Showing posts with label love. Show all posts
Showing posts with label love. Show all posts

Mar 2, 2015

Bakti Seorang Anak Kepada Ibunya yang Memiliki Keterbelakangan Mental

Salah seorang dokter bercerita tentang kisah sangat menyentuh yang pernah dialaminya. Hingga aku tidak dapat menahan diri saat mendengarnya. Aku pun menangis karena tersentuh kisah tersebut. 

Dokter itu memulai ceritanya dengan mengatakan :“Suatu hari, masuklah seorang wanita lanjut usia ke ruang praktek saya di sebuah Rumah Sakit. Wanita itu ditemani seorang pemuda yang usianya sekitar 30 tahun. Saya perhatikan pemuda itu memberikan perhatian yang lebih kepada wanita tersebut dengan memegang tangannya, memperbaiki pakaiannya, dan memberikan makanan serta minuman padanya. Setelah saya menanyainya seputar masalah kesehatan dan memintanya untuk diperiksa, saya bertanya pada pemuda itu tentang kondisi akalnya, karena saya dapati bahwa perilaku dan jawaban wanita tersebut tidak sesuai dengan pertanyaan yang ku ajukan.

Pemuda itu menjawab :“Dia ibuku, dan memiliki keterbelakangan mental sejak aku lahir”

Keingintahuanku mendorongku untuk bertanya lagi : “Siapa yang merawatnya?” 

Ia menjawab : “Aku.”

Aku bertanya lagi : “Lalu siapa yang memandikan dan mencuci pakaiannya?”

Ia menjawab : “Aku suruh ia masuk ke kamar mandi dan membawakan baju untuknya serta menantinya hingga ia selesai. Aku yang melipat dan menyusun bajunya di lemari. Aku masukkan pakaiannya yang kotor ke dalam mesin cuci dan membelikannya pakaian yang dibutuhkannya.”

Aku bertanya : “Mengapa engkau tidak mencarikan untuknya pembantu?”

Ia menjawab : “Karena ibuku tidak bisa melakukan apa-apa dan seperti anak kecil, aku khawatir pembantu tidak memperhatikannya dengan baik dan tidak dapat memahaminya, sementara aku sangat paham dengan ibuku.”

Aku terperangah dengan jawabannya dan baktinya yang begitu besar..

Aku pun bertanya : “Apakah engkau sudah beristri?”

Ia menjawab : “Alhamdulillah, aku sudah beristri dan punya beberapa anak”

Aku berkomentar : “Kalau begitu berarti istrimu juga ikut merawat ibumu?”

Ia menjawab : “Istriku membantu semampunya, dia yang memasak dan menyuguhkannya kepada ibuku. Aku telah mendatangkan pembantu untuk istriku agar dapat membantu pekerjaannya. Akan tetapi aku berusaha selalu untuk makan bersama ibuku supaya dapat mengontrol kadar gulanya.”

Aku Tanya : “Memangnya ibumu juga terkena penyakit Gula?”

Ia menjawab : “Ya, (tapi tetap saja) Alhamdulillah atas segalanya”

Aku semakin takjub dengan pemuda ini dan aku berusaha menahan air mataku. Aku mencuri pandang pada kuku tangan wanita itu, dan aku dapati kukunya pendek dan bersih.

Aku bertanya lagi : “Siapa yang memotong kuku-kukunya?”

Ia menjawab : “Aku. Dokter, ibuku tidak dapat melakukan apa-apa.”

Tiba-tiba sang ibu memandang putranya dan bertanya seperti anak kecil : “Kapan engkau akan membelikan untukku kentang?”

Ia menjawab : “Tenanglah ibu, sekarang kita akan pergi ke kedai.”

Ibunya meloncat-loncat karena kegirangan dan berkata : “Sekarang... Sekarang!”

Pemuda itu menoleh kepadaku dan berkata : “Demi Allah, kebahagiaanku melihat ibuku gembira lebih besar dari kebahagiaanku melihat anak-anakku gembira.”

Aku sangat tersentuh dengan kata-katanya dan aku pun pura-pura melihat ke lembaran data ibunya. 

Lalu aku bertanya lagi : “Apakah Anda punya saudara?”

Ia menjawab : “Aku putranya semata wayang, karena ayahku menceraikannya sebulan setelah pernikahan mereka.”

Aku bertanya : “Jadi Anda dirawat ayah?”

Ia menjawab : “Tidak, tapi nenek yang merawatku dan ibuku. Nenek telah meninggal – semoga Allah subhanahu wa ta’ala merahmatinya – saat aku berusia 10 tahun.”

Aku bertanya : “Apakah ibumu merawatmu saat Anda sakit, atau ingatkah Anda bahwa ibu pernah memperhatikan Anda? Atau dia ikut bahagia atas kebahagiaan Anda, atau sedih karena kesedihan Anda?”

Ia menjawab : “Dokter, sejak aku lahir ibu tidak mengerti apa-apa. Kasihan dia dan aku sudah merawatnya sejak usiaku 10 tahun.”

Aku pun menuliskan resep serta menjelaskannya. 

Ia memegang tangan ibunya dan berkata : “Marikita ke kedai.”

Ibunya menjawab : “Tidak, aku sekarang mau ke Makkah saja!”

Aku heran mendengar ucapan ibu tersebut.

Maka aku bertanya padanya : “Mengapa ibu ingin pergi ke Makkah?”

Ibu itu menjawab dengan girang : “Agar aku bisa naik pesawat!”

Aku pun bertanya pada putranya : “Apakah Anda akan benar-benar membawanya ke Makkah?”

Ia menjawab : “Tentu, aku akan mengusahakan berangkat kesana akhir pekan ini.”

Aku katakan pada pemuda itu : “Tidak ada kewajiban umrah bagi ibu Anda, lalu mengapa Anda membawanya ke Makkah?”

Ia menjawab : “Mungkin saja kebahagiaan yang ia rasakan saat aku membawanya ke Makkah akan membuat pahalaku lebih besar daripada aku pergi umrah tanpa membawanya”.

Lalu pemuda dan ibunya itu meninggalkan tempat praktekku. Aku pun segera meminta pada perawat agar keluar dari ruanganku dengan alasan aku ingin istirahat. Padahal sebenarnya aku tidak tahan lagi menahan tangis haru. Aku pun menangis sejadi-jadinya menumpahkan seluruh yang ada dalam hatiku. 

