Showing posts with label Death. Show all posts
Showing posts with label Death. Show all posts

Dec 30, 2014

Untuk Apa Kita Hidup?

Pernahkah kita merenung, sebenarnya untuk apa hidup di dunia ini?
Mengapa tidak ada manusia yang hidup selamanya?
Mengapa mereka mati?
Apa maksud di balik penciptaan manusia dengan usia yang terbatas?

Mari kita merenung dari pertanyaan diatas,
Sudah berbuat apakah saya sampai detik ini?
Mari kita timbang dengan hati, amal apa yang sudah kita siapkan untuk hari yang lebih abadi.
Kebaikan apa yang sudah kita lakukan untuk orang lain, apakah hanya kebaikan untuk diri sendiri?
Apapun dan dimanapun kita berada, jadilah yang terbaik, dan yang terbaik pastilah yang bermanfaat.
"Beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seseorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk manusia lain. 
(HR. Thabrani)
Kita sebenarnya berada dalam himpitan waktu yang semakin mundur, maka tebarkanlah cinta kemanapun kita pergi,jangan pernah biarkan orang lain bertemu kita tanpa merasa lebih baik, kebaikan hati, kehangatan jiwa lewat perbuatan kita.
Jangan sampai satu hari ini habis meninggalkan kita, tanpa kita isi dengan sesuatu yang berguna.
Salam FULL Semangat!




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Dec 10, 2014

Merenungi Akhir Kehidupan

Seseorang yang senantiasa memikirkan akhir kehidupan tentulah akan menaruh kewaspadaan. Seseorang yang meyakini betapa lamanya perjalanan menuju kekekalan maka akan melakukan banyak persiapan. Seseorang yang memahami kesulitan kala di Yaumil Mizan dia kan bergegas tuk kumpulkan perbekalan.

Ibnul Jauzi menasihati kita: 
"Aku sungguh heran kepada kalian, wahai orang yang meyakini sesuatu namun kemudian melupakannya. Aku sungguh takjub melihat kalian, wahai orang yang mempercayai sesuatu kemudian mendekatinya! Dan Aku begitu takjub kepada kalian kala kalian takut kepada manusia yang seyogyanyalah takut kepada Allah SWT."
Kadang kita terpedaya oleh kesehatan hingga lalai bahwa sesaat akan datang malaikat kematian. Kadang kita terkecoh dengan kesenangan hingga kita lalai bahwa kesulitan telah disiapkan.

Bersiaplah...
Bersiaplah...
Berhati-hatilah...
Hatta Akhirul Barakah...
(Hingga Akhir yang Barokah).
-Rochma Yulika-




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Nov 25, 2014

Proposal Kematian

Untuk keberhasilan Sebuah acara yang spektakuler biasanya kita sebagai EO akan membutuhkan rencana yang matang tertuang dalam sebuah proposal yang eksklusif. Tapi untuk peristiwa yang sekali seumur hidup dan menjadi titik balik dalam kehidupan ada yang lupa bahwa kematian pun sebenarnya membutuhkan “proposal” yang harus dipersiapkan lebih matang dari apapun.

Dan ternyata sebagian besar orang beranggapan bahwa kematian bukanlah suatu peristiwa yang spektakuler atau popular, sehingga banyak yang mengabaikannya. Padahal kalo kita menyadari bahwa sesungguhnya kematian adalah pemisah amal yang akan menentukan titik berat kehidupan apakah kelak kita ada dikehidupan surga atau neraka, dan ingatlah bahwa kehidupan surga dan neraka ini adalah kehidupan yang kekal abadi.

Bukankah sangat indah jika pada saatnya tiba dan kita berada dihadapaNya, lalu berkata :
“Ya… Allah..  ini adalah “proposal kematian” yang saya siapkan dengan matang selama waku hidupku di dunia. Ya Rabb, waktu di dunia saya membaca, mentadaburi, mengamalkan alquran dan sunnah untuk sebuah Tujuan spektakuler yaitu untuk bertemu denganMu dan Rosul kesayanganMu....”. 

Atau mungkin kita tidak ada sedikitpun perkataan yang terucap dari diri kita karena tidak punya tujuan dan amal….???,  Atau mungkin lebih parahnya kita mengungkapkan kata-kata yang tidak selayaknya untuk diucapkan.. naudzubillah.

Mari kita merenung sejenak, apa yang akan muncul dari pernyataan kita dihadapanNya kelak.
Mari kita mulai merencanakan dan membuat tujuan spektakuler untuk sebuah kehidupan setelah mati.




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Oct 29, 2014

Sujud Terakhir Di Malam Pengantin

Anggun. Gaun pengantin warna putih membuatnya semakin anggun. Jilbab besar menjadi mahkotanya. Make-up tipis menghiasi wajah ayunya. Hari itu ia begitu bahagia.
“Allaahu akbar, Allaaahu akbar” adzan Isya’ berkumandang, menyadarkannya bahwa ia sudah tak punya wudhu.
“Bu, aku mau berwudhu dan shalat Isya’ dulu,” pamitnya dengan nada santun kepada ibunda. Ia memang terbiasa shalat di awal waktu.
“Apa kamu sudah gila? Para tamu sudah datang. Jika engkau wudhu, bagaimana dengan make-up mu? Semuanya akan terbasuh oleh air” jawab ibunya spontan. Ia terkejut dengan permintaan anaknya.
“Aku harus shalat, Bu. Ibu sudah tahu kan, shalat adalah perintah Allah yang tak bisa ditawar”
“Iya, tapi kan bisa shalatnya nanti saja setelah walimah selesai,” tukas sang ibu, “Aku ibumu. Demi Allah, jika engkau berwudhu sekarang, ibu akan marah”
“Demi Allah. Shalat ini adalah perintah Allah. Ibu sendiri tahu bahwa kita tak boleh mentaati manusia untuk mendurhakai Allah. Aku takut dimarahi Allah”
“Tapi nanti bagaimana? Para tamu akan menertawakanmu karena engkau menemui mereka tanpa make-up. Engkau nanti tidak terlihat cantik”
“Ibu, jika ibu suka aku terlihat cantik di hadapan manusia, tidak sukakah ibu jika aku terlihat cantik di hadapan Allah? Dengan berwudhu dan shalat di awal waktu, Allah akan mencintai kita, mempercantik kita, apapun omongan orang”
Sang ibu tak bisa berbuat apa-apa lagi untuk mencegah putrinya itu untuk berwudhu. Selesai berwudhu, pengantin itu masuk ke sebuah ruangan untuk menunaikan shalat.
“Lama sekali shalatnya,” sang ibu gusar. Sebagian tamu sudah menunggu sekian lama, tapi putrinya belum juga keluar dari ruang shalatnya. Betapa terkejutnya sang ibu saat membuka ruangan itu. Putri tercintanya ternyata meninggal dalam kondisi sujud.
-Ilustrasi muslimah shalat @Google Plus-

Sahabat,
Kullu nafsin dzaa’iqatul maut. Setiap yang bernyawa pasti akan mati. Masalahnya, kita tak tahu kapan Allah mengambil nyawa kita. Banyak orang yang meninggal di saat tua. Tetapi tidak sedikit yang meninggal secara tiba-tiba. Sungguh beruntung orang yang ketika maut menjemput, ia sedang beribadah kepada Allah. Atau ia sedang melakukan amal shalih dan kebajikan. Jadilah ia husnul khatimah. Dan inilah yang kita cita-citakan.

Pengantin wanita itu telah mengajarkan kita. Ia telah memenangkan perintah Allah. Ia tidak mau menunda shalat. Ia tidak berberat hati kehilangan make-up demi wudhu. Dan jadilah malam itu malam terakhirnya. Jadilah sujud itu sujud terakhirnya. Suami, keluarga, dan para tamu mungkin berduka. Tetapi ia telah berbahagia menghadap Tuhannya. Malam walimah mungkin berubah menjadi malam kesedihan. Tetapi baginya, malam itu adalah malam paling membahagiakan. In sya Allah.

Kisah nyata ini terjadi di Abha, ibu kota Provinsi Asir, Arab Saudi. Syaikh Abdul Muhsin Al-Ahmad menceritakan kisah mengharukan ini dan videonya telah diupload di Islamic Tube.




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Oct 15, 2014

Detik Kematian

Saat tertidur lelap
Tiba-tiba raga terbangun
Sosok bayangan menjulang
Dan kini berdiri tegap
Aku bertanya siapakah dirimu?
Dan seketika aku tahu
Dialah pemutus segala kenikmatan

Keringatku mengucur deras
Tenggorokanku tercekat
Berteriakpun aku tak mampu
Sedang yang kulihat sosok begitu garangnya

Oh, pergilah, pergilah
Aku belum siap
Aku belum ingin mati
Keluargaku masih membutuhkanku
Dan aku masih belum berbuat banyak untuk akhiratku
Berikan lagi aku kesempatan

Maka sang malaikat itupun berkata
Mengapa kau terkejut wahai manusia
Bukankah jika ada hidup tentu ada mati?
Bukankah Tuhanmu telah mengingatkanmu lewat kitabNya?

Oh Izrail
Aku sering lupa menyebut nama-Nya
Aku sering melanggar larangan-Nya
Sedang perintah-Nya pun aku suka lalai

Sang malaikatpun berkata
Kau diberi banyak karunia oleh Tuhanmu
Sedang kau mengingkarinya
Kau diberi waktu bertaubat
Namun kau tak kunjung mendekat
Sekarang kau minta lagi waktu ditangguhkan?

Aku tahu tak ada guna berdebat
Sudah habis masaku untuk meminta ampun
Sudah habis masaku untuk beramal sholeh
Sang malaikatpun memperlihatkan tempatku kelak

Aku menangis pilu
Dengan sakit tak terperi
Bagai jutaan pedang menusukku
Aku tinggalkan ragaku
Aku pergi dalam keadaan menyesal dan merugi

Tiba-tiba ada sedikit harapanku
Aku ingat sahabat-sahabat sholihku
Maukah kelak mereka mencariku?
Maukah kelak mereka menanyakanku pada Sang Rahman
Ada dimana aku berada?
-Ummu Humaira-




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee