Dalam kesehariannya menjual balon mainan anak-anak, ditengah kecepeannya dia berhenti. Usianya yang renta, 85 tahunan bukanlah usia yang lagi pas untuk bekerja. Tetapi dia menjaga kemuliaan dirinya untuk tetap bekerja tanpa berharap uluran belas kasih dari siapapun. Bahkan dari anaknya.
Ditengah dia melepas lelah, kerasnya kehidupan yang tak mengampuni siapapun yang salah, dunia yang semakin hari semakin parah. Sang Kakek mengeluarkan Al Qur'an sakunya dan terdengarlah suaranya yang merintih melafalkan ayat demi ayat Al Qur'an yang mulia ini. Sang Kakek tak perlu kacamata walaupun mungkin dia membutuhkannya karena faktor usia. Dia membaca dengan fasih bahkan sangat fasih.
Sang kakek mengusap matanya, dia menangis, dia menangis bukan karena perihnya hidup. Bukan karena masa muda yang dibuang sia-sia. Tapi sang kakek membaca Al Qur'an sekaligus membaca terjemahannya yang berbunyi
قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يُوحَىٰ إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ فَمَن كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا} [الكهف : 110
"Katakanlah : Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Rabb kamu itu adalah Tuhan yang esa. "Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabbnya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shaleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadah kepada Rabbnya."
Bagian ayat inilah yang membuat sang kakek penjual mainan anak ini menangis. Apakah jasad yang hina ini bisa bertemu dengan Allah, berkumpul dengan para Nabi dan Rasul di satu syurga yang sama. Masya Allah.
Wahai Anak Muda...
Tidakkah Kalian Malu pada sang kakek ini?
Tidakkah usia mudamu melakukan sesuatu dengan berharap kehidupan akhirat dan berjumpaan dengan Allah ta'ala semata?
ALLAHU AKBAR Walillahilhamd
shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee
No comments:
Post a Comment