Showing posts with label Tafsir. Show all posts
Showing posts with label Tafsir. Show all posts

Dec 25, 2016

TAFSIR INSPIRASI : AT-TAUBAH AYAT 62 - 65

📢 SURAT CINTA ALLAH HARI KE- 395

📖 JUZ 10 AT-TAUBAH  (PENGAMPUNAN)
Surah ke- 9 : 129 ayat

♒ Tuduhan-tuduhan orang Munafik Terhadap Nabi

يَحْلِفُونَ بِاللَّهِ لَكُمْ لِيُرْضُوكُمْ وَاللَّهُ وَرَسُولُهُۥٓ أَحَقُّ أَن يُرْضُوهُ إِن كَانُوا۟ مُؤْمِنِينَ 

62. Mereka bersumpah kepadamu dengan (nama) Allah untuk menyenangkan kamu, padahal Allah dan Rasul-Nya lebih pantas mereka mencari keridhaan-Nya jika mereka mukmin 

💡INSPIRASI
MENCARI RIDHA ALLAH dan Rasul-Nya dengan cara beriman, bukan dengan kemunafikan

أَلَمْ يَعْلَمُوٓا۟ أَنَّهُۥ مَن يُحَادِدِ اللَّهَ وَرَسُولَهُۥ فَأَنَّ لَهُۥ نَارَ جَهَنَّمَ خٰلِدًا فِيهَا ۚ ذٰلِكَ الْخِزْىُ الْعَظِيمُ 

63. Tidaklah mereka (orang munafik) mengetahui bahwa barangsiapa menentang Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya neraka Jahanamlah baginya, dia kekal di dalamnya. Itulah kehinaan yang besar

💡INSPIRASI
Kehinaan yang besar, saat manusia menderita kekal di neraka, akibat dari MENENTANG ALLAH dan RASULULLAH

يَحْذَرُ الْمُنٰفِقُونَ أَن تُنَزَّلَ عَلَيْهِمْ سُورَةٌ تُنَبِّئُهُم بِمَا فِى قُلُوبِهِمْ ۚ قُلِ اسْتَهْزِءُوٓا۟ إِنَّ اللَّهَ مُخْرِجٌ مَّا تَحْذَرُونَ 

64. Orang-orang munafik itu takut jika diturunkan suatu surah yang menerangkan apa yang tersembunyi di dalam hati mereka. Katakanlah (kepada mereka), "Teruskanlah berolok-olok (terhadap Allah dan Rasul-Nya)". Sesungguhnya Allah akan mengungkapkan apa yang kamu takuti itu

💡INSPIRASI
Liku-liku niat jahat kaum MUNAFIK menggelisahkan mereka sendiri

وَلَئِن سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلْعَبُ ۚ قُلْ أَبِاللَّهِ وَءَايٰتِهِۦ وَرَسُولِهِۦ كُنتُمْ تَسْتَهْزِءُونَ 

65. Jika kamu tanyakan kepada mereka, niscaya mereka akan manjawab, "Sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan bermain-main saja". Katakanlah, "Mengapa kepada Allah, dan ayat-ayat-Nya serta Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?" 

💡INSPIRASI
Ada hal yang serius dan ada hal di mana manusia bermain dan bercanda. Untuk Allah, ayat-ayat dan rasul-Nya bukan lahan untuk bercanda. Di sini manusia menggantungkan harapan dengan MENCARI RIDHA-NYA

📚 Tafsir Inspirasi
✒ Dr. Zainal Arifin Zakaria, MA


shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

TAFSIR INSPIRASI : AT-TAUBAH AYAT 69 - 70

📢 SURAT CINTA ALLAH HARI KE- 397

📖 JUZ 10 AT-TAUBAH  (PENGAMPUNAN)
Surah ke- 9 : 129 ayat

كَالَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ كَانُوٓا۟ أَشَدَّ مِنكُمْ قُوَّةً وَأَكْثَرَ أَمْوٰلًا وَأَوْلٰدًا فَاسْتَمْتَعُوا۟ بِخَلٰقِهِمْ فَاسْتَمْتَعْتُم بِخَلٰقِكُمْ كَمَا اسْتَمْتَعَ الَّذِينَ مِن قَبْلِكُم بِخَلٰقِهِمْ وَخُضْتُمْ كَالَّذِى خَاضُوٓا۟ ۚ أُو۟لٰئِكَ حَبِطَتْ أَعْمٰلُهُمْ فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ ۖ وَأُو۟لٰئِكَ هُمُ الْخٰسِرُونَ 

