Jul 22, 2014

Meresapkah Ke Dalam Hati, Ayat Yang Kita Dengar?

Sungguh diantara hal yang membuat hati menjadi gembira adalah kecondongan banyak orang -termasuk kita- yang cukup besar kepada aktivitas membaca Al-Qur’an terutama di bulan Ramadhan yang mulia ini. Namun, apakah kencondongan ini hanya sebatas dengan lisan ataukah sampai ke hati?

Apakah ayat yang kita baca dengan lisan kita, ayat yang kita dengar dengan telinga kita telah sampai ke hati kita? Inilah harapan yang kita inginkan, karena dengan ini kita akan memetik buah yang manis dari Al-Qur’an, Al-Qur’an kitab yang agung yang Allah jadikan sebagai cahaya bagi hati dan petunjuk bagi segenap manusia.
Al-Qur’an adalah cahaya sepanjang zaman, Ia menyinari jalan di dunia dengan demikian terang.
Ia adalah petunjuk ilahi, menunjukkan  kita jalan-jalan kebaikan, kemuliaan akhlaq dan ketakwaan.
Ini adalah kitabullah, bekal hati-hati kita, obat bagi kita dari semua penyakit rohani maupun jasmani .

Inilah dia Al-Qur’an, sumber kemuliaan
Wahai para pembaca dan penghafal al-quran,
Engkau tidak dikatakan pandai membaca dan cerdas meghafalkan,
Hingga engkau mengamalkan yang engkau baca dan apa yang engkau hafalkan…  

Oleh karena itu, Allah azza wajalla mencibir orang-orang munafiq seraya berfirman,

أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا

"Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci?"
(Qs. Muhamad : 24)

Allah azza wajalla juga mencibir orang-orang kafir seraya berfirman,

أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا

"Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya."
( QS. An Nisa : 82)

Apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Ini adalah pertanyaan untuk mengingkari, Maknanya, kalaulah saja mereka memperhatikan Al-Qur’an, niscaya mereka tak akan terjatuh ke dalam kesesatan.

Apakah kita -kaum muslimin- tatkala membaca Al-Qur’an sembari pula mentadabburinya, demikian pula tatkala kita mendengarnya dibacakan? Ataukah kondisi kita telah menjadi seperti kondisi sebagian kalangan Ahlu Kitab yang Allah berfirman tentang mereka,

وَمِنْهُمْ أُمِّيُّونَ لَا يَعْلَمُونَ الْكِتَابَ إِلَّا أَمَانِيَّ وَإِنْ هُمْ إِلَّا يَظُنُّونَ

“Dan diantara mereka ada yang buta huruf, tidak mengetahui Al Kitab (Taurat), kecuali dongengan bohong belaka dan mereka hanya menduga-duga.”
( QS. Al-Baqarah : 78)

Oleh karena itu -wahai saudaraku- yang beriman, yang cinta kepada kitab Robbnya, tadabburilah Al-Qur’an, jangan engkau tergesa-gesa tatkala membacanya. Sebagian salaf berkata, bagaimana hatimu akan lembut sementara keinginanmu hanya akhir surat.
Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang yang pandai membaca kitabMu Al-Qur’an
Jadikan kami termasuk orang yang pandai mentadabburi ayat-ayat Al-Qur’an
Kabulkanlah doa wahai Dzat yang mengabulkan setiap permohonan.
(Tsalatsuuna Majlisan Fii at-Tadabbur, Majalisu ‘Ilmiyyah Wa Iimaaniyyah, vol.1, hal.11)




shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

No comments:

Post a Comment