Jan 15, 2015

Mendekatlah...

Oleh: Rochma Yulika

Dekatkan diri dengan amalan
Dekatkan lisan dengan Al-Qur'an
Dekatkan jiwa dengan keikhlasan
Dekatkan akhlak dengan ketaatan
Dan dekatkan pribadi dengan keshalihan

Bila memperbanyak amalan kan hadir keberkahan
Bila mendekat dengan Al-Qur'an niscaya kan raih kemuliaan
Bila belajar tentang keikhlasan kelak akan datang kemudahan
Dan bila keshalihan menjadi kebiasaan ridla Allah kan terlimpahkan

Memacu diri menjadi manusia pilihan
Bukan lantaran haus akan pujian
Bukan karena dahaga akan sanjungan
Semua yang diusahakan karena kebaikan di penghujung kehidupan

Jika Al-Qur'an sudah jadi santapan maka kan hadir sikap kehati-hatian
Bila tilawah sudah jadi hiasan di lisan maka semangat hidup kan selalu terbarukan
Berharap hidup dalam penjagaan
Agar kelak selamat sampai tujuan

Diriwayatkan oleh Ibnu Umar :
“Kami bersepuluh datang kepada Rasulullah SAW , ketika seorang Anshar berdiri dan bertanya : ‘Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling cerdas dan paling mulia?’ Maka Rasulullah SAW menjawab : ‘Mereka yang paling banyak mengingat kematian dan paling banyak mempersiapkan kematian. Merekalah orang yang paling cerdas. Mereka akan pergi dengan mendapatkan kehormatan dunia dan kemuliaan akhirat. ”
(HR Ibnu Majah)
wallahu a'lam bishowwab




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Jan 14, 2015

Distraction [Tadabbur QS. Ar-Rum : 7]

Bismillahirrohmanirrohiim

ﻳَﻌْﻠَﻤُﻮﻥَ ﻇَﺎﻫِﺮًﺍ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺤَﻴَﺎﺓِ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻭَﻫُﻢْ ﻋَﻦِ ﺍﻵﺧِﺮَﺓِ ﻫُﻢْﻏَﺎﻓِﻠُﻮﻥَ
"Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai."

Apa-apa yang membuat kita melupakan kematian dan akhirat adalah wujud dari distraction. Dalam tadabbur ini kita akan mencari titik kesadaran. Titik kesadaran sesungguhnya ada pada nilai-nilai agama. Adakah titik kesadaran tertinggi selain agama? Jawabannya tidak ada dan tidak akan pernah ada, tentu saja sampai sejauh apapun anda mencari pelajaran, tanpa agama anda akan tetap merasa belum mendapatkan apa yang anda cari.

Kita banyak melihat orang-orang dengan berbagai macam tingkat kesadaran yang mereka anggap puncak dari kesadaran, mereka yang mendapatkan esensi kesadaran tersebut kebanyakan menjadi motivator dan berbicara dan mengajari orang-orang, mengajari tentang hakikat kebahagiaan, ketenangan, kedamaian, kesuksesan hidup. Tetapi ketahuilah, motivator sehebat apapun dia memotivasi seseorang dia hanya berputar di sekitar wilayah ilusi dan kepalsuan. Why?

Pernah tidak kita mengalami dulu punya mimpi dan cita-cita “dunia” yang sangat besar dan setelah berusaha keras dan memberikan pengorbanan yang sangat luar biasa, dengan menghadapi proses penderitaan atau jatuh bangun yang dahsyat, sampai akhirnya kita meraih mimpi itu, namun setelah sekian lama mimpi itu berhasil kita raih, eh ternyata kita merasa biasa saja, kita merasa kalau dia bukan lagi mimpi kita yang besar, bahkan muncul lagi cita-cita dan mimpi lain yang lebih besar dari itu?
Pecinta alphard misalnya, pasti sangat memimpikan mobil alphard. Mungkin dia menabung dan mengorbankan banyak hal untuk memilikinya, namun setelah berhasil memilikinya, tak cukup setahun mungkin kurang 6 bulan, pemilik alphard merasa biasa saja dengan mobilnya. Kemudian dia (si manusia tadi) akan kembali mengejar mimpinya, jatuh bangun lagi, lalu melupakan lagi, begitu seterusnya. Seolah-olah hidup hanya habis untuk siklus angan-angan dan kepalsuan mirip seperti permainan (seperti dalam surah Al-Hadid)

Dalam tingkat kesadaran tertentu, kita akan tahu kita dipenuhi oleh bayang-bayang permainan dan kepalsuan. Terang bisa terlihat karena ada gelap, manis terasa karena tangkapan syaraf di lidah. Yah, semuanya hanya permainan syaraf. Banyak hal yang kita lihat ternyata hanya sebuah rangkaian proses ekstraksi kimiawi yang berjalan di dalam syaraf manusia, hanya permainan syaraf. Semua hanya distraction, seperti uang, mobil mewah, rumah besar, jabatan,wanita cantik, itu terlihat indah karena sudut pandang dan tangkapan syaraf belaka, dia hanya tipuan syaraf, hanya kepalsuan, maka tidak perlulah terlalu membesar-besarkan usaha dan hasrat hanya karena ingin memuaskan syaraf, biasa sajalah kalau anda ingin mengejarnya, sebab yang akan kita kejar tadi hanyalah permainan syaraf. Contoh lain, rasa bahagia yang juga sering meng-attraction manusia adalah jatuh cinta misalnya, jatuh cinta hanyalah proses ekstraksi kimiawi di dalam otak, dia hanya permainan hormon norepinephrine, hanya permainan syaraf, jangan terlalu tertipu terhadap perasaan.

Memenuhi hasrat dan tangkapan syaraf dengan berlebihan hanya akan membuat anda lengah dari esensi utama. Apa yang dimaksud dengan esensi utama? Sekarang kalau tadi kita sebut ada permainan syaraf atau kepalsuan maka berarti di dunia ini pasti ada yang tidak palsu, pasti ada yang asli, dirasakan BUKAN oleh permainan syaraf akan tetapi oleh sesuatu yang sangat dalam dan halus, that mean is heart..

Saudaraku, “Hati (qolbu)” lah yang dimaksud, berupa rasa keimanan, hidayah, rasa cinta kepada Allah, keyakinan mendalam tentang akhirat dst. Rasanya sangat dalam dan adem di dalam hati kan? Tentu saja sebab dia datang langsung dari Allah. Rasa iman tersebut diwahyukan dari langit, bukan dari manusia, tapi dari Sang Pencipta Allah Rabbul ‘Alamin. Maka di dunia ini terhadap tipuan syaraf, manusia dikategorikan menjadi 2 macam :

  1. Manusia yang mengejar kepalsuan dan larut dalam tipuan syaraf
  2. Manusia yang tahu dan berusaha mencari yang tidak palsu

Wanita cantik atau pria tampan misalnya. Anda tidak benar-benar melihat seseorang itu cantik atau tampan hanya sekedar dari tangkapan syaraf mata yang kemudian dibawa oleh darah yang mengantarkan proses kimiawi ke dalam otak, maksudnya anda tidak betul-betul melihat seorang itu indah sampai anda melihat bagaimana dia memperlakukan agamanya berupa keimanan, akhlak yang baik, keshalihan dan amalan-amalan hati yang sifatnya syar’i. Lalu kenapa kita kadang larut dalam tipuan syaraf?

Yang jadi masalah adalah kadang kita disibukkan dengan sesuatu yang datang dan berpura-pura menjadi kebahagiaan, padahal dia hanya kesenangan, hanya tipuan syaraf, hanya sebuah rangkaian proses kimiawi di dalam otak manusia, dia hanya ujian untuk manusia. Sementara kita diperintah untuk mengejar kenikmatan yang sesungguhnya, bukan lalai terhadap kenikmatan bias dan sementara yang sifatnya hanya permainan syaraf. Akan tetapi kita diperintah mengejar kenikmatan khusus yang hanya untuk orang-orang khusus dan pilihan. Kenikmatan yang dirasakan yang sifatnya sangat dalam di dalam hati. Inilah mungkin yang Rasulullah maksud dengan kenikmatan manisnya iman.

Semoga menjadi renungan buat kita dalam menata hati dan fikiran

NB :
distraction = selingan yang menganggu




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Jan 13, 2015

Kaca yang Berdebu

Oleh : Madany

Dia ibarat kaca yang berdebu
Jangan terlalu keras membersihkannya
Nanti ia mudah retak dan pecah

Dia ibarat kaca yang berdebu
Jangan terlalu lembut membersihkannya
Nanti ia mudah keruh dan ternoda

Dia bagai permata keindahan
Sentuhlah hatinya dengan kelembutan
Dia sehalus sutera di awan
Jagalah hatinya dengan kesabaran

Lemah lembutlah kepadanya
Namun jangan terlalu memanjakannya
Tegurlah bila ia bersalah
Namun janganlah lukai hatinya

Bersabar bila menghadapinya
Terimalah ia dengan keikhlasan
Karena ia kaca yang berdebu
Semoga kau temukan dirinya bercahayakan iman




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee
Sahabat...
Waktu begitu cepat berlalu
Hari berganti hari, minggu berganti minggu,
Bulan berganti bulan, dan tahun pun berganti tahun
Semua telah berubah oleh dan karena waktu

Pertemuan awal kita di komunitas ODOJ telah mengubahnya menjadi sebuah persahabatan
Persahabatan yang terus berkembang, yang akhirnya melahirkan sebuah persaudaraan
Persaudaraan yang kuat yang diikat oleh sebuah akidah yang bernama Islam

Disaat ada yang sakit yang lain ikut merasakan dan mendoakan
Disaat ada yang senang yang lainpun ikut merasakan kebahagiaan
Disaat ada yang sedang berduka yang lain ikut memompa semangat untuk tetap sabar dan tabah menghadapinya
Disaat ada yang bersedih ada banyak hati yang menghibur agar tidak menjadi perih

Seiring perjalanan waktu,
disadari atau tidak, dimaui atau tidak, semuanya menuntut perubahan
Kitapun demikian, dituntut akan adanya perubahan
Jika saja kita gagal dalam merencanakan perubahan, maka artinya kita juga sudah menyiapkan rencana kegagalan dalam diri kita

Disaat usia semakin beranjak senja,
Dikala tanda-tanda akhir zaman mulai kentara
Dikala kemaksiatan sudah merajalela
Apa yang bisa kita lakukan untuk itu semua?

Ya, semua menuntut sebuah perubahan
Perubahan menuju kepada sebuah titik temu yang bernama kesuksesan yang abadi
Perubahan yang tidak akan pernah menjadi sebuah penyesalan dihari  akhir nanti
Perubahan yang membawa kita menuju Rabb yang Maha Suci

Mungkin saat ini adalah saat yang tepat bagi kita untuk merenung
Merenung tentang sejauh mana perjalanan kita menuju Illahi Rabb
Akankah kita mengisi hari-hari kedepan kita dengan bersama-sama membangun generasi Qur'ani?
Atau justru kita menjadi sebuah bagian dari industri global yang akan membendung tumbuh dan berkembangnya nilai-nilai Islami?

Kini saatnya kita membangun sebuah mimpi
Mimpi menuju sebuah peradaban besar generasi Qur'ani
Yang akan terus tumbuh dan berkembang di Bumi Pertiwi
Bersama anda-anda semua ODOJers Sejati

Salam FULL semangat!
_Agus Heru Pitoyo_




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

30 Nasihat Agar Mendapatkan Hidup Bahagia

Oleh : Aidh Al-Qorni
Mulailah harimu dengan sholat Shubuh dan doa pagi (ma'tsurat) agar anda mendapatkan keberuntungan dan kesuksesan.

  1. Selalulah beristighfar agar syetan bunuh diri karena itu.
  2. Jangan putus berdoa karena ia merupakan tali keberhasilan.
  3. Ingat bahwa semua kata-kata itu dicatat malaikat.
  4. Optimislah kendatipun anda berada di tengah badai.
  5. Keindahan jemari adalah saat ia memainkan biji tasbih.
  6. Jika anda banyak galau, katakan La ilaha illallah.
  7. Belilah doa orang fakir dan cinta orang miskin dengan beberapa rupiah.
  8. Sebuah sujud yang panjang dan khusyu' lebih baik dari pada istana yang megah.
  9. Berpikirlah sebelum mengeluarkan kata-kata, sebab satu kata bisa saja membunuhmu.
  10. Waspadalah terhadap doa orang yang terdzalimi dan air mata orang yang terhalangi.
  11. Sebelum membaca buku dan majalah, bacalah Al-Qur-an.
  12. Jadilah penyebab bagi istiqomahnya keluargamu.
  13. Berjuanglah melawan jiwamu untuk taat, sebab jiwa itu cenderung memerintahkan kejahatan.
  14. Cium telapak tangan kedua orang tuamu, niscaya akan mendapatkan keredhaan.
  15. Pakaian usangmu itu, adalah baru bagi orang fakir.
  16. Jangan marah, hidup ini lebih pendek dari yang anda bayangkan.
  17. Disamping ada Yang Mahakuat dan Mahakaya, Dialah Allah Azza wa Jalla.
  18. Jangan anda tutup pintu ijabah dengan maksiat.
  19. Shalat adalah hal terbaik yang membantumu mengatasi musibah dan masalah.
  20. Jauhilah prasangka buruk, itu akan membuatmu nyaman lalu anda bisa istirahat dengan tenang.
  21. Penyebab semua kegundahan adalah berpaling dari Allah, segeralah menghadap kepadanya.
  22. Shalatlah dengan shalat yang nanti akan membersamaimu masuk kuburmu.
  23. Jika anda mendengar orang menggunjing, katakan, bertakwalah kepada Allah.
  24. Baca selalu surah Tabarak. Dia merupakan penyelamat.
  25. Orang terlarang adalah yang kehilangan shalat khusyu' dan air mata.
  26. Jangan anda balas orang mukmin yang lalai dengan menyakitinya.
  27. Jadikan semua cinta untuk Allah dan Rasul-Nya.
  28. Maafkan orang yang menggunjingmu, sebab ia telah memberimu kebaikannya.
  29. Shalat, tilawah, dan zikir, adalah kalung mewah yang menghiasi dadamu.
  30. Siapa mengingat panasnya neraka, ia bisa bersabar terhadap godaan maksiat.
  31. Selama malam segera berlalu, pastilah luka akan sembuh, petaka segera pergi, dan kesulitan berakhir.





shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Jan 12, 2015

Inspirasi Pagi

Nasehat emas dari ulama besar Al Hasan Al Basri rahimahullah :
Kepada orang yang ragu akan rezekinya...
Kepada seorang pemuda yang ragu melangkah maju untuk menikah, khawatir tidak bisa menghidupkan rumah tangga...
Kepada orang tua yang membatasi anaknya hanya dua atau tiga saja, karena khawatir miskin...
Kepada suami yang ragu untuk berpoligami, karena takut tidak bisa memberi makan istri kedua dan anak-anaknya...
Kepada istri pertama, yang tidak mau memberikan izin kepada suaminya untuk berpoligami karena khawatir jatuh miskin, atau tidak mendapatkan nafkah dari suami karena dibagi kepada istri kedua...
Kepada siapapun yang bingung hidup takut miskin...
Kepada orang yang selalu mengeluh kesusahan hidup, dll...

Simaklah perkataannya :
Hasan Basri berkata : "Aku telah membaca di sembilan puluh tempat (90 kali disebutkan) di dalam Al-Qur'an, bahwa sesungguhnya Allah telah menetapkan (mentakdirkan) rezeki dan menjamin rezeki itu untuk makhluk-Nya, dan aku membaca (hanya) pada satu tempat “syaitan menakut-nakutimu akan kefakiran”, lantas, (apakah layak) kita ragu terhadap perkataan yang Maha Benar di sembilan puluh tempat, sementara kita mempercayai perkataan pembohong (hanya) di satu tempat?"

Apakah setelah ini, kita masih ragu terhadap rezeki kita yang telah ditetapkan Allah untuk kita? Bersemangatlah, maju.  Langkahkanlah kaki anda untuk maju ke depan.
_Fawaid Abu Muhammad Arsyad hafizhahullah_




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Jan 11, 2015

Apakah Ini Saat Terakhir Kita?

Waktu terus melaju 
Hari-hari pun berlalu
Langkah kaki kini tinggal satu-satu

Ada yang tersia-sia dari waktu yang kita punya 
Sudahkah kita bergegas meraih pahala?
Atau terlena dengan dunia

Sahabat Surgaku...
Sejenak kita menakar diri
Sebanyak apa diri sudah kita bekali
Untuk menuju kehidupan yang hakiki

Sahabat Surgaku...
Tertunduk jiwa yang penuh dosa
Merenungi perjalanan hidup yang penuh alpa
Siapkah kita ketika ajal menjemput kita ?
Dan waktu tak lagi tersisa

Gelisah pun hadir
Terbersit tanya yang tak kunjung berakhir
Apakah ini saat-saat terakhir?
Tak kan rugi diri bila kebaikan selalu diukir
Berharap keselamatan hingga Yaumil Akhir

Tetap semangat tuk menambah tilawah
Hingga kita menggapai banyak berkah
Hanya kepada Allah kita berserah
Semoga berkumpul di Jannah

Sungguh kematian adalah muara manusia.
Tiada seorang pun lepas dari ketetapan-Nya.

Dalam firman Allah :
"Katakanlah, Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada Allah yang mengetahui yang ghaib dan nyata, lalu dia beritakan kepadaku apa yang telah kamu kerjakan"
(QS Al Jumuah : 8)
_Rochma Yulika_




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Inilah Sedekahnya Para Sahabat Nabi

Para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang-orang yang mulia yang Allah pilih untuk menemani Nabi-Nya. Mereka adalah orang-orang yang menggabungkan ilmu dan amal dalam kehidupannya, mereka mengorbankan harta dan jiwa untuk Islam dan kaum muslimin. Oleh karena itu, merekalah tauladan kita setelah para Nabi dan Rasul. Di antara teladan yang mereka berikan kepada kita adalah keteladanan dalam bersedekah. Demi Islam dan kaum muslimin, harta yang mereka yang mereka miliki seolah-olah tak berarti. 

Sebanyak apapun yang dibutuhkan untuk Islam dan kaum muslimin akan mereka berikan sesuai dengan apa yang mereka miliki. Bersamaan dengan itu, sedekah tersebut memiliki kualitas keikhlasan yang tak tertandingi. Semoga Allah meridhai mereka. Berikut ini di antara sedikit dari amalan sahabat Nabi dengan keadaan zaman mereka yang sulit dan kemampuan finansial mereka yang masih terbatas.

Abu Bakar ash-Shiddiq radhiallahu ‘anhu
Ketika Abu Bakar radhiallah ‘anhu berkeinginan membebaskan Bilal radhiallah ‘anhu dari perbudakan, Umaiyah bin Khalaf mematok harga 9 uqiyah emas. Dan dengan segera Abu Bakar radhiallah ‘anhu langsung menebusnya.
1 uqiyah emas = 31,7475 gr emas
285,73 gr x Rp 400.000,00 = Rp 114.291.000,00

Umar bin al-Khaththab radhiallahu ‘anhu
Di dalam Kitab Jami’ Bayanil Ilmi wa Fadhlih, karangan Ibnu Abdil Barr, menerangkan bahwa Umar radhiallah ‘anhu telah mewasiatkan 1/3 hartanya (untuk kepentingan Islam) yang nilainya melebihi nilai 40.000 (dinar atau dirham), atau totalnya melebihi nilai 120.000 (dinar atau dirham). 
Jika dengan nilai sekarang, setara dengan) 510.000 gr emas = Rp 204.000.000.000,00

Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu
Saat Perang Tabuk, beliau menyumbang 300 ekor unta,
300 ekor unta x Rp 12.000.000,00 = Rp 3.600.000.000,00
serta dana sebesar 1.000 Dinar Emas
1000 dinar x 4,25 gr = 4250 gr x Rp 400.000,00 = Rp 1.700.000.000,00
Ubaidullah bin Utbah memberitakan, ketika terbunuh, Utsman radhiallah ‘anhu masih mempunyai harta yang disimpan penjaga gudangnya, yaitu: 30.500.000 dirham dan 100.000 dinar

Di zaman Rasul perak memiliki kekuatan beli yang sangat tinggi
595 gram perak = 85 gram emas
100.000 dinar x 4,25 gr = 425.000 gr emas x Rp 400.000,00 = Rp 170.000.000.000,00
30.500.000 dirham x 85/595 = 4.357.143 dinar x 4,25 gr = Rp 18.517.857,8 x Rp 400.000,00
Rp 18.000.000 x Rp 400.000 = Rp 7.200.000.000.000,00 (Rp 7,2 Triliun)

Abdurrahman bin Auf radhiallahu ‘anhu
Ketika menjelang Perang Tabuk, Abdurrahman bin Auf mempelopori dengan menyumbang dana sebesar 200 Uqiyah Emas.
1 uqiyah emas = 31,7475 gr emas
200 uqiyah x 31,7475 gr emas = 6.349,5 gr x Rp 400.000,00 = Rp 2.539.800.000,00

Menjelang wafatnya, beliau mewasiatkan 50.000 dinar untuk infaq fi Sabilillah
100.000 dinar x 4,25 gr = 425.000 gr emas x Rp 400.000,00 = Rp 170.000.000.000,00
50.000 dinar = 85.000.000.000,00

Ini baru satu amalan dari sekian banyak sedekah lainnya yang mereka lakukan, belum lagi amalan selain sedekah. Inilah upaya mereka berniaga dengan Allah Ta’ala, membeli surga-Nya yang mahal harganya. Bagaimana dengan kita? Semoga kita memiliki semangat berniaga yang tinggi kepada Allah SWT.




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Ketika Dakwah Memang Tidak Memerlukan Kesiapanmu

Untukmu saudariku...

Bismillah..
Ketika dakwah memanggil, dia tidak pernah menuntut kesiapan..

Rasulullah pun begitu, Beliau tidak pernah siap dengan datangnya wahyu..
Ketika Beliau menyendiri di gua hira agar tidak melihat umat yang begitu bobobrok dan jahiliyah..
Ketika Beliau begitu tertekan akan kondisi umat namun tiba tiba wahyu pertamanya turun dibawa Jibril..
Ketika Beliau disuruh membaca ayat pertama padahal beliau tidak bisa baca dan tulis..
Ketika Beliau diperintahkan menyampaikan dakwah, sedang Beliau tak sanggup dengan beban tersebut hingga berjalan dengan tertatih, terjatuh dan menggigil saat pulang..
Ketika Beliau tak percaya bahwa Ia adalah seorang Rasul, sehingga memastikan diri ke waraqah si ahli kitab..

Rasulullah pun begitu, Beliau tidak pernah siap dengan peristiwa uhud..
Ketika memerah wajah beliau karena strategi kemenangan Rasulullah dalam musyawarah tidak diterima oleh para sahabat..
Ketika pasukan pemanah di bukit tergiur dengan ghanimah..
Ketika tiga mata rantai menancap di pelipis..
Ketika Hamzah, paman Beliau gugur di medan perng dengan jantung digenggaman sang musuh..
Ketika pasukan muslim yang kokoh tercerai berai mendengar berita kematian sang Rasul..
Ketika wajah-wajah para munafiq muncul, membuat perpecahan dan menghianati perjanjian dengan kaum muslim..
Ketika Mushab bin Umair terpotong-potong badannya di depan Rasulullah..
Ketika Thalhah menerima lebih dari 70 luka pedang dan panah melindungi Rasulullah..
Ketika 70 sahabatnya menjadi syuhada di depan matanya..

Rasulullah pun begitu, Beliau tidak pernah siap dengan peristiwa Thaif..
Ketika lelahnya berdakwah harus dijalani dengan mengetuk pintu perpintu agar islam bisa tersampaikan dengan syumul di sana..
Ketika balasan dari dakwahnya berupa hinaan, cacian dan cemoohan kepada dirinya..
Ketika lemparan batu dan benda keras melayang mengenai badan hingga terluka parah..
Ketika luka yang tak tertahan lagi sehingga keluar Thaif dengan merangkak seperti bayi..
Ketika malaikat datang menawarkan kepadanya untuk mendatangkan azab pada penduduk Thaif, padahal niat Beliau adalah sebagai Rahmatan lil alamin..
Ketika rasa sakit hati yang begitu terhina dibalas menjadi doa kebaikan yang tiada tara..

Beliau tidak pernah siap dengan semua itu..
Namun beliau selalu siap berkorban dijalan dakwah..
Selalu siap menerima jika seruan dakwah datang dari Allah..
Selalu siap  mendengar jika seruan dakwah memanggil beliau..
Selalu siap bergerak jika seruan dakwah menuntut beliau..
Selalu siap berkorban jika seruan dakwah berada dipundak beliau..
Walaupun Beliau tau bahwa beban dakwah akan selalu ada di pundaknya..
Hingga akhir hayat dan hingga di akhir umat..

Wahai saudaraku, dakwah ini tidak membutuhkan kesiapan dan kesediaan..
Namun dakwah ini membutuhkan kau yang selalu siap..
Walaupun kau tak pernah sanggup untuk menerimanya..
Walaupun kau harus kehilangan yang tercinta..
Dan walaupun kau harus meninggalkan segalanya..
Karena hakikat dunia adalah ladang amal bagi kita..
Nenek moyang kita Nabi Adam as. Adalah penghuni surga, dan tempat sebenarnya adalah surga..
Tak sepantasnya bagi kita sang aktivis, keturunan Adam as. Sang penghuni surga harus terlena dengan gemerlap dan kilaunya dunia..




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee
Kita tidak bisa menolong diri kita
Tetapi kita bisa menolong agama Allah
Maka Allah akan menolong segala urusan kita

Saat masalah begitu menghimpit hati
Karena kita fokus pada masalah
Hingga lupa pesan tersirat dari Maha Pemberi Pesan lewat kejadian

Saat ujian datang, maka ada soal yang harus segera diisi
Dan sebelum ujian kita selalu dapat waktu untuk sama-sama belajar
Waktu yang sama 24 jam

Lalu ada yang menggunakan untuk belajar
Ada yang menggunakan kata tar... tar... entar...
Hingga ada ayat yang mengatakan
"Demi Waktu. Sesungguhnya seluruh manusia berada dalam kerugian!"
Kecuali bagi mereka yang
*Beriman (YAKIN)
*Beramal (ACTION)
*Dan saling mengingatkan dalam kebenaran dan kesabaran (karena tidak ada kebenaran tanpa kesabaran)

Al-Qur'anlah buku panduan kita
Al-Qur'anlah yang senantiasa kita harus pelajari

Bagaimana mau lulus saat ujian
Kalau bukunya saja enggan dipelajari

Sahabat...
Mari kita semangat istiqomah belajar bersama kandungan isi di dalam Al-Qur'an sebagai buku petunjuk hidup kita

Sahabat...
Mari kita semangat istiqomah terus belajar memperbaiki diri untuk terus dekat dan taat pada-Nya

Sahabat...
Hingga waktunya tiba kita akan sama-sama menjadi pemenang jannah bersama
Yah, bersama-sama masuk ke jannahnya Allah

Sahabat ODOJers
Bersyukurlah dengan sebaik-baiknya syukur
Allah izinkan kita ada di komunitas ini
Bukan wajib ada di komunitas ODOJ ini
Tapi pembiasaan bersama untuk ODOJ, akan menjadi pembiasaan yang menerangi diri kita dan sekeliling kita, terang dengan jalan petunjuk kehidupan
Untuk sampai pada kematian sebagai awal pintu keabadian

Salam FULL Semangat!
_Shiwy Maulina_




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Jan 10, 2015

Qaulan Sadiidaa untuk Anak Kita

Oleh : Salim A. Fillah

Remaja. Pernah saya menelusur, adakah kata itu dalam peristilahan agama kita?
Ternyata jawabnya tidak. Kita selama ini menggunakan istilah ‘remaja’ untuk menandai suatu masa dalam perkembangan manusia. Di sana terjadi guncangan, pencarian jati diri, dan peralihan dari kanak-kanak menjadi dewasa. Terhadap masa-masa itu, orang memberi permakluman atas berbagai perilaku sang remaja. Kata kita, “Wajar lah masih remaja!”

Jika tak berkait dengan taklif agama, mungkin permakluman itu tak jadi perkara. Masalahnya, bukankah ‘aqil dan baligh menandai batas sempurna antara seorang anak yang belum ditulis ‘amal dosanya dengan orang dewasa yang punya tanggung jawab terhadap perintah dan larangan, juga wajib, mubah, dan haram? Batas itu tidak memberi waktu peralihan, apalagi berlama-lama dengan manisnya istilah remaja. Begitu penanda baligh muncul, maka dia bertanggung jawab penuh atas segala perbuatannya ; ‘amal shalihnya berpahala, ‘amal salahnya berdosa.

Isma’il ‘alaihissalaam, adalah sebuah gambaran bagi kita tentang sosok generasi pelanjut yang berbakti, shalih, taat kepada Allah dan memenuhi tanggung jawab penuh sebagai seorang yang dewasa sejak balighnya. Masa remaja dalam artian terguncang, mencoba itu-ini mencari jati diri, dan masa peralihan yang perlu banyak permakluman tak pernah dialaminya. Ia teguh, kokoh, dan terbentuk karakternya sejak mula. Mengapa? Agaknya Allah telah bukakan rahasia itu dalam firman-Nya :
"Dan hendaklah takut orang-orang yang meninggalkan keturunan di belakang mereka dalam keadaan lemah yang senantiasa mereka khawatiri. Maka dari itu hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengatakan perkataan yang lurus benar."
(QS. An-Nisa : 9)
Ya. Salah satu pinta yang sering diulang Ibrahim dalam doa-doanya adalah mohon agar diberi lisan yang shidiq. Dan lisan shidiq itulah yang agaknya ia pergunakan juga untuk membesarkan putera-puteranya sehingga mereka menjadi anak-anak yang tangguh, kokoh jiwanya, mulia wataknya, dan mampu melakukan hal-hal besar bagi ummat dan agama.

Nah, mari sejenak kita renungkan tiap kata yang keluar dari lisan dan didengar oleh anak-anak kita. Sudahkah ia memenuhi syarat sebagai qaulan sadiidaa, kata-kata yang lurus benar, sebagaimana diamanatkan oleh ayat kesembilan Surat An-Nisa? Ataukah selama ini dalam membesarkan mereka kita hanya berprinsip “asal tidak menangis”. Padahal baik agama, ilmu jiwa, juga ilmu perilaku menegaskan bahwa menangis itu penting.

Kali ini, izinkan saya secara acak memungut contoh misal pola asuh yang perlu kita tata ulang redaksionalnya. Misalnya ketika anak tak mau ditinggal pergi ayah atau ibunya, padahal si orang tua harus menghadiri acara yang tidak memungkinkan untuk mengajak sang putera. Jika kitalah sang orang tua, apa yang kita lakukan untuk membuat rencana keberangkatan kita berhasil tanpa menyakiti dan mengecewakan buah hati kita?

Saya melihat, kebanyakan kita terjebak prinsip “asal tidak menangis” tadi dalam hal ini. Kita menyangka tidak menangis berarti buah hati kita “tidak apa-apa”, “tidak keberatan”, dan “nanti juga lupa.” Betulkah demikian? Agar anak tak menangis saat ditinggal pergi, biasanya anak diselimur, dilenabuaikan oleh pembantu, nenek, atau bibinya dengan diajak melihat –umpamanya- ayam, “Yuk, kita lihat ayam yuk. Tu ayamnya lagi mau makan tu!” Ya, anak pun tertarik, ikut menonton sang ayam. Lalu diam-diam kita pergi meninggalkannya.

Si kecil memang tidak menangis. Dia diam dan seolah suka-suka saja. Tapi di dalam jiwanya, ia telah menyimpan sebuah pelajaran, “Ooh...Aku ditipu. Dikhianati. Aku ingin ikut Ibu tapi malah disuruh lihat ayam, agar bisa ditinggal pergi diam-diam. Kalau begitu, menipu dan mengkhianati itu tidak apa-apa. Nanti kalau sudah besar aku yang akan melakukannya!”

Betapa, meskipun dia menangis, alangkah lebih baiknya kita berpamitan baik-baik padanya. Kita bisa mencium keningnya penuh kasih, mendoakan keberkahan di telinganya, dan berjanji akan segera pulang setelah urusan selesai in sya Allah. Meski menangis, anak kita akan belajar bahwa kita pamit baik-baik, mendoakannya , tetap menyayanginya, dan akan segera pulang untuknya. Meski menangis, dia telah mendengar qaulan sadiida, dan kelak semoga ini menjadi pilar kekokohan akhlaqnya.

Di waktu lain, anak yang kita sayangi ini terjatuh. Apa yang kita katakan padanya saat jatuhnya? Ada beberapa alternatif. Kita bisa saja mengatakan, “Tuh kan, sudah dibilangin jangan lari-lari! Jatuh bener kan?!” Apa manfaatnya? Membuat kita sebagai orangtua merasa tercuci tangan dari salah dan alpa, sang anak akan tumbuh sebagai pribadi yang selalu menyalahkan dirinya sepanjang hidupnya.

Atau bisa saja kita katakan, “Aduh, batunya nakal yah! Iih, batunya jahat deh, bikin adek jatuh ya Sayang?” Dan bisa saja anak kita kelak tumbuh sebagai orang yang pandai menyusun alasan kegagalan dengan mempersalahkan pihak lain. Di kelas sepuluh SMA, saat kita tanya, “Mengapa nilai Matematikamu cuma 6 Mas?” Dia tangkas menjawab, “Habis gurunya killer sih Ma. Lagian, kalau ngajar nggak jelas gitu.”

Atau bisa saja kita katakan, “Sini Sayang! Nggak apa-apa! Nggak sakit kok! Duh, anak Mama nggak usah nangis! Nggak apa-apa! Tu, cuma kayak gitu, nggak sakit kan?” Sebenarnya maksudnya mungkin bagus: agar anak jadi tangguh, tidak cengeng. Tapi sadarkah bahwa bisa saja anak kita sebenarnya merasakan sakit yang luar biasa? Dan kata-kata kita, telah membuatnya mengambil pelajaran; jika melihat penderitaan, katakan saja “Ah, cuma kayak gitu! Belum seberapa! Nggak apa-apa!” Celakanya, bagaimana jika kalimat ini kelak dia arahkan pada kita, orang tuanya, di saat umur kita sudah uzur dan kita sakit-sakitan? “Nggak apa-apa Bu, cuma kayak gitu. Jangan nangis ah, sudah tua, malu kan?” Akankah kita ‘kutuk’ dia sebagai anak durhaka, padahal dia hanya meneladani kita yang dulu mendurhakainya saat kecil?

Ah, Qaulan sadiida. Ternyata tak mudah. Seperti saat kita mengatakan untuk menyemangati anak-anak kita, “Anak shalih masuk surga. Anak nakal masuk neraka.” Betulkah? Ada dalilnya kah? Padahal semua anak jika tertakdir meninggal pasti akan menjadi penghuni surga. Juga kata-kata kita saat tak menyukai keusilan –baca; kreativitas-nya semisal bermain dengan gelas dan piring yang mudah pecah. Kita kadang mengucapkan, “Hayo. Allah nggak suka lho Nak! Allah nggak suka!”

Sejujurnya, siapa yang tak menyukainya? Allah kah? Atau kita, karena diri ini tak ingin repot saja. Alangkah lancang kita mengatasnamakan Allah! Dan alangkah lancang kita mengenalkan pada anak kita satu sifat yang tak sepantasnya untuk Allah yakni, “Yang Maha Tidak Suka!” Karena dengan kalimat kita itu, dia merasa, Allah ini kok sedikit-sedikit tidak suka, ini nggak boleh, itu nggak benar.

Alangkah agungnya qaulan sadiida. Dengan qaulan sadiida, sedikit perbedaan bisa membuat segalanya jauh lebih cerah. Inilah kisah tentang dua anak penyuka minum susu. Anak yang satu, sering dibangunkan dari tidur malas-malasannya oleh sang ibu dengan kalimat, “Nak, cepat bangun! Nanti kalau bangun Ibu bikinkan susu deh!” Saat si anak bangun dan mengucek matanya, dia berteriak, “Mana susunya!” Dari kejauhan terdengar adukan sendok pada gelas. “Iya. Sabar sebentar!” Dan sang ibupun tergopoh-gopoh membawakan segelas susu untuk si anak yang cemberut berat. Sementara ibu dari anak yang satunya lagi mengambil urutan kerja berbeda. Sang ibu mengatakan begini, “Nak, bangun Nak. Di meja belajar sudah Ibu siapkan susu untukmu!” Si anakpun bangun, tersenyum, dan mengucap terima kasih pada sang ibu. Ibu pertama dan kedua sama capeknya; sama-sama harus membuat susu, sama-sama harus berjuang membangunkan sang putera. Tapi anak yang awal tumbuh sebagai si suka pamrih yang digerakkan dengan janji, dan takkan tergerak oleh hal yang jika dihitung-hitung tak bermanfaat nyata baginya. Anak kedua tumbuh menjadi sosok ikhlas penuh etos. Dia belajar pada ibunya yang tulus; tak suka berjanji, tapi selalu sudah menyediakan segelas susu ketika membangunkannya.

Ya Allah, kami tahu, rumah tangga Islami adalah langkah kedua dan pilar utama dari da’wah yang kami citakan untuk mengubah wajah bumi. Ya Allah maka jangan Kau biarkan kami tertipu oleh kekerdilan jiwa kami, hingga menganggap kecil urusan ini. Ya Allah maka bukakanlah kemudahan bagi kami untuk menata da’wah ini dari pribadi kami, keluarga kami, masyarakat kami, negeri kami, hingga kami menjadi guru semesta sejati.

Ya Allah, karuniakan pada kami lisan yang shidiq, seperti lisan Ibrahim. Karuniakan pada kami anak-anak shalih yang kokoh imannya dan mulia akhlaqnya, seperti Isma’il. Meski kami jauh dari mereka, tapi izinkan kami belajar untuk mengucapkan qaulan sadiida, huruf demi huruf, kata demi kata. Aamiin. Sepenuh cinta. 




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Renungan : Munafikkah aku?

Sering rasa ini hadir membayangi
Setiap saat di kala ku menyendiri
Kala teman-teman sholeh mulai beranjak pergi
Saat majelis ilmu mulai tak terdengar lagi

Ah
Malu rasanya, menghadapkan wajah yang hina
Muka yang terkadang suka mendua
Beda rasa di satu masa ke masa
Wajah yang menunduk lesu di kala berkumpul di taman-Nya
Namun kembali beringas di saat menyendiri dengan alpa

Duhai diri, apakah mungkin engkau memilikinya?
Saat berbicara, dengan mudahnya meluncur dusta
Termasuk kata penghias dan pelengkap canda
Tak lagi bisa dibedakan antara kebohongan dan fakta
Selalu saja engkau melontarkan satu sifat yang sama
Duhai, sulitkah berkata jujur tak disertai dusta?

Ataukah mungkin kita juga senang melakukannya?
Mudah berjanji dan sering diingkari
Terkadang malah lupa dan ditinggal pergi
Janji tak lagi sesuatu yang dianggap penting suci
Sehingga dengan mudahnya kita untuk menodai
Duhai, kapan kah kan kau tepati janji?

Barangkali amanah tak membuatmu takut?
Karena mudahnya menghindar dan berpenyakit akut
Penyakit yang menjadikanmu tak lagi mau menurut
Hukum Allah, dakwah dan amanah-Nya selalu coba kau luput
Bahkan teman sholehmu pun tak jarang selalu kau coba rekrut
Duhai, adakah ketiganya terkumpul disini?
Duhai, akankah ku terbebas dari rasa ini?

"Ash sholatu khaoirum minan naum"
Masih ingatkah kau dengan seruan ini?
Seruan di saat subuh menghampiri
Tatkala cuaca dingin sering pun menyelimuti
Gelap jalan pun masih lagi belum pergi
Saat itu lah kau pun tengah terlelap dibuai mimpi
Tak pedulikan lagi sang penyeru kepada Illahi
Rasa berat itu kan jadikan kau menyesal nanti
Tatkala keluarga dan harta tak lagi berarti
Kerabat dan teman pun kan menjauh pergi

Kawan, munafikkah kita?




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Simple Sedekah

  • Belilah beberapa buah sandal jepit plastik atau bakiak kayu, letakkan di sekitar masjid agar para jamaah dapat menggunakannya saat akan berwudhu. Anda akan menikmati pahala dari setiap orang yang memakainya.
  • Letakkanlah di jendela kamarmu segelas air atau makanan untuk burung-burung kecil yang datang hinggap ke sana.
  • Sisihkanlah dari hasil upah jerih payahmu, sebagian untuk disumbangkan kepada anak yatim.
  • Belilah sekantong plastik kaos tangan dan kaos kaki, agar bisa diberikan kepada para pekerja.
  • Letakkanlah di kamarmu sebuah kotak, dimana setiap kali kamu merasa melakukan dosa, masukan uang receh 3 - 5 ribu ke dalamnya, jika sudah 1 bulan, buka kotak itu dan besedekahlah dengan uang tersebut. Lakukanlah ini setiap bulan.
  • Jika anda hadir dalam acara kumpul-kumpul bersama keluarga dan kerabat, belilah ½ - 1 dus air mineral, niatkan untuk sedekah kepada orang-orang yang butuh minum, yang sakit, dan lainnya.
  • Jika anda mengisi bensin atau parkir, kemudian petugasnya mengembalikan uang receh sisa kembalian, berikan sisa uang itu untuknya sebagai sedekah.
  • Belilah mushaf (Al-Qur'an) letakkan di salah satu masjid dan bayangkan berapa pahala yang akan anda dapat pada setiap huruf yang mereka baca.
  • Berikanlah perasaan gembira kepada setiap muslim, khususnya kepada mereka yang sedang tertimpa kesedihan.
  • Lemparkanlah senyum kepada orang yang anda temui, berilah salam kepada orang yang duduk dan bertuturlah dengan ucapan yang baik karena semuanya adalah sedekah.
  • Jangan biarkan anda tertidur, melainkan telah memaafkan setiap orang yang telah berbuat buruk kepadamu (menggibahi, mengadu domba dan mendzalimimu).
  • Kirimkan pesan ini ke semua kontakmu, siapa tahu ada orang yang mau mengamalkan ini, sehingga andapun akan mendapatkan pahala.

-Ustadz dr. Raehanul Bahraen-




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Jan 9, 2015

Renungan : Botol

  1. Kalau diisi air mineral, harganya 3ribu.
  2. Kalau diisi jus buah, harganya 10ribu.
  3. Kalau diisi Madu Yaman, harganya Ratusan ribu.
  4. Kalau diisi minyak wangi channel harganya bisa jutaan.
  5. Kalau diisi air got, hanya akan dibuang dalam tong sampah karena langsung tiada harganya dan tidak ada siapa yang suka.

