May 26, 2014

Breaking The Limit

Nama pemuda ini ialah Ammar Bugis, masih berdarah Makassar.
Ia lahir di Amerika Serikat, 22 Oktober 1986. Nama Bugis diambil dari nama kakek buyutnya yang berasal dari Sulawesi, Syeikh Abdul Muthalib Bugis. Beliau hijrah dari Sulawesi ke Mekah dan mengajar Tafsir di Masjidil Haram.

Ammar lumpuh total sejak 2 bulan, hanya mata dan mulutnya yang masih berfungsi, walau nada bicaranya agak tidak jelas. Itu semua tak mengurangi semangatnya untuk hidup dan berarti.
Dengan pendidikan homeschooling, Ammar sudah hafal 30 juz Qur'an sejak usia 13 tahun dalam waktu 2 tahun saja. Ia lulus dari Jurusan Jurnalistik King Abdul Aziz University.

Menjadi wartawan olahraga Harian Al Madinah yang terbit di Jeddah, dan kolumnis Harian Ukaz terbitan Riyadh. Ammar juga menjadi dosen di Universitas Dubai sambil meneruskan pendidikan S-2 di sana atas beasiswa Pangeran Uni Emirat Arab, Hamdan bin Muhammad bin Rasyid Al Maktum Al Fazza.

Kakak lelaki Ammar, Hasan Bugis, tubuhnya normal, seorang pilot Saudi Airline. Sedang adiknya, perempuan, yang juga lumpuh seperti Ammar, adalah seorang dokter.

Saat bertandang ke Daarul Quran, beliau meminta jam'ah mendoakan dirinya untuk bisa bergerak normal sekitar 10 detik untuk bisa sujud, 10 detik yang dipinta Ammar Haitsam Bugis juga akan dimanfaatkan untuk membuka mushaf Al Qur'an yang belum pernah dapat dilakukannya sendiri.
Banyak di antara ratusan jamaah menangis terharu mendengar permintaan Syeikh Ammar. Termasuk Ustadz Yusuf Mansur yang berada di sebelahnya.

Permintaannya bukan yang lain. Hanya ingin "sebentar" saja membuka mata dengan normal agar bisa leluasa TILAWAH AL QURAN.

Ya Allaaaaahhhhh.... Bandingkan dengan kita yang SEMPURNA ini. Untuk menyelesaikan satu hari satu juz saja tepat waktu  masih BANYAK ALASAN.
Ampuni kami ya Raaaaabbbbb.

Maa syaa Allah... Jika seorang yang cacat saja bisa menjadi hafidz
quran di usia remaja. Kita juga pasti bisa!
Jika beliau saja bisa sukses dengan segala keterbatasannya,
seharusnya kita yang normal ini bisa lebih berhasil!

Then, siapa yang bertekad jadi hafidz quran?
Katakan, "Saya!"




shared at Whatsapp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee

No comments:

Post a Comment