بِسْــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
Untuk masuk Islam, orang harus menyatakan persaksiannya atas kebenaran Islam itu dengan mengucapkan syahadatain. Syahadat tauhid merupakan pengakuan terhadap ketuhanan Allah yang menurunkan sistem ini kepada Nabi-Nya. Syahadat rasul merupakan pengakuan bahwa Muhammad saw. harus dijadikan panutan dalam menjalankan Islam (muslim) yang memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan muslim yang lain, aman dan damai dalam naungan Islam.
Rasulullah saw. Bersabda,
“Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka mengucapkan laa ilaha illallah, apabila mereka telah mengucapkan laa ilaha illallah maka darah dan harta mereka menjadi suci.”
Mendengar laporan bahwa Usamah bin Zaid tetap memenggal musuh yang telah mengucapkan syahadat, Rasulullah saw. marah dan mengatakan kepadanya,
“Mengapa tidak kau belah saja dadanya, sehingga engkau tahu isi hati dia yang sebenarnya!”
Syahadatain merupakan intisari ajaran Islam
Secara global Islam terdiri atas aqidah dan syari’ah. Sisi-sisi lain Islam yang terdiri dari ibadah, akhlak, dan mu’amalat merupakan implementasi syahadat tauhid dan syahadat rasul ini.
Secara global Islam terdiri atas aqidah dan syari’ah. Sisi-sisi lain Islam yang terdiri dari ibadah, akhlak, dan mu’amalat merupakan implementasi syahadat tauhid dan syahadat rasul ini.
Lathifah CBS Azas Perubahan
Ketika hendak membangun masyarakat baru di atas puing-puing jahiliyah, Rasulullah saw. tidak mengawali perubahan itu dari politik, ekonomi, atau yang lain. Beliau saw. Mengawalinya dengan merubah apa yang ada dalam jiwa. Hal paling penting yang ada di dalam jiwa itu adalah keyakinan. Dengan syahadatain itu, terjadilah perubahan besar yang sangat mendasar dalam seluruh aspek kehidupan generasi terbaik itu. Bangsa yang kecil, terisolir, dan terbelakang tersebut kemudian menjadi bangsa terbaik yang pernah dilahirkan untuk seluruh bangsa. Mereka hijrah dari jahiliyah menuju Islam, dari kegelapan menuju cahaya yang terang benderang.
Inti dakwah para rasul
Syahadatain dengan konsepsi semacam itulah yang didakwahkan para nabi dan rasul. Mereka semua mengatakan “Fattaqullah wa athii’uuni!!!” (bertakwalah kepada Allah dan taatilah aku!). Pernyataan mereka ini diabadikan Al-Qur’an dalam kisah-kisah para nabi yang tersebar di berbagai surat.
Fadilah dan keutamaannya
Banyak fadilah dan keutamaan yang terkandung di dalam syahadatain, di antaranya seperti yang dikatakan Rasul saw. sendiri:
“Barangsiapa mengucapkan laa ilaaha illallah, ia masuk surga.”
“Barangsiapa mati sedang ia mengetahui bahwa tidak ada tuhan selain Allah, ia masuk surga”
“Dua kata yang ringan diucapkan namun berat timbangannya, yakni: laa ilaaha illallah, Muhammad rasulullah.”
Saat Rasul saw. mendakwahkan syahadatain di Makkah, masyarakat terbagi dua. Satu golongan menerimanya dengan tulus, siap total menanggung segala konsekuensi dengan mempertaruhkan seluruh jiwa dan raga. Golongan yang lain menolaknya dengan segala kebencian dan permusuhan dengan mempertaruhkan segala jiwa dan raga pula. Kedua golongan tersebut, sangat memahami makna dan konsekuensi dari syahadat ini.
-Ustad Hepi Andi Bastoni-
shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee
No comments:
Post a Comment