Sering rasa ini hadir membayangi
Setiap saat di kala ku menyendiri
Kala teman-teman sholeh mulai beranjak pergi
Saat majelis ilmu mulai tak terdengar lagi
Ah
Malu rasanya, menghadapkan wajah yang hina
Muka yang terkadang suka mendua
Beda rasa di satu masa ke masa
Wajah yang menunduk lesu di kala berkumpul di taman-Nya
Namun kembali beringas di saat menyendiri dengan alpa
Duhai diri, apakah mungkin engkau memilikinya?
Saat berbicara, dengan mudahnya meluncur dusta
Termasuk kata penghias dan pelengkap canda
Tak lagi bisa dibedakan antara kebohongan dan fakta
Selalu saja engkau melontarkan satu sifat yang sama
Duhai, sulitkah berkata jujur tak disertai dusta?
Ataukah mungkin kita juga senang melakukannya?
Mudah berjanji dan sering diingkari
Terkadang malah lupa dan ditinggal pergi
Janji tak lagi sesuatu yang dianggap penting suci
Sehingga dengan mudahnya kita untuk menodai
Duhai, kapan kah kan kau tepati janji?
Barangkali amanah tak membuatmu takut?
Karena mudahnya menghindar dan berpenyakit akut
Penyakit yang menjadikanmu tak lagi mau menurut
Hukum Allah, dakwah dan amanah-Nya selalu coba kau luput
Bahkan teman sholehmu pun tak jarang selalu kau coba rekrut
Duhai, adakah ketiganya terkumpul disini?
Duhai, akankah ku terbebas dari rasa ini?
"Ash sholatu khaoirum minan naum"
Masih ingatkah kau dengan seruan ini?
Seruan di saat subuh menghampiri
Tatkala cuaca dingin sering pun menyelimuti
Gelap jalan pun masih lagi belum pergi
Saat itu lah kau pun tengah terlelap dibuai mimpi
Tak pedulikan lagi sang penyeru kepada Illahi
Rasa berat itu kan jadikan kau menyesal nanti
Tatkala keluarga dan harta tak lagi berarti
Kerabat dan teman pun kan menjauh pergi
Kawan, munafikkah kita?
shared at WhatsApp family ODOJ1550
re-shared at lovelyboutcrazy.blogspot.com by Vee
No comments:
Post a Comment