Dec 25, 2016

Saya Belum Melakukan Apa-Apa

🌾Bulir Ibrah dan Hikmah🌾

“Saya belum melakukan apa-apa”
Atau “Apa yang saya lakukan belum seberapa dan masih banyak kekurangan”

Bersyukurlah jika kalimat-kalimat di atas meluncur dengan fasih dari lubuk hati kita, karena inilah indikator diterimanya amal seorang hamba.

Amal yang diterima akan membentuk pribadi yang selalu merendahkan hati dan merasa penuh kekurangan walaupun segudang amal saleh telah ia torehkan dalam catatan kebaikannya.

Ia khawatir karena kekurangannya dalam menjalankan amal saleh membuat Allah tidak berkenan menerimanya. Bukan justru angkuh dan merasa diri suci,

‏﴿٦٠﴾ وَٱلَّذِينَ يُؤْتُونَ مَآ ءَاتَوا۟ وَّقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ أَنَّهُمْ إِلَىٰ رَبِّهِمْ رٰجِعُونَ

Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan (beramal saleh), dengan hati yang takut (amal ibadah mereka tidak diterima) karena mereka yakin sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka
(Al Mu’minun: 60)

Bukankah kita diperintahkan untuk beristighfar setiap selesai mengerjakan shalat wajib?
Ya, shalat yang notabenya merupakan ibadah terbaik dan prestasi yang sangat prestisius saja diikuti dengan permohonan ampun.

Sebuah pesan bahwa sehebat apapun ibadah yang kita kerjakan, kita kerjakan dengan penuh kekurangan dan ketidaksempurnaan, maka mintalah ampun kepada Allah dari segala khilaf dan lalai tersebut, dan rendah hatilah setelah mengerjakannya.

Terinspirasi oleh pemaparan Ibnul Qayyim dalam Madarijus Saalikiin 2/62.

Dinukil dan diselia dari "Rendah Hati"
Ust. Muhammad Nuzul Dzikri, Oktober 2016


shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

No comments:

Post a Comment