮﺭﺝ ﻭﺍﻟﻌﻴﺪ ).
https://gizanherbal.wordpress.com/2014/10/21/cerita-membingungkan-untuk-orang-bingung/




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Dec 15, 2014

Ukhuwah yang Indah Menuju Jannah

Kebersamaan di komunitas ini bukan sesaat
Berharap kan berlangsung di akhirat
Tak sedikit ujian yang mendekat
Namun ikatan ini bertambah erat

Tak selalu tawa bahagia namun derai air mata
Tak terasa berat lantaran hati sudah se-iya sekata
Bersama-sama dalam menggapai ridha-Nya
Saling berharap tuk kekal hingga ujung usia

Jemarimu, jemariku mungkin tak berjabat
Namun hati-hati semakin erat
Ujian dan cobaan takkan terasa berat
Karena cinta Rabb... Kita bersama menjadi hebat

Senyap-senyap ruh kan bertutur kata
Menjadi jalinan ukhuwah penuh cinta
Bukan sembarang ukhuwah kita
Karena ikatan hanya karena Allah subhanahu wa ta'ala
Tidaklah seorang muslim berdoa untuk sahabatnya yang tidak ada di hadapannya, kecuali ada malaikat yang ditugaskan untuk berkata ; "Aamiin.. dan juga bagimu seperti apa yg kau doakan." 
[HR Muslim]
Sesungguhnya orang-orang yang saling mencintai, kamar-kamarnya di syurga nanti terlihat seperti bintang yang muncul dari timur atau bintang barat yang berpijar. Lalu ada yang bertanya, “Siapa mereka itu?", “Mereka itu adalah orang-orang yang mencintai karena Allah."
[HR Ahmad]
-Rochma Yulika dan Ummu Adib-




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Dec 14, 2014

Ayah Bisu

Sebuah tulisan karya Sarah binti Halil bin Dakhilallah al-Muthiri yang ditulis untuk meraih gelar magister di Universitas Umm al-Quro, Mekah, Fakultas Pendidikan, Konsentrasi Pendidikan Islam dan Perbandingan, mungkin bisa menyemangati para ayah untuk rajin berdialog dengan anak-anaknya.

Judul tulisan ilmiah tersebut adalah:
“Dialog orangtua dengan anak dalam al-Qur’an al-Karim dan aplikasi pendidikannya”
Dari judulnya saja, sudah luar biasa. Dan memang luar biasa isinya. Menurut tulisan ilmiah tersebut, terdapat 17 dialog (berdasarkan tema) antara orangtua dengan anak dalam al-Qur’an yang tersebar dalam 9 Surat.

Ke-17 dialog tersebut dengan rincian sebagai berikut :
• Dialog antara ayah dengan anaknya (14 kali)
• Dialog antara ibu dan anaknya (2 kali)
• Dialog antara kedua orangtua tanpa nama dengan anaknya (1 kali)

Lihatlah ayah, subhanallah…
Ternyata al-Qur’an ingin memberikan pelajaran. Bahwa untuk melahirkan generasi istimewa seperti yang diinginkan oleh Allah dan Rasul-Nya, harus dengan komposisi seperti di atas. Jika kita bandingkan, ternyata dialog antara ayah dengan anaknya, lebih banyak daripada dialog antara ibu dengan anaknya. Jauh lebih banyak. Lebih sering. 14 banding 2!

Kalau hari ini banyak muncul ayah ‘bisu’ dalam rumah, inilah salah satu yang menyebabkan munculnya banyak masalah dalam pendidikan generasi. Sebagian ayah seringkali kehabisan tema pembicaraan dengan anak-anaknya. Sebagian lagi hanya mampu bicara dengan tarik urat alias marah. Ada lagi yang diam saja, hampir tidak bisa dibedakan saat sedang sariawan atau memang tidak bisa bicara. Sementara sebagian lagi, irit energi; bicara seperlunya. Ada juga seorang ayah yang saat dia belum selesai bicara sang anak bisa menyela, “Cukup yah, saya bisa lanjutkan pembicaraan ayah.” Saking rutinitas pembicaraannya yang hanya basa basi dan itu-itu saja.

Jika begitu keadaan para ayah, maka pantas hasil generasi ini jauh dari yang diharapkan oleh peradaban Islam yang akan datang.




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Dec 13, 2014

Thaharah

Assalamu'alaikum Wr. Wb.


  • Definisi Thaharah

Secara bahasa, thaharah berarti bersih dan suci dari segala bentuk kotoran fisik maupun maknawi.
Sedangkan secara syara' thaharah bermakna membersihkan dan mensucikan badan, pakaian, dan tempat dari hadats kecil dan hadats besar serta najis dengan menggunakan air atau debu.

