Showing posts with label Father. Show all posts
Showing posts with label Father. Show all posts

Mar 5, 2015

Ibu Adalah Sekolah Utama : Tergantung Bagaimana Kepala Sekolahnya?

Dalam konteks pengasuhan, sekolah pertama bagi anak adalah Ibu. Ibu adalah sekolah pertama dan terbaik bagi anak, karena secara psikologis: Ibu memberikan rasa nyaman bagi anak agar betah berlama-lama di dekatnya, menjadi tempat untuk curhat dan diskusi tentang banyak hal terutama menanamkan nilai-nilai agar anak menjadi tangguh menghadapi tantangan kehidupan.

Sulit bagi Ibu untuk fokus mendidik anak dan membuat mereka nyaman secara psikologis jika ia tidak mendapat dukungan, apalagi jika hanyut dalam perasaannya sendiri dan mudah stress. Ibu yang stress akan mudah emosi dan kurang sabar menghadapi anak-anak. Inilah gejala awal munculnya 'mother distrust' di mana anak jadi tidak betah di rumah dan merasa bahwa Ibu adalah sosok yang tidak mengenakkan. Semua fungsi dan tugas Ibu sebagai guru pertama dan utama akan dapat dipenuhi jika peran sebagai Kepala Sekolah yang dipikul Ayah berjalan maksimal.

Mother distrust muncul lagi-lagi karena peran ayah sebagai Kepala Sekolah hilang atau sangat kurang. Ayah lah yang seharusnya berpikir untuk membuat anak menjadi betah bersama ibunya, dalam hal ini: apakah kebutuhan psikologis Ibu. Ibu akan bisa memberikan rasa nyaman kepada keluarga jika ruang bathinnya nyaman. Dan Ayah lah yang berkewajiban menyamankan ruang bathin Ibu. Ada ruang dan waktu bagi Ibu untuk mencurahkan isi hatinya, misalnya: tidak hanya dibebani oleh pusingnya kenaikan harga-harga di luar. 

Menurut penelitian, perempuan (makhluk berkromosom XX) yang jiwanya sehat butuh mengeluarkan 20 ribu kata per hari. Ibu yang jarang diajak ngobrol santai oleh suaminya, maka bahasa tubuh dan nada bicaranya tidak mengenakkan. Menyusul anak akan resah, tak sabar dengan kelakuan anak, bahkan cenderung menjadikan anak sebagai sasaran pelimpahan emosi yang tidak semestinya. Jadi, endapan permasalahan dengan sang ayah dimanifestasikan dalam bentuk amarah yang tidak jelas kepada anak-anak. Terkadang, ada Ibu yang tetap sabar kepada anak-anaknya meskipun Ayah tak memberi ruang bagi jiwanya, tapi manifestasi ekstrimnya dalam bentuk penyakit fisik yang sulit sembuh.

Maka tugas wajib ayah adalah memberikan ruang, waktu dan suasana setiap hari bagi Ibu untuk bicara sebagai upaya untuk selalu menyehatkan jiwanya, mendengar keluh kesahnya. Rangkul Ibu untuk marah dan menangis kepada Ayah saja agar sehat jiwanya, agar Ibu bisa selalu memberikan bunga cinta untuk anak-anaknya.

Ibu yang sehat jiwanya dapat menjalankan tugasnya sebagai sekolah terbaik bagi putra-putrinya. Ia bisa tahan berjam-jam mendengar keluhan anak-anaknya. Ia mudah memaafkan anaknya. Ia menjadi madrasah yang baik untuk menanamkan nilai-nilai Robbany, dan hal ini harus didukung oleh Ayah yang memperhatikan bathinnya, disamping kesehatan fisiknya. Ibu harus sehat luar dalam. Ayah yang hebat, berawal dari suami yang hebat, yang mengerti jiwa dan kebutuhan pasangan. Singkatnya, bahagiakan pasangan kita, karean ia adalah madrasah utama bagi anak-anak kita.
~Bendri Jaisyurrahman~




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Dec 14, 2014

Ayah Bisu

Sebuah tulisan karya Sarah binti Halil bin Dakhilallah al-Muthiri yang ditulis untuk meraih gelar magister di Universitas Umm al-Quro, Mekah, Fakultas Pendidikan, Konsentrasi Pendidikan Islam dan Perbandingan, mungkin bisa menyemangati para ayah untuk rajin berdialog dengan anak-anaknya.