Botol yang sama tetapi harganya berbeda sebab apa yang terisi di dalamnya adalah berbeda. Begitu juga kita, kita semua sama, kita semua manusia, yang membedakan kita antara satu sama lainnya adalah iman dan amal yang ada dalam diri kita yang akan menyebabkan kita berharga di sisi Allah atau kita dipandang hina oleh Allah lalu dibuang ke dalam neraka.




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Untuk Menikah, Engkau Tidak Memerlukan Orang yang Sempurna

🔹 Menikah adalah bab mengambil keputusan, setelah engkau melakukan proses pencarian. 

🔹 Tidak ada manusia sempurna, selalu ada kekurangannya. Jika engkau melihat gadis cantik, di tempat lain juga ada gadis yang lebih cantik. Jika engkau tertarik pemuda tampan, di tempat lain juga ada pemuda yang lebih tampan.

🔹Engkau hanya memerlukan seseorang yang akan menemanimu, mengerti dirimu, bisa menerima kondisimu, mau menjadi sahabatmu dalam suka dan duka, melewati hidup bersama dalam segala keadaannya. 

🔹Engkau tidak memerlukan seseorang yang sempurna untuk menjadi suami atau istrimu, karena memang tidak ada lelaki sempurna, tidak ada perempuan sempurna.

🔹Siapapun yang engkau pilih untuk menjadi pendamping hidupmu, ia selalu memiliki kekurangan. Sebagaimana dirimu pun memiliki kekurangan. 

🔹Maka jangan pernah berharap kesempurnaan dari manusia. Sebab kesempurnaan hanya milik Allah.

🔹Engkau hanya perlu memutuskan untuk memilih seseorang yang mencintaimu karena Allah. Bisa menemanimu karena Allah. Bisa membahagiakanmu karena Allah.




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Menjadi Ibu Bahagia dan Bijak Di Era Platinum

Seminar dengan Ibu Elly Risman

Sebelum bicara tentang persoalan pengasuhan dan anak di era digital. Seorang ibu dan bapak seharusnya melihat kembali (look into yourself) atitude-atitude atau sikap-sikap yang perlu dibenahi bahkan direvolusi, yaitu dengan menengok diri sendiri :

  • Mengenali diri sendiri sebagai wanita paruh baya/midlife (usia 30 keatas) >>> dibahas panjang sekali tentang midlife.
  • Mengetahui sisa umur akan digunkan untuk apa
  • Midlife >>> midlescence (krisis paruh baya) pria dan wanita akan mengalami perubahan fisik dan emosi. Mengalami menopuse. Bukan hanya prempuan, laki-laki juga akan mengalami menapouse.
Mencegah krisis paruh baya :

  • Menerima! (QS. Ar-Rum : 54).
  • Selesai urusan dengan diri sendiri. Dengan menemukan benih masalah apakah : trauma masa kecil, kelelahan jiwa, mimpi-mimpi yang tidak terpenuhi, dsb.
  • Membuang trauma (konflik, bencana, dsb) >>> bisa dengan "Hand kataleptik"/mestimulasi diri sendiri.
  • Lakukan pekerjaan mulia, dengan : memaafkan dan berlapang dada (wa'fuanhum), meminta ampun (wastaghfirlahum), bermusyawarah, berdamai dengan persoalan dan menyelesaikan (Faidzaa azzamta fatawakkal alallah).
Tentang Otak :

  1. Batang otak >>> melawan, mempertahankan diri. Ada juga pada reptil.
  2. Otak tengah >>> perasaan
  3. Depan (topi) >>> fikiran
Manusia memiliki ketiganya. Yang jika diasah bagian otak tengah dan depan akan muncul berbagai macam kecerdasan. Tapi jika setiap waktu hanya berkutat pada masalah yang akan berfungsi hanya batang otak/korteks sehingga menjadi kasar, menyimpang, dsb.


  • Terima kenyataan. Setiap yang hidup pasti memiliki masalah, hanya bagaimana mengolah masalah agar semakin pintar dalam mengelola hidup.
  • Komunikasikan kebutuhan : mengertilah pasangan, perlu ruang, percaya diri, saling membantu untuk mekar di usia tahap kedua, bersama menghadapi masalah. Jangan sepotong-potong. Masalah anak bukan masalah ibu tapi juga ayah. Seorang ayah bukan peng-acc saja, seorang ayah adalah juga pengelola masalah. Jangan terima beres saja!
  • Bersyukur (QS. Al-Ahqaf : 15).
Tentang pengasuhan anak/generasi based on latar belakang masalah :

  1. Pemurtadan
  2. Miras
  3. Narkoba
  4. Games
  5. Pornografi
  6. Hamil diluar nikah
Bencana terbesar bukan tsunami, bukan banjir, bukan longsor, bencana tersebut adalah asbab dari bencana yang lebih besar : kerusakan otak pada generasi. Dibahas juga tentang pornografi. Betapa semua fihak saat ini sedang secara besar-besaran menggempur jiwa dan mental anak-anak kita dengan pornografi lewat hp, games, situs-situs porno, gay, lesbi, homo, incest dsb, dan semua itu sudah akan terlegitimasi secara legal. Kaum LGBT sudah meminta restu PBB untuk mengesahkan pernikahn sejenis di indonesia.

Pada slide juga ditampilkan hasil-hasil riset dan survey tentang kegiatan pornografi anak, dikenal oleh anak paling tinggi dari rumah mereka masing-masing. Akses terhadap gadget sangat sering. Sasaran pornografi yang utama adalah anak laki laki karena :

  1. Anak laki-laki memakai otak kiri lebih kuat
  2. Anak laki-laki mudah fokus
  3. Testosteron lebih banyak
  4. Alat vital anak laki-laki diluar
  5. Anak laki-laki yang 3S : smart, sensitive, spiritual. Sekolah di SDIT, dsb tidak menjamin anak-anak selamat dari ancaman tersebut.
  6. Anak laki-laki yang ber-ayah tapi tidak ber-ayah (tidak dekat, ayah tidak mau ikut campur, yang diurusin kerjaan melulu)
  7. Anak-anak yang ber-ibu tapi tidak ber-ibu (yang ibunya sehari bekerja di luar rumah anak-anaknya lebih berpotensi menjadi sasaran
  8. Anak-anak yang BLAST (Boring, Lonely, Angry, Afraid, Stress, Tired) salah satunya 6 tahun sudah SD. 
Anak perempuan lebih tidak terangsang dengan foto-foto/gambar, tapi lebih dengan kata-kata, chating room, sosok yang dicintai dsb yang tidak luput dari ancaman tindakan asusila di internet. 

Solusi :

  1. Revolusi Pengasuhan >>> salah satu orang tua harus berhenti bekerja! 
  2. Hanya kita yang harus menjadi baby sitter. Allah menitipkan anak-anak kepada kita bukan ART, bukan day care, bukan nenek, bukan tetangga!
  3. Dual parenting (pengasuhan anak yang dilakukan pasangan suami istri)
  4. Membuat perencanaan keluarga >>> laksanakan >>> evaluasi, begitu seterusnya
  5. Kuncinya : peran Ayah!
  6. Look into yourself!
Jika anak-anak sudah kecanduan gadget dan pornografi;

  1. Lakukan komunikasi berdampingan, jangan berhadapan
  2. Meminta maaf kepada anak atas tidak terpenuhinya hak-hak mereka. Ini penyebab utama anak mencari kesenangan-kesenangan di luar.
  3. Komunikasikan harapan-harapan kita kepada anak.
Sekian

Note :
Amanah ibu Elly: peserta diminta membagi ilmu ini kepada 3 orang, karena anak-anak kita bermain dan berinteraksi dengan mereka :

  1. Saudara kandung/ipar >>> anak mereka sepupu anak kita
  2. Tetangga 
  3. Orang tua kawan anak di sekolah!
Semoga bermanfaat. You can share if you care!




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Apa Kiranya Perasaan?

Apa kiranya perasaan Ash Shiddiq saat Nabi Muhammad SAW bersabda, "Andai kuambil kekasih di antara insan ; pasti kujadikan Abu Bakr sebagai Khalilku"?

Apa kiranya perasaan Umar, saat dia berpamit 'umrah dan Nabi Muhammad SAW bersabda padanya, "Jangan lupakan kami dalam doamu duhai saudara tersayang"?

Apa kiranya perasaan Utsman saat membekali pasukan Tabuk dan Nabi Muhammad SAW bersabda, "Tiada bahayakan 'Utsman apapun yang ia lakukan setelah ini"?

Apa kiranya perasaan Ali kala Nabi Muhammad SAW bersabda, "Hanyasanya kedudukanmu di sisiku laksana Harun di sisi Musa, tapi tiada Nabi sesudahku"?

Apa kiranya perasaan Thalhah saat Nabi Muhammad SAW bersabda, "Siapa yang ingin melihat syahid yang masih berjalan di atas bumi, lihatlah Thalhah"?

Apa kiranya perasaan Az Zubair saat Rasulullah bersabda, "Setiap Nabi memiliki Hawari, dan Hawariku adalah Zubair ibn Al 'Awwam"?

Apa kiranya perasaan Abu 'Ubaidah saat Nabi Muhammad SAW bersabda, "Setiap ummat memiliki Amin, dan orang kepercayaan ummat ini adalah Abu 'Ubaidah"?

Apa kiranya perasaan Abdurrahman ibn 'Auf saat dirinyalah dimaksud oleh sabda Nabi Muhammad SAW kepada Khalid ibn Al Walid, "Jangan cela sahabatku.. ..Demi Allah andai kalian berinfak emas seberat gunung Uhud; hal itu takkan menyamai shadaqah segenggam atau setengah genggam tepungnya."

Apa kiranya perasaan Sa'd ibn Abi Waqqash saat Nabi Muhammad SAW bersabda, "Panahlah duhai Sa'd, panahlah! Ayah dan Bundaku sebagai tebusan bagimu"?

Apa kiranya perasaan Mu'adz ibn Jabal, di saat Rasulullah bersabda padanya, "Wahai Mu'adz, demi Allah, aku benar-benar mencintaimu"? 

Apa kiranya perasaan Ibn 'Abbas, saat Nabi Muhammad SAW merengkuh dan mencium kepalanya lalu berdoa, "Ya Allah faqihkan dia dan ajarkan tafsir padanya"?

Apa kiranya perasaan Ubay ibn Ka'b, saat Nabi Muhammad SAW berkata padanya, "Allah memerintahkanku tuk membacakan Surat Al Bayyinah ini kepadamu" hingga dengan wajah berseri-seri dia bertanya, "Ya Rasulallah; benarkah Allah menyebut namaku kepadamu?" dan Nabi Muhammad SAW menjawab, "Benar!"?

Apa kiranya perasaan Abu Musa Al Asy'ari, di saat Nabi Muhammad SAW bersabda, "Esok datanglah menjumpaiku, aku ingin mendengarkan bacaan Qur'an-mu"?

Apa kiranya perasaan Aisyah, saat Nabi Muhammad SAW menyebut namanya tanpa ragu di urutan pertama, kala ditanya 'Amr siapakah yang paling dicintai?

Apa kiranya perasaan Ibn Mas'ud, kala betis kecilnya ditertawakan; maka Nabi Muhammad SAW bersabda, "Betis itu di sisi Allah lebih berat dari Uhud"?

Apa kiranya perasaan Ukasyah, saat disebut 70.000 orang masuk ke surga tanpa hisab dan Nabi Muhammad SAW berkata, "Engkau termasuk di antara mereka"?

Apa kiranya perasaan Bilal ibn Rabah, saat Nabi Muhammad SAW bersabda, "Ceritakan padaku hai Bilal, 'amal apakah yang paling kau jaga dalam Islam sebab sungguh aku mendengar bunyi terompahmu di surga?", lalu dia menjawab tersipu, "Menjaga wudhu' dan dua raka'at syukur atas wudhu'"?

Apa kiranya perasaan orang-orang Anshar, di kala Nabi Muhammad SAW bersabda, "Jika manusia memilih jalan melalui sebuah lembah, sedang kaum Anshar mengambil suatu celah, niscaya aku turut serta di celah yang dilalui para Anshar. Ya Allah rahmatilah Anshar dan anak-cucu kaum Anshar"?

Apa kiranya perasaan para sahabat semuanya, yang mereka berjumpa Nabi Muhammad SAW pada petang dan pagi, berjalan mengiringi, beroleh senyum dan doanya? Yang lebih penting dan jelita dari itu semua; bagaimana dengan kita? Apa kiranya perasaan kita saat kelak bertemu Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya? Adakah Nabi Muhammad SAW kan bersabda, "Kaliankah orangnya, yang telah membuatku menangis karena rindu, yang telah membuat para sahabatku cemburu"? "Kaliankah orangnya; yang beriman kepada apa yang kubawa meski kita tak berjumpa; yang mengucap shalawat atas namaku meski tak bertemu?" Ini kami Ya RasulaLlah; yang rindu tapi malu, membaca shalawat dengan lidah kelu; adakah kami layak jadi ummatmu, dan beroleh syafaa'atmu?

Ya Allah, limpahkan shalawat pada Muhammad SAW, sampaikan salam kami padanya. Pula ridha-Mu atas semua sahabat; jadikan kami bersama mereka. Bagian dari mereka. Aamiin.

Teduh hati membaca sirohmu selepas berpanas-panas ria. Ayo semangat beraktifitas sholehah. Rindu Muhammadqu. Semoga bermanfaat




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Jan 8, 2015

Mengenal Rasulullah

Rasulullah SAW  bersabda :
"Setiap Nabi memiliki doa (mustajab) yang digunakan untuk berdoa dengannya. Aku ingin menyimpan doaku tersebut sebagai syafaat bagi umatku di akhirat nanti."
(HR. Bukhari No. 6304)
Pernahkah terlintas dihati untuk mengulik kisah kehidupan Rasulullah. Perjuangan selama 13 tahun di Mekkah dan 10 tahun di Madinah, mencintai Islam dengan sepenuh hati. Sakit, terluka dan menderita demi membawa  kita ke alam yang benderang. Bahkan bersabar menyimpan doa mustajabnya untuk menyelamatkan kita sebagai umatnya di Hari perhitungan.

Saudara syurgaku,
Bagaimana kita sungguh mencintai Rasulullah, sedang mengenalnya saja tidak; Kapan, bagaimana Rasulullah menjalani kehidupannya, bagaimana dan siapa saja keluarga serta sahabatnya, Apalagi meneladaninya.

Rabbana...
Tiba-tiba jatuh air mata. Sangat malu. 
Beliau begitu mencintai umatnya, mencintai kita. 
Begitu ingin beliau, menempatkan kita dalam cahaya dan kebahagiaan abadi. 
Jannah Rabb.

Sedang diri...
Hanya mengaku-ngaku muslim, 
Hanya mengaku-ngaku mencintai Rasulullah,
Sedikit sekali tindakan nyata.

Yang paling Rasululloh ingati adalah ummati... ummati... ummati...
Namun, sebagai ummat. Kita LUPA!

Saudara syurgaku,
Mari kembali menata qalb. Jangan biarkan cinta Rasulullah kepada kita tak berbalas. Tak inginkah membersamai Rasulullah di Jannah-Nya kelak?

Allahumma Sholli 'alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad.

Asal kita dari syurga saudaraku maka kembalilah ke syurga dengan meneladani, membersamai Rasulullah.
~ummu adib~




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Orang Kaya yang Kaya

Sungguh beruntung orang kaya yang kaya. Kaya akan harta dan hati. Kita terkadang melihat seseorang kaya karena banyaknya harta, mewahnya rumah dan bagusnya mobil. pernahkah kita menilai orang yang miskin (papa) disebut kaya? Kita telah melupakan definisi kaya yang hakiki yaitu  kekayaan  seseorang yang tidak bisa diukur dari sisi hartanya, melainkan dari segi maknanya. tidak sedikit kita menemukan bahwa orang yang memiliki kekayaan dinilai dari dunia.

Padahal kekayaan yang sesungguhnya adalah :
  • Kaya dengan ilmu

llmu adalah kekayaan yang nilainya lebih tinggi dari materi, bahkan Allah meninggikan orang beriman yang berilmu beberapa derajat. Karena orang yang berilmu akan dihargai dari pada orang
yang tidak berilmu. 
  • Orang kaya yang memiliki hati ikhlas dan lapang

Seseorang diberi kekayaan dengan cinta yang lapang dan ikhlas akan merasakan sendiri kenikmatannya. Artinya, kaya bukanlah memiliki banyak materi melainkan memiliki hati yang ikhlas dan lapang.
  • Seseorang yang memiliki kekayaan berupa anak sholeh dan sholehah
Anak yang sholeh dan sholehah merupakan aset terbesar bagi orangtua. Dalam hadits dikatakan bahwa jika anak Adam telah meninggal, maka putuslah semua amalnya kecuali tiga perkara yaitu sedekah, ilmu bermanfaat, dan doa anak yang sholeh.
  • Seseorang yang kaya dengan infaq atau sedekah

Karena ia yakin bahwa setiap harta yang digunakan di jalan Allah, tidaklah akan berkurang, bahkan terus bertambah, bertambah, dan bertambah. Dengan infaq itulah rezeki kita akan menambah berat pahala di hari perhitungan nanti.

Marilah jadikan diri kita menjadi "orang kaya yang kaya".  Yakni kaya dengan ilmu, hati, anak sholeh dan sholehah, dan kaya dengan infaq atau sedekah. Karena hal itu akan menjadi sumber kebahagiaan, bukan hanya di dunia tapi juga di akhirat kelak. In syaa Allah.




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Jan 6, 2015

Khasiat Apotek Hidup

Oleh : Y. Sunardi (Ahli Gizi IPB) 

🍣 Tempe : untuk kolestrol dan memperlambat menopause
🍅 Tomat : mentah (vitamin A dan vitamin E) untuk rambut rontok
🍅 Tomat : matang (zat lycopen) untuk kanker payudara dan kanker prostat
🍍 Nanas : untuk kanker paru-paru dan keputihan (tengahnya jangan dibuang)
🍇 Anggur hitam, jeruk mandarin dan alpukat : untuk jantung yang tersumbat
🍇 Kiwi (vitamin C = 70 kali dari jeruk) + anggur hijau : untuk melangsingkan tubuh

🚫 Penderita asam urat : jangan minum kaldu daging

🌿 Buah naga putih : untuk kolestrol dan diabetes
🌿 Buah naga merah : untuk ginjal
🌿 Buah naga kuning (luarnya) : untuk pencernaan
🌿 Buah naga biru dari Brazil : untuk paru-paru

Lemon kuning (diminum pagi) : untuk maag dan melangsingkan tubuh
Lemon kuning (diminum malam) : untuk lutut dan migren
Lemon + madu : untuk radang tenggorokan
Alpukat : untuk kolesterol

🐾 Bakteri dalam tubuh : mutual 20%, patogen 30%, netral 50%
Kalau pola makan benar, yang netral ikut ke yang mutual
Kalau tidak benar, yang netral ikut ke patogen

Makanan dari hewan darat kaki 4 : harus dimakan siang, jika dimakan malam LDL naik
Makanan dari ikan : bisa dimakan kapan saja. Lebih baik yamg ada sisiknya karena ada enzim akilgliserol sebagai penolak racun
Salmon Atlantik dan Norwegia : untuk kesehatan mata

45 mg kopi : untuk obat sakit kepala
360 mg Kopi : mempercepat menopause dan merobek pembuluh darah
Wortel : untuk kanker usus kecil, tapi bagi penderita diabetes pantang wortel matang
Telur : tidak boleh dimakan mentah karena ginjal akan terbebani
Semoga bermanfaat.




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee
Hasan Basri ditanya : Apa rahasia zuhudmu di dunia ini?

Beliau menjawab :
Aku tahu rezeki-ku tidak akan diambil orang lain, karena itu hatiku selalu tenang.
Aku tahu amalku tidak akan dikerjakan orang lain, karena itulah aku sibuk beramal soleh.
Aku tahu ALLAH Ta'ala selalu mengamatiku, karena itulah aku malu jika ALLAH melihatku sedang dalam maksiat.
Dan aku tahu kematian itu sudah menungguku, karena itulah aku selalu menambah bekal untuk hari pertemuanku dengan ALLAH.

Sahabat...
Jangan tertipu dengan usia MUDA karena syarat Mati TIDAK harus TUA.
Jangan terpedaya dengan tubuh yang SEHAT karena syarat Mati TIDAK mesti SAKIT
Jangan terperdaya dengan Harta Kekayaaan Sebab Banyak si kaya yang tidak pernah menyiapkan Kain Kafan buat dirinya meski cuma Selembar.

Mari Terus berbuat BAIK,
Berniat untuk BAIK,
Berkata yang BAIK, 
Memberi nasihat yang BAIK
Meskipun TIDAK banyak orang yang mengenalimu dan Tidak suka dengan Nasihatmu
Cukuplah ALLAH yang mengenalimu lebih dari pada orang lain.

Jadilah bagai Jantung yang tidak terlihat, 
Tetapi terus berdenyut setiap saat hingga kita terus dapat hidup, berkarya dan menebar manfaat bagi sekeliling kita sampai diberhentikan oleh-NYA

Sahabat...
"Waktu yang kusesali adalah jika pagi hingga matahari terbenam, 'Amalku tidak bertambah sedikitpun, padahal aku tahu saat ini umurku berkurang"
(Ibnu Mas'ud r.a)




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Bedanya Galau Kita dan Galaunya Sahabat Nabi

Tsa’labah bin Abdurrahman RA pernah secara tidak sengaja melihat wanita Anshar yang mandi. Ia merasa sangat berdosa, malu kepada Nabi dan mengasingkan diri ke gunung selama 40 hari. Ia terus menerus minta ampun kepada Allah. Sedangkan kita? Setiap hari, wanita di sekeliling kita mengumbar aurat ada di mana-mana. Di kantor, di Mall, di televisi, di mana-mana. Apakah kita meminta ampun kepada Allah? Nabi Muhammad merasa kehilangan dia. Sampai Allah menunjukkan gunung tempat bersembunyinya. Nabi meminta Umar RA dan Salman RA untuk menjemputnya.

Tsa’labah masih malu, dia mau ke Madinah kalau Nabi sedang sholat sehingga dianggap tidak menyadari kedatangannya. Iapun sampai sakit keras karena galau takut akan dosanya melihat wanita mandi, walupun tak sengaja.

Sebelum sakit Nabi SAW memberikan amalan buatnya supaya dosanya diampuni berupa bacaan Al Qur’an “...Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia, dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa api neraka”. (QS. Al-Baqarah : 201). Sebuah do’a yang mudah dan sering kita ulang-ulang yaitu Robbana Atina Fid Dunya Hasanah wa fil akhiroti hasanah. Waqina adzaabannaar.”

Tsa’labah sakit keras selama 8 hari, karena khawatir akan dosanya. Bagaimana dengan kita? tiap hari berbuat dosa apakah kita merasa bersalah. Kebanyakan tidak. Nabi Muhammad SAW saja yang dijamin masuk surga istighfar 70 kali sehari dalam riwayat lain dikatakan 100 kali sehari. Kita berapa kali? Begitulah seharusnya. Mestinya kita galau bukannya urusan duit, urusan lawan jenis, urusan dunia lainnya. Mestinya kita galau urusan dosa, urusan ibadah, urusan akherat, begitulah muslim yang baik.

Rasulullah pun menjenguknya. Rasulullah memangku Tsa’labah di pangkuannya. Tapi ia menggeser kepalanya, 
“Kepalaku penuh dosa wahai Rasulullah. Aku tidak pantas!”
“Apa yang kamu senangi?”
“Ampunan Allah.”
Jabir bin Abdullah RA meriwayatkan sebuah hadits tentang sahabat ini,
“Ketika itu turunlah Jibril Alaihisallam, mengatakan, “Wahai Muhammad, sesungguhnya Tuhanmu mengirimkan salam padamu, dan berfirman, ‘JIka hamba-Ku ini menemui-Ku dengan dosa sejengkal tanah, maka Aku akan menemui dengan sejengkal ampunan’.”
Tsa’labah langsung berteriak kegirangan karena mendapat ampunan Allah, tidak lama kemudian ia meninggal. Ketika Rasulullah SAW ke rumah Tsa’labah, Rasulullah merangkak. Para sahabat keheranan. 
“Mengapa Engkau merangkak wahai Rasulullah?” 
Rasulullah SAW menjawab, 
“Aku tidak bisa berdiri saking banyaknya malaikat yang turun, ta’ziyah kepada Tsa’labah.”




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Jan 5, 2015

Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah berkata :
"Jalan menuju Allah adalah jalan di mana : Adam kelelahan, Nuh mengeluh, Ibrahim dilempar ke dalam api, Ismail dibentangkan untuk disembelih, Yusuf dijual dengan harga murah dan dipenjara selama beberapa tahun, Zakaria digergaji, Yahya disembelih, Ayub menderita penyakit, Daud menangis melebihi kadar semestinya, Isa berjalan sendirian, Dan Muhammad shallallahu alaihimussallam mendapatkan kefakiran dan berbagai gangguan. Sementara kalian ingin menempuhnya dengan bersantai ria dan bermain-main? Demi Allah takkan pernah bisa terjadi.”
(Al-Fawaid)




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Menanda Cinta dengan Air Mata

Yaa Ayyuhal ikhwah
Pernahkah kita menangis?
Sudahkah kita menangis hari ini?
Atau betapa sulitnya kita menangis?
Atau kita malu jika harus menangis?

Apakah hati kita mudah disentuh oleh keagungan-Nya
Apakah hati kita mudah terenyuh kala merasakan betapa besar kasih sayang-Nya

Menangislah karena mampu merasakan cinta kepada-Nya
Menangislah karena telah sering melalaikan-Nya
Dan menangislah karena kita mendurhaka pada-Nya

Menangis itu perlu, karena banyak hal yang harus kita tangisi
Teringat kata yang terlontar hingga datang petaka
Terlintas sikap tak layak ada hingga datangkan lara di jiwa
Terbersit sesal kala berperilaku yang jauh dari norma

Sentuh hatimu dengan mengingat khilafmu
Sentuh hatimu dengan mengingat dosamu
Dan sentuh hatimu dengan mengingat segala alpamu

Menangislah
Curahkanlah segala rasa bersalahmu hanya pada Rabbmu

Dalam Al Isra ayat 109 Allah menyampaikan pesan,
"Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu'"
Dan kita wahai saudaraku
Pernahkah kita khawatir atas amal kita
Atau kita sudah merasa cukup dengan bekal yang akan kita bawa?
Merenungi sejenak sejarah perjalanan kita?

Yakinkah kita dengan apa yang sudah kita lakukan?
Sehingga kita bersantai dan berpangku tangan?
Bersegeralah kita mengevaluasi diri
Dan selalu memperbaharui niat karena Allah swt

Kita menangis karena kita punya hati
Kita menangis karena kita punya rasa empati
Kita menangis karena ada duka dalam hati
Kita menangis karena ada rasa takut pada Ilahi
Dan kita menangis lantaran beban berat yang tak mampu ditanggung sendiri

Semoga kita menjadi hamba-hamba yang mampu mendekat pada Ilahi Rabb
Dengan kerendahan hati kita mengabdi
Dan dengan air mata yang hadir karena cinta hakiki
~Rochma Yulika~




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Jan 4, 2015

Senyuman

Apa yang kita fikirkan tentang senyuman?
Senyuman seindah apa yang kita inginkan dari saudara kita? 
Senyuman seperti apa yang akan kita persembahkan?
Senyuman manis, simetris, atau senyum tanpa rasa?

Senyum itu tanda cinta, sayang dan mendatangkan kebahagiaan
" Tabassumuka Fii Wajhi Akhiika Shodaqoh.”
Artinya, “Senyummu dihadapan saudaramu adalah sedekah bagimu”
Hadits ini mengajarkan kita betapa hal kecil yang sering kita anggap sepele dan kita abaikan ternyata memiliki nilai yang berharga dalam pandangan agama.

Dalam Hadits lain yang diriwayatkan Ad-Dailamy, Rasulullah SAW bersabda:
”Sesungguhnya pintu-pintu kebaikan itu banyak : tasbih, tahmid, takbir, tahlil (dzikir), amar ma’ruf nahi munkar, menyingkirkan penghalang (duri, batu) dari jalan, menolong orang, sampai senyum kepada saudaramu adalah sedekah."
Beberapa ahli menyatakan dibutuhkan 43 otot untuk cemberut dan hanya 17 otot untuk tersenyum.  Selain pahala melaksanakan sunnah, manfaat lain adalah :
  1. Senyum membuat seseorang lebih menarik. Secara tidak sadar senyum bisa membuat orang lebih menarik karena ada faktor daya tarik tertentu dan membuat seseorang terlihat lebih baik dibanding mengerutkan kening atau cemberut 
  2. Senyum bisa mengubah suasana hati. Tersenyum bisa mengelabui tubuh sehingga membantu seseorang mengubah suasana hatinya menjadi lebih baik. Untuk itu jika merasa sedih, cobalah untuk tersenyum. 
  3. Senyum bisa menular. Tersenyum tak hanya mengubah suasana hati orang tersebut tapi juga orang-orang di sekitarnya, dan membuat hal-hal menjadi lebih bahagia. Ini karena senyum bisa menular dan membawa kebahagiaan bagi orang lain.
  4. Senyum bisa meredakan stress. Orang yang stres bisa terlihat dari wajahnya, tapi dengan tersenyum bisa mencegah seseorang tampak letih dan lelah. Jika sedang stres, cobalah ambil waktu untuk tersenyum, karena bisa mengurangi stres sehingga lebih mampu mengambil tindakan.
  5. Senyum meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Tersenyum bisa membantu sistem kekebalan tubuh untuk bekerja lebih baik. Ketika seseorang tersenyum maka fungsi imun meningkat yang membuat seseorang merasa lebih rileks dan terhindar dari penyakit seperti flu dan pilek.
  6. Senyum menurunkan tekanan darah. Ketika tersenyum maka ada penurunan nilai tekanan darah yang terukur. Cobalah mengukur tekanan darah saat duduk di rumah sambil membaca, lalu tersenyum selama 1 menit dan mengukur tekanan darah kembali, maka akan terlihat perbedaan.
  7. Senyum bisa melepaskan endorfin, penghilang rasa sakit dan serotonin. Studi telah menunjukkan senyum bisa melepaskan endorfin, senyawa yang bisa mengurangi rasa sakit secara alami dan serotonin. Ketiganya bisa membuat orang merasa lebih baik dan menjadi obat yang alami. 
  8. Lipatan senyum di wajah bisa membuat orang terlihat lebih muda. Otot-otot yang digunakan untuk tersenyum bisa membantu mengangkat wajah sehingga membuat orang tampak lebih muda. Karenanya cobalah lebih sering tersenyum yang membuat merasa lebih muda dan lebih baik.
  9. Tersenyum bisa membuat orang terlihat sukses. Orang yang tersenyum akan terlihat lebih percaya diri. 
  10. Senyum bisa membantu orang tetap positif. Senyum akan membuat orang lebih positif dan mengurangi pikiran negatif. 

Senyum juga merupakan bentuk ekspresi rasa syukur kita kepada Allah.

Saudaraku...
Senyum itu mudah 
Senyum itu murah
Senyum itu membuat bahagia
Teruslah tebar kebahagiaan dengan senyum ikhlas karena Allah, seperti Allah yang tak pernah lelah melimpahkan nikmat-Nya kepada kita
Mari budayakan senyum untuk memperkuat ukhuwah terhadap sesama

Salam FULL Semangat




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Jan 3, 2015

Keseharian Nabi

Sekenal apa kita pada Sang Nabi? Mohon izin merangkum beberapa sifat beliau dari hadits-hadits dalam Asy Syamail karya Imam At Tirmidzi.
  1. Perawakan Sang Nabi tidak tinggi, tidak pendek. Rambutnya tidak keriting, tak pula lurus. Wajah beliau tak bulat, bukan pula persegi.
  2. Kulit Sang Nabi cerah, putih kemerah-merahan. Rambutnya disisir ketika sebahu, digerai ketika sepapak daun telinga. Dahi beliau lebar.
  3. Alis Sang Nabi melengkung panjang, tebal dan nyaris bertaut di tengah. Di antara keduanya terdapat urat yang memerah kala beliau marah.
  4. Bola mata Sang Nabi indah dan hitam, bulu matanya lentik menawan. Hidungnya mancung, bagian atasnya memancar cahaya. Dua pipinya datar.
  5. Janggut Sang Nabi menggaris dari depan telinga, menebal menuju dagu. Mulutnya lebar, gigi-giginya besar, dari selanya memancar cahaya.
  6. Dari bawah janggut Sang Nabi menggalur ke bawah bebulu halus, lewat leher, melebat di dada, melajur bagai tongkat hingga ke pusarnya.
  7. Leher Sang Nabi jenjang dan indah. Perut beliau sama rata dengan dadanya nan bidang. Jarak antara kedua bahu lebar. Persendiannya kokoh.
  8. Lengan Sang Nabi panjang, tapak tangan lebar dan tebal, jemarinya ramping. Telapak kaki beliau cekung, halus hingga airpun tak menempel.
  9. Sang Nabi berjalan dengan langkah kaki lebar, begitu langsam seolah menuruni bukit, tubuh beliau ikut berguncang anggun tiap langkah.
  10. Bila menoleh, Sang Nabi berbalik dengan seluruh badan, lebih sering menunduk dibanding mendangak, melihat dengan sepenuh perhatian.
  11. Dulu Nabi suka menyisir rambut ke belakang mirip Ahli Kitab. Saat nyata keingkaran mereka, beliau selisihi dengan menyisir belahnya.
  12. Sang Nabi suka meminyaki rambutnya. Kata Anas, uban beliau nan kurang dari 20 helai jadi tersamar. Beliau gemar merapikan janggutnya.
  13. Sang Nabi menyukai celak itsmid yang beliau gunakan menjelang tidurnya. Tiga kali untuk kanan dan kiri; sejuk dan menumbuhkan bulu mata.
  14. Di antara pakaian kesukaan Sang Nabi adalah gamis yang putih, hibarah merah buatan Yaman, dan baju sampir 2 helai warna hijau dan hitam.
  15. Sang Nabi berminyak wangi di seluruh tubuhnya. Istri beliau mengoleskan di sekujur badan, lalu beliau sendiri harumkan bagian ‘aurat.
  16. Jari manis Sang Nabi dilingkari cincin perak bermata batu hitam Habasyah, ditulisi “Muhammad Rasul Allah”; dilepas jika ke Peturasan.
  17. Sang Nabi menyimpan selalu selimut Khadijah; kenangan menenangkan saat beliau terguncang wahyu pertama, dan di dalamnya beliau diseru.
  18. Sang Nabi gesit berolahraga lari. Kadang bersama istri. Kadang anak-anak kecil; beliau lombakan siapa dulu yang mampu tangkap beliau.
  19. Nabi suka minum susu dari wadah yang sama dengan istrinya, ditepatkan di bekas bibirnya. Anggur, zaitun, dan buah lain; segigit berdua.
  20. Tidur Sang Nabi tidak tengkurap. Jika miring berbantal tapak tangan, kaki disilang. Jika telentang, kaki kanan diletak di atas kiri.
  21. Kadang dalam renung khusyu’, Sang Nabi duduk dengan 1 lutut diangkat menempel perut. Suka bersandar bantal, tapi bukan di saat makan.
  22. Nabi suka mandi bersama dan bercanda bermain air dengan istri-istrinya, bahkan pada Saudah nan tua. Usia tak menghalangi kemesraan itu.
  23. Penutup kepala kesayangan Nabi ialah surban hitam, dikenakan dengan ujung menjatuh di pundak. Sandalnya bertali dua dari kulit hewan.
  24. Makanan kesukaan Nabi -yang jarang beliau nikmati- adalah paha kambing. Camilannya hais; campuran kurma rendam, kismis, dan susu masam.
  25. Nabi yang penuh cinta memberi nama bebarang miliknya; dari perkakas rumah-tangga, bejana, gelas, kuda, unta, keledai, pedang, tombak.
  26. Nabi makan roti dari tepung utuh tak diayak (dulu dianggap rendah; kini sehat berserat), lauknya garam, minyak zaitun, cuka, dan labu.
  27. Nabi tak pernah mencela makanan. Jika menyukainya, beliau memakannya penuh syukur. Jika tidak suka, beliau cukup diam tanpa komentar.
  28. Nabi mengerjakan sendiri segala urusan rumah tangga yang beliau bisa; menambal baju sobek, menjahit sandal rusak, hingga memerah susu.
  29. Nabi amat suka bersiwak bersih gigi; saat hendak shalat, hendak tilawah, hendak menemui tamu/sahabat, juga tiap kali menjumpai istri.
  30. Nabi tak pernah jijik pada istri yang sedang haidh (seperti kebiasaan Arab dan Yahudi); beliau tetap bermesra, hanya menghindari jima’.
  31. Saat ‘Aisyah haidh, Nabi bersandar di pangkuannya sambil tilawah; atau meletakkan kepala di antara kaki ‘Aisyah, tidur dalam hangat.
  32. Bahkan tuk shalat malam, Nabi minta izin pada istri nan lagi bersama di ranjang; “Apa kau ridha jika malam ini aku menghadap Rabbku?”
  33. Karena sempitnya kamar Nabi, tahajjud beliau menghadap ‘Aisyah berbaring. Jika hendak sujud, diisyarati kaki sang istri agar ditekuk.
  34. Sang Nabi amatlah pemalu, lebih tersipu dibanding gadis dalam pingitannya. Tak pernah terbahak, hanya senyum tulusnya semanis madu.
  35. Sang Nabi tak suka diistimewakan. Jika berbagi peran di perjalanan beliau selalu mencari peluang berkontribusi; hatta menyiapkan api.
  36. Jika dihadapkan pada pilihan, Sang Nabi selalu mengambil hal yang ringan dan mudah; selama ia tak jatuh pada apa yang dilarang Allah.
  37. “Tak pernah kulihat”, kata Anas, “Nabi marah atau membalas laku buruk atas diri beliau. Beliau marah jika Allah dan agama-Nya dinista.”
  38. “Pernah 3x hilal berlalu”, ujar ‘Aisyah, “Tiada nyala api di rumah kami.” Apa penyambung hidup Nabi?, tanya ‘Urwah. “Kurma dan air .”
  39. Kelembutan Sang Nabi tak terhalangi dan tak menghalangi ibadahnya. Umamah binti Abil ‘Ash, sang cucu, sering digendong dalam shalatnya.
  40. Al Husain naik ke punggung Nabi saat sujud. Beliau tak bangkit hingga Al Husain puas bermain. Nanti, beliau minta maaf pada hadirin.  Saat para cucu jadikan Nabi kuda-kudaan, merangkak kian-kemari, kata Abu Hurairah, “Tunggangan kalian paling mulia di langit dan bumi”. Nabi lalu tersenyum bersabda, "Pun penunggangnya, adalah yang terbaik." Ya Allah, curahi kami rahmat-Mu tuk kelak bersamanya di surga.

Allahumma sholli 'ala muhammad...




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Thaharah : Wudhu

Berikut akan kita bahas secara rinci mengenai wudhu : 
Al Wudhu menurut bahasa berasal dari kata Al Wudha'ah yang berarti baik dan bersih. Sedangkan menurut syariat wudhu adalah menggunakan air untuk membasuh anggota-anggota tubuh tertentu yang diawali dengan niat.

Dalil dianjurkannya Wudhu :
"Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dg siku dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dg kedua mata kaki." 
(QS. Al-Maidah : 6)
Keutamaan Wudhu :
Dari Abu Hurairah RA ia berkata,
"Bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Tidakkah kalian ingin aku tunjukkan perkara yang Allah berkenan mengampuni dosa-dosa dan meninggikan beberapa derajat dengannya?" Para sahabat menjawab, "Wahai Radulullah, kami mau." Beliau bersabda, "Menyempurnakan wudhu hingga pada bagian-bagian tubuh yang tidak disukai (terasa sangat dingin, sakit,  atau yang sejenis lainnya) memperbanyak langkah ke masjid, menunggu shalat setelah mengerjakan shalat, maka itulah yang dianjurkan." 
(HR. Muslim)
Kewajiban-Kewajiban dalam berwudhu :

  • Niat
  • Membasuh muka
  • Membasuh kedua tangan sampai dengan siku
  • Mengusap sebagian kepala
  • Membasuh kedua kaki sampai dengan mata kaki
  • Tertib
Sunah-sunah wudhu :

  • Membasuh kedua telapak tangan sebanyak tiga kali saat memulai wudhu
  • Bersiwak
  • Berkumur sebanyak tiga kali.
  • Istinsyaq atau menghirup air sebanyak tiga kali
  • Menyela-nyela jari
  • Membasuh sebanyak tiga kali yaitu dengan membasuh setiap anggota wudhu sebanyak tiga kali.
  • Berhemat dalam menggunakan air
  • Ithalah Al-Ghurrah wa At-Tahjil yaitu memanjangkan (melebihkan) basuhan pada muka dan kedua tangan dan kedua kaki
  • Mengusap kedua telinga
  • Mengusap leher
  • Mendahulukan anggota tubuh yang kanan
  • Berturut-turut
  • Berdoa setelah berwudhu
  • Shalat dua rakaat setelahnya.
Wallahu'alaam bishshowwab
_Aida Maymumah_




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Renungan Awal Tahun

Puisi W.S. Rendra menjelang akhir hayatnya :

Seringkali aku berkata,
Ketika semua orang memuji milik-ku
Bahwa sesungguhnya ini hanyalah titipan
Bahwa mobilku hanyalah titipan-Nya
Bahwa rumahku hanyalah titipan-Nya
Bahwa hartaku hanyalah titipan-Nya
Bahwa putraku hanyalah titipan-Nya
Tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya :
Mengapa Dia menitipkan padaku?
Untuk apa Dia menitipkan ini padaku?

Dan kalau bukan milikku, apa yang harus kulakukan untuk milik-Nya itu?
Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku?
Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya?
Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah, 
Kusebut itu sebagai ujian, kusebut itu sebagai petaka,
Kusebut itu sebagai panggilan apa saja untuk melukiskan kalau itu adalah derita.
Ketika aku berdoa, kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku
Aku ingin lebih banyak harta, ingin lebih banyak mobil, lebih banyak popularitas, 
dan kutolak sakit, kutolak kemiskinan, seolah semua “derita” adalah hukum bagiku

Seolah keadilan dan kasih-Nya harus berjalan seperti matematika :
Aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita menjauh dariku, dan nikmat dunia kerap menghampiriku. 
Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan kekasih
Kuminta Dia membalas “perlakuan baikku” dan menolak keputusan-Nya yang tak sesuai keinginanku

Gusti,
Padahal tiap hari kuucapkan, hidup dan matiku hanya untuk beribadah.
“Ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja”

*)Puisi ini ditulis waktu dirawat di Rumah Sakit oleh W.S. Rendra menjelang kematiannya.           
Selamat merenungkannya sahabat. Semoga kita selalu menjadi pribadi yang lebih baik.




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee