Novel fiksi karya Orizuka oenni yang diterbitkan oleh Authorized Books ini berisi 293 halaman dengan 24 chapter cerita di dalamnya.
Tokoh-tokoh yang terlibat di dalamnya adalah Jang Min Ho, Jang Min Hwan_anak Jang Dae Gwan pengusaha sukses, Adena_anak orang kepercayaan Jang Dae Gwan, Gatot_ayah Adena, Anto_pengacara keluarga Jang, Sae Yeon_kepala pelayan di rumah keluarga Jang.
Lets we begin to review..
Chapter 1-3
Min Ho yang sedang bekerja di Amerika Serikat dan Min Hwan yang tinggal di Korea Selatan diminta untuk kembali pulang ke rumah dikarenakan ayah mereka, Jang Dae Gwan meninggal dunia karena kanker paru-paru. Alasan mereka disuruh pulang sehubungan dengan surat wasiat terakhir Jang Dae Gwan yang mengharuskan mereka hadir untuk mendengarkan mengenai ahli waris dari kekayaan yang dimiliki oleh Jang Dae Gwan.Chapter 4
Min Ho langsung terbang setelah menerima berita tersebut, mengambil izin sementara dari kantornya di Amerika Serikat. Min Hwan, yang disangka tidak akan datang akhirnya datang juga walau dengan suasana hati dan muka yang sangat kacau karena dia harus mengingat setiap kenangan pahit yang pernah terjadi selama dia tinggal di rumah itu di masa lalu.Chapter 5
Pembacaan surat wasiat dilakukan oleh Anto berhubung Min Ho dan Min Hwan sudah ada bersama di rumah, tetapi Anto tidak membacakan isi keseluruhan dari surat wasiat. Hanya mengatakan bahwa salah satu syarat untuk menjadi ahli waris adalah tetap tinggal di rumah tersebut hingga pembacaan syarat selanjutnya yang belum tahu kapan waktu pastinya.Chapter 6
Min Ho pun rela mengundurkan diri dari kantornya di Amerika Serikat demi memenuhi persyaratan yang diberikan oleh abeoji. Min Hwan yang masih ogah-ogahan mengenai ahli waris ini, sedikit kesal karena harus tinggal di Indonesia di mana semua kenangan pahit pernah ia rasakan.Chapter 7
Handphone Min Hwan rusak yang membuatnya mendapatkan kartu kredit, uang sakunya selama di Indonesia yang telah disiapkan oleh abeojinya. Min Hwan yang melihat handphone Dena yang terlihat butut pun akhirnya membelikannya New Chocolate yang sama dengannya.Chapter 8
Min Ho yang telah membereskan urusan pengunduran dirinya pun pulang membawa handphone baru bagi Dena, membuat Dena sedikit tidak enak dengan kebaikan kedua tuan mudanya yang telah memberikannya handphone baru. Dena pun bertekad akan menggunakan handphone pemberian Min Ho selama Min Hwan belum mengingat dengan jelas siapa Dena yang sebenarnya.Chapter 9
Karena Min Ho dan Min Hwan yang bersitegang, Gatot pun akhirnya menceritakan tentang kesalahpahaman yang terjadi di masa saat Min Hwan harus meninggalkan Min Ho untuk pergi ke Korea Selatan. Dengan demikian Min Hwan dan Min Ho bisa mengerti keadaan yang sebenarnya dan tak bersitegang lagi.Chapter 10
Setelah mengetahui cerita dari Gatot, Min Hwan pun terus-menerus berusaha menghubungi oemmanya untuk mengetahui secara lebih jelas. Min Hwan pun juga sudah mengingat siapa Dena dan mulai care terhadapnya dan tanpa sengaja menemukan cita-cita masa kecil Dena dari diary yang ditemukannya, menjadikannya bahan ejekan bagi Dena.Chapter 11
Anto pun kembali membacakan syarat selanjutnya yang harus dilakukan dua anak Jang sajangnim itu, yaitu belajar di sekolah bisnis yang sudah ditentukan sebelumnya. Sehingga mereka harus meninggalkan cita-cita mereka untuk dapat melanjutkan perusahaan peninggalan abeoji mereka. Min Hwan akhirnya menemukan nope eommanya, tapi sayang nope tersebut sudah tidak bisa dihubungi selama beberapa hari.Chapter 12
Di saat Dena ingin mengutarakan perasaannya pada Min Ho karena Min Hwan yang menyemangatinya, Dena dihadapkan pada kenyataan bahwa Min Ho sudah memiliki kekasih hati. Dena begitu terpukul hingga bersembunyi di semak-semak dekat kolam renang yang sempat membuat Min Hwan ketakutan karena suara perut Dena yang kelaparan menghilang hampir seharian.Chapter 13
Min Ho dan Min Hwan memulai masa kuliahnya di sekolah bisnis. Min Hwan pun mendapat tugas baru untuk belajar bahasa Indonesia yang dibantu oleh Dena. Min Hwan juga mulai tahu kalau abeoji, Jang Dae Gwan, sangat menyayanginya terlihat dari rak buku yang dipenuhi oleh buku-buku yang di beli abeojinya setiap bulan, bahkan dihari ulang tahunnya abeoji akan membelikan buku sebanyak jumlah usia Min Hwan saat itu, terlihat dari catatan tanggal yang ada di buku-buku itu.Chapter 14
Dena memberikan strap dengan model yang sama dengannya pada Min Hwan, hanya berbeda bandul yang menggambarkan shio kelahiran mereka di ujungnya. Min Ho juga mulai membuat peraturan untuk selalu menggunakan bahasa Indonesia selama berada di rumah untuk membiasakan Min Hwan berbahasa Indonesia. Min Hwan yang penasaran dengan pewayangan karena buku peninggalan abeojinya yang terakhir mengajak Dena mengenal kesenian Indonesia tersebut.Chapter 15
Nicole, kekasih Min Ho datang menginap di rumah. membuat Dena begitu sedih dan menangis kembali di hadapan Min Hwan yang akhirnya tertidur dengan berbantalkan tangan Min Hwan. Di saat Dena sedang mengerjakan tugasnya, Nicole mengungkapkan keiriannya terhadap Dena yang telah lama mengenal Min Ho. Tanpa dikira oleh Min Hwan, ternyata Min Ho tahu bagaimana perasaan Dena padanya, tetapi ia tak bisa membalasnya karena menganggapnya hanya sebagai adik sama seperti Min Hwan.Chapter 16
Dena akhirnya memberikan strap yang dibikinnya pada Min Ho. Min Hwan yang mendapatkan kesempatan mengikuti kontes fotografi pun sibuk menyiapkan karyanya untuk diikutsertakan dalam kontes tersebut. Min Hwan yang ditantang Dena memainkan gitar membuatnya teringat pada Min Ho yang juga biasa memainkan lagu yang sama yang dimainkan oleh Min Hwan. Hyeon Bin, tipe ideal Dena, yang membuatnya selalu tertawa saat melihat Min Hwan.Chapter 17
Min Ho yang menggalau, tiba-tiba memeluk Dena saat berada di tepi kolam renang dan memastikan perasaannya pada Dena dan sebaliknya tanpa dia ketahui bahwa Min Hwan melihatnya dari jauh saat ingin menunjukkan piagam penghargaan kontes fotografi yang diikutinya. Dena sangat senang dan tak menyangka fotonya saat di museum wayang waktu itu dijadikan karya Min Hwan dalam kontes fotografi yang diikutinya.Chapter 18
Dena mulai merasakan perasaan aneh tiap kali bersama Min Hwan walau sikapnya kadang menjengkelkan tapi dia bisa membuat Dena merasa nyaman. Di lain pihak, Min Hwan merasa terkejut dengan kenyataan yang ditemuinya setelah secara tidak sengaja menemukan brankas milik abeojinya yang berada di ruang kerjanya selama ini. Ia sangat terkejut hingga membuatnya tanpa pikir-pikir lagi langsung terbang kembali pulang ke Korea Selatan dengan kegalauan dan kekacauan yang terjadi di otaknya saat itu.Chapter 19
Min Hwan pun segera menemui oemmanya yang ternyata baru pulang dari pesiar. Min Hwan menkonfirmasi apakah kenyataan yang ditemukannya itu adalah sebuah kebenaran yang disembunyikan oleh oemmanya selama ini. Yun Hee, oemma Min Hwan pun menceritakan apa yang dulu pernah terjadi sehingga ia bersikap demikian pada Min Hwan dan Dae Gwan. Min Hwan semakin merasakan keperihan dalam hidupnya setelah mengetahui mengenai sejarah kehidupannya tersebut.Chapter 20
Min Ho yang tak ingin mengulang kejadian lama yang tak berusaha mencari Min Hwan, kali ini bersama Dena terbang ke Korea Selatan berniat membawa pulang Min Hwan kembali ke rumah mereka. Walau usaha Min Ho untuk mengajak Min Hwan berbicara gagal, tak begitu dengan Dena, ia berhasil mengajak Min Hwan berbicara dan mengungkapkan kenyataan pahit lagi bagi Min Hwan yang membuatnya merasa bersalah telah berlagak sebagai seseorang yang bermarga Jang selama ini.Chapter 21
Yun Hee tak kalah terkejutnya dari Min Hwan setelah mengetahui bahwa bukanlah Dae Gwan yang tertipu dengan semua rencana yang telah dibuatnya, tetapi dialah yang telah tertipu dengan segala kebaikan yang dibuat oleh Dae Gwan selama ini kepadanya.Chapter 22
Cerita flashback yang terjadi di saat Dae Gwan dan Yun Hee melakukan pesiar di satu kapal yang sama yang menyebabkan Yun Hee mendapatkan alasan mengapa ia melakukan kebohongan mengenai Min Hwan pada Dae Gwan. Alasan utamanya yaitu, ia ingin membalas dendam karena Dae Gwan menolaknya dengan alasan ia tak ingin mengkhianati istri yang sangat dicintai bersama anak mereka.Chapter 23
Min Hwan yang merasa malu dan bersalah terus-menerus berlutut meminta maaf pada Min Ho yang berdiri di hadapannya yang membuat Min Ho tak enak melihatnya apalagi melihat Yun Hee melakukan hal yang sama. Pelampiasan pun kembali pada soju hingga ia mabuk berat dan di bawa ke hotel tempat Min Ho dan Dena menginap.Chapter 24
Akhirnya semua misteri kehidupan keluarga Jang, terutama Min Hwan terungkap sudah. Apalagi setelah membaca surat terakhir yang dibuat Jang Dae Gwan untung Min Ho dan Min Hwan di saat mereka berhasil menyelesaikan persyaratan menjadi ahli waris. Min Hwan pun kembali bersemangat untuk meneruskan perusahaan ayahnya, setelah mengetahui penyakit yang di derita oleh Min Ho.
Wah, jujur deh ya..
Ini novel fiksi yang lumayan lama Vee bacanya, gak tau dah kenapa bawaannya gak semangat ajah, apalagi waktu masih chapter-chapter awal. Entah karena tata tulisan yang rapet dan ukuran hurufnya yang lumayan mini jadi bikin males bacanya atau emang ceritanya yang lumayan agak berat karena berhubungan dengan kerumitan sebuah hubungan kekeluargaan. Tapi pas udah pertengahan, mungkin karena udah dapetin sedikit intinya, Vee bacanya mulai ngebut sampai pas ending seru banget. Palagi pas misteri yang terkuak sedikit demi sedikit itu makin bikin penasaran gimana selanjutnya.
Agak dibuat menerka-nerka tentang status aslinya Min Hwan yang mana. Saat bacanya beneran ngaduk-ngaduk perasaan banget, apalagi klo ngikutin perasaan Min Hwan yang terombang ambing dengan kenyataan yang dia dapat soal statusnya. Walau porsi romancenya menurut Vee agak kurang dapet gegara Vee pas bacanya fokus ama si Min Hwan dan statusnya jadi agak gimanaaaa gitu tapi tetep okay, fave scene Vee yah lengan Min Hwan dijadiin bantal ma Dena, so sweet.. ^^
amtheun, Orizuka oenni, daebak!!
Oya, aku juga mau ngutip kata-kata indah neh dari novel ini
"Kalau faktanya membuat sedih, bisa tidak sih tidak dikatakan saja?"
"Hubungan yang paling kekal adalah hubungan keluarga.. Walau dipisah sejauh apapun, kalian tetap keluarga.. Ingat itu."
"Kalau kau menyukainya dan tidak ingin siapapun mengambilnya, kau harus berusaha memperjuangkannya.. Tapi kalau rasa sukamu hanya setengah-setengah, lebih baik kau lepaskan saja dia supaya bisa bahagia dengan orang lain."
"Perasaan.. Itu yang saling menyatukan manusia di muka bumi.. Perasaan.. Yang lebih erat dari hubungan darah.."
Begitulah hasil membaca Vee kali ini. Yang penasaran ayo di baca novelnya, selain ngilangin rasa penasarannya di jamin bakalan nemuin hal-hal yang seru di dalamnya..
Ayo ayo di baca yah..
Sekian review'an dari Vee..
Selamat membaca..
^___^
No comments:
Post a Comment