Showing posts with label Husband. Show all posts
Showing posts with label Husband. Show all posts

Mar 15, 2015

Renungan : Nafkah Suami Untuk Istri

Harta istri adalah harta milik istri, baik yang dimiliki sejak sebelum menikah, atau pun setelah menikah. Harta istri setelah menikah yang terutama adalah dari suami dalam bentuk nafaqah (nafkah), selain juga mungkin bila istri itu bekerja atau melakukan usaha yang bersifat bisnis.

Khusus masalah nafkah, sebenarnya nafkah sendiri merupakan kewajiban suami dalam bentuk harta benda untuk diberikan kepada istri. Segala kebutuhan hidup istri mulai dari makanan, pakaian dan tempat tinggal, menjadi tanggungan suami. Dengan adanya nafkah inilah kemudian seorang suami memiliki posisi qawam (pemimpin) bagi istrinya, sebagaimana firman Allah SWT:
"Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka."
(QS. An-Nisa': 34)
Namun yang seringkali terjadi, sebagian kalangan beranggapan bahwa nafkah suami kepada istri adalah biaya kehidupan rumah tangga atau uang belanja saja. Pemandangan sehari-harinya adalah suami pulang membawa amplop gaji, lalu semua diserahkan kepada istrinya.

Cukup atau tidak cukup, pokoknya ya harus cukup. TInggallah si istri pusing tujuh keliling, bagaimana mengatur dan menyusun anggaran belanja rumah tangga. Kalau istri adalah orang yang hemat dan pandai mengatur pemasukan dan pengeluaran, suami tentu senang.

Yang celaka, kalau istri justru kacau balau dalam mengatur keuangan. Alih-alih mengatur keuangan, yang terjadi justru besar pasak dari pada tiang. Ujung-ujungnya, suami yang pusing tujuh keliling mendapati istrinya pandai membelanjakan uang, plus hobi mengambil kredit, aktif di arisan dan berbagai pemborosan lainnnya.

Padahal kalau kita kembalikan kepada aturan asalnya, yang namanya nafkah itu lebih merupakan ‘gaji’ atau honor dari seorang suami kepada istrinya. Sebagaimana ‘uang jajan’ yang diberikan oleh seorang ayah kepada anaknya.

Adapun kebutuhan rumah tangga, baik untuk makan, pakaian, rumah, listrik, air, sampah dan semuanya, sebenarnya di luar dari nafkah suami kepada istri. Kewajiban mengeluarkan semua biaya itu bukan kewajiban istri, melainkan kewajiban suami.

Kalau suami menitipkan amanah kepada istrinya untuk membayarkan semua biaya itu, boleh-boleh saja. Tetapi tetap saja semua biaya itu belum bisa dikatakan sebagai nafkah buat istri. Sebab yang namanya nafkah buat istri adalah harta yang sepenuhnya menjadi milik istri.

Kira-kira persis dengan nafkah di awal sebelum terjadinya akad nikah, yaitu mahar atau maskawin. Kita tahu bahwa sebuah pernikahan diawali dengan pemberian mahar atau maskawin. Dan kita tahu bahwa mahar itu setelah diserahkan akan menjadi sepenuhnya milik istri.

Suami sudah tidak boleh lagi meminta mahar itu, karena mahar itu statusnya sudah jadi milik istri. Kalau seandainya istri dengan murah hati lalu memberi sebagian atau seluruhnya harta mahar yang sudah 100% menjadi miliknya kepada suaminya, itu terserah kepada dirinya. Tapi yang harus dipastikan adalah bahwa mahar itu milik istri.

Sekarang bagaimana dengan nafkah buat istri?
Kalau kita mau sedikit cermat, sebenarnya dan pada hakikatnya, yang disebut dengan nafkah buat istri adalah harta yang sepenuhnya diberikan buat istri. Dan kalau sudah menjadi harta milik istri, maka istri tidak punya kewajiban untuk membiayai penyelenggaraan rumah tangga. Nafkah itu ‘bersih’ menjadi hak istri, di luar biaya makan, pakaian, bayar kontrakan rumah dan semua kebutuhan sebuah rumah tangga.

Mungkin Anda heran, kok segitunya ya? Kok matre’ banget sih konsep seorang istri dalam Islam?
Jangan heran dulu, kalau kita selama ini melihat para istri tidak menuntut nafkah ‘eksklusif’ yang menjadi haknya, jawabnya adalah karena para istri di negeri kita ini umumnya telah dididik secara baik dan ditekankan untuk punya sifat qana’ah. Saking mantabnya penanaman sifat qana’ah itu dalam pola pendidikan rumah tangga kita, sampai-sampai mereka, para istri itu, justru tidak tahu hak-haknya. Sehingga mereka sama sekali tidak mengotak-atik hak-haknya.

Memandang fenomena ini, salah seorang murid di pengajian nyeletuk, “Wah, ustadz, kalau begitu hal ini perlu tetap kita rahasiakan. Jangan sampai istri-istri kita sampai tahu kalau mereka punya hak nafkah seperti itu.”

Yang lain menimpali, “Setuju ustadz, kalau sampai istri-istri kita tahu bahwa mereka punya hak seperti itu, kita juga ntar yang repot nih ustadz. Jangan-jangan nanti mereka tidak mau masak, ngepel, nyapu, ngurus rumah dan lainnya, sebab mereka bilang bahwa itu kan tugas dan kewajiban suami. Wah bisa rusak nih kita-kita, ustadz.”

Yang lain lagi menambahi, “Benar ustadz, bini ane malahan sudah tahu tuh masalah ini. Itu semua kesalahan ane juga sih awalnya. Sebab bini ane tuh, ane suruh kuliah di Ma’had A-Hikmah di Jalan Bangka. Rupanya materi pelajarannya memang sama ame nyang ustadz bilang sekarang ini. Cuman bini ane emang nggak tiap hari sih begitu, kalo lagi angot doang.”

“Tapi kalo lagi angot, ustadz, bah, ane jadi repot sendiri. Tuh bini kagak mao masak, ane juga nyang musti masak. Juga kagak mau nyuci baju, ya udah terpaksa ane yang nyuciin baju semua anggota keluarga. Wii, pokoknya ane jadi pusing sendiri karena punya bini ngarti syariah.”

Menjawab ‘keluhan’ para suami yang selama ini sudah terlanjur menikmati ketidak-tahuan para istri atas hak-haknya, kami hanya mengatakan bahwa sebenarnya kita sebagai suami tidak perlu takut. Sebab aturan ini datangnya dari Allah juga. Tidak mungkin Allah berlaku berat sebelah. Sebab Allah SWT selain menyebutkan tentang hak-hak seorang istri atas nafkah ‘eksklusif’, juga menyebutkan tentang kewajiban seorang istri kepada suami. Kewajiban untuk mentaati suami yang boleh dibilang bisa melebihi kewajibannya kepada orang tuanya sendiri.

Padahal kalau dipikir-pikir, seorang anak perempuan yang kita nikahi itu sejak kecil telah dibiayai oleh kedua orang tuanya. Pastilah orang tua itu sudah keluar biaya besar sampai anak perawannya siap dinikahi. Lalu tiba-tiba kita datang melamar si anak perawan itu begitu saja, bahkan kadang maskawinnya cuma seperangkat alat sholat tidak lebih dari nilai seratus ribu perak.

Sudah begitu, dia diwajibkan mengerjakan semua pekerjaan kasar layaknya seorang pembantu rumah tangga, mulai dari subuh sudah bangun dan memulai semua kegiatan, urusan anak-anak kita serahkan kepada mereka semua, sampai urusan genteng bocor. Sudah capek kerja seharian, eh malamnya masih pula ‘dipakai’ oleh para suaminya.

Jadi sebenarnya wajar dan masuk akal kalau untuk para istri ada nafkah ‘eksklusif’ di mana mereka dapat hak atas ‘honor’ atau gaji dari semua jasa yang sudah mereka lakukan sehari-hari, di mana uang itu memang sepenuhnya milik istri. Suami tidak bisa meminta dari uang itu untuk bayar listrik, kontrakan, uang sekolah anak, atau keperluan lainnya.

Dan kalau istri itu pandai menabung, anggaplah tiap bulan istri menerima ‘gaji’ sebesar Rp 1 juta yang utuh tidak diotak-atik, maka pada usia 20 tahun perkawinan, istri sudah punya harta yang lumayan 20 x 12 = 240 juta rupiah. Lumayan kan?

Nah harta itu milik istri 100%, karena itu adalah nafkah dari suami. Kalau suami meninggal dunia dan ada pembagian harta warisan, harta itu tidak boleh ikut dibagi waris. Karena harta itu bukan harta milik suami, tapi harta milik istri sepenuhnya. Bahkan istri malah mendapat bagian harta dari milik almarhum suaminya lewat pembagian waris.

Semoga Bermanfaat.




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Mar 10, 2015

Kebaikan dan Kejahatan Tidak Sesederhana Yang Terlihat

Sebuah kapal pesiar mengalami kecelakaan di laut dan akan segera tenggelam. Sepasang suami istri berlari menuju ke skoci untuk menyelamatkan diri. Sampai di sana, mereka menyadari bahwa hanya ada tempat untuk satu orang yang tersisa. Segera sang suami melompat mendahului istrinya untuk mendapatkan tempat itu. Sang istri hanya bisa menatap kepadanya sambil meneriakkan sebuah kalimat sebelum skoci menjauh dan kapal itu benar-benar menenggelamkannya.

Guru yang menceritakan kisah ini bertanya pada murid-muridnya, 
“Menurut kalian, apa yang istri itu teriakkan?”
Sebagian besar murid-murid itu menjawab, 
“Aku benci kamu!”
“Kamu tau aku buta!!”
“Kamu egois!”
“Nggak tau malu!”
Tapi guru itu kemudian menyadari ada seorang murid yang diam saja. Guru itu meminta murid yang diam saja itu menjawab.  Kata si murid, 
“Guru, saya yakin si istri pasti berteriak, ‘Tolong jaga anak kita baik-baik’”.
Guru itu terkejut dan bertanya, 
“Apa kamu sudah pernah dengar cerita ini sebelumnya?”
Murid itu menggeleng. 
“Belum. Tapi itu yang dikatakan oleh mama saya sebelum dia meninggal karena penyakit kronis.”
Guru itu menatap seluruh kelas dan berkata, 
“Jawaban ini benar.”
Kapal itu kemudian benar-benar tenggelam dan sang suami membawa pulang anak mereka sendirian. 

Bertahun-tahun kemudian setelah sang suami meninggal, anak itu menemukan buku harian ayahnya. Di sana dia menemukan kenyataan bahwa, saat orangtuanya  naik kapal pesiar itu, mereka sudah mengetahui bahwa sang ibu menderita penyakit kronis dan akan segera meninggal. Karena itulah, di saat darurat itu, ayahnya memutuskan mengambil satu-satunya kesempatan untuk bertahan hidup.  Dia menulis di buku harian itu, 
“Betapa aku berharap untuk mati di bawah laut bersama denganmu. Tapi demi anak kita, aku harus membiarkan kamu tenggelam sendirian untuk selamanya di bawah sana.”
Cerita itu selesai. Dan seluruh kelas pun terdiam.

Guru itu tahu bahwa murid-murid sekarang mengerti moral dari cerita tersebut, bahwa kebaikan dan kejahatan di dunia ini tidak sesederhana yang kita sering pikirkan. Ada berbagai macam komplikasi dan alasan di baliknya yang kadang sulit dimengerti.

Karena itulah kita seharusnya jangan pernah melihat hanya di luar dan kemudian langsung menghakimi, apalagi tanpa tahu apa-apa.

Mereka yang sering membayar untuk orang lain, mungkin bukan berarti mereka kaya, tapi karena mereka menghargai hubungan daripada uang.