Aku berkata dalam diriku :
“Begitu berbaktinya pemuda itu, padahal ibunya tidak pernah menjadi ibu sepenuhnya. Ia hanya mengandung dan melahirkan pemuda itu. Ibunya tidak pernah merawatnya. Tidak pernah mendekap dan membelainya penuh kasih sayang. Tidak pernah menyuapinya ketika masih kecil. Tidak pernah begadang malam. Tidak pernah mengajarinya. Tidak pernah sedih karenanya. Tidak pernah menangis untuknya. Tidak pernah tertawa melihat kelucuannya. Tidak pernah terganggu tidurnya disebabkan khawatir pada putranya. Tidak pernah dan tidak pernah! Walaupun demikian, pemuda itu berbakti sepenuhnya pada sang ibu”.

Apakah kita akan berbakti pada ibu-ibu kita yang kondisinya sehat seperti bakti pemuda itu pada ibunya yang memiliki keterbelakangan mental?
~Syaikh Mamduh Farhan al-Buhairy~




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Jan 5, 2015

Menanda Cinta dengan Air Mata

Yaa Ayyuhal ikhwah
Pernahkah kita menangis?
Sudahkah kita menangis hari ini?
Atau betapa sulitnya kita menangis?
Atau kita malu jika harus menangis?

Apakah hati kita mudah disentuh oleh keagungan-Nya
Apakah hati kita mudah terenyuh kala merasakan betapa besar kasih sayang-Nya

Menangislah karena mampu merasakan cinta kepada-Nya
Menangislah karena telah sering melalaikan-Nya
Dan menangislah karena kita mendurhaka pada-Nya

Menangis itu perlu, karena banyak hal yang harus kita tangisi
Teringat kata yang terlontar hingga datang petaka
Terlintas sikap tak layak ada hingga datangkan lara di jiwa
Terbersit sesal kala berperilaku yang jauh dari norma

Sentuh hatimu dengan mengingat khilafmu
Sentuh hatimu dengan mengingat dosamu
Dan sentuh hatimu dengan mengingat segala alpamu

Menangislah
Curahkanlah segala rasa bersalahmu hanya pada Rabbmu

Dalam Al Isra ayat 109 Allah menyampaikan pesan,
"Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu'"
Dan kita wahai saudaraku
Pernahkah kita khawatir atas amal kita
Atau kita sudah merasa cukup dengan bekal yang akan kita bawa?
Merenungi sejenak sejarah perjalanan kita?

Yakinkah kita dengan apa yang sudah kita lakukan?
Sehingga kita bersantai dan berpangku tangan?
Bersegeralah kita mengevaluasi diri
Dan selalu memperbaharui niat karena Allah swt

Kita menangis karena kita punya hati
Kita menangis karena kita punya rasa empati
Kita menangis karena ada duka dalam hati
Kita menangis karena ada rasa takut pada Ilahi
Dan kita menangis lantaran beban berat yang tak mampu ditanggung sendiri

Semoga kita menjadi hamba-hamba yang mampu mendekat pada Ilahi Rabb
Dengan kerendahan hati kita mengabdi
Dan dengan air mata yang hadir karena cinta hakiki
~Rochma Yulika~




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Nov 26, 2014

Sungguh Cintakah Diri Pada-Nya

Bagi seorang mukmin, cinta terindah adalah cinta hakiki, cinta kepada Rabb. Perumpaan cinta dapat diwujudkan tanpa batas dimensi, ruang dan waktu atas dasar kecintaan diri kepada Rabb dan sebagai sarana menggapai Ridha-Nya.
Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu".
[QS. Ali Imran: 31]
Cinta karena Rabb laksana setetes embun yang turun dari langit, bersih dan suci. Jika ia jatuh ke wadah yang gersang, jadilah oleh karena embun itu perlahan mensucikan, memberi penampakan keteduhan. Dan jika ia jatuh kepada wadah tanah yang subur, di sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan, serta budi pekerti yang terpuji.

Namun... Adakah di qalb diri sungguh tertanam cinta kepada Rabb. Adakah di hati diri sungguh tertimbun cinta karena Rabb.
Engkau berbuat durhaka kepada Allah, padahal engkau mengaku cinta kepada-Nya? Sungguh aneh keadaan seperti ini. Andai kecintaanmu itu tulus, tentu engkau akan taat kepada-Nya. Karena sesungguhnya, orang yang mencintai itu tentu selalu taat kepada yang ia cintai.
[A’idh Al-Qorni]
Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. 
[QS. Al-Baqarah: 165]

Habib Ali al Jufri berkata :
Maka aku sungguh malu, ketika aku ucapkan; "maafkan aku", "aku bertaubat", [beristighfar]. Sedang hatiku tidak hadir bersama-Nya.
Saudara syurgaku
Setiap RINDU pasti menggelisahkanmu. Kecuali rindu diri pada RABB yang berbuah JANNAH. Keberadaannya menentramkan hati, menyejukkan jiwa, dan meneduhkan qalb.
-ummu adib-




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Nov 18, 2014

Izinkan Aku Mencintai-Mu

Wahai Yang Maha Rahmaan Maha Rahiim, 
jangan Engkau berpaling dariku, 
meski berjuta kali ku berpaling dari-Mu

Terimalah amalku hari ini, 
hari-hari kemaren, 
dan hari-hari yang akan datang
hanya untuk-Mu, 
dan hanya karena-Mu

Izinkan aku membasahi wajahku dengan air mata rindu pada-Mu

Duhai Allah, yang selalu menungguku datang untuk menyembah-Mu
Izinkan aku mencintai-Mu
Dan izinkan pula aku mencintai Rasul-Mu
Mencintai amalan-amalan yang mendekatkanku pada cinta-Mu
Dan izinkan pula aku mencintai orang-orang yang mencintai-Mu

Duhai Allah
Jangan biarkan aku mencintai mereka-mereka yang tidak mencintai-Mu
Jangan biarkan aku senang membelakangi-Mu, mengkhianati-Mu, dengan segala dosa dan maksiat, padahal Engkau Maha Menatap.

Rabbku, 
izinkan aku mencintai-Mu,
dan ajarkan kepadaku cara untuk mencintai-Mu
Sampaikan salamku pada Rasul-Mu
“Man ahya sunnatii (siapa yang menghidupkan sunnahku)” , begitu sabda Rasul-Mu. “Faqod ahabbanii (maka dia sungguh mencintaiku) wa man ahabbanii (dan siapa yang mencintaiku)" demikian sabda Rasulmu, “kaana ma’ii filjannah (maka dia bersamaku di surga)” 
(Al Hadits)
Maka ajarkan kepadaku pula Duhai Allah
Untuk menghidupkan sunnah-sunnah Rasul-Mu
Sebagai jalan untuk mencintainya, dan mencintai-Mu
Qul (Katakanlah wahai Nabi Muhammad, katakan kepada mereka yang mengaku mencintai Allah) in kuntum tuhibbunallaaha (jika benar kalian mencintai Allah) fattabi’uunii (Katakanlah (Yaa Muhammad), ikuti aku) Yuhbibkumullaahu (niscaya Allah akan mencintaimu) Rabb...
-http://yusufmansur.com/izinkan-aku-mencintai-mu-




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Nov 17, 2014

Kisah Sedih Seorang Ibu

Jalannya sudah tertatih-tatih, karena usianya sudah lebih dari 70 tahun, sehingga kalau tidak perlu sekali, jarang ia bisa dan mau keluar rumah. Walaupun ia mempunyai seorang anak perempuan, ia harus tinggal di rumah jompo, karena kehadirannya tidak diinginkan. Masih teringat olehnya, betapa berat penderitaannya ketika akan melahirkan putrinya tersebut. Ayah dari anak tersebut minggat setelah menghamilinya tanpa mau bertanggung jawab atas perbuatannya. Di samping itu keluarganya menuntut agar ia menggugurkan bayi yang belum dilahirkan, karena keluarganya merasa malu mempunyai seorang putri yang hamil sebelum nikah, tetapi ia tetap mempertahankannya, oleh sebab itu ia diusir dari rumah orang tuanya. Selain aib yang harus di tanggung, ia pun harus bekerja berat di pabrik untuk membiayai hidupnya. 

Ketika ia melahirkan putrinya, tidak ada seorang pun yang mendampinginya. Ia tidak mendapatkan kecupan manis maupun ucapan selamat dari siapapun juga, yang ia dapatkan hanya cemohan, karena telah melahirkan seorang bayi haram tanpa bapak. Walaupun demikian ia merasa bahagia sekali atas berkat yang didapatkannya dari ALLAH SWT di mana ia telah dikaruniakan seorang putri. Ia berjanji akan memberikan seluruh kasih sayang yang ia miliki hanya untuk putrinya seorang, oleh sebab itulah putrinya diberi nama Love - Kasih. 

Siang ia harus bekerja berat di pabrik dan di waktu malam hari ia harus menjahit sampai jauh malam, karena itu merupakan penghasilan tambahan yang ia bisa dapatkan. Terkadang ia harus menjahit sampai jam 2 pagi, tidur lebih dari 4 jam sehari itu adalahsesuatu kemewahan yang tidak pernah ia dapatkan. Bahkan Sabtu Minggu pun ia masih bekerja menjadi pelayan restoran. Ini ia lakukan semua agar ia bisa membiayai kehidupan maupun biaya sekolah putrinya yang tercinta. Ia tidak mau menikah lagi, karena ia masih tetap mengharapkan, bahwa pada suatu saat ayah dari putrinya akan datang balik kembali kepadanya, di samping itu ia tidak mau memberikan ayah tiri kepada putrinya. Sejak ia melahirkan putrinya ia menjadi seorang vegetarian, karena ia tidak mau membeli daging, itu terlalu mahal baginya, uang untuk daging yang seyogyanya ia bisa beli, ia sisihkan untuk putrinya. Untuk dirinya sendiri ia tidak pernah mau membeli pakaian baru, ia selalu menerima dan memakai pakaian bekas pemberian orang, tetapi untuk putrinya yang tercinta, hanya yang terbaik dan terbagus ia berikan, mulai dari pakaian sampai dengan makanan. 

Oct 31, 2014

Esensi Sebuah Cinta

Cinta adalah sesuatu yang indah untuk dibicarakan
Cinta adalah alasan seseorang menjadi  bahagia. cinta kepada pencipta, harta, anak, istri.
Cinta menuntun sang pencinta tunduk kepada yang dicinta.
Apapun dilakukan dengan dan atas nama cinta.
Apapun dilakukan agar yang dicinta merasa senang dan semakin mencintai kita dan memaafkan kesalahan kita.

Dalam surat cinta-Nya , Allah berfirman,
"katakanlah Muhammad, 'Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu,' Allah maha pengampun, Maha Penyayang"
(QS. Ali Imran : 31)
Cinta dan keimanan adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan.
Ketundukan, ketaatan, pengorbanan adalah bagian dari cinta dan itulah yang dituntut dalam keimanan.

Marilah kita renungkan ayat berikut,
''Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan saja hanya dengan mengatakan ' kami telah  beriman' dan mereka tidak diuji?"
(QS. Al Ankabut : 2)
Ikrar keimanan adalah ikrar cinta.
Di mana yang dicinta tidak akan begitu mudah menerima cinta kita tanpa melihat bukti cinta itu sendiri.
Ujian cinta akan mengukur kualitas cinta, kualitas keimanan seorang hamba.
Saatnya kita mengukur seberapa besarnya cinta kita kepada kebaikan yang merupakan bagian dari cinta Kepada-Nya.

Saatnya kita merenungkan sudahkah saya berbuat kebaikan dengan cinta, bukan karena riya, sum'ah
Sudahkah saya totalitas dalam berbuat kebaikan
Pengorbanan apa saja yang telah dilakukan sebagai bentuk totalitas melaksanakan kebaikan.
harta? jiwa? Atau masih pengorbanan waktu yang telah diberikan..

Renungkanlah...
Renungkan seberapa besar keikhlasan, kesungguhan, tadhiyah, totalitas kita dalam kebaikan sebagai upaya untuk meraih kecintaan-Nya karena ketika Allah sudah mencintai hamba-Nya, maka Ia akan menjadi kaki dengan apa kita berjalan, akan menjadi mulut dengan apa kita berbicara, akan menjadi tangan dengan apa kita berbuat. Dengan kata lain, cinta akan melahirkan kebaikan-kebaikan yang semakin luar biasa dalam kehidupan seorang hamba.
-Ummu Zaheera Al Fath-




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Oct 24, 2014

Menjaga Hati

Keindahan malam dan sayup-sayup lantunan surah Ar-Ruum memberi motivasi untuk mengurai, melukis, merangkai, menyatu kata menjadi kalimat tentang perasaan itu hadir. Kita pasti pernah merasakan cinta atau pesona dengan makhluk Allah, terkadang perasaan itu hadir membuat kita bingung, pusing, galau, gelisah, dan bertanya pada diri sendiri.

“Antara nikah atau bunuh perasaan”

Nah ketika perasaan itu hadir apa tindak lanjutnya? Bagaimana sikap kita? Seperti apa respon kita? apakah kita harus membunuh perasaan tersebut? Apakah perasaan tersebut membuat kita tak semangat? Apakah perasaan tersebut menjadi pribadi galau atau gelisah? seperti bahasa D’Masiv “Cinta ini membunuhku”.

Sedangkan cinta adalah fitrah yang berlaku atas makhluk-Nya dan cinta pesan agung Allah pada manusia. Ditulis-Nya ketika mencipta makhluk-makhluk-Nya di atas Arsy. Seperti pemilik cinta jelas dalam surah Ar-Ruum: 21
“……….dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”.
“Janganlah kalian mengejar cinta. Jadilah legenda yang penuh dengan prestasi dan manfaat untuk orang lain, maka cinta akan silih berganti mengejar kalian. Dan ketika masa itu datang, pilihlah takdir cintamu, kelola cintamu, atur kadarnya, arahkan posisinya, dan kontrol kekuatan cinta sesuai dengan tempatnya”

Jadi perasaan itu tidak perlu kita matikan, tidak perlu kita bunuhkan, tidak perlu kita musnahkan, tidak perlu kita kejar-kejarkan, buru, dan cinta itu perlu kita kelola dalam wadah yang baik dan kesucian nilai.

Namun tidaklah mudah untuk menjaganya dan mengelola perasaan itu seperti membalik telapak tangan apalagi mengelola perasaan pada masa sekarang karena begitu ribuan godaan, rayuan, dan bisikan syetan maupun nafsu untuk menangkapi, merespon atau meletak perasaan di tempat nan salah sehingga salah mengekspresikan perasaan kita.

In sya Allah banyak cara menuju Roma hanya dibutuhkan azzam, tekat, niat, keinginan, dan kesebaran untuk menjaga hati menjadi hati yang perawan. Mari kita alih perasaan kita dan mengelola perasaan dengan berbanyak zikir, mengaji, bermanfaat untuk orang lain dan menyibukkan menjadi pribadi berilmu.

Ketika telah berazzam dan bersungguh-sungguh menjaga perasaan tersebut hanya mencintai Allah maka akan berlaku pula pertolongan Allah untuk memudahkan setiap urusan kita dalam menjaga dan menemu perasaan yang halal. Jadikan itu sebagai pondasi memotivasi kita untuk senantiasa mengelola cinta menuju arah yang lebih baik dan tauti selalu hati kita dengan Allah Azza wajalla

Mari kita lantunkan doa yang pernah dilafazkan Sayyid Qutb dalam denyut perasaannya, 
”Ya Allah Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta pada-Mu, telah berjumpa pada taat pada-Mu, maka kokohkanlah. Ya Allah ikatkanlah,kekalkanlah cintanya."
Semoga kita termasuk hamba Ilah yang mampu menjaga, mengelola, dan menata perasaan hingga waktu Allah pertemukan kita dengan hamba Allah yang pantas untuk kita miliki perasaannya dan mari kita komitmen bangun perasaan kita hingga perasaan kekal hingga surga.




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Sep 6, 2014

Finding Husband

Telah dituliskan: Desember 31, 2012
Author: aliffahponpes 
Filed under: Goresan Pena Al-Iffah
#######

Hari ini adalah 9 hari pernikahan gue. hahaha bayangin aja gue yang urakan kayak gini ternyata dapet suami yang macho (bukan mantan cowok ataupun mantan copet). Subhanallah bangetz. Solehnya dan pengertiannya, gak da yang nandingin deh.

Berhubung status gue yang masih mahasiswa tingkat akhir di kota hujan, so, mesti relain dah berpisah sama akang untuk satu minggu. Ya selain  gue lagi nyelesein tugas akhir, akang yang seorang jurnalis juga mesti ngejar berita tentang kunjungan Presiden negaraku tercinta Indonesia ke negaranya David Bekam, eh Beckham ding! Kita berdua mesti sabar, baru aja nikah dua hari udah kepisah jarak dan waktu. yaelah lebai.

Tapi well, akhirnya hari itupun berakhir. Hari ini yayangku pulang dari London. Dan yang paling so sweet. Akang pengertian banget. Tahu gue lagi riweuh dia gak mau gue jemput di Bandara, doi bilang “jemput aja akang di stasiun bogor”. Akang ini sebenernya bukan orang sunda, doi orang Sulawesi, orang Bugis tepatnya. Gue yang orang sunda dengan spontan saat hari pertama kita nikah, dia gue panggil akang. Mulanya dia ketawa karena belum ada yang pernah panggil dia gitu. Tapi apapun akan akang lakukan demi kebahagian gue, istri tercintanya. hehehe

Kita sebelumnya gak pernah kenal dan baru ketemu 5 kali, pertama saat MR gue dan MR nya mempertemukan kami di sebuah mesjid di Kota Bogor, kedua saat dia datang melamar ke rumah, ketiga saat akad nikah, keempat dan kelima yaitu dua hari setelah pernikahan. Hahahaha kocak. Dia usianya emang lebih tua dari gue sih, kalo gak salah 10 tahun. So, gak kaget deh dia suka perhatian.

Tapi lemotnya gue, gue istri yang kagak guna. Selama doi pergi dan gue sibuk sama tugas akhir, gue lupa nyimpen fotonya dia, semua foto pernikahan pun ketinggalan di kampung. Helloooo ni zaman udah modern kale, iye tapi gue ubek-ubek Fb dan twitternya doi, tetep aja gue gak nemuin fotonya. Maklum orangnya juga gak narsis, so yang banyak di FB nya hanyalah foto-foto liputannya. Dengan berbekal memiliki no Hp nya, gue yakin pasti bisa ngenalin wajah teduh suami gue. 

Bismillah...
Hari ini gue beda dari biasanya, hahaha temen-temen kemaren ngajarin gue dandan, so hari ini gue dandan abis-abisan tapi gak menor juga. Ya, melaksanakan sunnah Rasul lah kawan. Di angkot, gue udah senyam-senyum serta dag-dig-dug ser mau ketemu yayang. Tiba-tiba ada sms mampir ke HP. Taraaaa!!! Gue buka inbox ternyata dari akang.

“Yang, aku masih dikereta nih, baru di stasiun  Cilebut. Maaf ya kalau kamu udah di stasiun ^^”

Waduh gimana nih, gue lagi kejebak macet sekarang, masih dalam angkot kadal (kampus dalam) pula. Harus cepet-cepet bales sms dan minta maaf nih. And Whaaaaaaaaaaaaaat. Hp gue mati. Ya Karim gue lupa nge-charger Hp semalam. Mampus dah gue.

Satu jam kemudian gue tiba di stasiun, ngos-ngosan karena lari-lari mencari akang, tapi gue bener-bener lupa sama wajah suami gue, terus Hp gue juga mati. Ya Allah, berharap suami gue nyapa duluan gitu atau ngeliat duluan. Ya Allah gimana nih, gue tengok kanan tengok kiri di stasiun tidak ada tanda-tanda kehidupan akang, hehehe.

Sekitar tiga puluh menit gue di stasiun, dan sampai saat itu pun gue gak nemuin suami gue. Ya iyalah orang lupa. Gue duduk lunglai di kursi stasiun, dan mulai putus asa. Malu rasanya dengan kebegoan gue yang lemot nginget wajah orang, suami sendiri lagi. Kan kalau gue bilang ke orang atau polisi, gue pasti bakal diketawain, masa gitu penganten baru lupa muka pasangannya.

Tepat disamping gue ada seorang cowok yang lagi tidur sambil memegang dua buah teh kotak yang bikin gue ngiler. Hehehe karena gue suka banget minum teh kotak. Ni orang tidur anteng banget, pake headset trus tidur di tengah-tengah keramaian kayak gini. Gue jadi inget diri gue sendiri yang mudah ngantuk juga di tempat mana pun. Sejenak gue liatin, nih orang jangan-jangan si akang, tapi tetep aja ngebleng di otak, gue kucek-kucek mata, tetep aja gak kebayang wajah akang. Tiba-tiba aja orang samping gue terbangun, dia kaget melihat gue dan tersenyum manis geto. Gue yang malu karena kepergok lagi ngepoin orang langsung minta maaf.

"Maaf, maaf. Maaf ya, maaf saya gak sopan. Saya lagi cari orang soalnya, saya kira mas orang yang saya cari...” gue minta maaf dengan membrondong kata maaf sama tuh cowok.

Tuh cowok malah mengernyitkan dahinya, dan langsung tersenyum ramah.

“Iya mbak gapapa. Emang mbak lagi nyari siapa?” Tanyanya, yeee ni orang malah yang ngepoin gue.

“Su... eh, orang yang baru pulang dari London” aduh hampir aja keceplosan, bisa diketawain gue kalau gue lagi nyari suami gue sendiri di stasiun.

“Saudara, mbak?” dia balik nanya.

“Hehehe, aduh mas susah saya ungkapkan dengan kata-kata.” ngeles yang pinter biar gak keliatan bloon.

“Oh...”

“Eh nih saya punya teh kotak, mbak mau?” tiba-tiba banget nih orang nawarin teh kotak yang gue sukai, tapi gue inget pesan nyokap katanya kalau di tempat umum jangan gampang nerima makanan atau minuman dari orang yang gak kita kenal, tahu-tahu itu udah dikasih obat bius atau semacamnya, trus gue ntar pingsan dan gue dirampok ma orang itu, atau gue diculik. Oh My God jangan dong gue kan belum ketemu akang, masa ntar tragis banget di koran “Seorang Istri Jurnalis, mati mengenaskan di Stasiun.” Wah gak banget, imajinasi gue yang terlalu ngalir kadang juga lebai. Sebisa mungkin gue tolak dengan halus tanpa menyinggung masnya.

“Mmm makasih mas, saya lagi gak haus. Silahkan buat mas saja.” tak lupa tersenyum manis agar masnya gak tersungging eh tersinggung.

“Mbak gak coba menghubungi orang yang mbak cari, siapa tahu saja ternyata orang yang mbak cari sudah pulang.” 

OMG. Iya juga ya, karena akang kelamaan nunggu, akang pulang duluan gitu ke rumah, mungkin aja kan, lagian gue kan gak bisa dihubungi karena Hp lagi mati.

“Mbak... Mbak...” Cowok itu mengibaskan tangannya ke depan muka gue yang lagi bengong.

“Eh, iya mas...”

“Mbak, sudah coba hubungi belum orang yang mbak cari?” tanyanya lagi padaku.

“Mmm, Hp saya mati jadi gak bisa hubungi dia.”

Cowok itu membuka ransel, mengambil Hp dan menyodorkannya pada gue. “Nih mbak, saya pinjamkan Hp saya. Mbak hafal nomor Hp orang yang mbak cari gak?

Nomor HP?! Ahaaa! Aku ingat nomor Hp akang, maklum karena kurang kerjaan kalau ngelamun, ya ngafalin nomor Hpnya.

“Oh iya, saya hafal nomor Hpnya.”

“Berapa mbak nomor Hpnya biar saya ketikin”

Ya ampun nih cowok, mau ketikin segala, dipikirnya gue kagak bisa apa ngetik sendiri.

“0812xxxxxxxx”

Dia memberikan Hpnya. 

“Nomor yang anda hubungi sedang sibuk” ya, sibuk. tambah lemes deh.

“Nih mas, terima kasih. Orangnya gak bisa saya hubungi.”

Saat melihat Hp ni cowok gue jadi inget sesuatu.

“Oh iya, Hp mas setipe sama Hp saya deh. Mas bawa chargeran Hp gak?” Ngarep banget gue.

“Bawa mbak. Boleh, silahkan mbak pinjam.” Dia kembali mengambil barang dari ranselnya dan memberikan chargeran Hpnya.

Tanpa pikir panjang gue langsung tengok kiri-kanan mencari sumber listrik.

“Mas, saya pinjam bentar ya chargerannya. Mas masih lamakan disini?”

Cowok itu tersenyum dan mengacungkan jempolnya, tanda iya. Gue langsung lari mencari sumber listrik di stasiun ini, dan akhirnya gue dapet colokan sumber listrik di sebuah warung penjual donat alias “Dunkin Donuts”. Ckckck, seumur hidup baru ke dunkin donuts cuma buat nyarjer Hp. Tanpa pikir panjang gue langsung colokin tuh chargeran ke colokan, setelah satu menit gue hidupin Hp. Waw, banyak banget SMS yang membrendel Hp gue dari dua nomor. Nomor akang dan nomor operator yang mengabarkan bahwa gue barusan dihubungi oleh nomor akang. Huhuhu akang maafin istrimu yang dodol ini, pasti akang sekarang juga lagi bingung nyariin. Segera gue telpon suami gue tercinta.

“Tuuuuuuut... Asalamualaikum...” suara ngebass suami gue terdengar. Haduh gue makin merasa bersalah.

“Walaikumsalam, akang...” gue gak bisa meneruskan kata-kata gue karena malu.

“Halo Ria sayang, kamu di mana dek?”

“Akang, aku... Aku... Akang dimana? Maafin aku kang...” nangis bombai gue karena merasa berdosa membuat suami gue menunggu.

“Dek, kamu kenapa nangis? Akang masih di satsiun nih, nungguin adek.”

Haaa... OMG ternyata akang masih ada di stasiun. Gue langsung nyari sesosok cowok yang lagi nelpon di luar Dunkin Donuts. Aduh terlalu banyak orang di stasiun.

“Akang, akang maafin aku, akang di mana? Aku segera jemput akang nih.”

“Tut tut tut tut” bunyi Hp dimatikan. Huaa jangan-jangan akang marah, jadi matiin Hpnya. Gue lemes tak berdaya, dan menutup wajah dengan kedua tangan.

Tiba-tiba sebuah teh kotak disodorkan ke samping gue. Gue kesel amat nih sama pelayan dunkin donuts, gak tahu apa orang lagi sedih.

“Maaf mbak saya gak pesen teh kotak.” jawab gue ketus.

Kok pelayannya diem. Gue menoleh kepada orang yang memberikan gue teh kotak, eh ternyata bukan pelayan tapi cowok yang gue pinjem chargerannya. Mungkin dia mau ambil chargerannya kali ya.

“Eh mas maaf, ini chargerannya mau diambil ya” gue langsung mencabut chargeran dari colokan sumber listrik dan menggulungnya.

“Akang ada di depan kamu sayang...”

What! Ni orang berani banget. Eh tapi tunggu maksudnya apa, gue mengernyitkan dahi bingung dengan apa yang dikatakan cowok pemilik chargeran.

“Maksud lo?” dengan spontan gue nanya. Dia mengernyitkan dahinya.

“Maria Ulfa, ini akang. Pria yang nikahin Ria sembilan hari yang lalu” jawabannya mantap sambil tersenyum.

Gue melongo dan salting, sumpah gue masih gak percaya, apa iya cowok depan gue akang. Parah banget.

“Hari ini akang masih maafin kamu karena kamu lupa wajah akang, tapi satu hal yang harus kamu inget. In sya Allah akang gak akan lupa sama wajah polos istri akang tersayang hehehe.”

Air mata gue berderai tak tertahan gue bener-bener malu, jadi selama beberapa menit yang lalu gue kelihatan banget begonya depan suami gue sendiri.

“Diminum Teh Kotaknya, waktu akang baca CV kamu, katanya minuman kesukaan kamu teh kotak kan?”

Huwaaa tambah malu gue, dia bisa inget apa yang jadi kesukaan gue, sedangkan gue sama wajah suami gue sendiri aja lupa.

“Akang, aku...” pipiku memerah seketika menahan malu.

“Sebelum pulang kita makan donat dulu ya disini.” tangan akang mencubit pipi merahku.
-Disadur dari kisah nyata_Herlin Herliansah-




shared at WhatsApp family 2b WOW chapter 22
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Aug 29, 2014

Merebut Hati Suami

Ngomong-ngomong, Istri mana sih yang tidak ingin dicintai oleh suaminya? Perempuan mana yang tidak bahagia dan bersyukur saat semakin disayang oleh pasangan hidupnya? Yuk kita belajar bagaimana merebut hati suami dan membuatnya semakin sayang pada kita. 
Sebagaimana dilansir Womanatics, ada 9 cara yang bisa kita lakukan : 

Buang Jauh-Jauh Keinginan Membuatnya Cemburu
Tak sedikit yang menyarankan untuk membuat suami cemburu agar kembali jatuh cinta. Dalam beberapa kasus mungkin bisa berhasil. Namun perlu diketahui bahwa dekat dengan pria lain untuk membuatnya cemburu itu artinya Anda sedang pamer sikap romantis yang Anda dapatkan dari pria lain. Atau Anda memang masih bisa Ge-eR mendapati orang lain memuji Anda? Hati-hati, tidak semua pria senang merasa terancam. Salah satu alasan mereka menikahi Anda adalah untuk memiliki rasa nyaman karena seutuhnya Anda menjadi miliknya. Jika sesudah menikah suami masih harus berebut dengan orang lain, ini bisa menjadi membuat rasa dan kepercayaannya pada Anda terkikis.

Menjadi Sosok yang Lembut
Setinggi apapun jabatan Anda, sekeras apapun pekerjaan Anda, bagi pria, wanita adalah simbol kelembutan, kebaikan, cinta, dan kasih sayang. Bersikaplah lembut padanya, pada anak-anak, pembantu, juga pada diri sendiri. Jangan terbiasa bersikap kasar dan menyakiti orang lain, siapapun itu.

Bersikap Baik pada Keluarga dan Orang-Orang di Sekitarnya
Sebagaimana kita mencintai keluarga dan orang-orang di sekitar kita, lakukan hal yang sama pada keluarga dan orang-orang di sekitar suami. Bagi pria, orang tua, saudara, dan teman-teman adalah tanggung jawab mereka. Saat Anda masuk ke keluarganya ia tetaplah sama, seorang anak, saudara, dan sahabat. Hanya kini perannya bertambah menjadi seorang suami dan ayah. Jadi, bersikap baiklah pada keluarga dan teman-temannya.

Menjadi Pilar Kekuatan Baginya
Wanita menyukai  pria yang memiliki kekuatan dan berkuasa. Itu membuat kita merasa nyaman dan aman untuk bersandar di pundaknya. Pria tidaklah berbeda. Mereka juga menyukai wanita yang kuat secara fisik, moral, dan sosial. Kuat bukan berarti mudah marah dan memiliki sikap yang kasar. Namun kita harus cukup kuat untuk mendukungnya kapanpun dia membutuhkan. Dalam masa sulit sekalipun, kita harus tetap bisa menjalankan peran sebagai istri dan ibu dengan baik. Terpenting, kuat untuk membelanya di depan umum, bagaimanapun sulitnya keadaan di rumah.

Buat Dia Merasa Dicintai dan Diinginkan
Siapa yang tak ingin dicintai dan diapresiasi oleh orang yang dicintainya? Bagi wanita, sekritis apapun keadaan, terpenting suami tetap mencintai Anda bukan? Pria juga tidak berbeda. Penting pula bagi mereka untuk selalu merasa dicintai. Jika perlu, ungkapkan betapa Anda sangat mencintainya.

Percaya Bahwa Ia Mencintai Anda
Walaupun sangat mencintai wanitanya, seringkali pria tidak mau terlalu sering mengungkapkan. Jadi jangan heran dan cemas jika 100 kata cinta Anda hanya dibalas sekali saja oleh mereka. Secara alami wanita memang mudah mengekpresikan perasaannya. Sementara pria, banyak dari mereka yang khawatir jika mengucapkan kata cinta akan membuat mereka terlihat cengeng dan tidak jantan (He he… Kasihan ya Bund, cowok tidak bisa bebas berekspresi :D).

Jadi Sumber Inspirasi
Pria akan sangat menghargai wanita yang bisa menjadi sumber inspirasi baginya. Inspirasi ini bisa semacam alasan yang membuatnya menghentikan kebiasaan-kebiasaan buruk, berbuat lebih baik, bersikap lebih baik, dan menjadi manusia yang jauh lebih baik dari sebelumnya.

Setia
Saat pria selingkuh, wanita lebih mudah memaafkan. Namun saat wanita selingkuh, ego dan harga diri seorang pria terluka sehingga mereka jadi lebih sulit memaafkan. Saat melintas godaan untuk berselingkuh, salah satu tips jitu untuk mempertahankan kesetiaan adalah mengingat akibat yang ditimbulkan. Anak menjadi korban, rumah tangga berantakan, orang di sekitar memiliki penilaian buruk, orang tua kecewa, bahkan mungkin Anda bisa kehilangan pekerjaan. Cobalah beberapa beberapa tips untuk menjaga keutuhan rumah tangga. Dan bagi Anda yang pernah selingkuh dan suami memaafkan, bersyukurlah dengan berjanji pada diri sendiri untuk tidak akan berbuat kesalahan yang sama. Jika kita berani bermain api, bukan hanya diri sendiri yang terbakar, orang-orang yang menyayagi dan kita sayangipun dapat ikut terluka.

Menjadi Orang Kepercayaannya
Pria tidak biasa terlihat lemah di depan orang lain. Mereka tidak suka dikasihani dan terlihat nelangsa. Itulah sebabnya pria akan mencari sahabat/pasangan yang mau memahami mereka tanpa membuatnya kehilangan kepercayaan diri. Jika suami rela membagi kesulitannya pada Anda, itu artinya ia yakin telah menemukan pasangan yang bisa menjadi tempat berbagi. Jaga rahasia (termasuk kelemahannya) dan hargai apa yang dilakukan. Saat menemukan pasangan yang bisa membuatnya nyaman, pria bahkan rela jungkir balik melakukan apapun untuk Anda. Poin terakhir ini sangatlah penting. Istri memang harus menjadi orang yang paling dipercayai oleh suami. Suami harus mudah dan nyaman mendiskusikan kelemahan, kegagalan, dan ketidakmampuannya senyaman saat ia membicarakan kelebihan, kesuksesan, dan kemampuannya.

9 cara membuat suami makin sayang istri di atas kelihatannya sangat mudah. Bagi yang terbiasa bersikap lembut dan penyayang memang tidaklah sulit. Bagi yang belum terbiasa, jangan khawatir. Asal mau mencoba, biasanya kita akan terbiasa dan tanpa sadar sudah bisa melakukan tips-tips di atas tanpa merasa kesulitan.
Semoga bermanfaat




shared at WhatsApp family 2b WOW chapter 22
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Aug 13, 2014

Disebabkan Sajadah Cinta Aku Menangis


  • Muhammad SAW bukanlah pendendam. Justru ia-lah pencinta sejati. 

Dari Urwah Zubair, Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan sebuah kisah terluka meski berakhir penuh cinta. Setelah orang-orang Quraisy menolak habis-habisan dakwah Rasulullah, dan setelah orang-orang yang terdekat dengannya wafat tak bersamanya lagi, Abu Thalib dan Khatijah. Kini giliran berikutnya orang-orang Thaif bukan saja menolak dakwahnya tetapi juga menggunakan kekerasan. Tak hanya orang dewasa yang nalarnya sudah jalan, anak-anak Thaif yang masih bau kencur dengan sesuka hati melempari batu hingga Rasulullah terluka. Terluka fisiknya, terluka hatinya. Yaumul huzni kini bertambah lagi.

Ketika itulah Jibril datang menawarkan jasa perlawanan dan perlindungan. 
“Biar kuhancurkan mereka semua. Kalau kau mau, akan kutimpakan pegunungan itu di atas mereka.” 
“Tidak!” 
jawab Rasulullah. 
“Bahkan aku berharap Allah melahirkan dari mereka orang-orang yang akan menyembah Allah dan tidak akan musyrik sedikit pun kepada-Nya.”

Cinta Nabi pada umatnya meniupkan angin perubahan juga perbaikan. Sejarah telah mencatat hanya dalam tempo tidak lebih dari 23 tahun Nabi Muhammad berhasil mengubah mereka dengan cinta. Membawa seluruh Jazirah Arab ke dalam cahaya Islam.

Begitulah cinta bekerja membawa perubahan dan perbaikan yang mendahsyat. 
Ikrimah bin Abu Jahal r.a. menjadi bukti doa dan harapan Rasulullah terkabul. Ia anak Abu Jahal yang sebegitu bengisnya memusuhi Islam. 
“Ya Rasulullah, ajarilah aku sesuatu yang terbaik yang Baginda ketahui supaya aku mengucapkannya,” 
kata Ikrimah. Rasulullah menyambut dengan gembira, 
“Ucapkan syahadatain.” 
Ikrimah menjadi Muslimah yang taat beribadah sekaligus menjadi pahlawan yang patut dibanggakan. Ia syahid di Perang Yarmuk.


Cintailah, maka ia menjadi kekuatan perubahan. Ia bukan kekerasan, tetapi kekuatan perubahan yang berusaha memahami, menguatkan, dan menghidupkan hingga seorang individu memiliki kemampuan untuk mentransformasikan, melakukan perubahan dan perbaikan. Ia menjadi pribadi lebih peka, lebih menghargai, dan lebih produktif, menjadi dirinya sendiri. Tetapi, efeknya tidak hanya bagi dirinya sendiri. Cinta menguatkan dan tidak melemahkan. Bahkan, cinta adalah cara mempengaruhi dan kekuatan perubahan untuk melakukan sesuatu.

Cinta dalam Islam bukanlah membutakan. Ia pada akhirnya mencipta perubahan masyarakat sesuai yang Allah kehendaki. Maka disebabkan cinta banyak orang menangis karenanya. Menangis sedih. Tertegun Gembira. itulah cinta di jalan dakwah. (Bk. Airmata Di jalan Dakwah)

-Umar Hidayat-




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Aug 9, 2014

Fase Pernikahan

Hari ini Vee mau berbagi tentang serba serbi pernikahan yang pernah dibagikan di kopdar ketiga komunitas to be Wonderful Wife yang dilaksanakan pada tanggal 22 Juni 2014 oleh dr. Hajar, Sp.Rad (K), Ibu dari lima orang putra/i dalam 26 tahun pernikahannya.
Let's read, whats the story about..
^^

Pasti kita sudah sangat familiar dengan salah satu ayat tentang pernikahan yang satu ini, ya, QS : Ar rum 21
" Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir "
Allah sudah menentukan takdir masing-masing hambaNya saat kita masih berusia 120 hari dalam kandungan ibu. Hidup, mati, rizki dan jodoh. Oleh karena itu tak ada alasan untuk khawatir masalah jodoh. Pasti bertemu. Jika tidak sekarang, berarti nanti. Jika tidak di dunia, berarti pasti bertemu di akhirat. Ini masalah keimanan.
Dan ternyata konsep jodoh ini pun bisa dianalisa dari sisi medis. Pernah ada penelittian terhadap pasangan-pasangan suami istri yang telah menikah. Ternyata bahkan sampai struktur kecil sel dan DNA pun ditakdirkan antara suami istri. Strukturnya saling melengkapi. Hal ini tidak terjadi pada pasangan yang meski tinggal serumah tanpa ikatan pernikahan.

Nov 8, 2012

Long Distance Relationship (LDR)

Hayooooo..
Apa yang dipikirin pas ngebaca judulnya?!
Pacaran jarak jauh?! Itu nama lainnya..
Jarang ketemuan, komunikasi gak lancar, dll.. Itu mah resikonya..
;p

Hmm, mungkin banyak orang yang menghindari menjalin hubungan secara LDR karena resiko-resiko yang mungkin terjadi selama proses berlangsung hingga berubah ke tingkat yang paling diinginkan, yaitu pernikahan. Banyak cerita yang Vee dengar dari temen atau orang-orang yang pernah menjalani LDR ini semua penuh dengan tantangan dan pengorbanan. Mulai dari rindu yang mendalam gara-gara gak bisa "routine dating every satnite", komunikasi yang kurang optimal karena terbatas pada alat komunikasi yang dimiliki, perbincangan orang-orang sekitar yang meragukan keberlangsungan hubungan ataupun masalah-masalah lain yang menjadi cobaan itu sendiri dalam menjalin hubungan bersama dengan baik.

Diluar semua resiko dan konsekuensi yang udah Vee tahu secara sekilas kalau menjalani LDR itu lebih sulit ketimbang hubungan yang "biasa" dijalani oleh sebagian orang, gak tau kenapa Vee malah lebih ingin merasakan LDR saat ini, demi apapun. Mencoba tantangan dan resiko yang sudah pasti seperti apa di depan mata itu lebih mengasyikan. Hubungan yang "mengharuskan" untuk jarang bertatap muka membuat Vee bisa merasakan kerinduan yang mendalam yang bisa diekspresikan lebih baik saat bertemu setelah sekian lama.
Sebagian besar yang ngejalani LDR, gak bertahan lama katanya gara-gara komunikasi gak lancar yang berakibat kesalahpahaman. Klo menurut Vee, gak ada namanya komunikasi yang gak lancar klo masing-masing tahu kapasitas keterlibatan dalam kehidupan seseorang, sekalipun itu pasangan hidup yang udah menikah, gak semua hal harus di-share loh. Tetap ada rahasia yang harus dijaga seseorang, entah itu yang menyakitkan ataupun  yang menyenangkan bagi dirinya. Selain itu, saling percaya itu penting banget, dan yang pasti jangan asal udah ngerasa dipercayaain trus berusaha nyuri-nyuri untuk ngekhianatin. Sekali gak dipercaya, bakal susah untuk dikasi kesempatan. Seperti kata pepatah, Kepercayaan itu Mahal. Kepercayaan dan tau kapasitas keterlibatan gak akan mempermasalahkan komunikasi yang kurang, jadinya gak akan ada deh salah paham itu, yang ada malah saling pengertian dan perhatian yang bertambah.

Keinginan untuk menjalin hubungan jarak jauh semakin kuat Vee rasakan, saat si dia yang Vee sayang saat ini memang terpisah jarak yang lumayan jauh. Ingin bersama dengannya dalam satu hubungan yang jelas, tetapi jarak memisahkan untuk bisa menjalin hubungan yang seperti biasanya sehingga memungkinkan Vee untuk berpikiran "gimana klo LDR-an sama dia yah?"  tapi sampai saat ini, keinginan itu belum juga terwujud. Banyak hal yang merintangi untuk bisa mewujudkannya, walau keinginan dan hasrat yang ada begitu besar padanya.
Bisakah suatu saat nanti Vee merasakan gimana rasanya berhubungan jarak jauh yang sebenarnya tanpa harus menerka-nerka yang terjadi pada dua orang yang sedang menjalankanny??
Berharap besar si dia bisa tahu dan bisa memberikan Vee kesempatan untuk berhubungan serius dengannya, walaupun kami harus LDR-an tapi itu bisa jadi awal bagi hubungan yang lebih baik lagi di antara kami ke depannya..

I love you, RF..
^___^

Aug 26, 2012

Finally, It's Done! My Best Moment..

August 25, 2012.. 11.15 pm

Keputusan penting diambil secara mendadak. Dengan modal yang terhitung sangat nekat untuk melakukan keputusan itu pun terlaksanakan. Awal niatan hanya ingin menyampaikan perasaan yang selama ini tertanam di dalam hati tanpa meminta balasan apapun darinya tapi ternyata di tengah jalan ada terbersit harapan bahwa apa yang dirasakan selama ini akan terbalas terbalas. Malam yang penuh dengan perasaan yang ditarik ulur pun berakhir. Rasa sesak dan lega terasa bersamaan. Ternyata begini rasanya. Kembali mendapatkan pengalaman dan kenangan yang tak akan pernah aku lupakan di dalam hidupku. 
Love you...

Awalnya gak ada pemikiran sama sekali untuk menyatakan padanya. Waktu yang terlewati di siang hari berlalu biasa saja, hingga matahari beranjak dari langit dan tergantikan oleh bulan semuanya terasa berbeda. Waktu yang tadinya berlalu dengan cepat tiba-tiba melambat, perasaan tenang di dalam hatipun terguncang ketika terpikirkan bahwa selama beberapa hari yang lalu kepribadiannya berada dalam kategori yang cukup waras dan juga malam ini adalah malam terakhirnya berada di kota yang sama denganku dan kekhawatiranku muncul ketika memikirkan kepribadian anehnya akan kembali setelah dia pergi dari kota ini. Complicated mind.
Untuk beberapa saat sempat terasa menggila di dalam otakku. Lakukan atau tidak. Sekarang atau tidak. Benar-benar membingungkan dan membuat kepala berputar-putar rasanya.
Akhirnya di waktu-waktu terakhir sebelum hari berganti, aku memberanikan diri. Walau ada perasaan ingin mendengarkan suaranya secara langsung tapi hati dan pikiranku takut untuk mendapatkan sesuatu yang tak kuat untuk kutahan nantinya, alhasil semua dilakukan by message..