69. (Keadaan kamu kaum munafik dan musyrikin) seperti orang-orang sebelum kamu, mereka lebih kuat daripada kamu, dan lebih banyak harta dan anak-anaknya. Maka mereka telah menikmati bagiannya, dan kamu telah menikmati bagianmu sebagaimana orang-orang yang sebelummu menikmati bagiannya, dan kamu mempercakapkan (hal-hal yang batil) sebagaimana mereka mempercakapkannya. Mereka itu sia-sia amalnya di dunia dan di akhirat. Mereka itulah orang-orang yang rugi

💡INSPIRASI
KERUGIAN yang hakiki saat semua usaha dan kerja dinilai nol besar. Penentang Allah tidak layak diberi nilai

أَلَمْ يَأْتِهِمْ نَبَأُ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ قَوْمِ نُوحٍ وَعَادٍ وَثَمُودَ وَقَوْمِ إِبْرٰهِيمَ وَأَصْحٰبِ مَدْيَنَ وَالْمُؤْتَفِكٰتِ ۚ أَتَتْهُمْ رُسُلُهُم بِالْبَيِّنٰتِ ۖ فَمَا كَانَ اللَّهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلٰكِن كَانُوٓا۟ أَنفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ 

70. Apakah tidak sampai kepada mereka berita (tentang) orang-orang yang sebelum mereka, (yaitu) kaum Nuh, 'Ad, Tsamud, kaum Ibrahim, penduduk Madyan, dan (penduduk) negeri-negeri yang telah musnah? Telah datang kepada mereka rasul-rasul dengan membawa bukti-bukti yang nyata; Allah tidak menzalimi mereka, tetapi merekalah yang menzalimi diri mereka sendiri

💡INSPIRASI
Allah tidak pernah menganiaya hamba-Nya, hamba-Nya yang gemar menganiaya diri mereka sendiri, dengan memilih KEKAFIRAN plus melawan Allah dan para utusan-Nya

📚 Tafsir Inspirasi
✒ Dr. Zainal Arifin Zakaria, MA

shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Mar 27, 2015

Kehidupan dan Kematian yang Diberikan Allah kepada Manusia [Tafsir QS Al-Baqarah : 28 - 29]

 قوله تعالى: كَيْفَ تَكْفُرُونَ بِاللَّهِ وَكُنْتُمْ أَمْوَاتًا فَأَحْيَاكُمْ ۖ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ ثُمَّ إِلَيْهِ
"Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu (tadinya) mati, lalu Dia menghidupkan kamu, kemudian Dia mematikan kamu lalu Dia menghidupkan kamu kembali. Kemudian kepada-Nyalah kamu Kembali. 
(QS Al-Baqarah : 28)
هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ اسْتَوَىٰ إِلَى السَّمَاءِ فَسَوَّاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ ۚ  وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيم
Dia lah (Allah) yang menciptakan segala apa  yang ada di bumi untukmu kemudian Dia menuju ke langit, lalu Dia menyempurnakannya menjadi tujuh langit. Dan Dia mengetahui segala sesuatu 
(QS Al-Baqarah : 29)

✒Dalam ayat sebelumnya, Allah menerangkan sifat-sifat golongan yang kafir.
Kekufuran kepada Allah diperlihatkan dengan bukti bukti dan nikmat-nikmat, ini merupakan kekufuran yang amat buruk. Allah memperlihatkan  satu kejadian yang pasti manusia lihat. Mereka dahulu mati lalu dihidupkan oleh Allah. Mereka dahulu dalam keadaan mati lalu dihidupkan kembali oleh Allah,  dan tidak ada tempat untuk berlari dari kenyataan yang tidak dapat ditafsirkan kecuali dengan kuasa-Nya.
  • Jalan  kehidupan pasti berbeda dengan Jalan kematian.

Pasti ada diantara kita yang bertanya, "dari mana datangnya kehidupan?" Kehidupan itu datangnya dari Allah. Inilah jawabannya. Sebab jika tidak begitu, hendaklah orang yang tidak mau menerima mengatakan, "bagaimana jawabnya? "

Inilah hakikat ayat ini.
كَيْفَ تَكْفُرُونَ بِاللَّهِ وَكُنْتُمْ أَمْوَاتًا فَأَحْيَاكُمْ
Bagaimana kamu menjadi kufur (mengingkari) Allah padahal kamu dahulunya mati (belum lahir), kemudian Dia menghidupkan kamu
✒Dulu kamu itu mati, di antara benda-benda mati di sekelilingmu di bumi. Lalu Allah menciptakan kehidupan untukmu. ( فَأَحْيَاكُمْ )

Lantas bagaimana orang yang telah menerima kehidupan dari Allah ini bersikap kafir kepadaNya?
ۖ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ
setelah itu Dia mematikan kamu
✒Hal ini tidak perlu dibantah lagi. Inilah hakikat yang dihadapi oleh setiap makhluk hidup.

  ثُمَّ يُحْيِيكُمْ
kemudian Dia menghidupkan kamu kembali (di akhirat)
✒Dan, inilah yang selalu mereka bantah.

ثُمَّ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
Kemudian kepada-Nya lah kamu kembali...
✒Kamu akan kembali seperti semula.

  • Dalam tafsir Ibnu Katsir :

Ayat tersebut sama dengan firman-Nya: 
“Ya Rabb kami, Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula).” 
(QS. Al-Mu’min: 11).
Mengenai firman Allah dengan bersumber dari Ibnu Abbas, ad-Dhahhak mengatakan, 
“Dulu, sebelum Dia menciptakan kamu, kamu adalah tanah, dan inilah kematian. Kemudian Dia menghidupkan kamu sehingga terciptalah kamu, dan inilah kehidupan. Setelah itu Dia mematikan kamu kembali, sehingga kamu kembali ke alam kubur, dan itulah kematian yang kedua. Selanjutnya Dia akan membangkitkan kamu pada hari kiamat kelak, dan inilah kehidupan yang kedua.”
✏Kemudian disusullah ayat ini dengan pantulan sinar yang lain untuk melengkapi pancaran cahaya yang pertama.
قوله تعالى:
هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ اسْتَوَىٰ إِلَى السَّمَاءِ فَسَوَّاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ ۚ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
"Dia lah (Allah) yang menciptakan segala apa yang ada di bumi untukmu, kemudian Dia menuju kelangit, lalu Dia menyempurnakan menjadi tujuh langit. Dan Dia maha mengetahui segala sesuatu."
✏Perkataan "untuk kamu" memiliki makna yang mendalam serta kesan yang dalam pula. Ini sangat menunjukkan kata yang pasti bahwa penciptaan manusia adalah untuk urusan yang besar.

Manusia diciptakan Allah untuk menjadi khalifah di muka bumi, menguasainya dan mengelolanya. Walaahu'alaam bishshowwab.
-Tafsir Fi Zhilal Al Qur'an-





shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Mar 6, 2015

Penyerupaan [Tafsir QS. Al-Baqarah : 25]

وَبَشِّرِ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ۖ كُلَّمَا رُزِقُوا مِنْهَا مِن ثَمَرَةٍ رِّزْقًا ۙ قَالُوا هَٰذَا الَّذِي رُزِقْنَا مِن قَبْلُ ۖ وَأُتُوا بِهِ مُتَشَابِهًا ۖ وَلَهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُّطَهَّرَةٌ ۖ وَهُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
"Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu". Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada istri-istri yang suci dan mereka kekal di dalamnya".
Setelah menuturkan apa yang disediakan bagi musuh-musuh-Nya dari kalangan orang-orang yang celaka, yakni orang-orang yang kafir kepada-Nya dan kepada rasul-rasul-Nya, berupa siksaan dan pembalasan, maka Allah mengiringinya dengan kisah keadaan kekasih-kekasihNya dari kalangan orang-orang yang berbahagia, yaitu orang-orang yang beriman kepada-Nya dan kepada rasul-rasul-Nya. Mereka adalah orang-orang yang keimanan mereka dibuktikan dengan amal-amal saleh.

Berdasarkan pengertian inilah maka Al-Qur'an dinamakan masani menurut pendapat yang paling sahih dikalangan para ulama, yang keterangannya akan dibahas dengan panjang lebar pada tempatnya. Yang dimaksud dengan masani ialah iman, kemudian diikuti dengan sebutan kekufuran atau sebaliknya, atau perihal orang-orang yang berbahagia, lalu diiringi dengan perihal orang-orang yang celaka atau sebaliknya. Kesimpulannya ialah menyebutkan sesuatu hal, kemudian diiringi dengan lawan katanya. Adapun penyebutan sesuatu yang dikemukakan sesudah penyebutan hal yang semisal dengannya, hal ini dinamakan penyerupaan (tasyabuh).

Surga-surga tersebut digambarkan oleh ayat ini, mengalir dibawahnya sungai-sungai, yakni di bawah pohon-pohon dan gedung-gedungnya. Di dalam sebuah hadist disebutkan bahwa sungai-sungai surga mengalir bukan pada parit-parit. Sehubungan dengan Sungai Al-Kautsar, telah disebutkan bahwa kedua tepinya terdapat kubah-kubah yang terbuat dari batu permata yang berlubang. Kedua pengertian ini tidak bertentangan. Tanah liat surga terdiri atas batu-batu mutiara dan batu-batu permata. Kami memohon kepada Allah karunia-Nya, sesungguhnya Dia Maha Baik lagi Maha Penyayang.

As-Saddi di dalam kitab tafsirnya mengatakan dari Abu Malik, dari Abu Saleh, dari Ibnu Abbas, dari Murrah, dari Ibnu Mas'ud, dari sejumlah sahabat sehubungan dengan makna firman-Nya, "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu". Disebutkan bahwa mereka di dalam surga diberi buah-buahan. Ketika melihat buah-buahan itu mereka mengatakan, "inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu di dunia". hal yang sama dikatakan pula oleh Qatadah, Abdurrahman Ibnu Zaid Ibnu Aslam dan didukung oleh Ibnu Jarir.

Ibnu Jarir meriwayatkan dari As-Saddi dalam kitab tafsirnya dari Abu Malik, dari Abu Saleh, dari Ibnu Abbas, dari Murrah, dari Ibnu Mas'ud serta dari sejumlah sahabat Nabi SAW sehubungan dengan makna firman-Nya "Mereka diberi buah-buahan yang serupa". Makna yang dimaksud ialah serupa dalam hal warna dan bentuk, tetapi tidak sama dalam hal rasa. Pendapat inilah yang dipilih Ibnu Jarir.

Sedangkan Ikrimah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya "mereka diberi buah-buahan yang serupa", bahwa buah-buahan surga mirip dengan buah-buahan didunia, hanya buah-buahan surga lebih wangi dan lebih enak. Sufyan As-Sauri meriwayatkan dari Al-A'masy, dari Abu Zabyan, dari Ibnu Abbas, bahwa tidak ada sesuatupun di dalam surga yang menyerupai sesuatu yang ada di dunia, hanya namanya saja yang serupa.


Firman Allah "walahum fiha azwajum mutohharah"

Mujahid mengatakan yang dimaksud ialah suci dari haid, buang air besar, buang air kecil, dahak, ingus, ludah, air mani dan beranak.

Qatadah mengatakan bahwa mutahharah artinya suci dari kotoran dan dosa (najis). 

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadanya Yunus Ibnu Abdul A'la, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb, dari Abdur Rahman Ibnu Zaid Ibnu Aslam yang mengatakan bahwa al-mutahharah artinya wanita yang tidak pernah haid. Akan tetapi riwayat ini dinilai garib.

Menurut Ibnu Katsir, yang jelas pendapat ini merupakan pendapat Qatadah, seperti yang telah dituliskan di atas.

Firman Allah "wahum fiha kholidun", hal ini merupakan kebahagiaan yang sempurna, karena sesungguhnya di samping mereka mendapat nikmat tersebut, mereka terbebas dan aman dari kematian dan terputusnya nikmat. Dengan kata lain, nikmat yang mereka peroleh tiada akhir dan tiada habisnya, bahkan mereka berada dalam kenikmatan yang abadi selama-lamanya. Hanya kepada Allah-lah kami memohon agar diri kami dihimpun bersama golongan ahli surga ini. Sesungguhnya Allah Maha Dermawan, Maha Mulia, Maha baik, lagi Maha Penyayang.

Wallahu 'alam bishshowab.
-Tafsir Ibnu Katsir_Al Qur'an Al Azhim-




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Jan 2, 2015

Sifat Orang Munafik [Tafsir QS Al-Baqarah : 11 - 14]

Abdullah bin Ubay bin Salul. Sosok pemimpin yang dipandang mulia di mata kaumnya, tetapi tidak demikian di mata Muslimin. Kenapa? Siapa yang tidak kenal dengan sikapnya yang munafik.

Bangga terhadap diri sendiri dan merasa aman untuk melakukan apa yang mereka inginkan
Firman Allah pada surat Al Baqarah ayat 11 :
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ لَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ قَالُوا إِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُون 
"Dan bila dikatakan kepada mereka: "Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi". Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan"."
Tidak hanya berbuat dusta, akan tetapi membanggakan diri dengan tindakan fasik mereka
"...Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan""
Menurut Ibnu Mas'ud :
Al fasad -kerusakan- di atas muka bumi ialah kekufuran dan melakukan maksiat. Maka barangsiapa bermaksiat kepada Allah maka dia telah melakukan kerusakan di muka bumi. 

قَالُوا إِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُون
Menurut Baidhawi :
Kerusakan yang mereka lakukan digambarkan sebagai satu kebaikan. Ini disebabkan karena hati mereka sedang sakit. Sakit dari melihat kebenaran sehingga mereka tidak menyadarinya. Orang-orang yang hatinya tidak ikhlas karena Allah, tidak dapat merasakan adanya kerusakan pada amal perbuatan mereka. Maka firman Allah dalam ayat 12 :
أَلَا إِنَّهُمْ هُمُ الْمُفْسِدُونَ وَلَٰكِنْ لَا يَشْعُرُونَ
"Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar."
Di antara sifat mereka lagi adalah : Sombong dan merasa lebih tinggi kedudukannya daripada manusia lain. Ini jelas dinyatakan dalam ayat 13:
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ آمِنُوا كَمَا آمَنَ النَّاسُ قَالُوا أَنُؤْمِنُ كَمَا آمَنَ السُّفَهَاءُ ۗ أَلَا إِنَّهُمْ هُمُ السُّفَهَاءُ وَلَٰكِنْ لَا يَعْلَمُونَ
"Apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman". Mereka menjawab: "Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman?" Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh; tetapi mereka tidak tahu."
"Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman?"
Kenapa mereka mengucapkan perkataan sedemikian? Jelas disini menunjukkan sikap mereka yang sombong. Mereka beranggapan, bahwa Rasulullah khusus untuk orang-orang miskin saja dan tidak layak untuk orang yang terhormat seperti mereka. Allah membalas : "Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh; tetapi mereka tidak tahu."  Memang, kapankah orang bodoh itu mengerti bahwa dirinya bodoh?

Kemudian, sifat terakhir orang munafik adalah : Melakukan perbuatan tercela, dan persengkokolan. Hal ini dinyatakan pada ayat ke-14:
وَإِذَا لَقُوا الَّذِينَ آمَنُوا قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلَوْا إِلَىٰ شَيَاطِينِهِمْ قَالُوا إِنَّا مَعَكُمْ إِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِئُون 
"Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: "Kami telah beriman". Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka, mereka mengatakan: "Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok"."
Orang munafik ini suka bertindak secara sembunyi-sembunyi dan tidak berani berhadapan secara terang-terangan. Mereka berpura-pura beriman dengan orang Mukmin, karena rasa takut mereka, dan apabila mereka bertemu dengan 'setan-setan' mereka, mereka mengatakan hal yang sebaliknya.
"Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok."

Semoga Allah melindungi kita semua agar tidak termasuk ke dalam golongan mereka yang munafik. Wallahu'alam bishshowwab.
Sumber: 
1. Tafsir fi zilal Quran : Said Quthb
2. Sofwatut tafasir : Muhammad Ali As-Sobuni
Penerjemah : Ezzah Syahira




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

Dec 26, 2014

Sifat Orang Munafik [Tafsir QS Al-Baqarah : 8 - 10]

8] وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ آمَنَّا بِاللَّهِ وَبِالْيَوْمِ الْآخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِينَ 
Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian," padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. 
يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَمَا يَخْدَعُونَ إِلَّا أَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُونَ [9
Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar. 
فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ [10
Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.
~Tafsir Ayat~
Kita memasuki pembahasan mengenai sifat-sifat orang munafik. Sifat orang munafik jauh berbeda dengan sifat orang beriman yang berbudi luhur dan tidak bisa juga disamakan dengan sifat orang kafir yang memusuhi islam secara jelas. Namun dapat kita ketahui, sifat orang munafik lebih buruk dari sifat-sifat yang ada. Sungguh orang seperti ini tidak kita temukan sedikit pun dihatinya keberanian untuk menerima kebenaran. Mereka mengatakan iman kepada Allah dan hari akhir, namun sejatinya mereka tidak dalam keimanan sedikitpun.

Orang munafik selalu berbeda antara perkataan dengan apa yang diperbuat. Karena itu,  Allah Swt memperingatkan kita terhadap orang-orang munafik, agar tidak tertipu oleh sikap dan perbuatan mereka.

  • Ayat 8

Allah SWT berfirman,
ومن الناس من يقول آمنا بالله وباليوم الآخر وما هم بمؤمنين
 "Di antara manusia ada yang mengatakan: 'Kami beriman kepada Allah dan hari kemudian,' pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman."
Maksudnya, mereka menyatakan keimanan sebatas pada lisan saja, namun dibalik perkataan mereka tak ada satupun iman dihati meteka.

Allah juga berfirman,
إذا جاءك المنافقون قالوا نشهد إنك لرسول الله
"Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata 'kami mengakui bahwasanya kamu benar-benar Rasul Allah'."
(Munafiqun : 1)
Sesungguhnya mereka berkata demikian jika datang dihadapanmu saja, tapi tidak demikian jika dibelakangmu. Maka terhadap orang-orang seperti ini, Allah langsung yang menyebut mereka sebagai seorang pendusta bahkan bukan bagian orang-orang beriman.
والله يشهد إن المنافقين لكاذبون 
"Allah mengetahui bahwasanya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta"
(وما هم بمؤمنين )
"Sesungguhnya mereka bukan orang-orang beriman"

  • Ayat 9

Allah berfirman : ( يخادعون الله والذين آمنوا ) "mereka menipu Allah dan orang-orang beriman" yaitu dengan menampakkan keimanan kepada Allah dan menyembunyikan kekufuran. Mereka membohongi Allah SWT sebagaimana mereka membohongi orang beriman. Atas perbuatan mereka tersebut, Allah Swt membalikkan keyakinan mereka: ( وما يخدعون إلا أنفسهم وما يشعرون ) "dan tidaklah mereka menipu melainkan menipu diri mereka sendiri, sedangkan mereka tidak sadar" karena bencana tipu daya itu akan kembali menimpa diri mereka sendiri. Di dunia, rahasia mereka akan Allah SWT bukakan kepada Nabi-Nya, sedangkan di akhirat mereka akan menerima hukuman setimpal. Berkata Sa'id dari Qotadah, sifat orang munafik itu ada pada banyak hal : memiliki akhlak tercela, tidak sesuai perkataan dengan perbuatan, pagi begini dan sore begitu, selalu berubah-rubah layak nya kapal yang diterpa angin yang setiap kali ia tertiup, pun ikut bergoyang.

  • Ayat 10

Allah SWT berfirman, ( في قلوبهم مرض فزادهم الله مرضا ) "Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya"

Penyakit apakah yang di maksud?
As-suddi menceritakan dari ibnu mas'ud dari annas, ia mengatakan: '(penyakit) yaitu berupa keraguan lalu Allah tambah dengan keraguan lagi." Sedangkan menurut Ikrimah penyakit tersebut berupa riya.

Berkata abdurrahman bin zaid bin aslam : (didalam hati mereka ada penyakit) ini penyakit agama dan bukan  penyakit yang terdapat pada jasad atau tubuh, penyakit ini menimpa orang munafiq dengan keraguan dihati mereka ketika masuk ke dalam islam. Maka ketika mereka ragu dengan islam maka Allah tambah keraguan mereka.
فأما الذين آمنوا فزادتهم إيمانا وهم يستبشرون وأما الذين في قلوبهم مرض فزادتهم رجسا إلى رجسهم
"Adapun orang-orang yang beriman, maka surat ini menambah imannya, dan mereka merasa gembira. Dan adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka Allah tambah kekafiran mereka, disamping kekafirannya (yang telah ada) dan mereka mati dalam keadaan kafir"
(QS. At-Taubah : 124 ، 125 )
(وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ)
"bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta"
Wallaahu'alaam bishshowwab
Sumber: 
Tafsir al-qur'an al-'azhim (Ibn Katsir)
Tafsir fi zilal al qur'an (Said Qutb)
Diterjemahkan Oleh:
Muhammad Hamzah




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee