Mar 11, 2015

Islamic Parenting : Rasa Malu

"Anak yang telah memiliki rasa malu tidak selayaknya dibiarkan begitu saja. Perasaan malunya itu harus dimanfaatkan untuk mendidiknya. Bila pada awal pertumbuhan seorang anak ditelantarkan, nantinya kebanyakan dari mereka akan berakhlak buruk, suka berdusta, dengki, mencuri, mengadu domba, senang memeras orang lain, suka berbuat iseng, banyak tertawa, dan gemar melakukan tipu daya dan berkhianat.

Semua perilaku buruk tersebut dapat dihindari dengan pendidikan yang baik, kemudian menyekolahkannya di sekolah yang baik pula. Dengan begitu ia mempunyai kesibukan mempelajari Al-Qur'an dan mendengarkan kisah-kisah pilihan. 

Kemudian, ketika pada anak telah tampak akhlak yang baik dan perbuatan yang terpuji, sudah sepantasnya bila ia dihargai dan diberi hadiah yang membuatnya gembira dan merasa tersanjung di hadapan banyak orang.

Anak semestinya diajarkan agar taat kepada kedua orang tua, guru, dan orang yang lebih tua usianya. Apabila sang anak telah memasuki usia tamyiz, jangan biarkan ia meninggalkan bersuci dan shalat. Anjurkan ia untuk berlatih melakukan puasa Ramadhan selama beberapa hari. Inilah beberapa hal utama yang harus diperhatikan dan dijaga sebaik-baiknya. Sebab, seorang anak secara fitrah diciptakan dalam keadaan siap menerima kebaikan atau keburukan. Kedua orang tuanyalah yang akan membuatnya cenderung pada salah satu dia antara keduanya.

Rasulullah pernah bersabda:
"Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, dan kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi."
(HR Bukhari: I/1292. Ibnu Majah: I/129. Al-Baihaqi: VI/11918, dan lainnya)




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

No comments:

Post a Comment