  • Dalil disyariatkannya thaharah

"Sesungguhnya Allah menyukai orang2 yang tobat dan menyukai orang2 yang mensucikan diri"
(QS. Al-Baqarah : 22)
الطهور شطر الإيمان ( رواه المسلم)
"Kebersihan itu sebagian dari iman" 
( H.R.Muslim)

  • Macam-macam air

  1. Air suci yaitu air yang tetap pada kondisi penciptaannya, seperti air hujan, air laut, air sungai, air sumur air gunung, dsb. Inilah air yang diperbolehkan untuk bersuci.
  2. Air najis yaitu air yang berubah warna, rasa, atau baunya disebabkan oleh najis. Secara hukum air tersebut tidak boleh digunakan untuk bersuci.


  • Macam-macam najis

  1. Kotoran manusia ( air kencing dan tinja)
  2. Kotoran (kencing dan tinja) hewan yang dagingnya haram dimakan. *sedangkan kotoran hewan yang halal dimakan adalah suci.
  3. Wadi : yaitu cairan berwarna putih kental yang keluar setelah kencing.
  4. Madzi: yaitu cairan berwarna putih lengket yang keluar ketika ada gejolak syahwat. *sedangkan mani hukumnya suci
  5. Darah: baik darah haid,darah nifas,atau darah yang mengalir.
  6. Bangkai (selain bangkai ikan dan belalang)
  7. Daging babi
  8. Air liur anjing

Cara mensucikan tempat yang terkena najis tersebut yaitu dengan sekali cuci atau lebih sehingga bekasnya hilang, kecuali air liur anjing yaitu dengan mencucinya sebanyak 7 kali dan salah satunya menggunakan tanah.

  • Hukum-hukum yang berkaitan dengan najis

  1. Air yang terkena najis. Air najis dapat menjadi suci dengan hilangnya perubahan yang ada dengan sendirinya, atau dengan cara menguras atau menambahkan air sehingga hilang perubahan yang ada.
  2. Keraguan terhadap air. Apabila seorang muslim ragu tentang suci tidaknya air yang akan digunakan, hendaknya ia kembali pada hukum awal bahwa hukum asal sesuatu adalah suci.

-Mulyani-




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Mengucapkan Selamat Natal

Muslim : "Bagaimana natalmu?"
David : "Baik, kau tidak mengucapkan selamat natal padaku?"
Muslim : "Tidak. Agama kami menghargai toleransi antar agama, termasuk agamamu. Tapi urusan ini, agama saya melarangnya!"
David : "Tapi kenapa? Bukankah hanya sekedar kata-kata? Teman-teman muslimku yang lain mengucapkannya padaku?"
Muslim : "Mungkin mereka belum mengetahuinya, David. Bisakah kau mengucapkan dua kalimat Syahadat?"
David : "Oh tidak, saya tidak bisa mengucapkannya. Itu akan mengganggu kepercayaan saya!"
Muslim : "Kenapa? Bukankah hanya kata-kata? Ayo, ucapkanlah!"
David: "Sekarang, saya mengerti."
Inilah yang menyebabkan Buya Hamka memilih meninggalkan jabatan dunia sebagai Ketua MUI ketika didesak pemerintah untuk mengucapkan "Selamat Natal" yang meskipun anggapan HANYA BERUPA kata-kata keakraban/toleransi namun disisi Allah nilainya justru menunjukkan kerendahan aqidah seorang hamba yang tidak faham/tidak mau mengerti akan konsep ilmu agama yang disisi lain faham akan ilmu-ilmu umum yang sifatnya tiada kekal, tak berimbas akan keselamatan akhiratnya yang abadi.

In memoriam Buya Hamka. 
Selamatkan akidah saudara kita yang lain sebagaimana kita ingin diselamatkan jika ada yang salah.




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Dec 12, 2014

Hikmah Hari Jumat

" Hai orang-orang beriman,apabila diseru untuk menunaikan sholat Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat ALLAH dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Apabila telah ditunaikan sholat,maka bertebaranlah kamu diatas muka bumi dan carilah karunia ALLAH dan ingatlah ALLAH banyak-banyak supaya kamu beruntung. 
(QS Jumu'ah: 9- 10)
Hari JUM'AT adalah Sayyidul Ayyam (Penghulunya Segala hari).
Sesungguhnya ALLAH 'Azza wa Jalla di hari itu menciptakan Adam AS dan mewafatkannya, hari itu pula Adam dimasukkan ke dalam Surga dan hari itu pula KIAMAT terjadi, pada hari tersebut pula terdapat suatu waktu dimana tidaklah seorang mukmin sholat menghadap ALLAH mengharapkan kebaikan kecuali ALLAH akan mengabulkan permintaannya.
( HR Muslim)
JUM'AT  yang membawa cahaya matahari yang penuh BERKAH membias di seluruh permukaan langit dan bumi.  JUM'AT dimana ALLAH menyempurnakan ISLAM dan mencukupkan nikmat.
''Barang  siapa mandi pada hari Jum'at dengan mencuci kepala dan anggota badan lainnya lalu ia pergi ke mesjid di awal waktu atau ia pergi di saat kutbah dimulai, duduk dekat imam, diam mendengarkan kutbah maka setiap langkah kakinya terhitung seperti puasa dan sholat setahun."
(HR Thirmidzi)
Betapa banyak nikmat dan karunia yang ALLAH berikan pada kita dari Jum'at ke Jum'at berikutnya, namun betapa sedikitnya kita mengingat ALLAH dari Jum'at ke Jum'at dalam diam, bicara, duduk, berdiri maupun tidur kita dan semua gerak gerik kita, betapa sedikitnya SYUKUR itu atas semua yang dilimpahkan kepada kita.

JUM'AT yang menjadikan kita semangat beribadah.
" Hai orang-orang yang beriman,bertaqwalah kepada ALLAH, Dan hendaklah setiap jiwa memperhatikan apa yg telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat)"
( QS Al Hasyr: 18)
Amalan-amalan JUM'AT yang disyari'atkan untuk dilakukan:

  • Membaca surah Al Kahfi
  • Memperbanyak Sholawat 
  • Memperbanyak ibadah dan berdo'a
  • Memperbanyak berinfaq/shodaqoh

Sungguh begitu banyak jalan untuk kita meraup pahala di hari JUM'AT sebagai bekal perjalanan kita di akhirat kelak, semoga kita tidak menyia-nyiakannya.
Barakallahu fikum.




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Dec 11, 2014

Tentang ODOJ

Haji itu syariat, KBIH itu metodologi.
Tabungan haji itu strategi. Haji itu butuh dalil.
KBIH itu produk intelektual untuk mengorganisir ibadah haji, sedangkan Tabungan Haji adalah upaya seorang muslim untuk mewujudkan kesempatan beribadah haji.

Adapun seorang muslim memiliki niat buruk dalam ibadah hajinya, semisal karena berambisi mempunyai gelar "pak haji" di kampungnya atau ingin menduduki jabatan ketua takmir masjid yang mensyaratkan ia harus pernah berhaji, maka ITU BUKAN DOMAIN KBIH untuk bertanggung jawab atas ketidaklurusan niatnya tersebut. Itu adalah wilayah Allah. KBIH tidak mungkin mampu menjangkau niat ibadah anggotanya. KBIH hanya mampu mengorganisir zhahir dari seorang muslim untuk menunaikan haji, namun tidak bathinnya.

Mencari ilmu itu syariat, mendirikan lembaga pendidikan/institut/universitas/sekolah adalah metodologi, dan kurikulum pembelajaran adalah strategi.

Dengan analogi yang sama di atas, maka Lembaga pendidikan takkan mampu menjangkau wilayah niat (bathin) para pencari ilmu. Semisal: kuliah hanya ingin dapat gelar, prestise, pacaran, buang duit, dan lain-lain.

Lembaga Amil Zakat adalah syariat, asrama yatim piatu adalah metodologi, dan voucher sedekah adalah strategi. Voucher sedekah Rp 10.000, Rp 50.000, Rp 100.000, atau Rp 1.000.000 adalah strategi untuk memfasilitasi seorang muzakki bersedekah. Penyelenggara voucher tak akan mampu menjangkau kebersihan niat sang muzakki. Maka strategi voucher sedekah menjadi benar dalam konteks ini, dan menjadi salah apabila para panitianya hanya membatasi nominal sedekah atau memaksa muzakki untuk mengikuti program sedekah anak yatim piatu ini (meski rasanya hal itu hampir tidak mungkin terjadi).

Membaca Quran itu syariat, ODOJ itu metodologi, dan monitoring admin itu strategi.
Tilawah Quran itu butuh ilmu tajwid dan benarnya makhrojul hurf, serta niat lurus karena mengharap ridha Allah. Ini domain para Dai pengajar Quran dan Allah SWT, tentunya. Realitanya adalah:

  1. Ada sebagian umat Islam bisa baca Quran namun belum membiasakan rutin untuk membacanya.
  2. Ada sebagian umat Islam belum bisa/lancar baca Quran, namun jadi senang kalo ramai-ramai ada saudara-saudaranya yang membacanya.

Dua golongan inilah yang mencoba diisi oleh pencetus ODOJ, dengan metodologi berupa sistem dan aturan. Maka jangan tuntut apa-apa yang memang bukan domain ODOJ. Kaidah "ibadah butuh dalil dan niat" kurang tepat dalam konteks ODOJ. Yang lebih tepat adalah kaidah "jika tak bisa memperbaiki semua, maka jangan tinggalkan sama sekali". Dan ODOJ telah mengambil 'kekosongan' itu (dua macam realita yang disebut di atas).

Niat lurus tilawah karena mengharap ridha Allah, bukanlah domain ODOJ, anggota ODOJ, ataupun adminnya. Itu wilayah Allah. Bacaan Quran sesuai standar tajwid, ghoroib, tahsin, tahfizh, dan makhraj hurf bukan wilayah ODOJ. Namun domain para Dai pengajar Quran, atau Dai yang tergabung dalam lembaga Quran. Bukankah begitu?
-Ust. Nandar, Lc-




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Bahagia Itu Sederhana

Mendengar isteri cerewet di rumah, berarti aku masih punya belahan jiwa yang perhatian padaku.
Mendengar suami masih mendengkur di sebelahku berarti aku masih punya suami.
Mendengar ayah dan ibu menegurku dengan tegas berarti aku masih punya ibu dan ayah.

Merasa letih dan jemu menasihati anak yang nakal, berarti aku masih punya anak untuk saham akhirat ku nanti.
Merasa letih setiap malam selepas penat bekerja, itu berarti aku mampu bekerja keras.
Membersihkan piring dan gelas kotor setelah menerima tamu di rumah, itu berarti aku punya teman.

Pakaianku terasa agak sempit, itu berarti aku makan cukup.
Mencuci dan menyetrika timbunan baju, itu berarti aku memiliki banyak pakaian.
Membersihkan halaman rumah, mengepel lantai, itu berarti aku memiliki tempat tinggal.

Mendapatkan banyak tugasan, itu berarti aku dipercayai dapat melakukannya.
Mendengar bunyi klakson itu berarti aku masih bisa mendengar.
Mendengar bunyi Azan di subuh hari, itu berarti aku masih hidup/bernyawa.

Akhirnya banyak hal yang dapat kita syukuri setiap hari.
Aku juga bersyukur mendapatkan pesan ini, karena secara tidak sadar aku masih memiliki teman yang peduli padaku.
Seseorang yang peduli tentang aku telah mengirimkannya kepadaku.
Dan karena aku peduli tentangmu maka aku mengirimkannya juga kepadamu.

Berhenti mengeluh dan bersyukurlah.
Bersyukur dalam setiap keadaan meski seakan-akan (karena kebodohan kita) tak ada alasan untuk bersyukur sekalipun.
Ayo kita sama-sama mencoba utk bersyukur walau diri ini selalu mengeluh tanpa berfikir hikmah di sebaliknya.




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Usia Yang Mencair

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Usia seperti es batu, dipakai atau tidak akan tetap mencair, begitu juga dengan usia, digunakan atau tidak digunakan akan tetap berkurang. Hujan besar itu seperti tantangan hidup. Tak perlu memohon hujan berhenti, tapi cukup memohon supaya payung bertambah kuat.
Persiapkanlah diri untuk dapat memenuhi setiap panggilanNya 
“Dan hendaklah setiap jiwa memerhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat)" 
(Qs Al-Hasyr 18)





shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Dec 10, 2014

Merenungi Akhir Kehidupan

Seseorang yang senantiasa memikirkan akhir kehidupan tentulah akan menaruh kewaspadaan. Seseorang yang meyakini betapa lamanya perjalanan menuju kekekalan maka akan melakukan banyak persiapan. Seseorang yang memahami kesulitan kala di Yaumil Mizan dia kan bergegas tuk kumpulkan perbekalan.

Ibnul Jauzi menasihati kita: 
"Aku sungguh heran kepada kalian, wahai orang yang meyakini sesuatu namun kemudian melupakannya. Aku sungguh takjub melihat kalian, wahai orang yang mempercayai sesuatu kemudian mendekatinya! Dan Aku begitu takjub kepada kalian kala kalian takut kepada manusia yang seyogyanyalah takut kepada Allah SWT."
Kadang kita terpedaya oleh kesehatan hingga lalai bahwa sesaat akan datang malaikat kematian. Kadang kita terkecoh dengan kesenangan hingga kita lalai bahwa kesulitan telah disiapkan.

Bersiaplah...
Bersiaplah...
Berhati-hatilah...
Hatta Akhirul Barakah...
(Hingga Akhir yang Barokah).
-Rochma Yulika-




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Gairah Cinta dan Kelesuan Ukhuwah

Setiap kita akan senantiasa diuji oleh Allah SWT pada titik-titik kelemahan kita. 

Orang yang lemah dalam urusan uang namun kuat terhadap fitnah jabatan dan wanita, tidak akan pernah diuji dengan wanita atau jabatan. Tetapi orang yang lemah dalam urusan wanita namun kuat dalam urusan uang, tidak akan pernah diuji dengan masalah keuangan. 

Orang yang mudah tersinggung dan gampang marah akan senantiasa dipertemukan oleh Allah dengan orang yang akan membuatnya tersinggung dan marah sampai ia bisa memperbaiki titik kelemahannya itu sehingga menjadi tidak mudah tersinggung dan tidak pemarah.

Orang yang selalu berlambat-lambat menghadiri pertemuan forum dakwah karena alasan istri, anak, mertua, atau tamu akan senantiasa dipertemukan dengan perkara ‘mertua datang, tamu datang silih berganti’ di saat ia akan berangkat, terus begitu sampai ia memilih prioritas bagi aktivitasnya apakah kepada dakwah atau kepada perkara-perkara lain.

Kita semua harus memahami dan mengatasi segala kelemahan diri di jalan dakwah ini. Ingatlah, mushaf Al-Quran tidak akan pernah terbang sendiri kemudian datang dan memukuli orang-orang yang bermaksiat.

Sungguh teramat merugi mereka yang mengikuti hawa nafsu kemudian pergi meninggalkan kebersamaan dalam dakwah ilallah, tanpa mau bersabar sebentar dalam ujian keimanan. Tanpa mau mencoba bertahan sebentar dalam dekapan ukhuwah. Dan sungguh, Kecewa itu biasa dan 'manusiawi' yang luar biasa, siapa saja yang mampu beristighfar dan lalu berlapang dada serta bertawakkal pada-Nya. 

Memang dakwah ini berat,  karenanya ia hanya mampu dipikul oleh mereka yang :
  • Memiliki hati sekuat baja.
  • Memiliki kesabaran lebih panjang dari usianya.
  • Memiliki kekuatan yang berlipat.
  • Memiliki keihklasan dalam beramal yang meninggi.
  • Memiliki ketabahan seluas lautan, memiliki keyakinan sekokoh pegunungan.

Siapapun tak akan pernah bisa bertahan melalui jalan dakwah ini, mengarungi jalan perjuangan kecuali dengan KESABARAN!!! Karenanya tetaplah disini, dijalan ini bersama kafilah dakwah ini. Seberat apapun perjalanan yang harus ditempuh. Sebesar apapun pengorbanan untuk menebusnya tetaplah disini. Buanglah hawa nafsu dalam mengarungi perjalanannya, karena telah banyak yang bergugugran karenanya. 

Gandenglah selalu iman kemana saja kita melangkah, karena iman akan menjagamu setiap waktu. Seburuk apapun, sekeruh apapun kondisi kapal layar kita, jangan lah sekali-kali mencoba untuk keluar dari kapal layar ini dan memutuskan berenang seorang diri, karena pasti kau akan kelelahan dan memutuskan menghentikan langkah yang pada akhirnya tenggelam di samudra kehidupan. 

Jika bersama dakwah saja kau serapuh itu, bagaimana mungkin dengan seorang diri?? Sekuat apa kau jika seorang diri.
-Sebait Catatan Nasihat (Alm) Ustadz Rahmat Abdullah-




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Dec 9, 2014

Pohon Kurma

Ada kata-kata bijak kuno yang mengatakan bahwa
"orang benar akan bertunas seperti pohon kurma".
Pohon kurma lazim dijumpai di Timur Tengah. Dengan kondisi tanah yang kering, gersang, tandus & kerap dihantam badai gurun yang dahsyat, hanya pohon kurma yang bisa bertahan hidup. Tak berlebihan kalau pohon kurma dianggap sebagai pohon yang tahan banting.

Kekuatan pohon kurma ada di akar-akarnya. Petani di Timur Tengah menanam biji kurma ke dalam lubang pasir lalu ditutup dengan batu. Mengapa biji itu harus ditutup batu? Ternyata, batu tersebut memaksa pohon kurma berjuang untuk tumbuh ke atas. Justru karena pertumbuhan batang mengalami hambatan, hal tersebut membuat pertumbuhan akar ke dalam tanah menjadi maksimal. Setelah akarnya menjadi kuat, barulah biji pohon kurma itu bertumbuh ke atas, bahkan bisa menggulingkan batu yang menekan diatasnya.
"Ditekan dari atas, supaya bisa mengakar kuat ke bawah."
Bukankah itu prinsip kehidupan yang luar biasa?
Sekarang kita tahu mengapa Allah kerap kali mengijinkan tekanan hidup datang. Bukan untuk melemahkan & menghancurkan kita, tapi sebaliknya. Allah mengijinkan tekanan hidup itu untuk membuat kita berakar makin kuat. Tak sekedar bertahan, tapi ada waktunya benih yang sudah mengakar kuat itu akan menjebol "batu masalah" yang selama ini menekan kita. Kita keluar menjadi pemenang kehidupan.

Allah mendesain kita seperti pohon kurma. Sebab itu jadilah tangguh, kuat & tegar menghadapi beratnya kehidupan. Milikilah cara pandang positif bahwa tekanan hidup tak akan pernah bisa melemahkan, justru tekanan hidup akan memunculkan kita menjadi pemenang-pemenang kehidupan.
-Sebait catatan nasihat (Alm) Ustadz Rahmat Abdullah-




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Kenapa Rasulullah Menyuruh Mematikan Lampu Ketika Hendak Tidur?

"Padamkanlah lampu di malam hari apabila kamu akan tidur, tutuplah pintu, tutuplah rapat-rapat bejana-bejana dan tutuplah makanan dan minuman" 
(HR.Muttafaq'alaih).
Rasulullah mensabdakan itu lebih dari 14 abad yang lalu. Ternyata, di abad modern ini baru diketahui manfaat medis dari tuntunan Rasulullah untuk memadamkan lampu ketika hendak tidur.

Ahli biologi Joan Robert mengungkapkan bahwa tubuh baru bisa memproduksi hormon melatonin ketika tidak ada cahaya. Hormon melatonin ini adalah salah satu hormon kekebalan tubuh yang mampu memerangi dan mencegah berbagai penyakit, termasuk kanker payudara dan kanker prostat. Orang yang tidur dalam kondisi gelap, maka tubuhnya bisa memproduksi hormon ini. Sebaliknya, tidur dengan lampu menyala di malam hari, sekecil apapun sinarnya menyebabkan produksi hormon melatonin terhenti.

Pentingnya tidur di malam hari dengan mematikan lampu juga diteliti oleh para ilmuwan dari Inggris. Peneliti menemukan bahwa ketika cahaya dihidupkan pada malam hari, bisa memicu ekpresi berlebihan dari sel-sel yang dikaitkan dengan pembentukan sel kanker.

Sebuah konferensi tentang anak penderita leukimia yang diadakan di London juga menyatakan bahwa orang bisa menderita kanker akibat terlalu lama memakai lampu waktu tidur di malam hari dibandingkan dengan yang tidak pernah memakai lampu waktu tidur.

Subhanallah, demikian luar biasa tuntunan Rasulullah. Setelah berabad-abad, hikmah medisnya baru terugkap. Wallahu a’lam bish shawab. 




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Dec 8, 2014

Apakah Anakku Harus Rangking 1?

Di kelasnya terdapat 50 orang murid, setiap kali ujian, anak perempuanku tetap mendapat ranking ke-23. Lambat laun membuat dia mendapatkan nama panggilan dengan nomor ini dan menjadi murid kelas menengah yang sesungguhnya. Suamiku mengeluhkan ke padaku, setiap kali ada kegiatan di perusahaannya atau pertemuan alumni sekolahnya, setiap orang selalu memuji-muji “Superman cilik” di rumah masing-masing, sedangkan dia hanya bisa menjadi pendengar saja. Anak keluarga orang, bukan saja memiliki nilai sekolah yang menonjol, juga memiliki banyak keahlian khusus. Sedangkan anak kami rangking nomor 23 dan tidak memiliki sesuatu pun untuk ditonjolkan.

Saat suamiku membaca sebuah berita tentang seorang anak berusia 9 tahun yang masuk perguruan tinggi, dia bertanya dengan hati kepada anak kami: 
“Anakku, kenapa kamu tidak terlahir sebagai anak dengan kepandaian luar biasa?” 
Anak kami menjawab: 
“Itu karena ayah juga bukan seorang ayah dengan kepandaian yang luar biasa”. 
Suamiku menjadi tidak bisa berkata apa-apa lagi, saya hanya tertawa sendiri mendengarnya.

Pada pertengahan musim, semua sanak keluarga berkumpul bersama untuk merayakannya, sehingga memenuhi satu ruangan besar di sebuah restoran. Topik pembicaraan semua orang perlahan-lahan mulai beralih kepada anak masing-masing. Dalam kemeriahan suasana, anak-anak ditanyakan apakah cita-cita mereka di masa mendatang? Ada yang menjawab akan menjadi pemain piano, bintang film atau politikus, tiada seorang pun yang terlihat takut mengutarakannya di depan orang banyak, bahkan anak perempuan berusia 4½ tahun juga menyatakan bahwa kelak akan menjadi seorang pembawa acara di televisi, semua orang bertepuk tangan mendengarnya.

Pemenang Kehidupan

Suatu hari, dua orang sahabat menghampiri sebuah lapak untuk membeli buku dan majalah. Penjualnya ternyata melayaninya dengan buruk. Mukanya pun cemberut. Orang pertama jelas jengkel menerima layanan seperti itu. Yang mengherankan, orang kedua tetap enjoy, bahkan bersikap sopan kepada penjual itu. Lantas orang pertama itu bertanya kepada sahabatnya,
“Hei. Kenapa kamu bersikap sopan kepada penjual yang menyebalkan itu?”
Sahabatnya menjawab,
“Lho, kenapa aku harus mengizinkan dia menentukan caraku dalam bertindak? Kitalah sang penentu atas kehidupan kita, bukan orang lain.”
“Tapi dia melayani kita dengan buruk sekali,” bantah orang pertama. 
Ia masih merasa jengkel.
“Ya, itu masalah dia. Dia mau bad mood, tidak sopan, melayani dengan buruk, dan lainnya, toh itu enggak ada kaitannya dengan kita. Kalau kita sampai terpengaruh, berarti kita membiarkan dia mengatur dan mempengaruhi hidup kita. Padahal kitalah yang bertanggung jawab atas diri sendiri.”
Tindakan kita kerap dipengaruhi oleh tindakan orang lain kepada kita. Kalau mereka melakukan hal yang buruk, kita akan membalasnya dengan hal yang lebih buruk lagi. Kalau mereka tidak sopan, kita akan lebih tidak sopan lagi. Kalau orang lain pelit terhadap kita, kita yang semula pemurah tiba-tiba jadi sedemikian pelit kalau harus berurusan dengan orang itu.

Coba renungkan.
Mengapa tindakan kita harus dipengaruhi oleh orang lain?
Mengapa untuk berbuat baik saja, kita harus menunggu diperlakukan dengan baik oleh orang lain dulu?
Jaga suasana hati. Jangan biarkan sikap buruk orang lain kepada kita menentukan cara kita bertindak!
Pilih untuk tetap berbuat baik, sekalipun menerima hal yang tidak baik.

Saudaraku “Pemenang kehidupan” adalah orang: yang tetap sejuk di tempat yang panas, yang tetap manis di tempat yang sangat pahit, yang tetap merasa kecil meskipun telah menjadi besar...

Semoga bermanfaat




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Agen Berkah

Ustadz Abdullah Zaen menasehati agar masing-masing kita bisa menjadi agen berkah.
"Agen berkah ya, bukan agen berkat. Kalo berkat nanti dikira besek (makanan sepulang kenduri)."
Agen berkah adalah orang yang selalu mengajarkan dan membawa kebaikan dimanapun berada. Dimana-mana orang suka, karena dimana-mana dia selalu membawa kebaikan. Di pasar dia mengajarkan kebaikan, di tempat kerja dia membawa kebaikan, di kendaraan menebar kebaikan, begitu pula di media sosial. Agen berkah senantiasa memberi manfaat dimana-mana, senantiasa amar ma'ruf nahi munkar dan senantiasa mengajarkan kebaikan.

Apakah dia disukai teman-temannya?
Tentu saja, karena agen berkah orangnya baik.

Kebalikannya adalah orang reseh, dimana-mana reseh, selalu membawa keburukan. Bahkan di masjid pun reseh dan mengganggu orang lain.

Kalo kata Ustadz Salim A. Fillah:
"Apa yang Anda punya, (dengan) itulah dakwah Anda."
Sekalipun -misalnya- hanya menyampaikan dan mengajak kepada teman-temannya bahwa akan ada kajian sunnah di masjid ini tanggal segini.

Ayo mulai jadi agen berkah.
Diawali di keluarga kita dulu, lalu kepada masyarakat.

Allah Ta'ala berfirman yang artinya,
"Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat," 
(QS. Ash Shu'ara ayat 214)
-Ardian S-




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Malik bin Dinar

Siapa Malik bin Dinar? Beliau adalah seorang Tabi'in, dan dikenali karena selalu menangis sepanjang malam sambil berkata,
"Ya Rabbku, Kau sendirilah yang tahu penghuni syurga dari penghuni neraka, lalu aku termasuk yang mana? Ya Allah, jadikanlah aku dari penghuni syurga, dan jangan Kau jadikan aku dari penghuni neraka."
Perhatikanlah ibadahnya! Inilah Malik bin Dinar. Tapi, di awal hidupnya beliau tidak memiliki ketaqwaan seperti ini. Beliau berkata,
"Aku memulai hidupku dengan sia-sia, banyak minum dan banyak berbuat maksiat. Aku berbuat zalim pada manusia, aku melakukan kezaliman. Tiada maksiat yang tidak kulakukan. Aku sangat jahat, sehingga manusia menjauhiku."
Apakah Malik bin Dinar seperti itu? Ya, dulu beliau seperi itu. Lalu beliau berkata lagi,
"Tapi di suatu hari, aku ingin menikah dan memiliki anak. Maka aku pun menikah dan isteriku melahirkan anak yang kuberi nama Fatimah. Aku sangat mencintainya. Setiap kali Fatimah bertambah besar, imanku pun bertambah dan maksiatku berkurang. Mungkin Fatimah tahu kalau aku memegang botol khamr, lalu ia mendekat padaku, aku menjauhkan botol itu darinya, sedang ia baru berusia 2 tahun. Seakan Allah menjadikan ia melakukan itu. Setiap kali Fatimah bertambah besar, imanku pun bertambah. Dan semakin aku selangkah lebih dekat dengan Allah, maka aku sedikit demi sedikit jauh dari maksiat, hingga usia Fatimah genap 3 tahun."

Sahabat Sejati

‎‎Umar Ibn Khathab r.a., berkata,
"Tidak ada nikmat yang diberikan kepada seorang hamba setelah Islam yang lebih baik dari sahabat yang sholeh, maka apabila salah seorang dari kalian telah mendapatkan cinta dari sahabat sholehnya, hendaklah ia menggenggamnya dengan kuat."
Imam Syafi'i berkata,
"Apabila engkau memiliki sahabat yang mengingatkanmu pada ketaatan, maka genggamkanlah kedua tanganmu erat-erat kepadanya! karena mendapatkan sahabat itu sulit, sedang meninggalkannya mudah."
Hasan Al-Basri berkata,
"Kami lebih mencintai sahabat-sahabat kami dari istri dan anak-anak kami, karena keluarga kami mengingatkan kami akan dunia, sedang sahabat kami mengingatkan akan akhirat, dan diantara sifat mereka adalah itsar (mendahulukaan kepentingan sahabatnya ketimbang dirinya)."
Luqmanul Hakim menasehati anaknya,
"Wahai putraku, hendaklah perkara pertama yg engkau cari setelah iman kepada Allah, adalah sahabat yang jujur. Sesungguhnya sahabat yg jujur itu seperti pohon yg rindang. Jika engkau duduk di bawah naungannya, dia akan menaungimu, jika engkau mengambil sesuatu darinya, dia akan mengenyangkanmu dan jika dia tidak bermanfaat bagimu, dia tidak mencelakakanmu."
Satu hari, saat Imam Ahmad -rahimahullah- menderita suatu penyakit yang menyebabkannya tidak dapat bangkit dari kasurnya, sahabat baiknya, Imam Asy-Syafi'i -rahimahullah- datang menjen‎guknya. Ketika imam Syafi'i melihat kondisi penyakit yang dialami sahabatnya, beliau sangat bersedih hingga akhirnya beliau pun jatuh sakit.

Saat Imam Ahmad mengetahui berita itu, beliau menguatkan dirinya dan segear pergi menjenguk Imam Syafi'i ke rumahnya. Ketika Imam Syafi'i melihatnya datang, beliau berkata,
"Saat sahabat baikku sakit, aku datang menjenguknya, hingga aku pun sakit karena kesedihanku akan keadaannya. Kini sahabat baikku telah sembuh dan datang menjengukku. Sungguh saat ini aku pun merasa sembuh karena melihat keadaannya."
Ya Allah, karuniakanlah pada kami sahabat-sahabat sejati yang baik. Saling mencintai karena Allah adalah karunia-Nya, dan saling menyambung tali silaturahim dengan orang-orang yang dicintai adalah wujud kasih sayang yang membuahkan kemudahan. Sahabat adalah pelipur lara, penyejuk pandangan. Semoga Allah mengaruniai keselamatan dan kedamaian bagi mereka yang selalu mengenang sahabatnya di dalam hatinya, meskipun dia jauh dari pandangan dan mendoakannya:
"Ya Rabb, jagalah dan sayangilah sahabatku selalu."

Saudara-saudariku tercinta...
Semaikan dan pupuklah cinta dan kasih sayang diantara sahabat-sahabatmu, niscaya Allah akan mencintai dan menyayangimu selalu.




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee