Nov 9, 2014

Berbakti Kepada Kedua Orangtua

-Inspirasi dari Surat Luqman ayat 14-

Sekeras apapun usaha kita dan sematang apapun rencana kita, hasil akhirnya tetap ada pada Allah. Segala hal yang ada di dalam Quran menjadi pelajaran bagi kita. Kisah orang yang diberi nikmat fungsinya agar kita berusaha mendapatkan kenikmatan tersebut. Kisah orang yang diberi azab fungsinya agar kita berusaha menghindari azab tersebut.

Luqman Al-Hakim Allah abadikan dalam Quran agar selalu kita tadabburi kisahnya.
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. 
(QS Luqman: 14)
Allah mewasiatkan tema berbakti kepada kedua orangtua. Lafaz 'wasiat' memiliki arti: hal yang harus dan sangat penting untuk dilakukan. Tidak boleh tidak. Lafaz 'wasiat' dalam Quran digunakan untuk tema-tema besar. Misalnya dalam surat Al-Ashr (wasiat saling menasihati dalam kebaikan dan kesabaran).

Ada dua perintah syukur di ayat ini, yang satu sifatnya vertikal (pada Allah), yang satunya lagi horizontal (pada orangtua). Dan semua itu diawali dengan hikmah. Alasan harus bersyukur ialah bahwa kebaikan yang didapatkan dari bersyukur akan kembali kepada yang melakukannya. 
  • Kesyukuran yang pertama ialah syukur kepada Allah. Bentuk kesyukuran pada Allah adalah dengan memurnikan ketaatan kepada Allah dan menjauhi kesyirikan. 
  • Kesyukuran yang kedua adalah pada orangtua. Orangtua telah Allah jadikan penyebab adanya kita di dunia ini. 

Dalam syair disebutkan, "Sesungguhnya kedua orangtua kita mempunyai hak pada diri kita. Allah-lah yang menjadikan mereka sebab kita ada, dan merekalah yang membina kita. Oleh karena itu mereka berhak mendapatkan rasa hormat yang tulus."

Orangtua harus memahami apa yang sudah ia lakukan pada ibu-bapaknya dan apa yang sudah dia lakukan untuk membuat anaknya taat kepadanya. Bakti terbesar seorang hamba pada Allah ialah dengan memurnikan ibadah kepada-Nya. Dan durhaka terbesar ialah dengan menyekutukan-Nya. Sedangkan bakti terbesar seorang hamba pada hamba yang lain ialah birrul walidain. Dan durhaka yang terbesar seorang hamba pada hamba yang lain adalah durhaka pada orangtua.

Dalam Al-Isra ayat 23, durhaka terhadap kedua orangtua bahkan dilarang untuk hal yang kecil dan remeh (mengucapkan 'ah'). Dalam ayat ini ada doa untuk orangtua, "Berikanlah rahmat pada mereka sebagaimana mereka mendidikku di waktu kecil." Sebagaimana berarti yang semisal dan setara. Tidak lebih atau kurang. 
Dalam hadist disebutkan, 
"Berbaktilah kalian kepada orangtuamu, niscaya anak kalian akan berbakti pada kalian."
Balasan itu tergantung dengan perbuatan. Seperti apa perlakuan kita pada orangtua, hal itulah yang menjadi sebab perlakuan anak kita pada kita. Orangtua yang membina anaknya dengan baik akan mendapatkan perlakuan yang sama dari anaknya ketika usia senja. Tiket tercepat untuk masuk syurga bagi para wanita ialah wafat terlebih dahulu dalam kondisi suami ridha. Tugas istri ialah menjaga apa yang dimiliki oleh suaminya, termasuk keturunan. 

Syirik dan durhaka ialah dua hal yang mendapatkan perhatian sangat serius dalam Islam. Pembahasan syirik mendahului pembahasan tauhid. Larangan untuk berbuat syirik mendahului perintah untuk bertauhid. Syirik dapat menghapuskan seluruh kebaikan jika tidak taubat dengan benar. Sedangkan tauhid dapat menghapuskan seluruh dosa jika ia taubat dengan benar. Durhaka pada orangtua ialah kezaliman terbesar yang dilakukan seorang manusia pada manusia yang lainnya. 

Nasihat pada anak tentang pengorbanan seorang ibu sebaiknya berasal dari ayah. Begitupun sebaliknya. Proses penderitaan seorang ibu dalam mengurus anak dapat didramatisir oleh seorang ayah. Jika nasihat pada anak tentang pengorbanan seorang ibu sebaiknya berasal dari ayah. Begitupun sebaliknya. Proses penderitaan seorang ibu dalam mengurus anak dapat didramatisir oleh seorang ayah. Jika ibu yang melakukannya, mungkin tampak sebagai pamrih oleh anak.

Cara yang paling tepat dalam menasihati tentang bakti pada orangtua ialah menceritakan kisah indah tentang birrul walidain. Misalnya:
  1. Kisah tentang tawassul dengan bakti kepada orangtua (kisah 3 orang yang terjebak dalam gua).
  2. Kisah laki-laki yang berhaji dengan menggendong ibunya (yang sedikit pun tidak dapat membalas pengorbanan mereka).
  3. Ya Rasulullah, amalan apa yang paling disukai Allah? Shalat, berbakti pada orangtua, lalu jihad. (HR Bukhari-Muslim)
  4. Kisah seorang sahabat yang ditolak berjihad karena harus mengurus orangtuanya. Rasulullah mengatakan, "Berjihadlah dengan berbakti pada mereka."

Apa yang telah kita lakukan untuk menjadikan anak kita anak yang berbakti?
Dalam hadist disebutkan, amalan manusia akan terputus, kecuali 3 hal :
  1. Sodaqoh-yang terus mengalir
  2. Ilmu-yang bermanfaat
  3. Anak-yang shalih dan mendoakan orangtuanya. 

Dalam hadist ini, anak yang tidak sekadar shalih, namun berbakti dengan cara berbuat baik dan selalu menyisihkan waktu untuk mendoakan orangtuanya. Orangtua harus menyiapkan lingkungan yang membantu seorang anak menjadi anak yang shalih. Buah anak yang shalih ialah dapat mendoakan orangtuanya.
-Ust. Rofiq Hidayat, Lc.-




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

No comments:

Post a Comment