Judul tulisan ilmiah tersebut adalah:
“Dialog orangtua dengan anak dalam al-Qur’an al-Karim dan aplikasi pendidikannya”
Dari judulnya saja, sudah luar biasa. Dan memang luar biasa isinya. Menurut tulisan ilmiah tersebut, terdapat 17 dialog (berdasarkan tema) antara orangtua dengan anak dalam al-Qur’an yang tersebar dalam 9 Surat.

Ke-17 dialog tersebut dengan rincian sebagai berikut :
• Dialog antara ayah dengan anaknya (14 kali)
• Dialog antara ibu dan anaknya (2 kali)
• Dialog antara kedua orangtua tanpa nama dengan anaknya (1 kali)

Lihatlah ayah, subhanallah…
Ternyata al-Qur’an ingin memberikan pelajaran. Bahwa untuk melahirkan generasi istimewa seperti yang diinginkan oleh Allah dan Rasul-Nya, harus dengan komposisi seperti di atas. Jika kita bandingkan, ternyata dialog antara ayah dengan anaknya, lebih banyak daripada dialog antara ibu dengan anaknya. Jauh lebih banyak. Lebih sering. 14 banding 2!

Kalau hari ini banyak muncul ayah ‘bisu’ dalam rumah, inilah salah satu yang menyebabkan munculnya banyak masalah dalam pendidikan generasi. Sebagian ayah seringkali kehabisan tema pembicaraan dengan anak-anaknya. Sebagian lagi hanya mampu bicara dengan tarik urat alias marah. Ada lagi yang diam saja, hampir tidak bisa dibedakan saat sedang sariawan atau memang tidak bisa bicara. Sementara sebagian lagi, irit energi; bicara seperlunya. Ada juga seorang ayah yang saat dia belum selesai bicara sang anak bisa menyela, “Cukup yah, saya bisa lanjutkan pembicaraan ayah.” Saking rutinitas pembicaraannya yang hanya basa basi dan itu-itu saja.

Jika begitu keadaan para ayah, maka pantas hasil generasi ini jauh dari yang diharapkan oleh peradaban Islam yang akan datang.




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Nov 12, 2014

Ayahku Pahlawanku‬

Ayah...
Ayah akan melupakan apa yang dia inginkan,
supaya dapat memberikan apa yang kamu perlukan.
Ayah membelikanmu lolipop yang kamu inginkan,
dan dia akan menghabiskannya kalau kamu tidak suka.
Ayah menghentikan apa saja yang sedang di kerjakannya,
walaupun kamu hanya ingin berbual.

Ayah selalu berfikir dan bekerja keras untuk membayar iuranmu setiap semester,
meskipun kamu tidak pernah membantunya menghitung berapa banyak kerutan di dahinya.
Ayah akan berkata “tanyakan pada ibumu” ketika dia ingin berkata “tidak”.

Ayah tidak pernah marah,
tetapi mukanya akan sangat merah padam ketika anaknya menginap di rumah teman tanpa izin.
Perasaan terbaik bagi seorang ayah adalah ketika dia melihatmu melakukan sesuatu seperti gayanya.

Ayah lebih bangga melihat prestasimu, daripada prestasinya sendiri.
Ayah hanya akan bersalam denganmu ketika pertama kali kamu pergi merantau meningalkan rumah,
karena kalau dia memelukmu,
mungkin dia tidak akan pernah dapat melepaskannya.

Ayah tidak suka meneteskan air mata
Ketika kamu lahir dan dia mendengar kamu menangis untuk pertama kalinya,
dia sangat gembira sehingga hampir keluar air dari matanya.
Ketika kamu masih kecil,
dia akan memelukmu untuk mengusir rasa takutmu ketika kau mimpi akan dibunuh hantu.

Tetapi, ayah akan tidak dapat tidur sepanjang malam,
ketika anak kesayangannya diperantauan tidak memberi kabar selama hampir satu bulan.
Kalau tidak salah ayah pernah berkata :
“kalau kau ingin mendapatkan pedang yang tajam dan berkualiti tinggi, janganlah mencarinya di pasar, tetapi datang dan pesanlah secara langsung pada tukang besinya. Begitu pun juga dengan cinta dan teman dalam hidupmu, jika kau ingin mendapatkan cinta sejatimu kelak, maka minta dan pesanlah pada Yang Menciptakannya”
Untuk masa depan anak lelakinya Ayah berpesan :
“jadilah lebih kuat dan tabah daripadaku, pilihlah ibu untuk anak-anakmu kelak wanita yang lebih baik dari ibumu, berikan yang lebih baik untuk menantu dan cucu-cucuku, daripada apa yang yang telah ku beri padamu”
Dan untuk masa depan anak gadisnya ayah berpesan:
“jangan kecewa meskipun kamu seorang wanita, selalulah menjadi bidadari kecilku dan bidadari terbaik untuk ayah anak-anakmu kelak! lelaki yang lebih dapat melindungimu melebihi perlindungan ayah, tetapi jangan pernah kamu gantikan posisi ayah di hatimu”
Ayah dapat membuat mu percaya diri,
karena dia percaya kepada mu
Ayah tidak mencoba menjadi yang terbaik,
tetapi dia hanya mencoba melakukan yang terbaik

Dan terpenting adalah Ayah tidak menghalangmu untuk mencintai Tuhan,
bahkan dia akan membentangkan seribu jalan agar kau dapat menggapai cinta-Nya,
karena dia pun mencintaimu karena cinta-Nya.
-akuislam.com-




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Nov 9, 2014

Berbakti Kepada Kedua Orangtua

-Inspirasi dari Surat Luqman ayat 14-

Sekeras apapun usaha kita dan sematang apapun rencana kita, hasil akhirnya tetap ada pada Allah. Segala hal yang ada di dalam Quran menjadi pelajaran bagi kita. Kisah orang yang diberi nikmat fungsinya agar kita berusaha mendapatkan kenikmatan tersebut. Kisah orang yang diberi azab fungsinya agar kita berusaha menghindari azab tersebut.

Luqman Al-Hakim Allah abadikan dalam Quran agar selalu kita tadabburi kisahnya.
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. 
(QS Luqman: 14)
Allah mewasiatkan tema berbakti kepada kedua orangtua. Lafaz 'wasiat' memiliki arti: hal yang harus dan sangat penting untuk dilakukan. Tidak boleh tidak. Lafaz 'wasiat' dalam Quran digunakan untuk tema-tema besar. Misalnya dalam surat Al-Ashr (wasiat saling menasihati dalam kebaikan dan kesabaran).

Oct 23, 2014

Mendidik Anak Laki-Laki Sebagai Calon Imam Keluarga Tangguh

"Mendidik satu anak laki-laki sama dengan membangun sebuah peradaban, karena mereka adalah calon imam keluarga, calon pemimpin peradaban. Ketika kita mendidik mereka dengan benar, maka kita sedang berkontribusi untuk munculnya "khairu ummah" (ummat terbaik) yang terdiri dari keluarga-keluarga dahsyat, yang dipimpin para imam keluarga yang tangguh. Rakyat yang tangguh akan memiliki pemimpin yang unggul, karena pemimpin adalah cerminan rakyatnya."
MENDIDIK ANAK LAKI-LAKI DI JAMAN RASULULLAH SAW
Rasulullah SAW telah memulai pendidikan generasi aqil baligh ini tentu pada dirinya sendiri lewat bimbingan Allah SWT. Usia 9-12 tahun, Rasulullah SAW telah magang berdagang ke Syams bersama pamannya. Usia 17 tahun beliau sudah memiliki usaha mandiri sebagai manager perdagangan regional, usia 25 sudah menjadi bussiness owner. Usia 40 tahun beliau sudah berdakwah meluruskan tata cara dan moral. Rasulullah SAW menjadi "coach" mendampingi para anak laki-laki muda, para Sahabat Rasulullah yang mulia, yang saat itu masih anak-anak saat Rasul menjelang senja.

Kita mengenal Usamah bin Zaid ra. Siroh mencatat bahwa Rasulullah SAW menikahkan Usamah ra ketika berusia 14 tahun. Apakah Rasulullah SAW lalai ketika menikahkan Usamah ra? Tentu tidak. Usamah telah mengalami pendidikan generasi aqil baligh. Siroh kemudian mencatat bahwa Usamah ra ditunjuk menjadi panglima perang ke Tabuk pada usia 16 tahun. Apakah Rasulullah SAW  lalai ketika menunjuk seseorang dalam penugasan yang penting? Tentu tidak. Kami meyakini bukan hanya Usamah ra yang menjalani pendidikan generasi aqil baligh ini, tetapi juga sahabat-sahabat lain yang seangkatan dengannya. Tentu dengan pendidikan yang disesuaikan dengan potensinya masing-masing. Karenanya, model mendidik seperti ini kemudian menjadi tradisi selama ratusan tahun setelah Rasulullah SAW wafat.

Oct 2, 2014

Abi, Seks Itu Apa?

Sahabat Ummi, penting sekali menghadapi segala pertanyaan anak-anak kita dengan ketenangan, apalagi jika mereka sudah mengajukan pertanyaan-pertanyaan sensitif misalnya seputar seks, tidak perlu langsung menghakimi. Jangan sampai terjadi gagal paham sebagaimana cerita di bawah ini:

Sepulang sekolah, seorang anak sebut saja Salim yang masih duduk di bangku kelas 1 MI (Madrasah Ibtidaiyah) bertanya pada Abinya.
“Abi, seks itu apa?”
Abinya terperanjat kaget dan marah-marah. Karena takut, Salim pun menangis. Mendengar suara tangis Salim, Uminya yang sedang sibuk di dapur pun menghampiri.
"Loh, kenapa kamu menangis, Nak? Kenapa Salim nangis, Bi?" tanya Umi pada Salim dan Suaminya.
"Tanya sendiri situ pada Salim." Abi menjawab dengan ketus.
"Kenapa sayang?" tanya Umi dengan lembut.
"Salim gak ngapa-ngapain, Umi. Salim cuma mau tanya, seks itu apa?" jawab Salim sambil terbata.
Umi Salim bingung, ia menarik nafas panjang. Ia hampiri anaknya yang masih sesenggukan menahan tangis. Dipeluknya putra satu-satunya itu. Dahi Umi berkernyit, tampak ia sedang berfikir keras untuk mencoba menjawab pertanyaan putranya itu dengan bahasa yang bisa dimengerti oleh anaknya. 
Di jaman modern ini orang tua memang harus terbuka, dan informasi mengenai hal ini memang sudah diberikan kepada anaknya walaupun dia masih MI.
Sambil mengusap air mata Salim, Umi mencoba memberi penjelasan, "Salim, seks itu adalah pembuahan sel telur yang disebut ovum yang ada pada Umi oleh sel sperma yang ada pada Abi.” jawab sang Umi dengan harapan anaknya bisa faham.
“Panjang sekali Umi. Mana cukup tempat buat isinya? Ini Umi saja yang isi ya. Salim bingung.” jawab Salim sambil memberikan buku tugas bahasa inggris kepada Uminya.
Di sana tertera :
Name : _____________
School : ____________
Class : _____________
Sex
: _______________
Abi & Umi : "....??????!!!"




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Aug 7, 2014

Nama Suami Di Belakang Nama Istri

Hari ini Vee dapat artikel dari komunitas To Be Wonderful Wife seputar suami-istri, mengenai nama suami yang mengikut di belakang nama istri..
Selamat membaca dan semoga bermanfaat..
^^

BANYAK wanita muslimah setelah menikah, lalu menisbatkan namanya dengan nama suaminya. Misalkan: 
Maryani menikah dengan Amiruddin, kemudian sang istri memakai nama suaminya sehingga namanya menjadi Maryani Amiruddin.
Bagaimana hukum Islam mengenai perihal penamaan ini?
Dalam ajaran Islam, hukum penamaan adalah hal yang penting. Setiap pria ataupun perempuan hanya diperbolehkan menambahkan “nama ayahnya” saja di belakang nama dirinya dan mengharamkan menambahkan nama lelaki lain selain ayahnya di belakang namanya. Meskipun nama tersebut adalah nama suaminya. Karena dalam Islam, nama lelaki di belakang nama seseorang berarti keturunan atau anak dari lelaki tersebut. Sehingga, tempat tersebut hanya boleh untuk tempat nama ayah kandungnya sebagai penghormatan anak terhadap orang tua kandungnya.

Berbeda dengan budaya barat, seperti istrinya Bill Clinton: Hillary Clinton yang nama aslinya Hillary Diane Rodham; istrinya Barrack Obama: Michelle Obama yang nama aslinya Michelle LaVaughn Robinson, dll.

Hadist mengenai perihal penamaan ini sangat shahih. 
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, 
“Barang siapa yang mengaku sebagai anak kepada selain bapaknya atau menisbatkan dirinya kepada yang bukan walinya, maka baginya laknat Allah, malaikat, dan segenap manusia. Pada hari Kiamat nanti, Allah tidak akan menerima darinya ibadah yang wajib maupun yang sunnah” (HR. Muslim dlm al-Hajj (3327) dan Tirmidzi)
-www.islampos.com-




shared at WhatsApp family 2b WOW chapter 22
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Aug 6, 2014

Mendidik Anak Wanita

Read it slowly, there is 36 points ya...
  1. Berbahagialah orangtua yang dikaruniakan anak wanita sebab Rasulullah telah menjamin baginya surga jika sabar dan sukses mendidiknya
  2. Barangsiapa yang diuji dengan memiliki anak wanita, lalu ia asuh mereka dengan baik, maka anak itu akan menjadi penghalangnya dari api neraka (HR.Bukhari)
  3. Sebagian orangtua menganggap remeh mendidik anak wanita, bahkan lebih mengunggulkan anak laki. Padahal wanita adalah tiang peradaban dunia
  4. Itulah kenapa, jika gagal mendidik anak wanita berarti kita telah memutus kebaikan untuk generasi masa depan
  5. Gagal mendidik anak wanita berarti kelak kita akan kekurangan ‪ibu baik‬ di masa depan. Dan ujung-ujungnya rusaklah masyarakat
  6. Ajarilah anak wanita kita akan keutamaan menjaga kesucian diri bukan sekedar menjaga keperawanan. Suci dan perawan itu beda!
  7. Perawan terkait dengan faktor fisik, dimana selaput dara tidak robek. Sementara suci terkait dengan faktor akhlak dan sikap
  8. Banyak wanita yang bisa jadi masih perawan tapi tidak suci. Ia membiarkan badannya disentuh, bibirnya dikecup lelaki lain, asal tidak bersetubuh
  9. Sementara banyak juga wanita yang tidak perawan atas sebab kecelakaan, terjatuh, tapi masih suci. Sebab ia tak biarkan lelaki lain menyentuhnya
  10. Quran memberikan gelar wanita terbaik kepada Maryam tersebab ia selalu menjaga kesucian dirinya dalam kata, sikap dan tingkah laku
  11. Maryam tak sembarang gaul dengan lelaki asing. Maka, saat ia dinyatakan hamil, ia tetap suci di mata Allah