Mereka yang bekerja tanpa ada yang menyuruh, mungkin bukan karena mereka bodoh, tapi karena mereka menghargai konsep tanggung jawab.

Mereka yang minta maaf duluan setelah bertengkar, mungkin bukan karena mereka bersalah, tapi karena mereka menghargai persahabatan.

Mereka yang mengulurkan tangan untuk menolongmu, mungkin bukan karena mereka merasa berhutang, tapi karena menganggap kamu adalah sahabat.

Mereka yang sering mengontakmu, mungkin bukan karena mereka tidak punya kesibukan, tapi karena kamu ada di dalam hatinya.




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Mar 5, 2015

Ibu Adalah Sekolah Utama : Tergantung Bagaimana Kepala Sekolahnya?

Dalam konteks pengasuhan, sekolah pertama bagi anak adalah Ibu. Ibu adalah sekolah pertama dan terbaik bagi anak, karena secara psikologis: Ibu memberikan rasa nyaman bagi anak agar betah berlama-lama di dekatnya, menjadi tempat untuk curhat dan diskusi tentang banyak hal terutama menanamkan nilai-nilai agar anak menjadi tangguh menghadapi tantangan kehidupan.

Sulit bagi Ibu untuk fokus mendidik anak dan membuat mereka nyaman secara psikologis jika ia tidak mendapat dukungan, apalagi jika hanyut dalam perasaannya sendiri dan mudah stress. Ibu yang stress akan mudah emosi dan kurang sabar menghadapi anak-anak. Inilah gejala awal munculnya 'mother distrust' di mana anak jadi tidak betah di rumah dan merasa bahwa Ibu adalah sosok yang tidak mengenakkan. Semua fungsi dan tugas Ibu sebagai guru pertama dan utama akan dapat dipenuhi jika peran sebagai Kepala Sekolah yang dipikul Ayah berjalan maksimal.

Mother distrust muncul lagi-lagi karena peran ayah sebagai Kepala Sekolah hilang atau sangat kurang. Ayah lah yang seharusnya berpikir untuk membuat anak menjadi betah bersama ibunya, dalam hal ini: apakah kebutuhan psikologis Ibu. Ibu akan bisa memberikan rasa nyaman kepada keluarga jika ruang bathinnya nyaman. Dan Ayah lah yang berkewajiban menyamankan ruang bathin Ibu. Ada ruang dan waktu bagi Ibu untuk mencurahkan isi hatinya, misalnya: tidak hanya dibebani oleh pusingnya kenaikan harga-harga di luar. 

Menurut penelitian, perempuan (makhluk berkromosom XX) yang jiwanya sehat butuh mengeluarkan 20 ribu kata per hari. Ibu yang jarang diajak ngobrol santai oleh suaminya, maka bahasa tubuh dan nada bicaranya tidak mengenakkan. Menyusul anak akan resah, tak sabar dengan kelakuan anak, bahkan cenderung menjadikan anak sebagai sasaran pelimpahan emosi yang tidak semestinya. Jadi, endapan permasalahan dengan sang ayah dimanifestasikan dalam bentuk amarah yang tidak jelas kepada anak-anak. Terkadang, ada Ibu yang tetap sabar kepada anak-anaknya meskipun Ayah tak memberi ruang bagi jiwanya, tapi manifestasi ekstrimnya dalam bentuk penyakit fisik yang sulit sembuh.

Maka tugas wajib ayah adalah memberikan ruang, waktu dan suasana setiap hari bagi Ibu untuk bicara sebagai upaya untuk selalu menyehatkan jiwanya, mendengar keluh kesahnya. Rangkul Ibu untuk marah dan menangis kepada Ayah saja agar sehat jiwanya, agar Ibu bisa selalu memberikan bunga cinta untuk anak-anaknya.

Ibu yang sehat jiwanya dapat menjalankan tugasnya sebagai sekolah terbaik bagi putra-putrinya. Ia bisa tahan berjam-jam mendengar keluhan anak-anaknya. Ia mudah memaafkan anaknya. Ia menjadi madrasah yang baik untuk menanamkan nilai-nilai Robbany, dan hal ini harus didukung oleh Ayah yang memperhatikan bathinnya, disamping kesehatan fisiknya. Ibu harus sehat luar dalam. Ayah yang hebat, berawal dari suami yang hebat, yang mengerti jiwa dan kebutuhan pasangan. Singkatnya, bahagiakan pasangan kita, karean ia adalah madrasah utama bagi anak-anak kita.
~Bendri Jaisyurrahman~




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Jan 9, 2015

Menjadi Ibu Bahagia dan Bijak Di Era Platinum

Seminar dengan Ibu Elly Risman

Sebelum bicara tentang persoalan pengasuhan dan anak di era digital. Seorang ibu dan bapak seharusnya melihat kembali (look into yourself) atitude-atitude atau sikap-sikap yang perlu dibenahi bahkan direvolusi, yaitu dengan menengok diri sendiri :

  • Mengenali diri sendiri sebagai wanita paruh baya/midlife (usia 30 keatas) >>> dibahas panjang sekali tentang midlife.
  • Mengetahui sisa umur akan digunkan untuk apa
  • Midlife >>> midlescence (krisis paruh baya) pria dan wanita akan mengalami perubahan fisik dan emosi. Mengalami menopuse. Bukan hanya prempuan, laki-laki juga akan mengalami menapouse.
Mencegah krisis paruh baya :

  • Menerima! (QS. Ar-Rum : 54).
  • Selesai urusan dengan diri sendiri. Dengan menemukan benih masalah apakah : trauma masa kecil, kelelahan jiwa, mimpi-mimpi yang tidak terpenuhi, dsb.
  • Membuang trauma (konflik, bencana, dsb) >>> bisa dengan "Hand kataleptik"/mestimulasi diri sendiri.
  • Lakukan pekerjaan mulia, dengan : memaafkan dan berlapang dada (wa'fuanhum), meminta ampun (wastaghfirlahum), bermusyawarah, berdamai dengan persoalan dan menyelesaikan (Faidzaa azzamta fatawakkal alallah).
Tentang Otak :

  1. Batang otak >>> melawan, mempertahankan diri. Ada juga pada reptil.
  2. Otak tengah >>> perasaan
  3. Depan (topi) >>> fikiran
Manusia memiliki ketiganya. Yang jika diasah bagian otak tengah dan depan akan muncul berbagai macam kecerdasan. Tapi jika setiap waktu hanya berkutat pada masalah yang akan berfungsi hanya batang otak/korteks sehingga menjadi kasar, menyimpang, dsb.


  • Terima kenyataan. Setiap yang hidup pasti memiliki masalah, hanya bagaimana mengolah masalah agar semakin pintar dalam mengelola hidup.
  • Komunikasikan kebutuhan : mengertilah pasangan, perlu ruang, percaya diri, saling membantu untuk mekar di usia tahap kedua, bersama menghadapi masalah. Jangan sepotong-potong. Masalah anak bukan masalah ibu tapi juga ayah. Seorang ayah bukan peng-acc saja, seorang ayah adalah juga pengelola masalah. Jangan terima beres saja!
  • Bersyukur (QS. Al-Ahqaf : 15).
Tentang pengasuhan anak/generasi based on latar belakang masalah :

  1. Pemurtadan
  2. Miras
  3. Narkoba
  4. Games
  5. Pornografi
  6. Hamil diluar nikah
Bencana terbesar bukan tsunami, bukan banjir, bukan longsor, bencana tersebut adalah asbab dari bencana yang lebih besar : kerusakan otak pada generasi. Dibahas juga tentang pornografi. Betapa semua fihak saat ini sedang secara besar-besaran menggempur jiwa dan mental anak-anak kita dengan pornografi lewat hp, games, situs-situs porno, gay, lesbi, homo, incest dsb, dan semua itu sudah akan terlegitimasi secara legal. Kaum LGBT sudah meminta restu PBB untuk mengesahkan pernikahn sejenis di indonesia.

Pada slide juga ditampilkan hasil-hasil riset dan survey tentang kegiatan pornografi anak, dikenal oleh anak paling tinggi dari rumah mereka masing-masing. Akses terhadap gadget sangat sering. Sasaran pornografi yang utama adalah anak laki laki karena :

  1. Anak laki-laki memakai otak kiri lebih kuat
  2. Anak laki-laki mudah fokus
  3. Testosteron lebih banyak
  4. Alat vital anak laki-laki diluar
  5. Anak laki-laki yang 3S : smart, sensitive, spiritual. Sekolah di SDIT, dsb tidak menjamin anak-anak selamat dari ancaman tersebut.
  6. Anak laki-laki yang ber-ayah tapi tidak ber-ayah (tidak dekat, ayah tidak mau ikut campur, yang diurusin kerjaan melulu)
  7. Anak-anak yang ber-ibu tapi tidak ber-ibu (yang ibunya sehari bekerja di luar rumah anak-anaknya lebih berpotensi menjadi sasaran
  8. Anak-anak yang BLAST (Boring, Lonely, Angry, Afraid, Stress, Tired) salah satunya 6 tahun sudah SD. 
Anak perempuan lebih tidak terangsang dengan foto-foto/gambar, tapi lebih dengan kata-kata, chating room, sosok yang dicintai dsb yang tidak luput dari ancaman tindakan asusila di internet. 

Solusi :

  1. Revolusi Pengasuhan >>> salah satu orang tua harus berhenti bekerja! 
  2. Hanya kita yang harus menjadi baby sitter. Allah menitipkan anak-anak kepada kita bukan ART, bukan day care, bukan nenek, bukan tetangga!
  3. Dual parenting (pengasuhan anak yang dilakukan pasangan suami istri)
  4. Membuat perencanaan keluarga >>> laksanakan >>> evaluasi, begitu seterusnya
  5. Kuncinya : peran Ayah!
  6. Look into yourself!
Jika anak-anak sudah kecanduan gadget dan pornografi;

  1. Lakukan komunikasi berdampingan, jangan berhadapan
  2. Meminta maaf kepada anak atas tidak terpenuhinya hak-hak mereka. Ini penyebab utama anak mencari kesenangan-kesenangan di luar.
  3. Komunikasikan harapan-harapan kita kepada anak.
Sekian

Note :
Amanah ibu Elly: peserta diminta membagi ilmu ini kepada 3 orang, karena anak-anak kita bermain dan berinteraksi dengan mereka :

  1. Saudara kandung/ipar >>> anak mereka sepupu anak kita
  2. Tetangga 
  3. Orang tua kawan anak di sekolah!
Semoga bermanfaat. You can share if you care!




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Dec 8, 2014

Kutahan Amarahku, Suamiku

Suatu hari, dua orang wanita yang bersahabat saling bertemu dan bertukar cerita. Salah satu dari mereka lalu mengungkapkan rasa penasarannya bahwa sahabatnya terlihat sangat jarang sekali marah kepada sang suami, atas bagaimanapun perlakuan yang diterimanya. Lalu sang sahabat berkata,
"Ketika kemarahan itu sudah sampai di ubun- ubun, lalu aku masih menahannya dan mencoba tetap mendidik diriku untuk tetap mengingat, betapa jasanya yang dalam himpitan kesusahan, lelah dan penat, dia berusaha mencukupi nafkah untuk aku dan keluargaku. Dan tidak jarang pula, akhirnya dia melupakan perawatan atas dirinya sendiri. Aku seperti halnya kamu, adalah seorang wanita yang diciptakan lebih lemah dari pada lelaki. Dan saat kelemahanku itu hadir dan mengusik mereka, seribu satu kemakluman beliau hadirkan untuk tetap mengerti kekuranganku sebagai wanita. Terkadang keegoisan kami sama- sama datang, namun naluri mengalahnya atas perempuan manja yaitu aku, akan segera dimunculkan olehnya. Direngkuhnya aku dan terucaplah perkataan maaf. Dan, dari disanalah perdamaian kami tercipta. Dan kamipun semakin bertambah mesra. 
Tapi…. 
Tidak jarang pula, ketika rasa “keunggulannya” sebagai lelaki hadir dan membuatnya sedikit terbawa dalam ego, hal itu memang membuatku sedikit sakit hati, yah aku kan hanya manusia. Namun kesempatan itu tidak aku sia- siakan, aku tata batinku sedemikian rupa sehingga aku terlihat menyenangkannya dalam luasnya hatiku menerimanya. Aku yakin, Allah yang Maha melihat akan lebih ridho kepadaku saat itu. 
Saat tiada teman berbagi, dialah yang menyediakan pundaknya yang kuat untukku menangis. Kekuatan pikiran dalam logisnya dia berpikir, yang jelas- jelas memang lebih kuat dari pada aku, akhirnya memberi ruang bagiku sejenak untuk merasa nyaman dan terlindungi. Sekuat- kuatnya wanita didunia ini, tapi sesuai dengan fitrahnya, wanita tetap dan pasti akan merasa butuh diayomi oleh laki- laki.
Rasanya tiada teman yang paling pantas aku akrabi selain suamiku. Dan memang sebagai manusia biasa, dia tidak akan lepas dari kekurangan, seperti halnya aku. Lalu setelah semua itu aku sadari, untuk alasan apalagi aku harus menuntutnya menjadi sempurna? Dan dalam keterbatasan serta kekurangannya sebagai manusia, masih pantaskah aku menuntutnya untuk harus selalu berlaku dan memberi lebih kepadaku?
Dan bukan berarti aku merendahkan diriku sendiri atasnya, namun dengan kalimatku ini, aku mencoba sadar diri, betapa aku mempunyai banyak kekurangan sebagai wanita. Dan dia tetap memilih aku, dan memutuskan untuk menghabiskan sisa waktu hidupnya denganku, membimbing, mengayomi, dan menafkahi aku. Lalu berilah aku satu alasan, dari celah mana aku bisa tetap beralasan untuk tidak bisa menahan lidahku atas suamiku?"
Dengan menahan kemarahanku padanya, in sya Allah akan memberi gambaran jelas tentang diriku, istrinya, yang sebenar- benarnya. Jika aku selama ini belum dapat membuatnya bangga, mungkin saat inilah yang tepat bagiku mengukir kenangan yang dapat membanggakannya. Membuatnya bangga bahwa aku adalah istri yang dapat tetap mengertinya, bahkan dalam keadaan marah sekalipun. Setelah itu, aku yakin dia akan berkata pada hatinya, bahwa dia bersyukur telah meletakkan pilihan atas separoh hidupnya kepadaku.
Dan apakah kau tahu, bahwa suamiku adalah ladang amal yang In sya Allah akan membawa ku kepada surga Allah yang abadi. Keridhoannya adalah kunci pembuka pintunya, dan mengalah sedikit bukan berarti menjadi budaknya, namun sikap sabar itu yang justru akan memuliakan kita dihadapannya.
Maka, aku belajar untuk tidak merelakan hidup dan hatiku diatur oleh rasa. Rasa amarah, rasa benci, dan apapun yang justru akan membelokkan fokusku dari menghimpun pahala dari sang maha kuasa. Maka dari itu pula, aku ingin mencintai suamiku karena Allah. Hanya karena Allah saja. Jadi setiap kali aku marah kepadanya, aku akan kembali mengingat Allah dan mengingatnya hanya sebatas manusia yang penuh dengan kekurangan, seperti halnya aku. Hal itu yang menjauhkanku dari penghakiman apapun atas suamiku. Setelah itu, betapa hanya keteduhan yang akhirnya memenuhi hatiku, dan hilanglah amarahku."
Dari Ibnu Umar ra. berkata, Rasullullaah SAW. Bersabda,
“Setiap orang di antaramu adalah penanggung jawab dan setiap orang diminta pertanggung jawaban atas kepemimpinannya, seorang imam adalah penanggung jawab atas umatnya, ia diminta tanggung jawab atas kepemimpinannya, seorang suami penanggung jawab atas keluarganya, ia diminta tanggung jawab atas kepemimpinanya, seorang istri penanggung jawab atas rumah tangga suaminya (Bila suami pergi), ia diminta tanggung jawab atas kepemimpinanya.“ 
( HR. Ahmad, Abu Dawud dan Tirmidzi )
Semoga bermanfaat dan menjadi hikmah.




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Nov 25, 2014

Perempuan Sempurna

(Catatan Untuk ISTRI yang berusaha HEBAT tanpa SUAMI HEBAT)

Siapakah Kau, Perempuan Sempurna?
Ketika akhirnya saya dilamar oleh seorang lelaki, saya luruh dalam kelegaan. Apalagi lelaki itu, kelihatannya ‘relatif’ sempurna. Hapalannya banyak, shalih, pintar. Ia juga seorang aktivis dakwah yang sudah cukup matang. Kurang apa coba?

Saya merasa sombong! Ketika melihat para lajang kemudian diwisuda sebagai pengantin, saya secara tak sadar membandingkan, lebih keren mana suaminya dengan suami saya. Sampai akhirnya air mata saya harus mengucur begitu deras, ketika suatu hari menekuri 3 ayat terakhir surat At-Tahrim.

Sebenarnya, sebagian besar ayat dalam surat ini sudah mulai saya hapal sekitar 10 tahun silam, saat saya masih semester awal kuliah. Akan tetapi, banyak hapalan saya menguap, dan harus kembali mengucur bak air hujan ketika saya menjadi satu grup dengan seorang calon hafidzah di kelompok pengajian yang rutin saya ikuti. Ini terjemah ayat tersebut:
"Allah membuat istri Nuh dan istri Luth perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya, maka kedua suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikit pun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya); 'Masuklah ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka)'.”
"Dan Allah membuat istri Firaun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: 'Ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dari kaum yang lalim'.”
"dan Maryam putri Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari roh (ciptaan) Kami; dan dia membenarkan kalimat-kalimat Tuhannya dan Kitab-kitab-Nya; dan adalah dia termasuk orang-orang yang taat."

Oct 3, 2014

Kisah Nyata : Kisah Seorang Istri Yang Solehah

Usia istri Yaqin masih sangat muda, sekitar 19 tahun. Sedangkan usia Yaqin waktu itu sekitar 23 tahun. Tetapi mereka sudah berkomitmen untuk menikah. Istrinya Yaqin cantik, putih, murah senyum dan tutur katanya halus. Tetapi kecantikannya tertutup sangat rapi. Dia juga hafal Al-Qur’an di usia yang relatif sangat muda , Subhanallah.

Sejak awal menikah, ketika memasuki bulan kedelapan di usia pernikahan mereka, istrinya sering muntah muntah dan pusing silih berganti. Awalnya mereka mengira morning sickness karena waktu itu istrinya hamil muda. Akan tetapi, selama hamil bahkan setelah melahirkan pun istrinya masih sering pusing dan muntah-muntah. Ternyata itu akibat dari penyakit ginjal yang dideritanya. Satu bulan terakhir ini, ternyata penyakit yang diderita istrinya semakin parah. 

Yaqin bilang, kalau istrinya harus menjalani rawat inap akibat sakit yang dideritanya. Dia juga menyampaikan bahwa kondisi istrinya semakin kurus, bahkan berat badannya hanya 27 kg. Karena harus cuci darah setiap 2 hari sekali dengan biaya jutaan rupiah untuk sekali cuci darah. Namun Yaqin tak peduli berapapun biayanya,
yang terpenting istrinya bisa sembuh.

Pertengahan bulan Ramadhan, mereka masih di rumah sakit. Karena, selain penyakit ginjal, istrinya juga mengidap kolesterol. Setelah kolesterolnya diobati, Alhamdulillah sembuh. Namun, penyakit lain muncul yaitu jantung. Diobati lagi, sembuh. Ternyata ada masalah dengan paru-parunya. Diobati lagi, Alhamdulillah sembuh.

Sep 10, 2014

Balita Diajarkan Calistung Resiko Mengalami Mental Hetic Saat SD

Anak usia di bawah lima tahun (balita) sebaiknya tak buru-buru diajarkan baca tulis dan hitung (calistung). Jika dipaksa calistung si anak akan terkena 'Mental Hectic'.

''Penyakit itu akan merasuki anak tersebut di saat kelas 2 atau 3 Sekolah Dasar (SD). Oleh karena itu jangan bangga bagi Anda atau siapa saja yang memiliki anak usia dua atau tiga tahun sudah bisa membaca dan menulis,'' ujar Sudjarwo, Direktur Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Ditjen PNFI Kemendiknas, Sabtu (17/7).

Oleh karena itu, kata Sudjarwo, pengajaran PAUD akan dikembalikan pada 'qitah'-nya. Kemendiknas mendorong orang tua untuk menjadi konsumen cerdas, terutama dengan memilih sekolah PAUD yang tidak mengajarkan calistung. Saat ini banyak orang tua yang terjebak saat memilih sekolah PAUD. Orangtua menganggap sekolah PAUD yang biayanya mahal, fasilitas mewah, dan mengajarkan calistung merupakan sekolah yang baik. ''Padahal tidak begitu, apalagi orang tua memilih sekolah PAUD yang bisa mengajarkan calistung, itu keliru,''  jelas Sudjarwo.

Sekolah PAUD yang bagus justru sekolah yang memberikan kesempatan pada anak untuk bermain, tanpa membebaninya dengan beban akademik, termasuk calistung.  Dampak memberikan pelajaran calistung pada anak PAUD, menurut Sudjarwo, akan berbahaya bagi anak itu sendiri. ''Bahaya untuk konsumen pendidikan, yaitu anak, terutama dari sisi mental,'' cetusnya. Memberikan pelajaran calistung pada anak, menurut Sudjarwo, dapat menghambat pertumbuhan kecerdasan mental. ''Jadi tidak main-main itu, ada namanya 'mental hectic', anak bisa menjadi pemberontak,'' tegas dia.

Kesalahan ini sering dilakukan oleh orang tua, yang seringkali bangga jika lulus TK anaknya sudah dapat calistung. Untuk itu, Sudjarwo mengatakan, Kemendiknas sedang gencar mensosialisasikan agar PAUD kembali pada fitrahnya. Sedangkan produk payung hukumnya sudah ada, yakni SK Mendiknas No 58/2009. ''SKnya sudah keluar, jadi jangan sembarangan memberikan pelajaran calistung,'' jelasnya. 

Sosialisasi tersebut, kata Sudjarwo, telah dilakukan melalui berbagai pertemuan di tingkat kabupaten dan provinsi.  Maka Sudjarwo sangat berharap pemerintah daerah dapat menindaklanjuti komitmen pusat untuk mengembalikan PAUD pada jalurnya. ''Paling penting pemda dapat melakukan tindak lanjutnya,'' jawab dia. 

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Srie Agustina, Koordinator Komisi Edukasi dan Komunikasi Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN), menyatakan, memilih mensosialisasikan produk pendidikan merupakan bagian dari fungsi dan tugas BPKN untuk melakukan perlindungan terhadap konsumen.  

Dalam hal ini, kata Srie, BPKN memprioritaskan sosialisasi pada anak usia dini. Sebab berdasarkan Konvensi Hak Anak, setiap anak memiliki empat hak dasar.  Salah satunya adalah hak untuk mendapatkan perlindungan dalam kerugian dari barang dan produk, termasuk produk pendidikan. ''Untuk itu sejak dini anak dilibatkan, karena di usia itulah pembentukan karakter terjadi,'' papar Srie. 

Namun menurut Srie, mengedukasi tentang sebuah produk harus menggunakan metode khusus. Tidak dapat berwujud arahan dan larangan, namun dengan cara yang menyenangkan, salah satunya dengan festival mewarnai sebagai salah satu teknik untuk memberikan edukasi. ''Dengan mewarnai, mereka bisa terlibat dan merasa lebur di dalamnya, selain itu dalam gambar yang diwarnai tersebut disisipkan pesan-pesan yang ingin disampaikan,'' pungkasnya.




shared at WhatsApp family 2b WOW chapter 22
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Sep 6, 2014

Finding Husband

Telah dituliskan: Desember 31, 2012
Author: aliffahponpes 
Filed under: Goresan Pena Al-Iffah
#######

Hari ini adalah 9 hari pernikahan gue. hahaha bayangin aja gue yang urakan kayak gini ternyata dapet suami yang macho (bukan mantan cowok ataupun mantan copet). Subhanallah bangetz. Solehnya dan pengertiannya, gak da yang nandingin deh.

Berhubung status gue yang masih mahasiswa tingkat akhir di kota hujan, so, mesti relain dah berpisah sama akang untuk satu minggu. Ya selain  gue lagi nyelesein tugas akhir, akang yang seorang jurnalis juga mesti ngejar berita tentang kunjungan Presiden negaraku tercinta Indonesia ke negaranya David Bekam, eh Beckham ding! Kita berdua mesti sabar, baru aja nikah dua hari udah kepisah jarak dan waktu. yaelah lebai.

Tapi well, akhirnya hari itupun berakhir. Hari ini yayangku pulang dari London. Dan yang paling so sweet. Akang pengertian banget. Tahu gue lagi riweuh dia gak mau gue jemput di Bandara, doi bilang “jemput aja akang di stasiun bogor”. Akang ini sebenernya bukan orang sunda, doi orang Sulawesi, orang Bugis tepatnya. Gue yang orang sunda dengan spontan saat hari pertama kita nikah, dia gue panggil akang. Mulanya dia ketawa karena belum ada yang pernah panggil dia gitu. Tapi apapun akan akang lakukan demi kebahagian gue, istri tercintanya. hehehe

Kita sebelumnya gak pernah kenal dan baru ketemu 5 kali, pertama saat MR gue dan MR nya mempertemukan kami di sebuah mesjid di Kota Bogor, kedua saat dia datang melamar ke rumah, ketiga saat akad nikah, keempat dan kelima yaitu dua hari setelah pernikahan. Hahahaha kocak. Dia usianya emang lebih tua dari gue sih, kalo gak salah 10 tahun. So, gak kaget deh dia suka perhatian.

Tapi lemotnya gue, gue istri yang kagak guna. Selama doi pergi dan gue sibuk sama tugas akhir, gue lupa nyimpen fotonya dia, semua foto pernikahan pun ketinggalan di kampung. Helloooo ni zaman udah modern kale, iye tapi gue ubek-ubek Fb dan twitternya doi, tetep aja gue gak nemuin fotonya. Maklum orangnya juga gak narsis, so yang banyak di FB nya hanyalah foto-foto liputannya. Dengan berbekal memiliki no Hp nya, gue yakin pasti bisa ngenalin wajah teduh suami gue. 

Bismillah...
Hari ini gue beda dari biasanya, hahaha temen-temen kemaren ngajarin gue dandan, so hari ini gue dandan abis-abisan tapi gak menor juga. Ya, melaksanakan sunnah Rasul lah kawan. Di angkot, gue udah senyam-senyum serta dag-dig-dug ser mau ketemu yayang. Tiba-tiba ada sms mampir ke HP. Taraaaa!!! Gue buka inbox ternyata dari akang.

“Yang, aku masih dikereta nih, baru di stasiun  Cilebut. Maaf ya kalau kamu udah di stasiun ^^”

Waduh gimana nih, gue lagi kejebak macet sekarang, masih dalam angkot kadal (kampus dalam) pula. Harus cepet-cepet bales sms dan minta maaf nih. And Whaaaaaaaaaaaaaat. Hp gue mati. Ya Karim gue lupa nge-charger Hp semalam. Mampus dah gue.

Satu jam kemudian gue tiba di stasiun, ngos-ngosan karena lari-lari mencari akang, tapi gue bener-bener lupa sama wajah suami gue, terus Hp gue juga mati. Ya Allah, berharap suami gue nyapa duluan gitu atau ngeliat duluan. Ya Allah gimana nih, gue tengok kanan tengok kiri di stasiun tidak ada tanda-tanda kehidupan akang, hehehe.

Sekitar tiga puluh menit gue di stasiun, dan sampai saat itu pun gue gak nemuin suami gue. Ya iyalah orang lupa. Gue duduk lunglai di kursi stasiun, dan mulai putus asa. Malu rasanya dengan kebegoan gue yang lemot nginget wajah orang, suami sendiri lagi. Kan kalau gue bilang ke orang atau polisi, gue pasti bakal diketawain, masa gitu penganten baru lupa muka pasangannya.

Tepat disamping gue ada seorang cowok yang lagi tidur sambil memegang dua buah teh kotak yang bikin gue ngiler. Hehehe karena gue suka banget minum teh kotak. Ni orang tidur anteng banget, pake headset trus tidur di tengah-tengah keramaian kayak gini. Gue jadi inget diri gue sendiri yang mudah ngantuk juga di tempat mana pun. Sejenak gue liatin, nih orang jangan-jangan si akang, tapi tetep aja ngebleng di otak, gue kucek-kucek mata, tetep aja gak kebayang wajah akang. Tiba-tiba aja orang samping gue terbangun, dia kaget melihat gue dan tersenyum manis geto. Gue yang malu karena kepergok lagi ngepoin orang langsung minta maaf.

"Maaf, maaf. Maaf ya, maaf saya gak sopan. Saya lagi cari orang soalnya, saya kira mas orang yang saya cari...” gue minta maaf dengan membrondong kata maaf sama tuh cowok.

Tuh cowok malah mengernyitkan dahinya, dan langsung tersenyum ramah.

“Iya mbak gapapa. Emang mbak lagi nyari siapa?” Tanyanya, yeee ni orang malah yang ngepoin gue.

“Su... eh, orang yang baru pulang dari London” aduh hampir aja keceplosan, bisa diketawain gue kalau gue lagi nyari suami gue sendiri di stasiun.

“Saudara, mbak?” dia balik nanya.

“Hehehe, aduh mas susah saya ungkapkan dengan kata-kata.” ngeles yang pinter biar gak keliatan bloon.

“Oh...”

“Eh nih saya punya teh kotak, mbak mau?” tiba-tiba banget nih orang nawarin teh kotak yang gue sukai, tapi gue inget pesan nyokap katanya kalau di tempat umum jangan gampang nerima makanan atau minuman dari orang yang gak kita kenal, tahu-tahu itu udah dikasih obat bius atau semacamnya, trus gue ntar pingsan dan gue dirampok ma orang itu, atau gue diculik. Oh My God jangan dong gue kan belum ketemu akang, masa ntar tragis banget di koran “Seorang Istri Jurnalis, mati mengenaskan di Stasiun.” Wah gak banget, imajinasi gue yang terlalu ngalir kadang juga lebai. Sebisa mungkin gue tolak dengan halus tanpa menyinggung masnya.

“Mmm makasih mas, saya lagi gak haus. Silahkan buat mas saja.” tak lupa tersenyum manis agar masnya gak tersungging eh tersinggung.

“Mbak gak coba menghubungi orang yang mbak cari, siapa tahu saja ternyata orang yang mbak cari sudah pulang.” 

OMG. Iya juga ya, karena akang kelamaan nunggu, akang pulang duluan gitu ke rumah, mungkin aja kan, lagian gue kan gak bisa dihubungi karena Hp lagi mati.

“Mbak... Mbak...” Cowok itu mengibaskan tangannya ke depan muka gue yang lagi bengong.

“Eh, iya mas...”

“Mbak, sudah coba hubungi belum orang yang mbak cari?” tanyanya lagi padaku.

“Mmm, Hp saya mati jadi gak bisa hubungi dia.”

Cowok itu membuka ransel, mengambil Hp dan menyodorkannya pada gue. “Nih mbak, saya pinjamkan Hp saya. Mbak hafal nomor Hp orang yang mbak cari gak?

Nomor HP?! Ahaaa! Aku ingat nomor Hp akang, maklum karena kurang kerjaan kalau ngelamun, ya ngafalin nomor Hpnya.

“Oh iya, saya hafal nomor Hpnya.”

“Berapa mbak nomor Hpnya biar saya ketikin”

Ya ampun nih cowok, mau ketikin segala, dipikirnya gue kagak bisa apa ngetik sendiri.

“0812xxxxxxxx”

Dia memberikan Hpnya. 

“Nomor yang anda hubungi sedang sibuk” ya, sibuk. tambah lemes deh.

“Nih mas, terima kasih. Orangnya gak bisa saya hubungi.”

Saat melihat Hp ni cowok gue jadi inget sesuatu.

“Oh iya, Hp mas setipe sama Hp saya deh. Mas bawa chargeran Hp gak?” Ngarep banget gue.

“Bawa mbak. Boleh, silahkan mbak pinjam.” Dia kembali mengambil barang dari ranselnya dan memberikan chargeran Hpnya.

Tanpa pikir panjang gue langsung tengok kiri-kanan mencari sumber listrik.

“Mas, saya pinjam bentar ya chargerannya. Mas masih lamakan disini?”

Cowok itu tersenyum dan mengacungkan jempolnya, tanda iya. Gue langsung lari mencari sumber listrik di stasiun ini, dan akhirnya gue dapet colokan sumber listrik di sebuah warung penjual donat alias “Dunkin Donuts”. Ckckck, seumur hidup baru ke dunkin donuts cuma buat nyarjer Hp. Tanpa pikir panjang gue langsung colokin tuh chargeran ke colokan, setelah satu menit gue hidupin Hp. Waw, banyak banget SMS yang membrendel Hp gue dari dua nomor. Nomor akang dan nomor operator yang mengabarkan bahwa gue barusan dihubungi oleh nomor akang. Huhuhu akang maafin istrimu yang dodol ini, pasti akang sekarang juga lagi bingung nyariin. Segera gue telpon suami gue tercinta.

“Tuuuuuuut... Asalamualaikum...” suara ngebass suami gue terdengar. Haduh gue makin merasa bersalah.

“Walaikumsalam, akang...” gue gak bisa meneruskan kata-kata gue karena malu.

“Halo Ria sayang, kamu di mana dek?”

“Akang, aku... Aku... Akang dimana? Maafin aku kang...” nangis bombai gue karena merasa berdosa membuat suami gue menunggu.

“Dek, kamu kenapa nangis? Akang masih di satsiun nih, nungguin adek.”

Haaa... OMG ternyata akang masih ada di stasiun. Gue langsung nyari sesosok cowok yang lagi nelpon di luar Dunkin Donuts. Aduh terlalu banyak orang di stasiun.

“Akang, akang maafin aku, akang di mana? Aku segera jemput akang nih.”

“Tut tut tut tut” bunyi Hp dimatikan. Huaa jangan-jangan akang marah, jadi matiin Hpnya. Gue lemes tak berdaya, dan menutup wajah dengan kedua tangan.

Tiba-tiba sebuah teh kotak disodorkan ke samping gue. Gue kesel amat nih sama pelayan dunkin donuts, gak tahu apa orang lagi sedih.

“Maaf mbak saya gak pesen teh kotak.” jawab gue ketus.

Kok pelayannya diem. Gue menoleh kepada orang yang memberikan gue teh kotak, eh ternyata bukan pelayan tapi cowok yang gue pinjem chargerannya. Mungkin dia mau ambil chargerannya kali ya.

“Eh mas maaf, ini chargerannya mau diambil ya” gue langsung mencabut chargeran dari colokan sumber listrik dan menggulungnya.

“Akang ada di depan kamu sayang...”

What! Ni orang berani banget. Eh tapi tunggu maksudnya apa, gue mengernyitkan dahi bingung dengan apa yang dikatakan cowok pemilik chargeran.

“Maksud lo?” dengan spontan gue nanya. Dia mengernyitkan dahinya.

“Maria Ulfa, ini akang. Pria yang nikahin Ria sembilan hari yang lalu” jawabannya mantap sambil tersenyum.

Gue melongo dan salting, sumpah gue masih gak percaya, apa iya cowok depan gue akang. Parah banget.

“Hari ini akang masih maafin kamu karena kamu lupa wajah akang, tapi satu hal yang harus kamu inget. In sya Allah akang gak akan lupa sama wajah polos istri akang tersayang hehehe.”

Air mata gue berderai tak tertahan gue bener-bener malu, jadi selama beberapa menit yang lalu gue kelihatan banget begonya depan suami gue sendiri.

“Diminum Teh Kotaknya, waktu akang baca CV kamu, katanya minuman kesukaan kamu teh kotak kan?”

Huwaaa tambah malu gue, dia bisa inget apa yang jadi kesukaan gue, sedangkan gue sama wajah suami gue sendiri aja lupa.

“Akang, aku...” pipiku memerah seketika menahan malu.

“Sebelum pulang kita makan donat dulu ya disini.” tangan akang mencubit pipi merahku.
-Disadur dari kisah nyata_Herlin Herliansah-




shared at WhatsApp family 2b WOW chapter 22
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Malam Terakhir

Kisah ini terjadi di Malaysia beberapa tahun yang lalu. Namun penyesalan berkepanjangan terus mengikuti sang istri.

Berikut ini kisah lengkapnya seperti diterjemahkan secara bebas dari laman fitrihadi.com :

Sebenarnya kami adalah pasangan yang romantis. Bahkan, teman-teman sering memperbincangkan keharmonisan kami. Meskipun bekerja, aku tetap melayani suami dan mengurus anak-anak dengan baik. Aku bersyukur suami memahamiku dengan baik. Ini membuat aku semakin sayang kepadanya. Sementara suamiku, di tengah kesibukannya, ia juga selalu membantu mengerjakan pekerjaan-pekerjaan domestik. Ia juga sering mengimamiku shalat. Aku bahagia dengan hubungan kami.

Hari itu, Senin. Aku ingat betul. Aku pergi ke kantor pagi-pagi karena banyak urusan yang harus aku selesaikan. Termasuk janji bertemu dengan sejumlah klien. Biasanya jam 6 petang aku sudah berada di rumah, hampir bersamaan dengan azan Maghrib berkumandang. Aku lihat suamiku telah bersiap-siap untuk shalat Maghrib. Pun anak-anak telah tampil rapi, mereka sudah mandi dan tampak riang bersama ayahnya. Aku lihat suamiku sangat bahagia bersama anak-anak petang itu.

Ba’da Maghrib, kami keluar ke sebuah restoran. Jaraknya sekira 5 kilometer dari rumah. Sepanjang perjalanan kami bergurau, ngobrol ke sana kemari, disertai tawa yang kadang-kadang lepas. Aku merasakan kegembiraan suamiku petang itu lain dari biasanya. Cara bercandanya, cara tersenyum dan tertawanya. Dalam hati aku hanya bisa bersyukur dan berbahagia.

“Sudah jam 12.30 tengah malam, Bang. Ayo pulang,” kataku setelah melihat jam tangan. Tak terasa sudah larut. Tanpa banyak bicara, suamiku pergi ke kasir.

Kami tiba di rumah dua puluh menit kemudian. Anak-anak kami yang jumlahnya tiga orang segera masuk rumah dan tidur. Usia si bungsu baru tujuh tahun, sedangkan si sulung berusia 12 tahun. Aku juga mulai mengantuk. Maklum, di jam segini dan setelah perut terisi dengan makanan lezat restoran tadi, bawaannya ingin langsung tidur saja. Di saat seperti itu suami membelai rambutku, ia menginginkan sesuatu. Tapi mataku terasa berat, aku ingin tidur.

Suami membisikiku, ini permintaan terakhirnya. Namun, aku berpikir, aku mengantuk dan dia juga mungkin kecapekan. Lebih baik besuk saja. Perlahan-lahan suami melepaskan pelukannya.

Pagi harinya, ada perasaan tak menentu. Seperti ada hal besar yang akan terjadi. Aku menelpon suami, tetapi tidak dijawab. Hingga kemudian aku dikejutkan dengan telepon dari kepolisian. Mereka mengabarkan bahwa suamiku kecelakaan dan memintaku segera datang ke rumah sakit. Hatiku seakan pecah saat itu. Aku ke rumah sakit, tetapi segalanya telah terlambat. Suamiku menghembuskan nafas terakhirnya sebelum aku tiba di sana. Air mata menjadi saksi betapa aku sangat kehilangan dirinya.

Yang lebih kusesali, meskipun aku telah ridha dengan takdir dari-Nya, aku tidak memenuhi permintaan di malam terakhirnya. Hatiku dihinggapi perasaan bersalah yang luar biasa. Aku takut jika suamiku pergi menghadap-Nya dalam kondisi tidak ridha kepadaku. Dan aku tidak sempat meminta maaf kepadanya karena kini ia telah terbaring kaku.

Aku jadi ingat dengan hadits Nabi, “Demi Allah yang jiwaku di tangan-Nya, tiada seorang suami yang mengajak istrinya tidur bersama, lalu ditolak isterinya, maka malaikat yang di langit akan murka kepada istrinya itu hingga suami memaafkannya.”

Setiap kali teringat suami, mataku gerimis. Pipiku basah. Aku hanya bisa memohon ampun kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Semoga kisah ini menjadi pelajaran bagi seluruh wanita muslimah di segala penjuru dunia. Jika suamimu memintamu, sepanjang kau mampu, penuhilah. Sebab engkau tak pernah tahu kapan tiba-tiba Allah mengambil suamimu. Dan semoga engkau selalu mendapatkan rahmat-Nya, tersebab suami yang selalu ridha padamu kapan pun juga.




shared at WhatsApp family 2b WOW chapter 22
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Sep 5, 2014

Pengaturan Keuangan

Apakah Anda tahu berapa besar gaji pasangan Anda? Agar masalah keuangan tidak merusak keharmonisan keluarga Anda, pastikan Anda dan pasangan jujur soal masalah yang satu ini. Sebelum menikah, persoalan keuangan mungkin tidak menjadi sebuah hal yang penting untuk dibahas. Saat sudah menikah, tentu saja ada hal-hal baru yang akan Anda alami bersama pasangan Anda. Tiba-tiba, masalah keuangan kini menghampiri Anda dan pasangan Anda. Bila dulu Anda tidak mengurusi soal gaji si dia, setelah menikah, mau tidak mau, Anda harus sama-sama tahu berapa besarnya gaji pasangan Anda.

Untuk membangun hubungan yang harmonis dalam sebuah keluarga, memang tak semudah yang dibayangkan. Pasti selalu saja ada masalah yang mengganjal, bahkan tak terselesaikan, misalnya tentang masalah keuangan. Nah, yang harus Anda pahami dalam masalah keuangan keluarga ialah tentang keterbukaan atau kejujuran terhadap pasangan mengenai keuangan yang dimilikinya. Jadi, jangan hanya terfokus pada pengelolaan keuangan, penghasilan, atau tabungan sebab, percaya atau tidak, sebenarnya akar masalah keuangan keluarga justru terletak pada masalah “kejujuran” antar pasangan lho.

Keharmonisan Rumah Tangga
Survei yang dilakukan National Endowment for Financial Education di Amerika menyebutkan, dari sampel 2.035 orang dewasa yang diambil, 33 persen orang memilih berbohong tentang masalah keuangan pada pasangannya. Seperti dilansir huffingtonpost.com, survei ini juga menyebutkan 35 persen pasangan merasa telah dibohongi oleh pasangannya dalam masalah keuangan.
Tak aneh memang, sebab yang namanya masalah keuangan selalu sensitif, apalagi jika sudah dihubung-hubungkan dengan yang namanya keluarga. Dalam buku yang ditulis Maire Allvine, The Family CFO: The Couple’s Business Plan for Love and Money, diungkapkan bahwa sebagian besar pasangan suami-istri tidak tahu cara yang benar untuk membicarakan keuangan. Penulis yang juga merupakan financial planner ini menegaskan kebanyakan dari mereka justru bereaksi sangat emosional saat membicarakan uang. Bahkan tak sedikit di antara pasangan suami-istri yang saling mencintai ini lebih memilih untuk tidak membicarakan soal uang sama sekali agar terbebas dari perdebatan atau konflik seputar keuangan keluarga.
Hati-hati bagi Anda yang suka tertutup dengan masalah keuangan dengan pasangan Anda. Jangan biarkan berlarut- larut. Ibarat efek bola salju, justru ketidaktegasan dalam penyelesaian masalah keuangan ini akan berdampak buruk bagi keberlangsungan keluarga Anda. Bahkan, saking rumitnya, tak sedikit pasangan yang menjadikan alasan keuangan ini untuk berpisah alias bercerai. So, daripada menjadi bahan pertikaian, lebih baik saling terbuka dan jujur saja, bukan? Dalam berumah tangga, keterbukaan diperlukan dalam segala hal, termasuk masalah keuangan.
Istri biasanya menuntut suami untuk terbuka tentang jumlah gajinya setiap bulan, begitu juga sebaliknya, sang istri juga harus pandai “berhitung” dalam mengelola keuangannya. Sedangkan untuk istri yang bekerja, idealnya ia juga melakukan hal sama seperti apa yang dipintanya kepada pihak suami agar rasa kebersamaan yang dijalankannya ini menjadi jauh lebih positif.
Menurut Ligwina Hananto, CEO Quantum Magna Financial, istri harus jujur tentang jumlah penghasilannya, sebagaimana suami yang jujur tentang jumlah penghasilannya setiap bulan. “Kita harus membantu suami jika penghasilan kita ternyata lebih besar. Jangan egois dengan mengatakan uangmu adalah uangku, tapi uangku adalah uangku sendiri. Penggabungan penghasilan suami dan istri itu berguna untuk memperbesar jumlah tabungan yang bisa disisihkan bagi masa depan anak,” jelas Ligwina.

Hilangkan Kebiasaan Buruk
Bagaimana merancang keuangan keluarga agar tiap bulan tidak hanya habis untuk pengeluaran harian, tapi bisa juga disisihkan untuk ditabung bahkan berinvestasi?
Agar pengelolaan keuangan keluarga lebih terencana, Anda perlu menyusun anggaran alias rancangan bujet. Dari sini Anda bisa melihat dengan terperinci lalu lintas keluar-masuknya keuangan Anda. Untuk bagian ini, Anda diwajibkan melakukan perhitungan anggaran bersama pasangan.
Selain meningkatkan keharmonisan rumah tangga, cara ini terbilang ampuh untuk mengedukasi pasangan yang terbilang boros. “Sering kali masalahnya bukan terletak pada penghasilan yang kurang, tapi kebiasaan yang salah dalam mengelola uang,” ungkap Ligwina. Sebenarnya mengatur keuangan keluarga tidaklah sulit. Kuncinya hanya masalah keterbukaan atau kejujuran, selebihnya biar kedisiplinan Anda dan pasangan dalam mengelola sistem penganggaran yang telah dibuat bersama ini.

Tip Mengelola Anggaran Bersama
Rencana keuangan yang realistis membantu Anda dan pasangan untuk bersikap objektif soal pengeluaran uang keluarga. Tak perlu terlalu ideal sehingga lupa kebutuhan diri sendiri. Tak ada salahnya memasukkan kebutuhan pergi ke salon, berlibur bersama keluarga, dan membeli kebutuhan pribadi (shopping). Yang penting, anggarkan secara realistis keuangan keluarga Anda terlebih dahulu, dan patuhilah.

Berikut ini cara-cara sederhana untuk mengelola keuangan keluarga Anda.
  • Pahami antara “Butuh” dan  “Ingin” : Tak jarang kita suka membelanjakan uang untuk hal yang tak terlalu penting atau hanya didorong oleh rasa keinginan, bukan kebutuhan. Buatlah daftar berupa tabel yang terdiri dari kolom untuk item belanja, kebutuhan dan keinginan. Setelah mengisi kolom item belanja, isilah kolom “kebutuhan” dan “keinginan” dengan tanda cek (V). Dari sini, pertimbangkan dengan lebih matang benda atau hal yang perlu Anda beli atau tidak.
  • Hindari Utang : Godaan untuk hidup konsumtif semakin besar. Tapi, bukan berarti dengan mudah Anda membeli berbagai benda secara kredit. Tumbuhkan kebiasaan mengelola keuangan secara sehat. Mungkin Anda bisa memulainya dari hal yang paling sederhana, seperti tak memiliki utang.

  • Meminimalkan Belanja Konsumtif : Pada kenyataannya, hal inilah yang sulit. Pertama-tama, yang harus Anda ingat adalah bahwa Anda telah terikat dengan yang namanya anggara keluarga, jadi jangan biarkan Anda terus bersikap konsumtif. Lucunya, kebanyakan pasangan justru hanya mampu menahan belanja konsumtif yang sifatnya “pengeluaran” besar, seperti belanja pakaian dan gadget. Sedangkan yang kecil seperti nongkrong di kafe atau restoran dengan teman-teman kantor, tak tertahankan, padahal Anda bisa gunakan pengeluaran ini untuk menabung atau memenuhi kebutuhan lain. Kebiasaan tersebut boleh saja Anda lakukan, asalkan hal itu tidak mengganggu keuangan keluarga Anda.

  • Tetapkan Tujuan atau Cita-cita Finansial : Susun target keuangan yang ingin Anda raih secara berkala bersama pasangan. Tetapkan tujuan spesifik, realistis, terukur, dan dalam kurun waktu tertentu. Tujuan ini membantu Anda lebih fokus menjalankan rencana keuangan keluarga. Misalnya, bercita-cita membeli rumah atau kendaraan baru.

  • Menabung : Anda dan pasangan perlu me-mindset hal ini. Usahakan setelah menerima gaji, sisihkan untuk tabungan dalam jumlah yang telah Anda rencanakan sesuai tujuan atau cita-cita finansial keluarga Anda. Sebaiknya Anda memiliki rekening terpisah untuk tabungan dan kebutuhan sehari-hari.

  • Dana Darurat : Dalam penyusunan anggaran keuangan keluarga, pastikan Anda menyiapkan dana darurat. Sisihkan sekitar 20–30 persen dari penghasilan awal Anda, dan pisahkan dana ini ke dalam tabungan tersendiri. Ingat, karena sifatnya yang “darurat”, jadi tabungan ini hanya dapat digunakan dalam situasi genting.

  • Berinvestasilah : Tentu Anda tak akan puas dengan hanya menunggu tabungan membubung. Padahal cita-cita Anda dan keluarga “selangit”. Inilah saat yang tepat untuk mulai berinvestasi. Takut akan risiko investasi? Tak perlu khawatir, Anda hanya perlu belajar pada ahlinya. Konsultasikan keuangan Anda dengan ahli keuangan yang andal





shared at WhatsApp family 2b WOW chapter 22
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Sep 4, 2014

Jarak Usia Kakak dan Adik

Apa kelebihan dan kekurangan memiliki dua anak dalam jangka waktu tertentu? Meskipun setiap anak dan keluarga berbeda-beda, secara umum, paparan berikut dapat menggambarkan situasi yang akan dialami serta konsekuensinya. 

Jarak usia kakak-adik - Konsekuensi bagi orang tua - Konsekuensi bagi kakak-adik
  • Jarak 1 – 2 tahun

Anda hanya akan punya sedikit waktu untuk dihabiskan bersama pasangan. Banyak hal yang harus dipikirkan setiap hari. Kelebihannya, karena usia kakak adik dekat, biasanya hubungan mereka cukup akrab dan Anda tak harus terus-menerus menemani.
Kedekatan hubungan kakak-adik biasanya sangat erat. Satu sama lain memiliki minat yang kurang lebih sama. Di sisi lain, tingkat persaingan cukup tinggi, terutama pada kakak-adik dengan jenis kelamin yang sama.

  • Jarak 3 – 4 tahun

Ritme hidup berjalan lebih santai dibandingkan mereka yang jarak usia anaknya 1 – 2 tahun. Lebih banyak waktu untuk memperhatikan anak satu persatu.
Bagi si sulung, kehadiran adik akan dihadapi dengan lebih baik. Si sulung selama 3 – 4 tahun telah cukup membangun fondasi bonding dengan orang tua. Ia tidak merasa terancam dengan hadirnya adik. Kakak biasanya menempatkan diri sebagai pembimbing adik

  • Jarak 5 tahun atau lebih

Fase menjadi orang tua akan lebih panjang. Ayah dan ibu dapat menikmati setiap kehadiran anak dengan lebih tenang dan fokus selama masa balita.
Hubungan antar saudara belum tentu erat. Seolah orang tua membesarkan dua anak tunggal di waktu berbeda. Sehingga perilaku dan kecenderungan si adik tidak dapat diprediksi berdasarkan sikap dan perilaku si kakak. 
Demikian semoga bisa menjadi wawasan dan pertimbangan kita calon orang tua dalam mengatur jarak putra-putri kita demi perkembangan mereka.
_artikel ayah bunda_




shared at WhatsApp family 2b WOW chapter 22
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Aug 29, 2014

Merebut Hati Suami

Ngomong-ngomong, Istri mana sih yang tidak ingin dicintai oleh suaminya? Perempuan mana yang tidak bahagia dan bersyukur saat semakin disayang oleh pasangan hidupnya? Yuk kita belajar bagaimana merebut hati suami dan membuatnya semakin sayang pada kita. 
Sebagaimana dilansir Womanatics, ada 9 cara yang bisa kita lakukan : 

Buang Jauh-Jauh Keinginan Membuatnya Cemburu
Tak sedikit yang menyarankan untuk membuat suami cemburu agar kembali jatuh cinta. Dalam beberapa kasus mungkin bisa berhasil. Namun perlu diketahui bahwa dekat dengan pria lain untuk membuatnya cemburu itu artinya Anda sedang pamer sikap romantis yang Anda dapatkan dari pria lain. Atau Anda memang masih bisa Ge-eR mendapati orang lain memuji Anda? Hati-hati, tidak semua pria senang merasa terancam. Salah satu alasan mereka menikahi Anda adalah untuk memiliki rasa nyaman karena seutuhnya Anda menjadi miliknya. Jika sesudah menikah suami masih harus berebut dengan orang lain, ini bisa menjadi membuat rasa dan kepercayaannya pada Anda terkikis.

Menjadi Sosok yang Lembut
Setinggi apapun jabatan Anda, sekeras apapun pekerjaan Anda, bagi pria, wanita adalah simbol kelembutan, kebaikan, cinta, dan kasih sayang. Bersikaplah lembut padanya, pada anak-anak, pembantu, juga pada diri sendiri. Jangan terbiasa bersikap kasar dan menyakiti orang lain, siapapun itu.

Bersikap Baik pada Keluarga dan Orang-Orang di Sekitarnya
Sebagaimana kita mencintai keluarga dan orang-orang di sekitar kita, lakukan hal yang sama pada keluarga dan orang-orang di sekitar suami. Bagi pria, orang tua, saudara, dan teman-teman adalah tanggung jawab mereka. Saat Anda masuk ke keluarganya ia tetaplah sama, seorang anak, saudara, dan sahabat. Hanya kini perannya bertambah menjadi seorang suami dan ayah. Jadi, bersikap baiklah pada keluarga dan teman-temannya.

Menjadi Pilar Kekuatan Baginya
Wanita menyukai  pria yang memiliki kekuatan dan berkuasa. Itu membuat kita merasa nyaman dan aman untuk bersandar di pundaknya. Pria tidaklah berbeda. Mereka juga menyukai wanita yang kuat secara fisik, moral, dan sosial. Kuat bukan berarti mudah marah dan memiliki sikap yang kasar. Namun kita harus cukup kuat untuk mendukungnya kapanpun dia membutuhkan. Dalam masa sulit sekalipun, kita harus tetap bisa menjalankan peran sebagai istri dan ibu dengan baik. Terpenting, kuat untuk membelanya di depan umum, bagaimanapun sulitnya keadaan di rumah.

Buat Dia Merasa Dicintai dan Diinginkan
Siapa yang tak ingin dicintai dan diapresiasi oleh orang yang dicintainya? Bagi wanita, sekritis apapun keadaan, terpenting suami tetap mencintai Anda bukan? Pria juga tidak berbeda. Penting pula bagi mereka untuk selalu merasa dicintai. Jika perlu, ungkapkan betapa Anda sangat mencintainya.

Percaya Bahwa Ia Mencintai Anda
Walaupun sangat mencintai wanitanya, seringkali pria tidak mau terlalu sering mengungkapkan. Jadi jangan heran dan cemas jika 100 kata cinta Anda hanya dibalas sekali saja oleh mereka. Secara alami wanita memang mudah mengekpresikan perasaannya. Sementara pria, banyak dari mereka yang khawatir jika mengucapkan kata cinta akan membuat mereka terlihat cengeng dan tidak jantan (He he… Kasihan ya Bund, cowok tidak bisa bebas berekspresi :D).

Jadi Sumber Inspirasi
Pria akan sangat menghargai wanita yang bisa menjadi sumber inspirasi baginya. Inspirasi ini bisa semacam alasan yang membuatnya menghentikan kebiasaan-kebiasaan buruk, berbuat lebih baik, bersikap lebih baik, dan menjadi manusia yang jauh lebih baik dari sebelumnya.

Setia
Saat pria selingkuh, wanita lebih mudah memaafkan. Namun saat wanita selingkuh, ego dan harga diri seorang pria terluka sehingga mereka jadi lebih sulit memaafkan. Saat melintas godaan untuk berselingkuh, salah satu tips jitu untuk mempertahankan kesetiaan adalah mengingat akibat yang ditimbulkan. Anak menjadi korban, rumah tangga berantakan, orang di sekitar memiliki penilaian buruk, orang tua kecewa, bahkan mungkin Anda bisa kehilangan pekerjaan. Cobalah beberapa beberapa tips untuk menjaga keutuhan rumah tangga. Dan bagi Anda yang pernah selingkuh dan suami memaafkan, bersyukurlah dengan berjanji pada diri sendiri untuk tidak akan berbuat kesalahan yang sama. Jika kita berani bermain api, bukan hanya diri sendiri yang terbakar, orang-orang yang menyayagi dan kita sayangipun dapat ikut terluka.

Menjadi Orang Kepercayaannya
Pria tidak biasa terlihat lemah di depan orang lain. Mereka tidak suka dikasihani dan terlihat nelangsa. Itulah sebabnya pria akan mencari sahabat/pasangan yang mau memahami mereka tanpa membuatnya kehilangan kepercayaan diri. Jika suami rela membagi kesulitannya pada Anda, itu artinya ia yakin telah menemukan pasangan yang bisa menjadi tempat berbagi. Jaga rahasia (termasuk kelemahannya) dan hargai apa yang dilakukan. Saat menemukan pasangan yang bisa membuatnya nyaman, pria bahkan rela jungkir balik melakukan apapun untuk Anda. Poin terakhir ini sangatlah penting. Istri memang harus menjadi orang yang paling dipercayai oleh suami. Suami harus mudah dan nyaman mendiskusikan kelemahan, kegagalan, dan ketidakmampuannya senyaman saat ia membicarakan kelebihan, kesuksesan, dan kemampuannya.

9 cara membuat suami makin sayang istri di atas kelihatannya sangat mudah. Bagi yang terbiasa bersikap lembut dan penyayang memang tidaklah sulit. Bagi yang belum terbiasa, jangan khawatir. Asal mau mencoba, biasanya kita akan terbiasa dan tanpa sadar sudah bisa melakukan tips-tips di atas tanpa merasa kesulitan.
Semoga bermanfaat




shared at WhatsApp family 2b WOW chapter 22
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Aug 22, 2014

Dari Meminang Istri Hingga Mendidik Anak

  • Acara halal bil halal dilarang bawa pacar. Sebab pacar itu pasangan yang tidak halal. 
  • Hari ini kamu mau ikut lomba panjat pinang atau panjatkan doa agar dipinang? 
  • Jomblo itu kaum terjajah. Terjajah oleh impian kapan nikah. Saat akad terucap, itulah proklamasi kemerdekaannya! 
  • Memilih pasangan yang cakep memang bukan yang utama. Tapi kalau mendapatkan yang jelek membuatmu tak mau pulang ke rumah, untuk apa kamu nikah?
  • Carilah pasangan yang sedap dipandang. Jika kurang, kasih masako secukupnya ‪#eh‬ 
  • Suami idaman itu rajin ngaji dan berlimpah gaji. 
  • Ibu, kembalilah ke rumah. Anakmu terkapar oleh peluru zaman. Fisiknya bugar namun jiwanya terkapar. Kembalilah!
  • Apa yang kau cari dalam hidup? Jika surga adalah tujuan, maka mendidik anak sungguh-sungguh adalah pintu terdekat yang antarkan kau menuju surga idaman.
  • Jika harus bekerja maka itu darurat. Segeralah cari jalan untuk bisa kembali ke rumah. Sebab, anakmu makin tumbuh dan tak bisa ditunda,
  • Memang tidak bijak meminta ibu berhenti bekerja. Namun lebih tidak bijak lagi membiarkan anak-anak terlantar tanpa kasih sayang.
  • Tundalah dulu obsesi karirmu. Setidaknya ketika anak telah tumbuh dewasa. Setelahnya, kau bisa puas menuai karya.
  • Sejatinya, ibu itu profesi utama. Sisanya, sambilan aja.
  • Jika mengurus anak, dengan cara sambilan. Maka akan muncul generasi sambel-sambelan (saudara kandung cabe-cabean)
  • Bagi seorang suami, jangan tuntut istri bekerja. Sebab, kau telah renggut hak anak yang lebih butuhkan ibunya dibandingkan TV atau Galaxy S5.
  • Jadilah lelaki pemberani. Berani katakan kepada istri; tinggallah kamu dirumah. Biar aku saja yang penuhi kebutuhan kita.
  • Ingatlah... Anak itu titipan dari Allah. Maka jangan kau titipkan lagi kepada orang lain. Emangnya Allah salah nitip? Wal'iyaadzu billaah.

Yaa Allah, berilah kami pasangan dan keturunan yang menjadi 'penyejuk hati', satukan hati kami (sekeluarga) diatas ketaatan pada-Mu, dan janganlah engkau mematikan kami kecuali dalam keadaan islam dan husnul khatimah. Aamiin Allaahumma Aamiin.
Ust Bendri Jaisyurrahman Udah 
(Salah satu Pembimbing Kursus Pra Nikah Islami KPNI di AQL Islamic Center Jakarta)




shared at WhatsApp family 2b WOW chapter 22
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Sepenggal Kisah Penyejuk Hati

Orang selalu berkata ada bekas istri atau suami, tapi tidak ada bekas anak dan bekas orang tua. Mungkin cerita berikut ini  dapat merubah pandangan tersebut dan membuat seseorang ingin memiliki suami atau istri sampai akhir hayat.

Seorang Dosen mengadakan permainan kecil pada mahasiswanya yang sudah berkeluarga dan meminta 1 orang maju ke papan tulis.
"Tulis 10 nama yang paling dekat dengan anda."
Lalu mahasiswa tersebut menulis 10 nama. Ada  orang tua, istri, anak, saudara, teman, tetangga, dst.
"Sekarang, silahkan pilih 7 diantaranya yang anda inginkan untuk dapat hidup terus bersamanya."
Mahasiswa itu mencoret 3 nama.
"Coret 2 nama lagi."
Tinggal 5 nama. 

"Coret lagi 2 nama."
Maka tersisalah 3 nama yaitu nama orang tua, istri dan anaknya. Suasana kelas hening. Mereka mengira permainan sudah selesai dan tidak ada lagi yang harus dipilih. Tiba-tiba Dosen berkata,
"Silahkan coret 1 nama lagi!"
Mahasiswa itu mengambil pilihan yang amat sulit lalu dengan perlahan mencoret nama orang tuanya.
"Silahkan coret 1 nama lagi!"
Sang Mahasiswa terlihat bingung. Kemudian mengangkat spidol dan lambat laun mulai mencoret nama anaknya sambil menangis. Setelah suasana tenang sang Dosen bertanya kepada Mahasiswa itu : 
"Anda tidak memilih orang tua yang telah membesarkan Anda, tidak juga memilih anak yang merupakan darah daging anda sendiri, sedangkan istri itu bisa dicari lagi. Tetapi mengapa anda lebih memilih istri anda?"
Semua orang di dalam kelas terpana menunggu jawaban dari Mahasiswa itu. Lalu sang Mahasiswa itu berkata perlahan dengan mata berkaca-kaca :  
"Seiring waktu berlalu, orang tua saya pasti akan meninggalkan saya. Sedangkan anak jika sudah dewasa lalu akan menikah. Setelah itu pasti akan meninggalkan saya juga. Orang yang benar-benar bisa menemani saya dalam hidup ini hanyalah istriI saya. Orang tua dan anak, bukan saya yang memilih tetapi Allâh  yang menganugerahkannya pada saya. Sedangkan istri, sayalah yang memilihnya sendiri dari seluruh wanita yang ada."




shared at WhatsApp family 2b WOW chapter 22
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Selingkuhnya Para Handphone

Kemarin pagi saya berkicau tentang SMS, BBM atau FB. 24 jam kemudian  saya sadari bahwa ada sekitar 120 orang yang minta ijin share kicauan yang kurekap ulang untuk postingan FB. Itu yang ijin dan terdeteksi. Entah yang tidak. Yang retweet juga saya tidak menghitung.

Tidak menyangka. Pasalnya, saya menulis itu bukan tanpa sebab. Sepekan ini banyak ada saja curhatan para istri tentang perselingkuhan suaminya melalui SMS, BBM atau FB. Maafkan saya wahai para bapak, bukan karena hanya para bapak saja yang berselingkuh, tapi secara umum saya membuka diri untuk curhatan para ibu. Jadi versi para ibu yang saya tahu. Kalau para bapak yang curhat, ada telinga dan HP, BB atau email suami saya yang siap menampung. Begitu yang saya sepakati dengan suami. Kita tidak mau menyeret masalah orang lain ke dalam keluarga.

Melihat sambutan yang demikian, saya senang dan sedih. Senang karena ternyata kicauan saya dianggap bermanfaat. Sedih karena kemungkinan hal ini menjadi perhatian banyak orang lantaran memang telah terjadi. 

Bahkan ada yang langsung inbox, saya kutipkan tanpa menyebut jati dirinya :
Benar sekali status ibu yang soal CLBK dan selingkuh. Tante saya adalah salah satu contoh pemakai media sosial yang tidak cukup dewasa. Sampai akhirnya memutuskan bercerai setelah 30 tahun pernikahan. Tahan berlama-lama main handphone, suaminya gak dibolehin megang handphonenya. Bahkan ke toilet aja di bawa, Bu. Awalnya om gak mau cerai, sampai ibu saya dan tante-tante serta om-om yang lain turun tangan untuk bantu ngebujuk tante supaya narik tuntutan cerainya. Tapi si tante gak bergeming dan tetap asyik dengan social medianya sendiri. Buat status dah kayak ABG, Bu. Akhirnya om memutuskan untuk melepaskan. Biduk rumah tangga, 30 tahun, dan rontok oleh sosmed.
Dalam berbagai kasus, ada yang sembunyi-sembunyi melakukannya tanpa sepengetahuan pasangan. HP dibawa kemanapun pergi. Bahkan saat sholat disempitkan di lipatan sarung. Namun tragisnya ada yang terang-terangan melakukan dengan sepengetahuan pasangan. Saat pasangannya protes, malah bilang :
“Kamu juga boleh kok melakukan kesenangan dengan mantan pacarmu atau cari saja pacar baru lewat fesbuk kalau itu bisa menyenangkan hatimu.”
Gedubrag! Pasangannya sangat kaget dengan ungkapan itu.
“ Apa ayah tidak takut dosa?”
“ Dosa apa? Ayahkan tidak berzina, hanya bersenang-senang dengan cinta masa lalu ayah. Mereka juga tinggal jauh, kalau satu kota malah ayah tidak berani.”
Semakin runyam dan tidak masuk akal.
Demikianlah 'cinta' yang membutakan. Saya juga ragu apakah itu bisa disebut cinta. Apakah dikira sedikit ketergelinciran jika disengaja dan dibiarkan, akan berhenti pada yang sedikit. Tidak. Sudah ada contohnya, suami yang membunuh istri karena cemburu yang berawal dari sosmed. 

Inilah beberapa fakta :
BANDUNG (Pos Kota) – Kantor Pengadilan Agama Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, terkejut dalam kurun waktu Oktober tercatat 507 pasangan suami isteri di daerah Tatar Galuh, Ciamis mengajukan cerai. Penyebab hancurnya rumah tangga mereka yang paling dominan karena perselingkuhan baik dengan SMS maupun facebook. ”Mereka mengaku terjadinya cerai akibat masuknya pihak ketiga. SMS dan facebook biang kerok perceraian,” kata Humas Pengadilan Agama Ciamis, Anang Permana, Jumat. Dia menegaskan, jumlah 507 penggugat cerai dalam waktu sebulan ini merupakan angka yang spektakuler. Pasalnya lanjut dia, jumlah itu mengalami kenaikan 50 persen dibanding bulan sebelumnya. Untuk Agustus pasangan suami isteri yang mengajukan cerai mencapai 250 orang. Pada Oktober 2010 jumlah tersebut mendadak naik drastis hingga mencapai 507 pasangan
( http://forum.detik.com/akibat-facebook-perceraian-meningkat-di-ciamis-t220628.html)

Bahkan, di Pengadilan Agama Bengkulu Selatan kasus perceraian akibat ulah facebook lebih tragis lagi, tahun 2012 kemarin tercatat mengalami kenaikan jumlah angka hampir 100 persen, sebanyak 26 perkara. Naik tahun sebelumnya tercatat 14 perkara.
(http://www.lokernez.com/2013/04/dampak-facebook-angka-perceraian-di-indonesia-meningkat-tajam.html)

Entah di kota lain, kemungkinan juga tidak jauh berbeda. Karena persoalan ini sepertinya mendunia, di Amerika perceraian karen facebook juga menduduki peringkat ke- 3. Sementara di Inggris juga disinyalir facebook membuat peningkatan kasus perceraian.

Kembali ke dunia kita dan sekitar kita. Mari terus lakukan penyadaran untuk menggunakan teknologi informasi secara proporsional dan beretika. Saya jadi ingat dulu sekali ada seorang ibu yang secara khusus meminta agar saya menulis tentang etika berkomunikasi di dunia maya. Ibu tersebut jengah dengan kegenitan para perempuan yang berkomentar di facebook suaminya dengan hahahihi, wkwkwk, say...dsb.

Sekarang saya posting disini kicauan yang sedang diminati ini. Versi lengkapnya kulwit waspada terhadap bahaya teknologi komunikasi edisi facebook :
  1. Untuk para istri : hati-hati menjaga hati, saat membaca SMS dan BBM yang membuat hatimu "tersenyum" padahal bukan dari suamimu/anakmu/ayahmu.
  2. Untuk para suami : hati-hati menjaga hati, saat membaca SMS dan BBM yang membuat hatimu "tersenyum" padahal bukan dari istri/anakmu/ibumu.
  3. Sudah banyak korban CLBK akibat facebook, bbm, twitter atau apapun bentuk jejaringnya, janganlah terjerumus ke jurang yang sama, waspadalah!
  4. Neraka dunia hancurnya rumah tangga, dan neraka akhirat yang tak bisa dielakkan sesiapapun yang meretas jalannya.
  5. So, stop efek negatif kemudahan teknologi komunikasi agar tidak menjadi jalan neraka
  6. Siapapun pasangan kita, mereka hanya manusia, bukan malaikat. Gempuran atau kikisan bisa melelehkan jika tanpa dukungan.
  7. Sesekali menengok handphone, facebook dan bb pasangan sebagai tanda cinta penjagaan dari ketergelinciran.
  8. Banjiri saja suami/istri dengan pesan cinta kita, yang akan membuat hatinya tersenyum dan jiwanya tertawa dalam bahagia.
  9. Jangan biarkan orang lain yang melakukannya, karena hati suami atau istri adalah ruang pribadi pasangannya.
  10. Menyengaja bermain api mengundang dosa, berbeda dengan tergelincir tanpa sengaja.
  11. Istighfar dan taubatan nasuha caranya memutus hubungan dengan si penggoda, menyesali, meminta maaf pada pasangan dan terus menjaga diri.
  12. Semoga Allah menjaga keluarga kita dari marabahaya penyalahgunaan teknologi komunikasi.
  13. Yakinlah jika anda menginginkan kebaikan dan kebahagiaan keluarga, Allah akan memudahkan menemukan jalannya.
  14. Bagi orang yang menginginkan permainan duniawi, kegembiraan sesaat dan hiburan lewat perselingkuhan media, dia juga akan mudah mendapatkan.
  15. Masing-masing mendapat balasan atas amal hati, amal fikiran, amal lisan dan amal perbuatannya.
  16. Allah Maha Menghitung, Maha Membalas dan tak akan luput secuilpun kebaikan ataupun keburukan maka hapus peluang dosa walau baru lintasan hati.
  17. Bukalah mata hati pada cahaya cinta yang halal, panggillah perasaan kegembiraan dan bahagia yang menentramkan dari pasangan.
  18. Bismillah dengan niat ikhlas dalam bimbingan rahmat-Nya,kita bisa meraih surga dunia keluarga sakinah baiti jannati dan surga akhirat nantinya.

Ehm, saya tengah mengingatkan diri saya sendiri. Jika ada yang juga merasa diingatkan, alhamdulillah. Jika ada yang tersinggung, alhamdulillah. Tapi bukan maksud saya menyakiti siapapun. Semoga dimaafkan keterbatasan saya.
_http://ida-nurlaila.blogspot.jp_




shared at WhatsApp family 2b WOW chapter 22
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Aug 21, 2014

Suami Durhaka?!

Assalamualaikum...
Wahai saudara-saudara sekalian  "Kalau isteri sakitkan hati suami, tandanya durhaka pada suami.
Tapi bagaimana jika suami sakiti hati isteri?"

Jawapan Ustaz :
"Berdosa juga lah. Cuma tidak ada istilah suami durhaka pada isteri, tapi suami akan ditanda Malaikat sebagai durhaka pada Allah SWT.
  • Karena isteri, rezekimu bertambah.
  • Karena isteri, maka lahirlah zuriatmu.
  • Karena isteri, makan, pakaianmu dijaga.
  • Karena isteri, tenang hatimu.
  • Karena isteri, lembut pemandangan matamu.
  • Karena isteri adalah satunya manusia yang boleh melihat cacat celamu yang tersembunyi dari pandangan matamu dan masih menerimamu seadanya.
Janganlah sakiti hati mereka, ingatlah setiap pengorbanan mereka, walaupun kecil di matamu, baginya besar bagi dirinya. Setiap peluh yang menitik yang dikerja untuk keluarganya, setiap air mata yang menitis untuk anak-anak dan suaminya adalah salah satu tanda dia isteri yang terbaik buat anda wahai yang bergelar suami.

Renungan sepintas lalu.
Mengapa wanita sering menangis?

  • Jawab Allah : Karena wanita itu unik,
  • Aku ciptakan ia sebagai makhluk istimewa,
  • KU kuatkan bahunya untuk menjaga anak-anaknya,
  • KU lembutkan hatinya untuk memberi rasa aman,
  • KU kuatkan rahimnya untuk menyimpan benih manusia,
  • KU teguhkan peribadinya untuk terus berjuang saat yang lain menyerah,
  • KU beri dia naluri untuk tetap menyayangi, walau dikhianati oleh teman, walau disakiti oleh orang yang disayangi. Wanita makhluk kuat.
Tapi jika suatu saat dia menangis itu kerana KU beri air mata untuk membasuh luka batin dan memberi kekuatan baru. Wanita sangatlah istimewa.




shared at WhatsApp family 2b WOW chapter 22
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Aug 18, 2014

Manajemen Konflik

🍒 Apa itu konflik? 
Beda antara harapan dan realita.
🍒 Sumber konflik : 
  1. Beda prioritas (visi/misi) --- masa depan.
  2. Beda karakter --- masa sekarang, karakter muncul dari pengalaman hidup. 
  3. Beda latar belakang 

🍒 Simulasi : 
Coba urutkan list prioritas dibawah ini :
  • ✅ Lembaga/komunitas 
  • ✅ Karir/jabatan 
  • ✅ Cita-cita 
  • ✅ Keluarga (orang tua/saudara ) 
  • ✅ Keuangan 
  • ✅ Anak 
  • ✅ Suami 
  • ✅ Agama 
  • ✅ Seks 
  • ✅ Persahabatan 

🍒 Beda prioritas dengan pasangan, apa yang dilakukan? 
  1. Bicarakan dengan pasangan (forward
  2. Konsultasi dengan pihak ketiga (mediasi)
  3. Lepaskan (away

Pada konseling pranikah terkadang disarankan untuk membuat perjanjian pranikah. Mana yang bisa disepakati dan mana yang bisa ditoleransi. Ini bisa membantu mendeteksi mana yang bisa memicu konflik. 

🍒 Beda karakter, kenali suamimu.
Simulasi big five personality  *silahkan tes masing-masing

Nilai rata-rata : 
Tinggi jika > 3 
Rendah jika < 3 

A (Agreeableness) : Keterbukaan pada kesepakatan. 
Jika tinggi : setia, karena mendahulukan orang lain terkadang dia sendiri tersakiti.

N (Neuroticism) : Keterbukaan pada stress 
Jika tinggi : susah beradaptasi saat stres.
Jika rendah : mudah menyimpan masalah. Tidak ekspresif. Rata-rata suami berharap dapat istri dengan N rendah.
N itu otak negatif. Jika N sedang aktif maka harus diredam terlebih dahulu. Modulasi N dengan sentuhan fisik, suguhan, dsb. Oleh karena itu jika suami kita setelah tes ternyata N tinggi maka bisa diterapkan pendekatan ini. 

O (Openess) : Keterbukaan pada pikiran
Jika tinggi : pandai merangkai kata, pintar merayu, mudah diberikan saran, lebih fleksibel masalah keuangan.

C (Conscientiousness) : Keterbukaan hati 
Jika tinggi : perfeksionis, detail.
Jika rendah : spontan, impulsif, cenderung mengorbankan dirinya, mengambil resiko.

E (Extraversion) : Keterbukaan pada orang lain 
Jika tinggi : lebih mudah bahagia, optimis.
Jika rendah : tertutup, introvert.
Jika N adalah otak negatif, maka E adalah otak positif. Modulasinya adalah dengan kata-kata atau rayuan.

🍒 Cara bicara dengan suami (saat ada konflik). Disingkat : LEMPOK-DIAS
  1. Bahasa dan sikap yang Lemah lembut 
  2. Penuh Empati dan kasih sayang 
  3. Banyak Memuji dan menyanjung 
  4. Ungkapkan tidak setuju lewat Perasaan 
  5. Orangnya dipuji, perbuatannya dikritik 
  6. Kalimat tanya untuk tawarkan solusi 
  7. Ambil jalan tengah, sampai cukup Dikerjakan bersama
  8. Tawarkan diri untuk saling mengIngatkan 
  9. Jika masih Alot, coba lagi di lain waktu 
  10. Tutup diskusi dengan berkasih Sayang 

🍒 Waspadai sektor yang memicu konflik
  1. Kualitas hubungan 
  2. Silaturrahim orang tua 
  3. Penghasilan 
  4. Figur lain 

🍒 Saat butuh bantuan pihak ketiga, syaratnya: 
  1. Orang yang ber-Islam : Akan ada aib yang diceritakan (tanpa sengaja), sehingga harus memenuhi : Amanah dan syarat berhijab.
  2. Orang yang ber-Ilmu : Seseorang yang ahli di bidangnya, meskipun yang bersangkutan belum menikah. Misal psikolog, psikiatri, ustadz.
  3. Orang yang ber-Amal : Seseorang yang berpengalaman 

Saat konsultasi dengan pihak ketiga, gunakan kata kiasan! Berhati-hatilah menjaga kehormatan suami dan keluargamu dengan tidak membuka aib.

🍒 Beda antara mengikhlaskan dan melepaskan :
Mengikhlaskan 
  1. Dimulai sejak awal beriktiar 
  2. Khusnudzon mencoba segala cara dan strategi 
  3. Hal-hal masih bisa dikompromikan 

Melepaskan (to let go)
  1. Ikhtiar yang paling akhir 
  2. Pasrah karena semua cara dan strategi telah dilakukan 
  3. Hal-hal prinsip dan tidak bisa dikompromikan

🍒 Kesempitan dalam pernikahan, periksa 2 hal berikut : 
  1. Sebab shalat 
  2. Sebab amal perbuatan 

Yang perlu dilakukan: 
  1. Ikhtiar langit
  2. Ikhtiar bumi : muhasabah dan tetap berbuat baik.
  3. Bermusyawarah 

🍒 Indahnya muhasabah, jika mengalami kesempitan 
  1. Seberapa dekat dengan Allah (shalat dan sedekah) 
  2. Seberapa baik dengan oranng tua? Menjaga silaturrahim.
  3. Seberapa baik dengan orang lain? Penyebab kebahagiaan. 
  4. Sudahkah menjauhi zina? Hindari kerusakan pintu rezeki.

🍒 Apa itu cinta? 
Triangular Theory by Stenberg 
🔺 Passion/Lust : gairah.
🔺 Intimacy : kedekatan yang dibangun dari komunikasi.
🔺 Commitment  : diuji saat titik kritis
Semoga bermanfaat.
Oleh: dr. Hafid Algristian
(Dokter curhat, Certified Instructor Indonesian Board of Hypnotherapy, 
Dept Psikiatri FK Unair-RSUD Dr.Soetomo)




shared at WhatsApp family 2b WOW chapter 22
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee